• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Siklus II

a. Pelaksanaan

Siklus kedua dilaksanakan selama 5 pertemuan, yaitu pertemuan pertama tanggal 2 Februari 2009, pertemuan kedua tanggal 4 Februari 2009, pertemuan ketiga tanggal 9 Februari 2009, pertemuan keempat tanggal 11 Februari 2009, dan pertemuan kelima tanggal 16 Februari 2009. Pada pertemuan pertama, siswa membuat kartu lambang bilangan bergambar yang tertulis soal-soal tentang operasi hitung perkalian. Pada perteman kedua, siswa membuat kartu lambang bilangan bergambar yang tertulis soal-soal tentang operasi hitung pembagian Pada pertemuan ketiga dilaksanakan permainan dengan kartu lambang bilangan yang telah dibuat oleh siswa tentang operasi hitung perkalian secara berkelompok. Pada pertemuan keempat dilaksanakan permainan dengan kartu lambang bilangan yang telah dibuat oleh siswa tentang operasi hitung pembagian secara berkelompok. Pada pertemuan kelima dilaksanakan ulangan harian.

Uraian kegiatan pada siklus pertama adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan pertama

a) Pertemuan diawali dengan apersepsi, yaitu tanya jawab tentang hewan-hewan yang ada di lingkungan siswa dan menyanyikan lagu ”Cicak-Cicak di Dinding”.

b) Guru kemudian membagikan kartu yang masih kosong kepada siswa, tiap siswa mendapat 5 kartu. Siswa diminta untuk menggambar satu binatang pada setiap kartu. Siswa yang merasa kesulitan dapat melihat contoh-contoh gambar binatang yang ada di buku.

c) Setelah para siswa selesai menggambar, siswa diminta untuk menuliskan satu soal perkalian dalam setiap kartu bergambar. Siswa yang telah selesai membuat soal kemudian menunjukkan soal tersebut pada guru. Soal yang masih belum tepat harus diperbaiki oleh siswa. d) Setelah selesai membuat soal, siswa kemudian menukarkan soal

tersebut kepada temannya untuk dikerjakan. Guru memeriksa jawaban-jawaban siswa.

e) Kemudian kartu-kartu tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. f) Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan memberi soal evaluasi

kepada siswa. 2) Pertemuan kedua

a) Pertemuan diawali dengan apersepsi, yaitu tanya jawab tentang macam-macam tumbuhan yang ada di lingkungan siswa.

b) Guru kemudian membagikan kartu yang masih kosong kepada siswa, tiap siswa mendapat 5 kartu. Siswa diminta untuk menggambar satu macam tumbuhan pada setiap kartu. Siswa yang merasa kesulitan dapat melihat contoh-contoh gambar tumbuhan yang ada di buku.

c) Setelah para siswa selesai menggambar, siswa diminta untuk menuliskan satu soal pembagian dalam setiap kartu bergambar. Siswa yang telah selesai membuat soal kemudian menunjukkan soal tersebut pada guru. Sebagian besar soal yang dibuat oleh siswa masih keliru, kemudian siswa diminta untuk memperbaikinya.

d) Setelah selesai membuat soal, siswa kemudian menukarkan soal tersebut kepada temannya untuk dikerjakan. Guru memeriksa jawaban-jawaban siswa.

e) Setelah itu, kartu-kartu tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. f) Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan memberi soal evaluasi

kepada siswa. 3) Pertemuan ketiga

a) Guru membagikan kartu-kartu yang telah dibuat oleh siswa pada pertemuan pertama. Guru kemudian menyebutkan beberapa nama hewan, kemudian siswa diminta menirukan gerak dan suara hewan tersebut.

b) Salah satu siswa diminta untuk mendeskripsikan ciri-ciri salah satu hewan yang telah digambar dan meminta teman-temannya untuk menebak. Siswa yang dapat menebak paling cepat diminta maju ke depan kelas untuk mendeskripsikan salah satu hewan yang telah digambar, siswa lain diminta menebak. Demikian seterusnya.

c) Guru kemudian membimbing siswa untuk membentuk kelompok. Terlebih dahulu guru menunjuk beberapa siswa untuk menjadi ketua kelompok, kemudian setiap ketua kelompok memilih anggota kelompoknya. Dengan demikian kelompok yang dibentuk heterogen. d) Sebelum memulai permainan, guru menjelaskan cara permainannya.

