BAB III METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan/ Rancangan SikluPenelitian
2. Siklus II
dapat/faham membaca Al Qur’an 27,5 %. Siklus III yang dapat membaca Al
Qur’an 50,8 % dan yang dapat/faham membaca Al Qur’an 35,8 %. Jadi secara keseluruhan siswa yang dapat membaca Al Qur’an mengalami peningkatan
45%. Dan dilihat dari nilai rata-rata raport PAI smester I dan II mengalami peningkatan, pada smester I rata-ratanya 69,6 dan pada smester II rata-ratanya meningkat menjadi 76,25, ini menunjukan adanya pengaruh kemampuan membaca Al-Quran terhadap prestasi belajar siswa SMP Yanusa Jakarta.
Dengan demikian jika peneliti melakukan upaya-upaya (menanamkan pentingnya membaca Al-Qur'an, pengembangan belajar kreatif dengan pengoptimalan metode BTA serta pemberian motivasi) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an maka siswa akan dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar dan dapat meningkatkan prestasi siswa. Perlu diadakan penelitian lanjutan tentang usaha guru dalam menjaga dan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an.
iii
Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, tiada harapan dan mimpi yang dapat mencapai pada perwujudannya kecuali Allah telah memeluk dan merestui harapan tersebut. Maka hanya kepada-Nya lah segala ikhtiar disandarkan pada keagungan dan keindahan nama-namaNya. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, sang junjungan yang senantiasa menjadi suri tauladan sepanjang masa serta sang kota ilmu yang kapasitas intelektualitas, spiritualitas dan akhlaknya menjadi inspirasi bagi umat manusia.
Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al -Qur’an dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar PAI di SMP Yanusa Jakarta” ini merupakan refleksi pemikiran yang penulis geluti selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktivitas-aktivitas di luar kuliah yang turut memberikan sumbangsih pengalaman yang amat berharga. Banyak ide dan dorongan semangat yang senantiasa datang dari berbagai pihak untuk mendukung penyelesaian tulisan atau penelitian ini, dengan sadar penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa adanya peran serta dari orang-orang di sekitar penulis. Oleh karena itu, terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph. D.
2. Dr H. Abdul Majid Khon. M.Ag sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan juga selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya, memberikan masukan, motivasi, perhatian serta do’a dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga senantiasa di berikan nikmat sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Allah SWT, dan menjadi suri tauladan kami.
3. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
iv
tentang perkuliahan dari putaran satu sampai putaran sepuluh dan informasi-informasi yang lain yang sangat penting bagi seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa DMS tahun akademik 2011/2012. 5. Keluarga besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . 6. Bapak Drs.H. Romdanih, MM selaku kepala sekolah SMP Yanusa Jakarta,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah, serta para pihak terkait guru dan TU yang telah membantu penulis dalam proses penelitian guna menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam menjalankan tugas sehari-hari dan meridhoi.
7. Suamiku tercinta Budi Soebiantoro dan putra putriku tersayang Rindi Shilviani, Ayu Soraya, S.Pd, Bunga Badriyah, dan Muhammad Shandy Farisi, serta cucu-cucuku yang cantik-cantik Nizhomi Azzahra Yusrin dan Syasya Razita Yusrin, yang dengan sabar menunggu dan membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan S1 dan selalu memberi motivasi sehingga penulis bersemangat untuk dapat menyelesaikan sekripsi ini dengan sebaik-baiknya.
8. Kepada teman-teman yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongannya kepada penulis, yaitu: Abu bakar Syahbudin, Maryati, Umamah, Neneng Santi, Hanifah, dan semua teman mahasiswa Jurusan PAI tahun 2011 khususnya Kelas A.
9. Terakhir penulis haturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis selalu melekat salam hormat kepada mereka dan penulis panjatkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga jasa yang telah mereka berikan menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknyadari Allah SWT. Amiin.
v
dan memberikan perbaikan- perbaikan pada dunia pendidikan, khususnya pada bidang studi Agama Islam.
