• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

3. Siklus II

Siklus kedua terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Setiap tahap diuraikan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II ini tidak jauh

berbeda dengan persiapan pada siklus I. Peneliti dalam tahap ini

mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ringkasan materi, cerita anak,

lembar Kerja Siswa, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran

pelajaran bahasa Indonesia. Angket minat belajar juga peneliti susun

untuk mengukur minat siswa yang telah divalidasi dosen. Minat belajar

siswa pada siklus II diukur menggunakan lembar observasi minat dan

angket minat yang dibuat pada siklus I.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan di kelas sebanyak dua kali

pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pelaksanaan

tindakan ini adalah sebagai berikut.

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis, 13 Mei

2015. Kegiatan diawali dengan salam pembukaan, doa dan

apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan bertanya mengenai contoh

cerita anak yang pernah didengar atau dibaca oleh temannya. Siswa

kemudian diberi motivasi untuk belajar dengan yel-yel semangat

selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini.

Peneliti kemudian menjelaskan materi yang dipelajari hari

ini yaitu menyimak cerita anak yang dibaca secara lisan. Siswa

dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6

orang (kelompok asal) yang dikelompkkan secara heterogen. Guru

membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. Setiap

anggota kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh no 1

kelompok membahas sub yang berbeda. Siswa yang mendapat

nomer soal sama berdiskusi dalam satu kelompok (kelompok ahli).

Siswa dalam kelompok mendapat waktu 20 menit untuk berdiskusi

atau memahami cerita anak. Guru mengkondisikan kelas supaya

siswa berdiskusi secara pelan-pelan dan jangan sampai

mengganggu kelompok lain. Setelah berdiskusi kelompok ahli

kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dari

kelompok ahli secara bergiliran dan setiap anggota kelompok

menyimaknya. Setiap kelompok lalu mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan

materi yang telah dipelajari, lalu guru melakukan tanya jawab

tentang materi yang telah dipelajari dan membuka kesempatan

siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Siswa

kemudian merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan dengan bimbingan guru. Guru memberikan tugas untuk

mempelajari lagi materi yang telah disampaikan. Kegiatan ditutup

dengan salam dan doa.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Jumat, 15 Mei 2015.

Kegiatan diawali dengan salam pembuka, doa, dan apersepsi.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Guru

lalu mengingatkan siswa bahwa pembelajaran dilakukan dengan

Guru menjelaskan lagi materi yang akan dipelajari. Siswa

dibagi menjadi lima kelompok dan setiap kelompok beranggotakan

5-6 siswa (kelompok asal) yang dikelompokkan secara heterogen.

Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa.

Setiap anggota kelompok mendapatkan materi yang berbeda.

Contoh no 1 mendapatkan materi yang berbeda dengan no 2 atau

setiap anggota kelompok mendapat sub materi yang berbeda.

Siswa yang mendapat sub materi sama berdiskusi dalam saatu

kelompok (kelompok ahli). Siswa diminta untuk melakukan

diskusi secara pelan supaya tidak mengganggu kelompok lain.

Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kelompok

asal kembali ke kelompok masing-masing untuk menyampaikan

hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dan setiap

anggota kelompok menyimaknya. Setiap kelompok lalu

mempresentasikan hasil diskusinya.

Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan

kegiatan pembelajaran hari ini. Siswa mengerjakan soal evaluasi

yang selanjutnya dikumpulkan ke guru. Siswa dan guru melakukan

refleksi pada hari ini. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa.

c. Pengamatan

Pengamatan pada siklus II merupakan Pengamatan proses

pembelajaran dan hasil belajar. Pengamatan hasil belajar meliputi

pengamatan proses minat belajar siswa dan kemampuan menyimak

observasi minat sedangkan kemampuan menyimak siswa diukur

dengan tes. Berikut data pengamatan siklus II.

1) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pengamatan pada proses pembelajaran bertujuan untuk

mengamati apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan

baik sesuai dengan yang direncanakan dan sesuai dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

Tujuannya untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang

dialami selama proses pembelajaran di kelas.

