• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERVENSI DATA DAN

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan siklus II dimulai dengan menyiapkan RPP, lembar observasi, wawancara, dan angket kemandirian siswa dalam belajar matematika. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah materi yang sama pada siklus I yaitu teorema Pythagoras dengan pokok bahasan menghitung panjang diagonal bidang suatu bangun ruang kubus dan balok, menghitung panjang diagonal ruang kubus dan balok dan menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan dalill Pythagoras. Pada siklus II ini, RPP akan dibuat dengan 3 pertemuan dan 1 pertemuan untuk tes akhir siklus II.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Pembelajaran pada siklus II ini berlangsung sebanyak empat pertemuan. Perbaikan-perbaikan pada siklus I ini akan mulai diterapkan pada pembelajaran di siklusII. Proses pelaksanaan tersebut dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :

Materi yang diberikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat untuk siklus II. Pendekatan yang digunakan pada siklus II ini masih menggunakan pendekatanopen ended,akantetapi berbeda dengan siklus I, pada siklus II ini belajar dilakukan dengan sistem berkelompok. Sebelum peneliti membagikan LKS, siswa sudah harus berada di kelompoknya masing-masing.

1) Pertemuan kelima : Kamis, 25 November 2010

Pertemuan ini berlangsung selama 2 jam pelajaran (90 menit). Siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini 4 orang dikarenakan 2 orang sakit dan 2 orang tanpa keterangan. Materi yang dibahas pada pertemuan ini tetap teorema Pythagoras dengan subpokok bahasan menentukan panjang diagonal bidang pada bangun ruang kubus dan balok.

Sebelum pembelajaran dilaksanakan, terlebih dahulu guru mengumumkan kepada seluruh siswa tentang tes akhir siklus I. setelah mengetahui hasil yang mereka dapat, beberapa siswa bertanya :”Bu, nilai kita akan diperbaiki di pembelajaran berikutnya kan, Bu?”. Dengan siswa berkata seperti itu, guru akan lebih memperhatikan proses pembelajaran.

Gambar 4.3

Siswa terlihat lebih bersemangat saat mengerjakan LKS secara berkelompok 2) Pertemuan keenam : Jumat, 26 November 2010

Jumlah siswa yang hadir saat pertemuan keenam ini adalah sebanyak 33 orang. Hanya dua orang yang tidak hadir tanpa keterangan. Materi yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah menentukan panjang diagonal ruang suatu bangun ruang kubus dan balok. Setelah semua siswa berada dalam kelompoknya masing-masing, guru mulai membagikan LKS kepada setiap kelompok dan menjelaskan cara-cara mengerjakan LKS yaitu dengan berbagai cara yang mungkin, dan siswapun mulai mengerjakan LKS dengan penuh semangat. Setelah selesai mengerjakan LKS, salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Setelah selesai

presentasi, ada salah satu siswa yang bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi dan siswa tersebut juga mengemukakan pendapatnya tentang ketidaksetujuannya kepada kelompok yang sedang presentasi mengenai cara penyelesaian soal yang ada di LKS. Hal ini menunjukkan pada siklus II ini siswa telah berani untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas dengan cara bertanya kepada kelompok lain saat pembelajaran berlangsung.

Gambar 4.4

Siswa sedang bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi 3) Pertemuan ketujuh : Kamis, 2 Desember 2010

Pada pertemuan ketujuh ini, sebelum pembelajaran berlangsung semua siswasudah berada di kelas dan siap menerima pelajaran matematika pada hari itu. Pada pertemuan kali ini materi yang dibahas adalah menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras.

Sebelum guru membagikan LKS, siswa sudah berada pada kelompoknya masing-masing. Mengerjakan LKS pada pertemuan ketujuh ini dilakukan siswa dengan waktu sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya dikarenakan mereka telah terbiasa dengan

mengerjakan LKS disetiap pertemuan dan mereka juga mengerjakan LKS tersebut secara bersama-sama.

Siswa yang belum paham dengan materi yang sedang dipelajari dapat berdiskusi dengan teman yang telah mengerti. Setiap siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas masing-masing, ada yang bertugas sebagai pencatat, dan pemimpin diskusi.

Gambar 4.5

Siswa saat berdiskusi : Salah satu siswa sedang menjelaskan materi kepada siswa yang belum mengerti

Gambar 4.6

4) Pertemuan kedelapan : Jumat, 3 Desember 2010

Pada pertemuan kedelapan pembelajaran tidak dilakukan seperti biasa. Hal ini dikarenakan materi yang dibahas telah habis dan peneliti akan memberikan tes akhir siklus II kepada siswa. Saat pembagian soal, semua

siswa tampak tenang dibandingkan saat pembagian soal pada siklus I. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan tes selama satu jam pelajaran atau selama 90 menit dan siswa juga dilarang bertanya kepada teman sebangku ataupun teman yang lain dan siswa tidak boleh membuka buku catatan saat mengerjakan tes.