Alhamdulillahirabbil’alamin
. Jakarta, 11 Desember 2014
Penulis
vi
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Peumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur'an ………. … 7
1. Pengertian Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur'an ……… 7
2. Indikator Kemampuan Membaca dan menulis Al Qur'an ………... 11
3. Metode Pengajaran BTA ………... 14
4. Cakupan Materi BTA ……… 15
B. Prestasi Belajar ………. 16
1. Pengertian Prestasi Belajar ………. .. 16
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ………... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
vii
1. Siklus I ... 27
2. Siklus II ... 27
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ……… ... 28
G. Data dan Sumber Data ……… .. 28
H. Instrument-Instrument Pengumpul Data yang Digunakan ………… .. 28
I. Teknik Pengumpulan Data ……… . 29
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ……… 30
K. Analisa Data dan Interpretasi Hasil Analisis ……… . 30
L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan ... 31
BAB IV DESKRIPSI, ANALISA DATA DAN INTERPRETASI HASIL ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Yanusa Jakarta ... 32
1. Sejarah Singkat SMP Yanusa ... 32
2. Struktur organisasi SMP Yanusa ... 32
3. Kurikulum SMP Yanusa Jakarta ... 32
4. Profil Sekolah Dan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana ... 32
5. Visi dan Misi SMP Yanusa ……… ... 35
6. Dewan Guru dan Karyawan ……… .. 36
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ………… ... 37
C. Penjelasan Pelaksanaan Pembelajaran Per Siklus ……… .... 42
1. Siklus I ……… ... 42
2. Siklus II ……… ... 42
3. Siklus III ……… ... 42
D. Analisis dan Interpretasi Data ……… ... 43
viii A. Kesimpulan ……… 53 B. Saran ……… .. 54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN –LAMPIRAN
ix
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Siklus II.. ……….. 47 Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Siklus III ... ... 48 Gambar 4.4 Grafik Prestasi Belajar Siswa………... 51
x
2. Tabel 4.1 Tindakan Kelas ... 37
3. Tabel 4.2 Frekuensi Membaca Ayat Al-Qur’an siklus I ... 44
4. Tabel 4.3 Frekuensi Membaca Ayat Al-Qur’an siklus II ... 46
5. Tabel 4.4 Frekuensi Membaca Ayat Al-Qur’an siklus III ... 47
6. Tabel 4.5 Prosentase Rata-rata Membaca Al-Qur’an ... 49
7. Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar Al-Qur’an ... 50
xi
Lampiran 2 RPP siklus II ... 61
Lampiran 3 Biodata Penulis ... 61
Lampiran 4 Bimbingan Skripsi dari Fakultas ... 62
Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas ... 63
Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Observasi dari Vakultas ... 64
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah ... 65
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas manusia Indonesia adalah meningkatkan pembangunan pada sektor pendidikan. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan seseorang, karena pendidikan dapat membedakan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Setiap penyelenggara pendidikan harus berdasarkan tujuan yang ingin dicapai masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, tugas dunia pendidikan terutama pendidikan agama Islam adalah melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak mulia, mampu membaca dan memahami Al-Qur’an dan responsife terhadap pembelajaran. Kenyataannya peningkatan mutu pendidikan agama Islam sampai saat ini masih menjadi sorotan masyarakat. Rendahnya hasil belajar atau prestasi belajar siswa menjadi salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan agama Islam. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil prestasi belajar PAI siswa yaitu karena kemampuan baca tulis Al-quran yang rendah sehingga mengalami kesulitan
1
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009). h. 41
dalam belajar PAI.
Agama Islam adalah agama yang universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mengajarkan kepada umat manusia untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi demi tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Salah satu aspek yang di perhatikan Islam adalah pendidikan. Oleh karena itu pendidikan adalah merupakan perubahan yang di inginkan dan di usahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidik, baik tingkah laku individual dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan bermasyarakat serta alam sekitarnya agar tercapai perkembangan maksimal yang positif.2
Proses pembentukan tingkah laku atau kepribadian ini hendaknya di mulai dari masa kanak-kanak, yang di mulai dari selesainya masa menyusui hingga anak berumur enam atau tujuh tahun. Masa ini termasuk masa yang sangat sensitif bagi perkembangan kemampuan berbahasa, cara berpikir, dan sosaialisasi anak. Di dalamnya terjadilah proses pembentukan jiwa .
Dalam masyarakat tujuan pendidikan agama Islam sering di pertanyakan mereka menggap bahwa pendidikan agama yang di berikan di sekolah hanya ditekankan pada aspek ibadah. Bukan untuk membangun moral siswa. Sehingga banyak yang menyarankan pendidikan agama Islam di dekatkan pada masalah moralitas saja. Sedangkan masalah ibadah sebaiknya diserahkan kepada keluarga.
Pendidikan agama di sekolah sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena pendidikan agama mempunyai dua aspek terpenting, yakni aspek pendidikan agama yang ditunjukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian, dalam hal ini anak didik di bimbing agar terbiasa kepada peraturan yang baik yang sesuai dengan
2H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,Cet.IV, 2009 ). h. 21
ajaran agama,aspek kedua ditunjukan kepada pikiran yaitu pengajaran agama itu sendiri, yakni kepercayaan kepada Tuhan.