Secara umum pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II sudah sesuai dengan yang

direncanakan. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh dua orang

observer. Setiap observer setiap observer melakukan pengamatan

terhadap jalannya proses pembelajaran dan melakuakn penilaian

minat belajar siswa pada rubrik observasi yang telah disediakan

oleh peneliti. Observer memberikan skor apabila aktifitas siswa

sesuai dengan kriteria yang ada pada rubrik minat.

2) Pengamatan Hasil Belajar

Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu

pengamatan minat dan prestasi.

a) Pengamatan Minat Belajar

Minat belajar siswa diukur menggunakan lembar observasi

berlangsung. Lembar angket minat belajar siswa diberikan pada

akhir siklus II. Berikut data minat belajar siswa siklus II.

Tabel 4.6 Minat Belajar Siklus II No Nama

Siswa

Pengamatan Angket Skor Kriteria

1 ARD 74 90 82 Sangat Tinggi

2 AS 73 78 76 Tinggi

3 DNR 74 81 78 Tinggi

4 DAT 68 79 73 Tinggi

5 DI 66 83 75 Tinggi

6 FC 73 78 76 Tinggi

7 IMAJ 72 94 83 Sangat Tinggi

8 JV 75 90 83 Sangat Tinggi 9 LSA 70 82 76 Tinggi 10 LRH 77 80 79 Tinggi 11 MF 75 90 83 Sangat Tinggi 12 BGS 78 73 76 Tinggi 13 MRS 78 74 76 Tinggi 14 NFY 74 80 77 Tinggi 15 NDW 70 74 72 Tinggi 16 PRS 73 78 76 Tinggi 17 PSW 71 80 76 Tinggi 18 RADS 69 86 78 Tinggi 19 RDJ 71 77 74 Tinggi 20 RA 69 76 73 Tinggi 21 RRM 72 78 75 Tinggi 22 RMP 65 79 72 Tinggi 23 SS 73 85 79 Tinggi 24 SPW 78 92 85 Sangat Tinggi 25 SW 71 80 76 Tinggi 26 SWD 67 80 74 Tinggi 27 VNI 69 76 73 Tinggi 28 YL 72 85 79 Tinggi Jumlah 2017 2278 2155 Rata-rata 72,03 81,35 76,96 Tinggi

Berdasarkan tabel minat belajar siswa siklus II terdapat 5

siswa (17,85%) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan 23

siswa (82,14%) termasuk dalam kategori tinggi. Peningkatan

tersebut terjadi karena pada kegiatan pembelajaran siklus II

Jigsaw II dengan menggunakan materi cerita anak.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II

telah meningkatkan minat belajar siswa.

b) Kemampuan Menyimak Siswa Siklus II

Kemempuan menyimak siswa kemampuan menyimak

siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi yang

dibagikan kepada siswa pada akhir siklus II. Soal evaluasi

dikerjakan secara individu dan dikerjakan setelah siswa

kembali ke tempat duduk masing masing supaya siswa tidak

berdiskusi dengan teman kelompoknya. Berikut adalah hasil

kemampuan menyimak siklus II.

Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siklus II No Nama Siswa Skor Ketuntasan KKM (80)

Tuntas Tidak Tuntas

1 ARD 85 2 AS 85 3 DNR 80 4 DAT 80 5 DI 65 6 FC 85 7 IMAJ 80 8 JV 80 9 LSA 80 10 LRH 90 11 MF 70 12 BGS 80 13 MRS 80 14 NFY 80 15 NDW 95 16 PRS 65 17 PSW 85 18 RADS 80 19 RDJ 95

No Nama Siswa Skor Ketuntasan KKM Tuntas Tidak Tuntas

20 RA 80 21 RRM 80 22 RMP 90 23 SS 90 24 SPW 85 25 SW 80 26 SWD 60 27 VNI 90 28 YL 80 Jumlah 2275 24 4 Rata-rata 81,25 Presentase Ketuntasan KKM (80) 85,71% 14,28%

Berdasarkan tabel kemampuan menyimak siklus II, terdapat

24 siswa (85,71%) mendapat nilai diatas KKM dan terdapat 4

siswa (14,28%) mendapat nilai dibawah KKM. Dari

perhitungan di atas, nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa

kelas III adalah 80,89. Peningkatan terjadi karena pada kegiatan

pembelajaran siklus II telah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II. Pada siklus II hasil kemampuan

menyimak siswa semakin meningkat.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi berkaitan dengan proses pembelajaran

dan refleksi hasil belajar yang terjadi pada siklus II. Berikut ini hasil

refleksi siklus II.