Saat pengerjaan soal berlangsung, semua siswa tampak tenang dan mengerjakan soal dengan teliti, tidak ada lagi siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan soal seperti yang terjadi pada saat pengerjaan soal pada siklus I. Setelah selesai mengerjakan tes akhir siklus II, siswa diminta untuk mengisi angket kemandirian oleh peneliti. Sebelum pengisian angket peneliti menjelaskan lagi cara-cara mengerjakan angket yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan siswa dan mereka juga dilarang bekerjasama dalam mengisi angket tersebut. Saat pengisian angket, semua siswa mengerjakan sendiri-sendiri karena angket tersebut pengisiannya berdasarkan keadaan dari siswa itu sendiri sehingga mereka tidak perlu bertanya kepada teman dalam mengisi angket tersebut. Selesai mengisi angket siswa dipersilahkan keluar kelas karena waktu pelajaran matematika telah habis, akan tetapi beberapa orang siswa diminta untuk diwawancarai tentang

kemandirian mereka. mereka diwawancarai sesuai lembar wawancara yang telah disiapkan peneliti.

Hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika pada siklus II dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini,

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kemandirian Siswa Pada Siklus II

No Aktivitas Kemandirian

Pertemuan Ke- Rata-rata

I II III Jml Sswa Jml Sswa Jml Sswa 1 Membuat catatan sendiri 35 100% 30 85.7% 35 100% 95.3% 2 Mengacungkan tangan untuk mengerjakan latihan di papan tulis

5 14.3% 10 28.6% 25 71.4% 38.1%

3 Berani mengacungkan tangan untuk

menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru saat belajar

10 28.6% 12 34.3% 30 85.7% 49.5%

4 Menyelesaikan latihan sampai selesai atau sampai tuntas

30 85.7% 32 91.4% 35 100% 92.4%

5 Hadir tepat waktu 31 88.6% 33 94.3% 35 100% 94.3% 6 Membawa buku

referensi lain

33 94.3% 34 97.1% 32 91.4% 94.3%

7 Bertanya tentang hal yang tidak dimengerti kepada guru dengan mendatangi guru atau dengan mengacungkan tangan

12 34.3% 13 37.1% 34 97.1% 56.2%

8 Menyelesaikan latihan sendiri tanpa melihat pekerjaan orang lain

30 85.7% 32 91.4% 35 100% 92.37%

9 Menyerahkan PR tepat waktu

- - 25 71.4% - - 71.4%

Dari tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa aktivitas kemandirian siswa dalam belajar matematika yang memiliki prosentase terendah adalah pada aktivitas menyelesaikan latihan di papan tulis. Hal tersebut dikarenakan siswayang berada di dalam kelompok pada siklus II ini masih terlihat belum berani menyelesaikan latihan tersebut di papan tulis untuk dipresentasikan kepada teman-temannya karena mereka selalu mengandalkan teman atau ketua kelompok untuk maju ke depan kelas dan ketua kelompokpun terkadang masih terlihat tidak berani untuk mewakili kelompoknya.

Sedangkan untuk aktivitas kemandirian yang lain sudah hampir 90% mengalami kenaikan prosentase untuk setiap pertemuannya. Akan tetapi masih ada dua aktivitas yang prosentasenya masih mengalami penurunan setiap pertemuan seperti aktivitas membuat catatn sendiri dan membawa buku referensi lain. Berdasarkan hasil wawancara guru pada saat pelajaran berlangsung, untuk aktivitas membawa buku referensi, pada saat itu ada beberapa orang siswa yang lupa membawa buku tersebut sehingga pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga tersebut prosentase kemandirian siswa mengalami penurunan.

Rata-rata prosentase untuk akhir siklus II dari hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika adalah sebesar 75.98%. Rata-rata tersebut telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 70%, dan penelitian berhenti pada siklus II.

4. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil angket, observasi, dan wawancara diperoleh data bahwa kemandirian siswa dalam belajar matematika pada siklus II telah meningkat dan lebih baik dibandingkan dengan siklus I. terbukti dengan hasil wawancara peneliti terhadap siswa yang dilakukan pada akhir siklus II. Hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Siswa telah mempunyai target dalam belajar misalnya dalam hal keinginan untuk mendapatkan rangking tinggi di kelas. Mereka telah merasa yakin akan kemampuan mereka.