Setelah semua siswa paham, siswa kemudian keluar kelas menuju halaman sekolah untuk mulai permainan secara kelompok.

e) Sebelum permainan dimulai, setiap kelompok melakukan hom pim pah, kemudian siswa yang menang memulai permainan. Siswa yang menang tadi mengeluarkan satu kartu berisi soal tentang perkalian, kemudian membacakan soal tersebut. Teman satu kelompoknya kemudian berlomba untuk mencari jawabannya. Siswa yang dapat menjawab paling cepat mendapat giliran memberi soal pada teman satu kelompoknya. Demikian seterusnya. Siswa yang kartunya paling cepat habis, maka akan menjadi pemenang. Dalam permainan ini, semua siswa terlihat lebih senang dan bersemangat karena memiliki lebih banyak kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam permainan. f) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian evaluasi dan PR. 4) Pertemuan keempat

a) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pembahasan PR.

b) Guru membagikan kartu-kartu yang telah dibuat oleh siswa pada pertemuan kedua. Salah satu siswa diminta untuk mendeskripsikan

ciri-ciri salah satu tumbuhan yang telah digambar dan meminta teman-temannya untuk menebak. Demikian seterusnya.

c) Siswa kemudian kembali berkelompok seperti pada pertemuan ketiga. Guru kembali menjelaskan cara permainan yang akan dilakukan oleh siswa. Setelah itu, siswa keluar kelas menuju halaman sekolah untuk mulai permainan secara kelompok tentang operasi hitung pembagian. d) Seperti pada pertemuan ketiga, sebelum permainan dimulai, setiap

kelompok melakukan hom pim pah. Setelah itu, siswa yang menang mengeluarkan satu kartu berisi soal tentang pembagian, kemudian membacakan soal tersebut. Teman satu kelompoknya kemudian berlomba untuk mencari jawabannya. Siswa yang dapat menjawab paling cepat mendapat giliran memberi soal pada teman satu kelompoknya. Demikian seterusnya. Siswa yang kartunya paling cepat habis, maka akan menjadi pemenang. Seperti pada pertemuan ketiga, pada pertemuan keempat semua siswa juga terlihat lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti permainan.

e) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian evaluasi dan PR. 5) Pertemuan kelima

Pada pertemuan kelima dilakukan ulangan harian untuk siklus kedua. Hasil dari ulangan harian tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui keterampilan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian.

b. Deskripsi Data

Dalam pelaksanaan penelitian telah dikumpulkan dua macam data, yaitu data yang berkaitan dengan keterampilan siswa diukur dengan tes tertulis / ulangan dan data yang berkaitan dengan respon siswa terhadap pembelajaran diukur dengan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 1) Hasil tes tertulis / ulangan siklus kedua

Tes tertulis / ulangan dilaksanakan pada pertemuan kelima dengan soal berjumlah 25 item, dengan rincian 10 soal menjodohkan, 10 soal isian, dan 5 soal uraian. Hasil dari ulangan siklus kedua dapat ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 25. Deskripsi Data Ulangan Siklus 2

Skor Frequency Percent

Cumulative Percent 14,00 1 2,9 2,9 21,00 3 8,8 11,8 24,00 1 2,9 14,7 28,00 1 2,9 17,6 29,00 1 2,9 20,6 32,00 1 2,9 23,5 33,00 2 5,9 29,4 35,00 1 2,9 32,4 38,00 2 5,9 38,2 40,00 1 2,9 41,2 43,00 2 5,9 47,1 45,00 3 8,8 55,9 47,00 4 11,8 67,6 48,00 6 17,6 85,3 49,00 2 5,9 91,2 50,00 3 8,8 100,0 Total 34 100,0

Skor hasil ulangan siklus kedua selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 150.

