• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 6 jam pelajaran atau 3 pertemuan (6 x 45 menit). Berikut tahapan-tahapan dalam siklus I:

a. Tahap perencanaan

Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, peneliti melakukan beberapa kegiatan dalam proses perencaanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal ini adalah membuat skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Pertemuan pertama berlangsung selama 90 menit yang membahas tentang menyimpulkan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi serta mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan kedalam suspensi, larutan dan koloid. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan kegiatan praktikum dengan metode discovery. Pertemuan kedua berlangsung selama 90 menit yang membahas tentang mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan kedalam beberapa macam sistem koloid dan membahas penggunaan sistem koloid dalam industri kosmetik, makanan, farmasi, dan lain-lain. Kemudian pada pertemuan ketiga juga berlangsung selama 90 menit. Pada pertemuan ketiga ini siswa diberikan tes hasil belajar mengenai materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua serta mengisi angket yang dibutuhkan untuk penelitian.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dalam tiga kali pertemuan. Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti dan guru kimia yang bersangkutan telah membentuk siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen. Sebelum pelajaran dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan pembelajaran dengan metode discovery yang akan diterapkan selama proses. Selanjutnya siswa dipersiapkan untuk melakukan kegiatan praktikum mengenai pengelompokkan koloid, larutan dan suspensi. Selain itu, siswa diberikan LKS sebagai acuan pada saat melakukan kegiatan praktikum. LKS ini harus dikaji dan diisi bersama teman kelompoknya yang telah dibentuk pada tahap perencanaan. Disini guru bertindak sebagai fasilitator saja dan siswa yang aktif sepenuhnya. Kemudian masing-masing kelompok manyimpulkan hasil praktikumnya di depan kelas.

Pembelajaran dilakukan dengan mengorientasikan siswa pada masalah yang akan dicari jawabannya. Untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diajukan guru, siswa dapat mencarinya dengan melakukan kegiatan praktikum bersama dengan teman sekelompoknya. Karena, pada materi ini siswa akan lebih mudah mengerti memahami permasalahan yang akan dipecahkan melalui kegiatan praktikum. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan minat dan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum, guru hanya membantu kelompok yang mengalami kesulitan serta mengkondisikan kelas agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik. Namun, berdasarkan pengamatan peneliti terdapat kekurangan dalam mengkondisikan kelas,

karena guru bersangkutan kurang mengelilingi kelas untuk mengecek masing-masing kelompok. Sehingga ada kelompok yang kurang disiplin.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan ini pada materi yang dipelajari yaitu pengelompokkan jenis koloid serta peranan koloid di industri. Sebelum memasuki pembahasan jenis koloid, peneliti memberikan permasalahan yang ada kaitannya dengan materi tersbut. Misalnya ” susu termasuk ke dalam golongan koloid apa serta terdiri dari fase terdipersi dan medium pendispersi apakah ia, apakah sejenis cairan, padatan atau gas”. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar mau berpikir. Pada materi ini peneliti tidak melakukan praktikum, tetapi melakukan pengamatan di laboratorium terhadap barang- barang industri kosmetik, makanan dan farmasi. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi barang- barang industri kosmetik, makanan dan farmasi ke dalam 8 macam sistem koloid dan mengisi mengisi kolom-kolom yang telah tersedia di lembar kerja siswa yang terdiri dari contoh koloid, fase terdispersi, medium pendispersi serta nama koloid. Lembar kerja siswa diharapkan dapat membantu siswa menggali konsep yang ada di buku serta mengetahui jenis-jenis koloid yang ada di kehidupan sehari-hari. Setelah selesai, siswa bersama-sama membahas LKS yang telah dikerjakan serta menyimpulkannya.

