• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.3 Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan tindak lanjut dan sekaligus refleksi dari pelaksanaan siklus I. Siklus II ini dilaksanakan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang. Pada siklus II ini,dilakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar. Sebagaimana pada siklus I, pemaparan hasil penelitian dilakukan dengan menyajikan tabel disertai dengan penjelasan dari tabel tersebut. Untuk hasil nontes dipaparkan secara deskripsi.

4.1.3.1Tahap Perencanaan (Planning)

Proses pembelajaran menulis yang telah dilaksanakan pada siklus I sudah baik, tetapi belum memuaskan. Hasil tulisan/karangan siswa masih terdapat kekurangan sehingga memerlukan perbaikan. Adapun kekurangan hasil/karangan siswa ditandai oleh adanya, (1) siswa masih kesulitan dalam menggali ide dan menuangkannya dalam bentuk kata atau kalimat, hal ini terlihat dari jumlah kata dalam karangan mereka masih minim meskipun tidak ada batasan dari guru mengenai jumlah kata, (2) apabila siswa menemukan kesulitan dalam menulis, siswa belum berani bertanya kepada guru tetapi mereka bertanya kepada temannya, (3) siswa menuliskan hasil amatan secara dangkal dan belum begitu mendetail terhadap objek, (4) masih ada beberapa siswa yang kurang tepat dalam memilih diksi dalam paragraf, (5) masih ada siswa yang mengerjakan tugas secara berkelompok/bekerjasama, hal ini terlihat pada tulisan siswa banyak yang sama,

(6) minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi masih perlu ditingkatkan, (7) keaktifan siswa dalam pembelajaran belum maksimal. Proses pembelajaran masih terlihat pasif. Guru menerangkan dan siswa mendengarkan. Guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa mendapatkan kesempatan yang terbatas untuk turut aktif dalam pembelajaran, (8) siswa kurang memperhatikan pembelajaran, beberapa siswa masih berbicara dengan temannya atau sibuk sendiri.

Untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan pada siklus I, maka kolaborator dan peneliti merencanakan tindakan untuk siklus II. Akhirnya kolaborator dan peneliti menyepakati beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis. Hal-hal tersebut, yaitu : (1) peneliti akan lebih banyak memantau kegiatan siswa agar suasana lebih kondusif, (2) menyusun RPP, (3) pemanfaatan media gambar seri seri, (4) peneliti akan memberi reward kepada siswa yang aktif dan juga kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dalam menulis. Reward yang direncanakan berupa nilai tambah, ungkapan-ungkapan pujian seperti, bagus sekali, baik sekali, baik, sedangkan untuk siswa yang membuat kelas gaduh seperti ramai, berpindah-pindah tempat duduk, guru akan memberikan punishment dalam bentuk teguran.

Urutan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam siklus II sebagai berikut, (1) guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, (2) guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia, (3) guru memberikan motivasi pada siswa dengan memaparkan manfaat/keuntungan

menulis, (4) guru merefleksi beberapa tulisan siswa pada siklus I di depan kelas, (5) guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai menulis deskripsi tertinggi pada siklus I, (6) guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis pada siklus I, (7) guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran menulis karangan berdasarkan media gambar seri yang akan dilakukan.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Februari 2012 di kelas V dengan jumlah siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Guru memulai pembelajaran dengan membuka pelajaran dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Kolaborator menempatkan diri sebagai partisipan pasif dan berada di kursi bagian belakang sehingga kolaborator dapat mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar tanpa mengganggu jalannya pelajaran yang sedang berlangsung. Guru mengulas kembali hasil tulisan siswa pada siklus I juga menunjukkan kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menulis. Guru juga memberi pujian pada siswa yang karangannya cukup baik dan tak lupa pula guru memberikan motivasi pada siswa yang hasil tulisannya kurang memuaskan.

Kemudian guru memberikan pengarahan tentang kegiatan pembelajaran menulis yang akan dilakukan pada hari ini. Guru menjelaskan kalau kegiatan menulis hari ini akan dilakukan seperti pada kegiatan yang lalu. Guru menjelaskan hal-hal penting yang harus mereka catat dari objek gambar yang mereka amati. Siswa secara individu mencatat hal- hal yang mereka amati.