1) Refleksi Proses Pembelajaran

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 13

Mei 2015. Pembelajaran siklus II pertemuan pertama berlangsung

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Guru melakukan apersepsi

dengan bernyanyi lagu “Di Sini Senang di Sana Senang” supaya

menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran berlangsung dan siswa sudah mulai

terlihat terbiasa dengan pembelajaran berkelompok. Siswa sudah

mulai mengerti urutan-urutan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II. Siswa sudah berdiskusi dalam kelompok, dan tidak lagi

satu orang membacakan dan anggota kelompok lain mendengarkan

saja. Pada pertemuan ini semakin banyak siswa yang menanggapi

pertanyaan tanpa harus ditunjuk.

2) Refleksi Hasil Belajar

Refleksi hasil belajar dibagi menjadi dua fase yaitu refleksi

minat belajar siswa dan refleksi kemampuan menyimak siswa.

Berikut hasil refleksi hasil belajar.

a) Minat Belajar Siswa

Minat belajar siswa sudah mengalami peningkatan di akhir

siklus II dan berhasil mencapai target keberhasilan siklus.

b) Kemampuan Menyimak Siswa

Prestasi kemampuan menyimak siswa mengalami

peningkatan di akhir siklus II. Skor rata-rata kelas mencapai

target keberhasilan siklus dan presentase jumlah siswa yang

mencapai KKM (80) sudah mencapai target keberhasilan siklus

Kekurangan-kekurangan dan kendala yang ditemukan pada

siklus I sudah dapat diperbaiki dan diatasi pada siklus II.

Perbaikan dari kendala dan kekurangan tersebut bertujuan

untuk mengupayakan proses pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang lebih baik. Perbandingan hasil kegiatan

pembelajaran minat belajar siswa dan kemampuan menyimak

siswa pada siklus I akan dibandingkan dengan siklus II. Tabel

perbandingan hasil kegiatan pembelajaran minat belajar dan

kemampuan menyimak pada siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel di bawah ini..

Tabel 4.8 Perbandingan Siklus II, Siklus I dan Siklus II No Peubah Indikator Siklus

I Target Siklus Hasil Siklus II

1 Minat Skor

rata-rata minat siswa 66,35 75 76,96 2 Kemampuan Menyimak Rata-rata skor kemampuan menyimak siswa 77,50 80 81,25 Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM 75% 80% 85,71%

Berdasarkan tabel perbandingan hasil siklus II dengan

siklus I dan target keberhasilan siklus, peningkatan terjadi pada

siklus II dan target telah tercapai. Hasil minat belajar siswa

angket) pada siklus I yaitu 66,35. Melalui kegiatan

pembelajaran siklus II menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II, diharapkan dapat mencapai target 75.

Hasil skor rata-rata minat siswa (observasi dan angket) yang

diperoleh pada siklus II yaitu 76,96. Hal ini menunjukan bahwa

peningkatan minat siswa memenuhi target akhir di siklus.

Hasil kemampuan menyimak siklus II telah mengalami

peningkatan dari siklus I dan mencapai target keberhasilan

yang sudah peneliti tetapkan pada siklus II yaitu 80. Hasil

kemampuan menyimak siswa dengan indikator rata-rata skor

kemampuan menyimak siswa pada siklus I yaitu 77,5. Melalui

kegiatan pembelajaran siklus II dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, diharapkan mencapai

target keberhasilan siklus yang ditetapkan yaitu 80. Hasil

rata-rata nilai kemampuan menyimak siswa yang diperoleh pada

siklus II yaitu 81,25. Kemampuan menyimak dengan indikator

presentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I

sebesar 80%. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II,

diharapkan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan yaitu

80%. Hasil presentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada

siklus II yaitu 85,71%. Hasil kemampuan menyimak siswa

pada siklus II telah mencapai target keberhasilan siklus, maka

Dokumen terkait