2) Hasil lembar pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengukur respon siswa terhadap pembelajaran. Lembar pengamatan diisi pada pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat oleh pengamat. Data yang diperoleh dari lembar pengamatan terhadap siswa dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 26. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Pada Siklus 2

No Item Yang Diamati Skor

Pertemuan

1 Pertemuan2 Pertemuan3 Pertemuan4

1 Merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan 4 4 5 4 2 Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran 4 4 5 4 3 Aktif dalam mengikuti proses pembelajaran 4 4 4 5 4 Giat dalam mengerjakan soal-soal latihan 5 5 4 5

5 Tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan 4 4 5 5 Keterangan skor : 5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang

Hasil lembar pengamatan terhadap siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 151-154.

c. Analisis Data

1) Peningkatan keterampilan siswa

Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keterampilan siswa pada siklus kedua, telah dicari nilai siswa, rata-rata kelas, nilai maksimal, nilai minimal, dan standar deviasi. Hasil analisis skor ulangan siklus kedua sebagai berikut :

Tabel 27. Hasil Analisis Skor Ulangan Siklus Kedua

No Hasil Analisis Hasil

1. Jumlah Nilai 2704 2. Jumlah Siswa 34 3. Rata-rata 79,5 4. Nilai Maksimum 100 5. Nilai Minimum 28 6. Standar Deviasi 20,9

Nilai siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 155. Hasil ulangan siklus kedua dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 28. Hasil Ulangan Siklus II

Hasil ulangan tersebut dapat ditunjukkan dengan diagram sebagai berikut :

Gambar 7. Hasil Ulangan Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi

1 1 – 10 0 2 11 – 20 0 3 21 – 30 1 4 31 – 40 0 5 41 – 50 4 6 51 – 60 2 7 61 – 70 4 8 71 – 80 3 9 81 – 90 5 10 91 - 100 15 Jumlah 34 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 NILAI 15 12 9 6 3 0 Frequency Mean = 79.5294 Std. Dev. = 20.91286 N = 34 Histogram

2) Jumlah siswa yang terampil

Dalam penelitian ini, siswa dikatakan terampil apabila nilai hasil ulangan yang dicapai minimal 70. Hasil analisisnya sebagai berikut :

Tabel 29. Jumlah Siswa yang Terampil pada Siklus Kedua Jumlah Siswa Terampil Jumlah Siswa yang Tidak

Terampil 24

= 70,6 % = 29,4 %10

Daftar siswa yang terampil pada siklus kedua selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32 halaman 160.

Hasil analisis jumlah siswa yang terampil dapat ditunjukkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut :

terampil tidak terampil

3) Respon siswa terhadap pembelajaran Persentase skor setiap pertemuan

a) Pertemuan pertama = ( 21 : 25 ) x 100 % = 84 % b) Pertemuan pertama = ( 21 : 25 ) x 100 % = 84 % c) Pertemuan ketiga = ( 23 : 25 ) x 100 % = 92 % d) Pertemuan keempat = ( 23 : 25 ) x 100 % = 92 %

Rata-rata persentase skor siklus kedua = ( 84 % + 84 % + 92 % + 92 % ) : 4 = 88 %

d. Refleksi

1) Kendala, hambatan, dan kejadian-kejadian khusus yang muncul

Pada pertemuan pertama, siswa tidak merasa kesulitan dalam membuat soal berkaitan operasi hitung perkalian. Akan tetapi, pada pertemuan kedua, sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam membuat soal berkaitan operasi hitung pembagian. Sebagian besar soal yang dibuat siswa tidak dapat dikerjakan, sehingga siswa harus memperbaiki soal-soal tersebut beberapa kali.

Pada pertemuan ketiga dan keempat para siswa melakukan permainan di luar kelas dengan kartu lambang bilangan bergambar yang telah dibuat siswa. Para siswa terlihat senang karena mereka dapat bermain di luar kelas dan dapat memilih tempat yang mereka suka.

Seperti pada siklus pertama, pada siklus kedua guru juga harus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar. Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus kedua dapat dilihat pada lampiran 31. Pada siklus kedua kemampuan mengajar guru juga ada yang dinilai baik dan ada yang dinilai sangat baik. Pada pertemuan pertama, kemampuan mengajar yang harus ditingkatkan lagi meliputi kemampuan dalam memberi tugas-tugas yang sesuai, penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, berusaha untuk membuat siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, membantu siswa yang masih merasa kesulitan, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta mengupayakan semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan kedua, kemampuan yang harus ditingkatkan meliputi kemampuan dalam memberi tugas-tugas yang sesuai, berusaha untuk membuat siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, memberi komentar yang konstruktif, mengupayakan semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta memberi motivasi kepada siswa. Pada pertemuan ketiga, kemampuan yang harus ditingkatkan meliputi kemampuan dalam membuat siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, membantu siswa yang masih merasa kesulitan, serta memberi komentar yang konstruktif. Pada pertemuan keempat, kemampuan yang harus ditingkatkan adalah kemampuan dalam mengupayakan semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Analisis peningkatan keterampilan siswa, jumlah siswa yang terampil, dan respon siswa terhadap pembelajaran.