Setelah merasa cukup mencatat hal- hal yang akan dijadikan sebagai bahan tulisan, guru kemudian membagikan kertas sebagai lembar kerja untuk siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa tampak tertib mengikuti pembelajaran dan guru tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada siswa yang terlibat kurang aktif. Sesekali guru berkeliling kelas untuk mengamati pekerjaan siswa dan mendekati siswa yang gaduh atau mereka yang terlihat mempunyai kesulitan. Beberapa siswa ada yang bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa dengan sekali-kali memberi semangat kepada siswa.

Setelah waktu yang telah disediakan untuk menulis usai, beberapa siswa maju dan membacakan hasil karangannya di depan kelas dan mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian guru memberi simpulan materi yang diajarkan dan menutup pelajaran.

4.1.3.3 Pengamatan/Observasi (Observating)

Data hasil penelitian penilaian kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi berdasarkan media gambar seri pada siklus II adalah sebagai berikut.

1. Data Tes Tertulis

Untuk mengetahui hasil data tes siklus II, berikut disajikan distribusi frekuensi kemampuan siswa mengarang deskripsi siklus II pada tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kemampuan Siswa Mengarang Deskripsi Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 2 7,14 2 66 − 77 Baik 23 82,14 3 54 − 65 Sedang 2 7,14 4 42 − 53 Kurang 1 3,57 5 < 42 Sangat kurang 0 0% Jumlah 28 100 Rata-rata 70,12

Tingkat kemampuan Baik

Pada tabel 4.10 di atas diketahui bahwa, ada 2 siswa atau 7,14% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik. Untuk tingkat kemampuan baik dicapai oleh 23 siswa atau sebesar 82,14% dan tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 7,14%. Ada 1 siswa atau 3,57% dengan tingkat kemampuan kurang. Tidak ada siswa dengan tingkat kemampuan sangat kurang. Nilai rata-rata mengarang deskripsi siklus II adalah 70,12 dengan tingkat kemampuan baik. Untuk penilaian tiap-tiap aspek dapat dilihat pada paparan berikut ini.

1. Aspek Indikator Perincian Objek

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator perincian objek dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Perincian Objek Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 20 71,43 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 8 28,57 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 0 0 Jumlah 28 100% Rata-rata 75

Tingkat kemampuan Baik

Pada tabel 4.11 di atas, diketahui bahwa ada 20 siswa yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik atau 71,43%. Tidak ada siswa atau 0% yang mencapai kategori baik. Untuk tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 8 siswa atau sebesar 28,57 % dan tidak ada siswa atau 0% yang termasuk dalam tingkat kemampuan kurang atau kurang sekali. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 75 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 8 di bawah ini.

2. Aspek Indikator Penggunaan Diksi

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator penggunaan diksi dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Sangat

baik Baik Sedang Kurang Sangatkurang 20

0

8

0 0

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Penggunaan Diksi Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 13 46,43 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 14 50,00 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 1 3,57 Jumlah 28 100 Rata-rata 68,57

Tingkat kemampuan Baik

Pada tabel 4.12, menunjukan bahwa ada 13 siswa atau 46,43% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan baik, untuk tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 14 siswa atau sebesar 50%, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan kurang, untuk tingkat kemampuan sangat kurang masih ada 1 siswa atau 3,57%. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 68,57 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 9 di bawah ini.

3. Aspek Indikator Penggunaan Ejaan

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 Sangat

baik Baik Sedang Kurang kurangSangat 13

0

14

0 1

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Indikator Penggunaan Ejaan Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 12 42,86 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 15 53,57 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 1 3,57 Jumlah 28 100 Rata-rata 67,86

Tingkat kemampuan Baik

pada tabel 4.13 di atas, menunjukan bahwa ada 12 siswa atau 42,86% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan baik, untuk tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 53,57%, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan kurang dan masih ada 1 siswa atau 3,57% dengan tingkat kemampuan sangat kurang. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 67,86 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 10 di bawah ini.

