• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus II

Dalam dokumen windy ayan kasih sitepu, 36133139 (Halaman 81-89)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Siklus II

a. Permasalahan

Yang menjadi permasalahan pada siklus II adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung maupun ketika menyelesaikan tes hasil belajar pada siklus I. Kendala yang ditemukan adalah:

68

 Masih banyak siswa yang kurang memahami bagaiman Peranan Sumapah Pemuda Indonesia pada saat dahulu.

 Masih ada sebagian siswa yang kuramg memahami maksud dari pertanyaan yang terdapat pada tes hasil belajar, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut.

b. Perencanaan Tindakan II

Untuk meningkatkan keberhasilan dan memperbaiki ketuntasan belajar siswa yang terdapat pada siklus I, maka pada siklus II dibuat suatu perencanaan, yaitu:

a. Guru memperbaiki dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada siklus I. Pembelajaran difokuskan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada siklus I dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi Peranan Sumapah Pemuda Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Pembelajaran pada siklus II menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dengan menambah memperbanyak kisah tentang Peranan Sumapah Pemuda Indonesia yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.

b. Guru lebih aktif membimbing dan mengarahkan siswa, memperbanyak latihan, serta memberikan motivasi kepada siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match melalui gemar membaca yang telah disediakan pada materi Peranan Sumapah Pemuda Indonesia.

69 c. Dari 32 siswa, akan dibentuk 6 kelompok yang terdiri 5 siswa dan ada

beberapa kelompok yang mendapat 6 siswa dalam kelompok.

d. Guru menempatkan pada setiap kelompok 3 siswa yang telah tuntas pada siklus I, untuk membantu temannya yang belum mengerti.

e. Guru menyususun format observasi aktifitas belajar siswa, untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan melihat apakah terjadi peningkatan pada mereka. f. Guru melakukan wawancara terhadap siswa yang memiliki hasil belajar yang

rendah pada siklus I, yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialaminya dan sekaligus memberinya dorongan dan motivasi.

c. Pelaksanaan Tindakan II

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan siklus II seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran berlangsung sekali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran merupakan pengembangan pelaksanaan RPP yang telah disusun. Berikut rincian kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan IV, yaitu:

a. Guru mengulang pembelajaran tentang bagaimana materi Peranan Sumapah Pemuda Indonesia melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.

b. Guru memberi contoh soal yang mencakup materi yang akan diajarkan, selanjutnya memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

70 c. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan ada yang mendapat kolompok 6 orang siswa. Setiap kelompok akan diwakili 3 siswa yang telah tuntas pada siklus I.

d. Siswa diminta untuk mendiskusikan latihan yang dibuat oleh guru. Soal-soal ini berkaitan dengan materi tersebut yang merupakan salah satu kesulitan yang dialami siswa.

e. Guru mengoreksi hasil yang dibuat oleh masing-masing kelompok dengan cara menceritakan kembali tentang Peranan Sumapah Pemuda Indonesia . d. Observasi II

Pada tahap ini, peneliti didampingi oleh seorang guru IPS kelas V Simpang Dolok Sinumbah yang bertindak sebagai observer. Seorang observer akan mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas dan melihat aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

Tabel 4.8

LEMBAR OBSERVASI GURU

1. Subjek yang dipantau : Pelaksana Pembelajaran

2. Tempat : MIS Himatul Salridho Batang Kuis

3. Pemantauan dilakukan : Ketika PBM berlangsung

4. Pelaku pemantauan : Guru IPS kelas V V MIS

Himatul Salridho Batang Kuis

No . Hal yang diamati Baik Cukup Kurang

71 2 Menjelaskan materi pelajaran √

3 Kesempatan bertanya yang diberikan kepada siswa

4 Menjelaskan materi dengan

menggunakan model pembelajaran

5 Memberi penguatan √

6 Menanggapi jawaban siswa √

7 Suara guru saat menyampaikan materi

8 Pemberian tugas kepada siswa √ 9 Memberi motivasi kepada siswa √

10 Penguasaan kelas √

11 Penggunaan Model Pembelajaran √

12 Penguasaan materi √

13 Membantu siswa dalam menyimpulkan pelajaran

e. Analisis Data

Diakhir pelaksanaan siklus II, siswa diberikan tes hasil belajar yang bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan yang diberikan. Adapun data hasil tes II dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9