3) Pertemuan 3

Pada akhir siklus ini guru memberikan tes hasil belajar berupa pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal untuk dikerjakan oleh siswa. Waktu untuk mengerjakan soal adalah 45 menit. Selama siswa mengerjakan soal, guru mengawasi siswa agar mereka dapat mengerjakan soal secara jujur dan tidak saling menyontek. Setelah selesai, soal dan jawabannya dikumpulkan untuk dibahas bersama sekaligus dikoreksi langsung agar siswa tahu kesalahannya. Selain itu, siswa juga diberikan angket kuesioner yang berisi tentang tanggapan

siswa terhadap metode discovery dengan kegiatan laboratorium sebagai metode yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran. c. Tahap Observasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I, pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam melakukan tahapan-tahapan kegiatan discovery melalui kegiatan laboratorium dengan melakukan check-list pada lembar observasi yang tersedia. Adapun aspek-aspek yang dinilai yaitu: 1) Aspek guru, terdiri dari 8 aspek yang diamati; dan 2) Aspek siswa yang meliputi 7 aspek yang diamati.

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari siklus pertama yang kemudian dianalisis dan dikelompokkan menjadi: (1) Analisis hasil pengolahan data observasi, (2) Analisis hasil belajar dengan melihat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa; perubahan penguasaan konsep sistem koloid, (3) Analisis analisis pengolahan data kuesioner, (4) Analisis hasil wawancara yang dilakukan setelah melakukan proses pembelajaran pada tiap siklus.

1) Data observasi

Tabel 4.1. Rata-rata Hasil Observasi Siklus I

Aspek Aspek yang diamati Penilaian Keterangan

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 Baik

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3 Sedang

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 3 Sedang

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

3 Sedang

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

4 Baik

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

2 Kurang

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

2 Kurang

Rata-rata 3 Sedang

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

4 Baik

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

3 Sedang

3. Mengidentifikasi masalah. 3 Sedang

4. Interaksi siswa dengan siswa. 3 Sedang

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

2 Kurang

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

3 Sedang

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

3 Sedang

Rata-rata 3 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada aspek guru banyak yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan seperti menseleksi bahan dan tugas-tugas serta menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip dan konsep yang akan dipelajari. Hal ini diperlukan agar efektifitas dan efisiensi waktu dapat berjalan secara baik. Namun, pada siklus I ini waktu yang digunakan masih belum proporsional. Selain itu, guru juga harus memperjelas tugas dan peran masing-masing siswa dalam anggota kelompoknya dan memberikan motivasi kepada semua siswa sehingga semua siswa dapat terlibat secara maksimal dalam proses penemuan. Pengawasan guru pada siklus I ini pun perlu ditingkatkan agar pemahaman siswa dalam memecahkan masalah dapat teridentifikasi.

Sedangkan pada aspek siswa yang terdiri dari tujuh aspek memiliki rata-rata penilaian 3 dan dikategorikan sedang serta masih belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini dapat diketahui dalam melakukan penemuan dan mengidentifikasi masalah, serta interaksi siswa dengan siswa yang masih berkaitan dengan kurangnya kejelasan tugas-tugas serta peranan yang

dihadapi siswa, sehingga sebagian kecil siswa hanya mengandalkan teman kelompoknya, tidak mencatat dan mengamati proses penemuan yang terjadi.

2) Data Kuesioner

Tabel 4.2. Rata-rata Hasil Kuesioner Siswa Siklus I

NO Indikator Rata-rata

1. Minat 59,08 %

2. Keaktifan siswa. 73,10 %

3. Kemauan belajar siswa dengan metode

discovery melalui kegiatan laboratorium.

77,77 %

Berdasarkan tabel di atas, untuk siklus pertama pada indikator minat, minat siswa untuk memperhatikan dan mempelajari kimia ternyata masih rendah, yaitu 59.08 %. Sedangkan pada indikator keaktifan siswa, keaktifan siswa cukup baik. Hal ini didukung oleh persentase penyataan siswa yang menjawab ya pada pernyataan tersebut sebesar 73,10 %. Lalu, pada indikator kemauan belajar siswa dengan metode discovery

melalui kegiatan laboratorium terlihat antusias siswa yang besar terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian, siswa merespon positif metode pembelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siklus I, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai sebesar 68,09 dan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa berdasarkan kemampuan kognitif belum mencapai indikator keberhasilan. (perhitungan ada pada lampiran 10)