4. Aspek Indikator Keefektifan Kalimat

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator keefektifan kalimat dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Sangat

baik Baik Sedang Kurang Sangatkurang 12

0

15

0 1

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Indikator Keefektifan Kalimat Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 13 46,43 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 15 53,57 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 0 0 Jumlah 28 100 Rata-rata 69,29

Tingkat kemampuan Baik

pada tabel 4.14 di atas, menunjukan bahwa ada 13 siswa atau sebesar 46,43% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik, tidak ada siswa atau 0% yang masuk dalam tingkat kemampuan baik, untuk tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 53,57%, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan kurang dan sangat kurang. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 69,29 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 11 di bawah ini.

5. Aspek Indikator Kepaduan Paragraf

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator kepaduan paragraf dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Sangat

baik Baik Sedang Kurang Sangatkurang 13

0

15

0 0

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Indikator Kepaduan Paragraf Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 16 57,14 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 11 39,29 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 1 3,57 Jumlah 28 100 Rata-rata 70,71

Tingkat kemampuan Baik

pada tabel 4.15 di atas, menunjukan bahwa ada 16 siswa atau 57,14% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik, tidak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan baik, untuk tingkat kemampuan sedang dicapai 11 siswa atau sebesar 39,29%, tidak ada siswa atau 0% yang termasuk dalam tingkat kemampuan kurang dan ada ada 1 siswa atau 3,57% yang masuk dalam tingkat kemampuan sangat kurang. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 70,71 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 12 di bawah ini.

6. Aspek Indikator Keruntutan Pendapat/Gagasan

Hasil kemampuan siswa mengarang deskripsi pada indikator keruntutan pendapat/gagasan dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Sangat

baik Baik Sedang Kurang kurangSangat 16

0

11

0 1

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Indikator Keruntutan Pendapat/Gagasan Siklus II

No Skor Kemampuan Tingkat Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 78 Sangat baik 14 50,00 2 66 − 77 Baik 0 0 3 54 − 65 Sedang 13 46,43 4 42 − 53 Kurang 0 0 5 < 42 Sangat kurang 1 3,57 Jumlah 28 100 Rata-rata 69,29

Tingkat kemampuan Baik

Pada tabel 4.16 di atas, menunjukan bahwa ada 14 siswa atau sebesar 50% yang mencapai tingkat kemampuan sangat baik, tdak ada siswa atau 0% yang mencapai tingkat kemampuan baik, untuk tingkat kemampuan sedang dicapai oleh 13 siswa atau sebesar 46,43%, tidak ada siswa atau 0% yang termasuk dalam tingkat kemampuan kurang dan ada 1 siswa atau 3,57% dengan tingkat kemampuan sangat kurang. Nilai rata-rata untuk indikator ini adalah 69,29 dengan tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 13 di bawah ini.

Nilai rata-rata keenam indikator menulis karangan deskripsi berdasarkan media gambar seri dapat disajikan pada tabel 4.17 di bawah ini.

0 2 4 6 8 10 12 14 Sangat

baik Baik Sedang Kurang Sangatkurang 14

0

13

0 1

Tabel 4.17 Nilai Rata-Rata Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

No Indikator yang dinilai Nilai Rata-rata Tingkat

Kemampuan

1. Perincian Objek 75,00 Baik

2. Penggunaan Diksi 68,57 Baik 3. Penggunaan Ejaan 67,86 Baik 4. Keefektifan Kalimat 69,29 Baik 5. Kepaduan Paragraf 70,71 Baik 6. Keruntutan Pendapat/gagasan 69,29 Baik Berdasarkan data di atas, nilai rata-rata dari kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi berdasarkan media gambar seri cukup bervariasi. Aspek perincian objek dengan nilai rata-rata 75, aspek penggunaan diksi mendapatkan nilai rata-rata 68,57, aspek penggunaan ejaan memperoleh nilai rata-rata 67,86, aspek keefektifan kalimat memperoleh nilai rata-rata 69,29, aspek kepaduan paragraf memperoleh nilai rata-rata 70,71, dan aspek keruntutan pendapat/gagasan memperoleh nilai rata-rata 69,29. Nilai rata-rata keenam aspek tersebut masuk dalam tingkat kemampuan baik. Berikut ini disajikan dalam diagram 14 di bawah ini. 66 66,567 67,568 68,569 69,570 70,571 68,57 67,86 69,29 70,71 69,29

2. Data Nontes

Pada data nontes diperoleh dari hasil kegiatan observasi, meliputi aktivitas siswa dan guru yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Pada siklus II ini kolaborator melakukan pengamatan terhadap tindakan guru dan siswa. Observasi dilakukan untuk membandingkan hasil antara siklus II dengan siklus sebelumnya.