Begitu pentingnya pendidikan agama dalam pembentukan kepribadian, maka apabila pendidikan agama di sekolah dilakukan dengan baik maka pembentukan pribadi anak terbentuk dengan baik pula, dan sebaliknya apabila pendidikan agama dilakukan dengan tidak baik maka, kepribadian anak akan sulit di bentuk.
Fakta menunjukkan bahwa mempelajari pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang di anggap tak penting bagi siswa, selain itu siswa merasa jenuh dan bosan dengan suasana pembelajaran yang cenderung monoton, karena hanya berpusat pada buku paket tanpa memperhatikan esensi materi yang diajarkan. Akibatnya siswa cenderung menghindari pelajaran PAI, bila hal ini terus berlangsung, maka pelajaran agama Islam yang diharapkan dapat membentuk manusia yang cerdas, beriman, berakhlakul karimah dan panadai membaca dan memahami al-quran tidak tercapai. Salah satu tandanya adalah siswa enggan untuk belajar pendidikan agama Islam sehingga memiliki hasil belajar yang rendah.
Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam tidak bisa dilepaskan dari pendidikan agama Islam, karena Al-Qur’an merupakan sumber hokum Islam yang pertama, sehingga mempelajari dan memahaminya merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil diperlukan belajar dan latihan yang serius. Berdasarkan pengalaman di lapangan, yang merupakan salah satu problem pelaksanaan pendidikan agama Islam di tingkat sekolah menengah adalah adanya peserta didik yang kurang bahkan belum bisa membaca dan menulis Al-Qur’an, hal itu menyebabkan adanya kesenjangan diantara peserta didik dan menyebabkan hasil belajar pendidikan agama Islam rendah.
Dari kondisi ini berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi problem ini yaitu dengan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an, diharapkan dengan meningkatnya kemampuan peserta didik dalam membaca
dan menulis Al-Qur’an maka akan meningkatkan motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama Islam peserta didik.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar Al-Qur’an dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Program BTA di SMP Yanusa Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka timbul berbagai macam masalah, antara lain:
1. Masih banyak siswa yang belum bisa membaca dan menulis Al-qur’an dengan baik dan benar.
2. Ketidakmampuan membaca Al Qur’an dengan baik dan benar disebabkan karena kurang banyak latihan
3. Masih rendahnya prestasi belajar Al-Qur’an siswa.
4. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran PAI tidak terlalu penting.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah hanya pada :
1. Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan metode BTA.
2. Kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai dasar dalam mempelajari pelajaran PAI siswa pada kelas VIII semester genap SMP Yanusa Jakarta. 3. Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pengaruhnya terhadap
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SMP Yanusa Jakarta dengan metode BTA?
2. Bagaimana pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai dasar dalam mempelajari pelajaran PAI siswa pada kelas VIII semester genap SMP Yanusa Jakarta.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SMP Yanusa Jakarta.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar PAI siswa SMP Yanusa Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk perkembangan selanjutnya, diantaranya:
1. Bagi SMP Yanusa Jakarta yang menjadi fokus penelitian hasil studi ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa dan juga meningkatkan prestasi belajar PAI siswa.
2. Bagi pendidik dan calon pendidik dapat memberikan informasi tentang pentingnya kemampuan membaca Al-Qur’an untuk meningkatkan prestasi belajar PAI siswa.
3. Bagi siswa dapat memberikan wawasan atau pengetahuan tentang pentingnya kemampuan membaca Al-Qur’an.
4. Bagi mahasiswa dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya, dan diharapkan akan mendapatkan koreksian sehingga mendapatkan hasil yang sempurna.
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Membaca Al-Qur'an Melalui BTA
1. Kemampuan Membaca Al-Qur'an
Kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.1
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.
Sedangkan membaca menurut KBBI adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), selain itu baca, membaca juga diartikan sebagai mengeja atau melafalkan apa yg ter-tulis, mengucapkan, meramalkan dan menduga.2
Menurut Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitiyah, Z.A, membaca adalah "kegiatan melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau dalam hati, mengeja atau dengan melafalkan apa yang tertulis".3
Tilāwaħ menurut kamus bahasa arab Al-Munawir kata ( ) sama ( ) yang artinya bacaan. Sedangkan menurut Yamin membaca adalah
1
MilmanYusdi,PengertianKemampuan,h.1.(http://milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/p engertian-kemampuan.html).