Nilai tes hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes hasil belajar Siklus I Rentang Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

53 – 57 1 3,03 % 58- 62 8 24,24 % 63 – 67 11 33,33 % 68 – 72 - -73 – 77 9 27,27 % 78 – 82 4 12,12 % Jumlah 33 100%

(data perhitungan ada pada lampiran 15 )

Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat diperoleh informasi bahwa masih terdapat 1 orang siswa yang mendapat nilai (di bawah KKM) kurang dari 60 dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh (ada pada lampiran) adalah 68,09 yang berarti hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator lebih besar dari 70. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang selama ini telah mereka lakukan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.4. Data Hasil Wawancara Siswa Siklus I

No. Pertanyaan Uraian Hasil Wawancara

1. Setelah mengikuti pelajaran kimia dengan kegiatan praktikum, apakah anda senang dengan metode yang diberikan guru?

Menurut siswa, pelajaran kimia cukup menyenangkan karena selama ini mereka hanya menerima pelajaran kimia dari metode ceramah saja

2. Apakah dengan pembelajaran

menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium membuat anda lebih aktif dalam kegiatan belajar atau justru membuat kamu bosan? Berikan alasannya

Menurut siswa, pembelajaran kimia dengan menggunakan metode discovery membuat lebih aktif dalam kegiatan belajar apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan belajar menjadi bosan.

3. Dengan melaksanakan kegiatan

laboratorium membuat anda merasa lebih ingin tahu / tidak? Jika ya, berikan alasan dan jika tidak berikan alasanmu!

Siswa mengaku bahwa rasa ingin tahu mereka cukup tinggi terhadap materi yang diajarkan melalui praktikum. Karena didorong oleh rasa penasaran / keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka amati.

4. Menurut anda, apakah penjelasan yang diberikan guru sudah cukup jelas?

Menurut siswa, penjelasan yang diberikan cukup jelas.

5. Apakah guru memberikan arahan

dan bimbingan kepada siswa?

Guru memang memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa, namun hanya kepada siswa yang bertanya kepada guru yang bersangkutan.

6. Menurut anda, apakah guru sudah dapat menciptakan situasi belajar yang kondusif?

Menurut siswa, guru masih kurang

menciptakan kondisi belajar yang kondusif, karena suasana kelas masih terdengar berisik.

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dan cukup antusias terhadap metode pembelajaran yang diberikan karena selama ini mereka hanya menerima pelajaran kimia dari metode ceramah. Dengan kegiatan laboratorium, membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan belajar menjadi bosan. Selain itu, dengan mengalami langsung, siswa dapat mengetahui konsep-konsep abstrak yang ada di buku. Namun, situasi dan kondisi di laboratorium masih kurang kondusif karena masih terdengar berisik.

Berdasarkan data hasil analisis keadaan di atas, maka peneliti dan guru yang bersangkutan lebih meningkatkan arahan

dan bimbingan kepada siswa supaya semua siswa merasa lebih jelas dan lebih menciptakan situasi laboratorium yang kondusif.

d. Tahap Refleksi

Setelah dilakukan observasi terhadap aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka dilakukan refleksi. Refleksi bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal positif dan masalah-masalah yang muncul pada siklus pertama ini dan akan diperbaiki pada siklus kedua dengan memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) tertentu.

Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi dalam pelaksanaan siklus pertama ini dan alternatif perlakuan-perlakuan

(treatment) yang akan diterapkan pada siklus berikutnya adalah:

Tabel 4.5 Refleksi Tindakan Siklus I

Aspek Aktifitas / Tindakan yang diamati Solusi Tindakan

Guru

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

- Melakukan peningkatan

pendekatan, pengawasan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi sistem koloid.

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

- Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran dan menambahkan materi pada lembar kerja siswa dengan penyajian materi yang mudah dipahami.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas.

- Meningkatkan penyeleksian bahan dan tugas-tugas siswa dalam mengidentifikasi masalah dan langkah-langkah discovery

lainnya.