Data Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

NO Nama Siswa Skor yang Diperoleh Nilai yang Diperoleh Keterangan

72

1 Andika Pratama 9 90 Tuntas

2 Abdul Azis Dahelimunt 9 90 Tuntas

3 Danil Beckham 8 80 Tuntas

4 Danang Prasetyo 9 90 Tuntas

5 Davi Pratama 8 80 Tuntas

6 Ferdy Alry Irwansyah 10 100 Tuntas

7 Hardi Arya Paratama 9 90 Tuntas

8 Imam Khoiri 8 80 Tuntas

9 Ingwie Fahreza Joevangka 10 100 Tuntas

10 Khairul Fahmi 9 90 Tuntas

11 Keanu Robbani 8 80 Tuntas

12 Latifah Nasrah 10 100 Tuntas

13 M. Firman 8 80 Tuntas

14 M. Iqbal 8 80 Tuntas

15 M. Aril Maulana 6 60 Tidak Tuntas

16 M. Reza Fahlevi 9 90 Tuntas

17 M. Rangga 9 90 Tuntas

18 Nazwa Aulia 2 20 Tidak Tuntas

19 Nurhamidah 8 50 Tidak Tuntas

20 Putra Karuniawan 8 80 Tuntas

21 Raswandi Abinayya 7 70 Tuntas

22 Ramadhan Rasya 9 90 Tuntas

23 Rima Aggraini 7 70 Tuntas

24 Siti Aisyah 5 50 Tidak Tuntas

25 Tara Zulifah 5 80 Tuntas

26 Tri Ramadhani 8 80 Tuntas

27 Zalfatia 8 80 Tuntas

28 Rivani Fauziah 9 90 Tuntas

29 Suci Ramadhani 7 70 Tuntas

30 Daffin Rasyahdan Febrian 10 100 Tuntas

31 Faswan Sulaiman 9 90 Tuntas

32 M.Ramadhan Syafi'i 8 80 Tuntas

Jumlah 257 2570

73 Tabel 4.10

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II NO Persentase Ketuntasan Tingkat

Ketuntasan

Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa

1 < 70% Tidak Tuntas 4 13%

2 ≥ 70% Tuntas 28 88%

Jumlah 32 100%

Dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa sudah lebih baik dari siklus I, yaitu 80,31 atau (88%). Jika hasil belajar tersebut dikategorikan dengan menggunakan skala lima, maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.11

Deskripsi Hasil Belajar Siklus II NO Persentase Ketuntasan Tingkat

Ketuntasan

Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa 1 90 – 100 Sangat Tinggi 14 44% 2 80 – 89 Tinggi 11 34% 3 65 – 79 Cukup 3 9% 4 55 – 64 Rendah 1 3% 5 0 – 54 Sangat Rendah 3 9% Jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa siswa yang memiliki kriteria penilaian sangat tinggi lebih banyak dibandingkan siswa yang memiliki nilai yang sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi berjumlah 14 siswa (44%),

74 yang memiliki kriteria tinggi berjumlah 11 siswa 34%), yang memiliki kriteria cukup berjumlah 3 siswa (9%), dan 1 siswa (3%) memiliki kriteria rendah, sedangkan 3 siswa lainnya (9%) tergolong pada kriteria yang sangat rendah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada mata pelajaran IPS dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sudah tercapai. Siswa yang sudah tuntas dalam belajar berjumlah 28 siswa (88%), sedangkan yang belum tuntas berjumlah 4 siswa (4%). Dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah tercapai (≥70%), sehingga tidak perlu lagi dilakukan perbaikan pebelajaran pada siklus berikutnya. Dengan demikian penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada mata pelajaran IPS Materi Peranan Sumapah Pemuda Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

f. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan latihan tes yang diisi oleh siswa dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match di dalam kelas. Pada siklus II ini, tes hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 66% pada tes hasil belajar siklus I menjadi 88% pada tes hasil belajar siklus II. Dapat disimpulkan bahwa persentase hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 22%.

75 Dengan demikian hasil belajar siswa pada materi Peranan Sumapah Pemuda Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match mata pelajaran IPS sudah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Maka guru/peneliti tidak lagi melanjutkan kesiklus berikutnya. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya pelaksanaan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Dalam dokumen windy ayan kasih sitepu, 36133139 (Halaman 81-89)

Dokumen terkait