2
Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai pustaka, Ed. kedua, 1991) h. 72
3
RamlanA. Gani dan Mahmudah FitriyahZ A, DisiplinBerbahasaIndonesia, (Jakarta: FITK Press,Cet.II, 2011), h. 149.
suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa.4 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian tilāwaħ menurut bahasa adalah bacaan.
Tilāwaħ menurut istilah seperti yang diungkapkan Ziad Khaled Moh al-Daghameen dalam tulisannya “Al-Qur`an : Between The Horizons of Reading and Recititation", yang dikutip oleh Harun menyebutkan, tilāwaħ adalah mengikuti petunjuk dan aturan-aturan kitab suci. Jadi, dapat disimpulkan pengertian tilāwaħ secara istilah adalah membaca dan memahami isi kandungan Al-Qur’an serta memahaminya.
Tilawah Al-Qur'an atau membaca Al-Qur'an merupakan kegiatan atau progam pelatihan baca Al-Qur'an dengan menekankan pada metode baca yang benar, dan kefasihan bacaan. Kefasihan dalam membaca ditentukan oleh penguasaan ilmu tajwid dan kemampuan lidah pembaca Al-Qur'an dalam melafalkan huruf dan kalimat-kalimat arab (Al-Qur'an) sesuai dengan ciri, sifat, karakter dan makhraj hurufnya masing-masing.
Dalam kamus Lengkap Bahasa Indonesia, membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati.5 Jadi membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan manjadi pengetahuan siswa.
Sedangkan Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang
4
Dini Rinjani,” Berbagi Ilmu”,”Konsep Tilawah dalamAl-Qur’an”. Makalah, 2012. h. 23. (http://kimdinirinjani.blogspot.com/2012/07).
5
Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bintang Indonesia, ) h. 29
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis juga merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Kegiatan menulis tidak bisa terlepas dari kegiatan membaca. Untuk menghasilkan tulisan yang menarik dan bermanfaat, dibutuhkan wawasan luas yang diperoleh melalui kegiatan membaca.
Sedangkan Al-Qur'an sendiri merupakan kitab suci umat Islam sekaligus pedoman dalam menjalani kehidupan agar nantinya mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Al-Qur’an adalah kalamullah (firman Allah). 6
Secara bahasa, Al Qur’an berasal dari kata kerja yang berarti bacaan atau yang dibaca. Namun bacaan ini berbeda dengan bacaan-bacaan lain, karena bacaan yang satu ini berkaitan dengan wahyu Allah. Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat, diantaranya: menurut az-Zurqani, Al-Qura’an adalah lapal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., dari permulaan surah al-Fatihah sampai dengan akhir surah an-Nas. Menurut Abdul Wahab Khalaf , Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, melalui ar-Ruh al-Amin (Malaikat Jibril) dengan lafal-lafalarab (berbahasa Arab) dan dengan makna yang benar, agar dapat dijadikan hujjah bagi Rasul bahwa ia benar-benar Rasul Allah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada-Nya dan mengandung nilai ibadah bagi yang membacanya.7
Menurut KBBI Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.8 Al
6
Tafsir Al-Usyr Al-Akhir dari Al-Qur’an Al Karim,Juz:28,29,30. h. 81 7
Sunardi, Qur’an Hadis untuk MTs Kelas VII, (Semarang: Aneka Ilmu,Jilid I, 2009). h. 2
8
Qur’an adalah dasar dan pedoman hidup bagi umat Islam yang perlu dipelajari dan dimengerti serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, karena di dalamnya memuat berbagai aturan dan tatanan hidup manusia di dunia sampai di akherat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, difahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (Depdikbud, 1993:28).
Dalam mengartikan kata Al-Qur’an sedikitnya ada dua golongan yang berbeda pendapat yaitu :
a. Golongan pertama yang diwakili antara lain oleh Al Lihyani ber-pendapat bahwa Al-Qur’an adalah bentuk masdar mahfudz mengikuti wazan Al-Ghufran dan ia merupakan mustaq dari kata Qaraa yang mempunyai arti sama dengan tala. Al-Qur’an bisa juga disebut Al -Muq’ru yang merupakan sebutan bagi obyek dalam bentuk masdarnya.
b. Golongan kedua yang diwakili antara lain oleh Az Zujaj berpendapat bahwa Al-Qur’an diidentikkan dengan wazan Fu’lan yang merupakan musytaq dari lafal Al-Qar’u yang mempunyai arti al jam’u. Ibnu Atsir