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

- Memberikan motivasi kepada siswa agar semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran - Memberikan tugas-tugas yang

jelas kepada masing-masing siswa pada tiap kelompok.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

- Tidak ada permasalahan yang dihadapi karena guru dalam mempersiapkan kelas dan alat

yang diperlukan sudah baik.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

- Pembagian kelompok dengan memperhatikan prestasi belajar dan keaktifan siswa secara merata.

- Pengaturan posisi tiap kelompok agar mudah diawasi oleh guru. - Mengelilingi kelas dan mengecek

pemahaman setiap siswa.

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

- Melakukan perbaikan pada LKS dengan manambahkan penyajian

materi dan memperbaiki

penggunan bahasa agar mudah dipahami

- Mengecek kesulitan siswa dan membantunya dengan informasi dan data yang dibutuhkan.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan kegiatan penemuan. - Mengelilingi kelas dan mengecek

tugas dan aktifitas masing-masing siswa dalam satu kelompok agar tidak ada lagi siswa yang

mengandalkan teman

sekelompoknya.

Siswa

1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

- Alat dan bahan yang dibutuhkan sudah lengkap dan tersedia, hanya memberikan motivasi untuk selalu membawa bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan laboratorium.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan kegiatan penemuan. - Selalu mengingatkan siswa agar

tidak mengandalkan catatan teman dan membangkitkan keingintahuan siswa terhadap permasalahan yang diajukan.

3. Mengidentifikasi masalah.

- Membantu dan membimbing siswa dengan informasi dan data. - Memberikan motivasi dan

pengarahan kepada siswa.

4. Interaksi siswa dengan siswa. - Memotivasi siswa untuk turut aktif dalam melakukan kegiatan

discovery.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam berinteraksi / diskusi di dalam kelas.

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

- Membantu siswa dengan

memberikan pengarahan dan bimbingan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesimpulan hasil penemuan dan membangkitkan keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas.

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan penyelidikan terhadap permasalahan.

- Mengecek pemahaman siswa dan membantu siswa dengan data yang dibutuhkan

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

- Melakukan perbaikan pada lembar kerja siswa dengan penyajian materi yang mudah dipahami. - Menugaskan siswa untuk membaca

LKS lebih dulu sebelum mengerjakan.

- Selalu mengingatkan siswa agar mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik dan tidak hanya mengandalkan jawaban teman dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri.

- Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS.

2. Siklus II

Siklus II pada penelitian ini dilakukan pada bulan 5 – 12 Juni 2008 yang membahas tentang materi sifat-sifat koloid serta proses pembuatan koloid. Sama halnya dengan siklus I, siklus II ini pun dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dalam tiga kali pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus I, penerapan penggunaan metode

discovery dengan kegiatan laboratorium cukup efektif. Dari hasil

evaluasi dilakukan di akhir siklus I dilihat dari tes hasil belajar masih terdapat beberapa dari siswa yang belum mencapai indikator pencapaian belajar sebesar 70 dan masih ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60. Aktivitas siswa dan partisipasi siswa didalam kelas sudah aktif, tetapi masih perlu lebih ditingkatkan lagi seperti kurangnya kerjasama antar anggota kelompok dalam melakukan pengamatan di laboratorium.

Pada siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan yang membahas sifat-sifat koloid serta proses pembuatan koloid. Berdasarkan refleksi yang didapat dari siklus I, pada siklus II ini peneliti mencoba melakukan beberapa revisi tindakan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik lagi. Diantara tidakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa; 2) Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan; 3) Menseleksi bahan-bahan dan tugas-tugas; 4) Menambahkan dan memperbaiki penyajian materi agar mudah dipahami siswa; 5) Meminimalisir kegiatan siswa yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran dengan memaksimalkan kegiatan pembelajaran, siswa tidak diberi peluang untuk bercanda, mengganggu temannya dan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran; 6) Meningkatkan keakraban dengan siswa untuk mencairkan suasana belajar yang kaku sehingga siswa tidak takut atau malu untuk bertanya kepada guru; 7) memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa pada saat proses pembelajaran; 8) mengoptimalkan kerja kelompok dengan cara membagi pekerjaan setiap individu dalam kelompok, agar setiap siswa melakukan proses pembelajaran dengan baik dan mengamati dengan benar.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 4