Seperti pada siklus sebelumnya, observasi difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta aktivitas siswa dalam pelajaran menulis. Pada saat melakukan kegiatan observasi, kolaborator bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang, sesekali kolaborator berada di samping kelas untuk mengambil gambar.

Kolaborator mengamati tindakan siswa ketika menulis. Dari pantauan kolaborator (lampiran 23), keaktifan siswa dalam memberikan respon terhadap apersepsi yang diberikan guru, antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis, dan keaktifan dalam membuat kerangka karangan mencapai rentang skor 66%-77% dengan tingkat keaktifan baik. Sedangkan keaktifan siswa dalam membacakan karangan deskripsi di depan kelas mencapai rentang skor >78% dengan tingkat keaktifan sangat baik. Seluruh siswa memperhatikan pembelajaran. Tidak ditemui siswa yang mengantuk, bosan, menopang dagu atau asyik beraktivitas sendiri. Suasana kelas kondusif, mereka merasa nyaman dan pembelajaran pun tampak menyenangkan. Tidak ada lagi siswa yang berjalan-jalan untuk melihat dan mencontoh hasil tulisan temannya, mereka terlihat mandiri dalam mengerjakan

tugas dari guru. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dan guru saling mendukung dan bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran.

Untuk mengetahui hasil belajar menulis karangan deskripsi setelah diberikan tindakan dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat dari hasil rekapitulasi hasil analisis data pada siklus II. Hasil analisis data siklus II tersebut sebagai berikut.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes tertulis 70,12 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 25 3 Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 4 Persentase ketuntasan belajar 89,29%

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa yakni 70,12 dan ketuntasan belajar mencapai 89,29% atau ada 25 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar dan masih ada 3 siswa yang masih belum tuntas. Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 meningkat mencapai 89,29% (termasuk kategori tuntas). Pada siklus II ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus II.

4.1.3.4Analisis dan Refleksi (Reflecting)

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini membuat kualitas pembelajaran menulis pada siklus II mengalami peningkatan yaitu keaktifan siswa dalam

memberikan respon terhadap apersepsi yang diberikan guru, antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis, dan keaktifan dalam membuat kerangka karangan mencapai rentang skor 66%-77% dengan tingkat keaktifan baik. Sedangkan keaktifan siswa dalam membacakan karangan deskripsi di depan kelas mencapai rentang skor > 78% dengan tingkat keaktifan sangat baik (lampiran 23). Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari tercapainya sejumlah indikator yang telah ditetapkan seperti peningkatan keaktifan, perhatian serta konsentrasi siswa dalam pembelajaran, guru telah berhasil membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan baik dan tertib.

Hasil tulisan siswa menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan menulis siswa. Dilihat dari segi isinya, tulisan siswa pada siklus II ini jauh lebih baik dibandig siklus sebelumnya. Kosakata yang digunakan sebagian siswa lebih bervariasi. Siswa telah mampu mengorganisasikan gagasan dengan baik. Sudah ada kesesuaian antara isi tulisan dengan objek yang diamati. Nilai tertinggi siswa pada siklus ini adalah 76 dan nilai terendah siswa adalah 56.

Ketuntasan hasil belajar menulis deskripsi siswa mencapai 89,29%. Hal ini terlihat dari hasil kerja tulisan siswa berupa tulisan deskripsi dan dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas yaitu 25 siswa.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus II dikatakan berhasil. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator bila dibandingkan siklus

sebelumnya. Dengan demikian pembelajaran menulis yang dilaksanakan telah menunjukkan adanya peningkatan.

Dokumen terkait