(2) Pada saat disuruh memilih antara belajar matematika dengan menonton acara TV favorit mereka, mereka lebih memilih untuk belajar karena menurut mereka belajar lebih penting daripada menonton TV.

(3) Jika mendapatkan tugas matematika yang sulit dari guru, mereka berani bertanya kepada guru ataupun mencari buku-buku di perpustakaan yang sesuai dengan tugas mereka.

Meningkatnya kemandirian siswa juga dapat terlihat dari hasil perhitungan angket. Hasil skor angket untuk dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini,

Tabel 4.8

Distribusi Angket Kemandirian Siswa Pada Siklus II

Rentang Skor Item Frekuensi Frekuensi relatif

69 – 76 6 17.2% 77 – 84 9 25.7% 85 – 92 8 22.9% 93 – 100 8 22.9% 101 – 108 3 8.6% 109 – 116 1 2.8% Jumlah 35 100%

Hasil kategorisasai kemandirian siswa pada siklus II tersebut dijelaskan pada tabel 4.9 di bawah ini,

Tabel 4.9

Rangkuman Skor Kemandirian Siswa Pada Siklus II

Statistika Deskriptif Perolehan Skor

N 35

Xmin 69

Xmax 112

ܺ 87.6

Dari kemandirian sisw kemandirian seda kemandirian ting pada siklus II dihentikan pada si Pela

ended yang tela pengamatan, dan penerapan pende mengajar adalah dan lebih aktif menjadi lebih m penggunaan pend materi. Siswa te matematika. Indi dimensi inisiatif Meskipun demiki rata-rata. Pening awal penelitian sa

ari tabel 4.8 dan 4.9 di atas, diketahui bahw siswa pada siklus II adalah sebesar 87.6. Siswa

sedang adalah sebesar 14.3% dan siswa tinggi adalah sebesar 85.7%. Skor untuk kem II ini telah mencapai kriteria ketuntasan m da siklus ini.

elaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan pe elah dilakukan pada siklus II ini,dapat tergam dan wawancara bahwa siswa dapat lebih m ndekatan open endeddan hasil pengamatan terha ah baik. Berdasarkan hasil wawancara., mereka ktif belajar dengan penerapan pendekatan ope

mengerti dengan materi yang dipelajari pendekatan ini, siswa ikut terlibat aktif dala

telah mengalami peningkatan kemandirian dikator yang mengalami peningkatan lebih ba atif untuk indikator mengerjakan sesuatu

ikian, setiap indikator juga telah mengalami pe ningkatan kemandirian siswa berdasarkan hasi

sampai akhir siklus II dapat dilihat dari diagra

Bagan 4.1

Rata – rata Kemandirian Siswa

1 2 3

20.70%

57.80%

75.90%

hwa skor rata-rata swa yang memiliki a yang memiliki kemandirian siswa maka penelitian

n pendekatan open

gambar dari hasil mandiri dengan erhadap guru yang eka merasa senang

open ended. Siswa ri karena dengan dalam mempelajari

an dalam belajar baik adalah pada u tanpa disuruh. i peningkatan skor asil observasi dari gram di bawah ini,

Pra Penelitian

Siklus I

Berdasar penelitian sampa prosentase kemandi siklus I menjadi 57.8%

Peningka dilihat dari diagra

Peningkatan Ke Dari diag hasil observasi m kemandirian sisw mencapai kriteri prosentase kemandi mencapai kriteria Sedangk siklus II dapat dil

sarkan Diagram1, prosentase kemandirian si pai siklus II mengalami peningkatan. Pada a andirian siswa sebesar 20.7% dan mengalami di 57.8% dan meningkat lagi di siklus II menjadi ngkatan kemandirian siswa berdasarkan hasil

gram di bawah ini,

Bagan 4.2

Kemandirian Siswa Berdasarkan Hasil Observa

diagram di atas, terlihat bahwa kemandirian sisw si mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus siswa pada siklus I adalah sebesar 57.79% da

eria ketuntasan yang ditetapkan. Sedangkan

andirian meningkat sebesar 18.19% menjadi 75.98% ria ketuntasan yang ditetapkan.

ngkan peningkatan hasil perhitungan angket dari dilihat pada bagan di bawah ini,

Siklus I Siklus II 57.79%

75.98%

siswa dari awal da awal penelitian, mi peningkatan di njadi 75.9%.

sil observasi dapat

rvasi

siswa berdasarkan klus II, prosentase dan masih belum n untuk siklus II di 75.98% dan telah

dari siklus I sampai Observasi

Peningkatan Kem

Dari diag hasil perhitungan II, skor kemandir mencapai kriteria kemandirian meni ketuntasan yang di Dari diagr telah meningkat ataupun berdasar

Dokumen terkait