Sebelum pelajaran dimulai, siswa diberikan LKS sebagai acuan pada saat melakukan kegiatan praktikum. LKS ini harus dikaji dan diisi bersama teman kelompoknya yang telah dibentuk pada tahap perencanaan. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan yang diajukan guru, kemudian siswa melakukan pengamatan di laboratorium praktikum dengan tujuan dapat mengetahui salah satu dari sifat koloid, kemudian mengidentifikasikan hasil jawaban dan mengkajinya dengan membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan dan menyimpulkan hasilnya. Untuk mengetahui sifat-sifat koloid lainnya, masing-masing kelompok mendiskusikan sifat-sifat koloid lainnya dan mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.

Pembelajaran dilakukan dengan mengorientasikan siswa pada masalah yang akan dicari jawabannya. Untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diajukan guru, siswa dapat mencarinya dengan melakukan kegiatan praktikum bersama dengan teman sekelompoknya. Karena, pada materi ini siswa akan lebih mudah mengerti memahami permasalahan yang akan dipecahkan melalui kegiatan praktikum. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan minat dan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum, guru hanya membantu kelompok yang mengalami kesulitan serta mengkondisikan kelas agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.

2) Pertemuan 5

Pada pertemuan kelima ini, pembelajaran dilakukan dengan kegiatan praktikum untuk mengetahui salah satu cara pembuatan koloid. Kemudian, guru membagikan LKS yang harus dikaji oleh siswa untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan tersebut dan menyimpulkan hasilnya. Kemudian para siswa melakukan langkah-langkah kegiatan discovery seperti melakukan penemuan,

mengidentifikasi masalah, dan melakukan penyelidikan terhadap permaslahan yang diajukan guru, kemudian mempresentasikan hasil pekerjaannya berdasarkan diskusi kelompok. Guru hanya membantu memperbaiki jika ada jawaban siswa yang kurang tepat.

3) Pertemuan 6

Pada akhir siklus kedua ini, guru memberikan tes hasil belajar berupa pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal untuk dikerjakan oleh siswa. Waktu untuk mengerjakan soal adalah 45 menit. Selama siswa mengerjakan soal, guru mengawasi siswa agar mereka dapat mengerjakan soal secara jujur dan tidak saling menyontek. Setelah selesai, soal dan jawabannya dikumpulkan untuk dibahas bersama sekaligus dikoreksi langsung agar siswa tahu kesalahannya. Selain itu, siswa juga diberikan angket kuesioner yang berisi tentang tanggapan siswa terhadap metode discovery dengan kegiatan laboratorium sebagai metode yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II, pengamatan / observasi sama halnya dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus I. Adapun pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam melakukan tahapan-tahapan kegiatan discovery melalui kegiatan laboratorium dengan melakukan check-list pada lembar observasi yang tersedia. Lembar observasi terdiri dari 2 aspek yang dinilai yaitu: 1) Aspek guru, meliputi 8 aspek yang diamati; dan 2) Aspek siswa, terdiri dari 7 aspek yang diamati.

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari siklus pertama yang terdiri dari lembar observasi, data hasil belajar siswa, hasil kuesioner dan hasil wawancara.

1) Data Observasi

Tabel 4.6. Rata-rata Hasil Observasi Siklus II

Aspek Aspek yang diamati Penilaian Keterangan

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 Baik

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

4 Baik

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 4 Baik

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

4 Baik

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

5 Baik

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

4 Baik

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

4 Baik

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

4 Baik

Rata-rata 4 Baik

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

4 Baik

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

5 Sangat Baik

3. Mengidentifikasi masalah. 4 Baik

4. Interaksi siswa dengan siswa. 4 Baik

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

4 Baik

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

4 Baik

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

5 Sangat Baik

Dokumen terkait