a) Peningkatan keterampilan siswa

Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keterampilan pada siklus kedua, akan dibandingkan hasil ulangan siklus pertama dengan hasil ulangan siklus kedua, sebagai berikut :

Tabel 30. Perbandingan Hasil Ulangan Siklus I dengan Siklus II

No Hasil Analisis Siklus I Siklus II

1. Jumlah Nilai 2150 2704 2. Jumlah Siswa 34 34 3. Rata-rata 63,2 79,5 4. Nilai Maksimum 96 100 5. Nilai Minimum 4 28 6. Standar Deviasi 29,3 20,9

Perbandingan nilai siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33 halaman 161.

Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari ulangan siklus pertama ke ulangan siklus kedua, yaitu nilai rata-rata siklus pertama 63,2 dan nilai rata-rata siklus kedua 79,5. Peningkatan nilai rata-rata tersebut dapat ditunjukkan dengan diagram sebagai berikut :

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus 1 Siklus 2 Series1

Gambar 9. Perbandingan rata-rata siklus I dan siklus II

b) Peningkatan Jumlah Siswa yang Terampil

Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan jumlah siswa yang sudah terampil pada siklus kedua akan dibandingkan jumlah siswa terampil pada siklus pertama dengan siklus kedua, sebagai berikut :

Tabel 31. Perbandingan Jumlah Siswa Terampil pada Siklus I dengan Siklus II

Siklus I Siklus II

Terampil Tidak Terampil Terampil Tidak Terampil 20 = 58,8 % 14 = 41,2 % 24 = 70,6 % 10 = 29,4 % Perbandingan jumlah siswa yang terampil pada siklus pertama dan siklus kedua selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 162.

Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang terampil dari ulangan siklus pertama ke ulangan siklus kedua, yaitu jumlah siswa yang terampil siklus pertama 58,8 % dan jumlah siswa yang terampil siklus kedua 70,6 %. Peningkatan jumlah siswa yang terampil tersebut dapat ditunjukkan dengan diagram sebagai berikut : 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% Siklus 1 Siklus 2 Series1

Gambar 10. Perbandingan siswa yang terampil siklus I dan siklus II

c) Respon siswa terhadap pembelajaran

Siswa dikatakan menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran jika rata-rata persentase skor yang diperoleh dari lembar pengamatan mencapai minimal 70 %. Rata-rata persentase skor siklus kedua mencapai 88%. Dengan demikian, dapat dikatakan pada siklus kedua siswa menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran.

3) Kesimpulan tentang peningkatan keterampilan siswa, jumlah siswa yang terampil, dan respon siswa terhadap pembelajaran.

Untuk menyatakan kualifikasi keterampilan siswa, jumlah siswa yang terampil, dan respon siswa terhadap pembelajaran dapat digunakan tabel pada halaman 20.

Berdasarkan analisis di atas dan dengan menggunakan tabel kualifikasi di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a) Nilai rata-rata kelas pada siklus kedua mencapai 79,5, sehingga disimpulkan bahwa kualifikasi keterampilan siswa adalah tinggi. b) Jumlah siswa yang terampil pada siklus kedua mencapai 70,6 %,

sehingga disimpulkan bahwa kualifikasi jumlah siswa yang terampil pada siklus kedua adalah tinggi.

c) Rata-rata persentase skor siklus pertama yang diperoleh pada lembar pengamatan mencapai 88 %, sehingga kualifikasinya sangat tinggi.

e. Kesimpulan

Dalam penelitian ini, kriteria keberhasilannya adalah pada akhir siklus terakhir rata-rata kelas minimal 75 dan jumlah siswa yang terampil minimal 70 %. Pada siklus kedua diperoleh rata-rata kelas 79,5 dan jumlah siswa yang terampil 70,6 %. Dengan demikian, siklus dihentikan karena kriteria keberhasilan telah tercapai.

Dokumen terkait