• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

3. Siklus Kedua

Siklus kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Januari 2009 pada pukul 11.00-12.45 WIB yaitu pada jam keenam sampai dengan ketujuh. Adapun siklus kedua ini dilakukan karena dirasa masih kurang puas dengan hasil pada siklus I, hal tersebut terlihat dalam komponen mengajukan pertanyaan dimana dari seluruh siswi yang berjumlah 15 orang

yang hadir, hanya terdapat 4 orang saja yang mengajukan pertanyaan dan menanggapi pendapat teman lain. Hal lain juga terdapat pada komponen menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, meskipun komponen tersebut telah mencapai target, tetapi hasil tersebut dirasa masih kurang memuaskan. Hal itu terjadi karena masih ada siswa yang ragu-ragu untuk bertanya, adanya perasaan takut jika pertanyaannya tidak sesuai, ragu-ragu akan pendapat yang akan diungkapkan, adanya perasaan malu, hingga tergantung dengan suasana hati juga sering terjadi. Jumlah siswa yang hadir pada siklus II sebanyak 20 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada siklus kedua adalah pokok bahasan permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Berikut ini diuraikan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua.

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus II.

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Namun demikian, sebelum siklus II dilaksanakan ada beberapa perbaikan dari siklus pertama yang menjadi tindak lanjut pada siklus kedua yaitu: (1) dalam penyusunan skenario pembelajaran guru mitra dan peneliti berdiskusi menyamakan persepsi yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan agar tidak terjadi

kesalahpahaman, (2) alokasi waktu ditetapkan secara tepat sesuai dengan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing tahap. Adapun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan mencakup: Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS), meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1b). Materi ajar pada siklus kedua adalah permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.

(b) Materi Presentasi

Guru mitra memberikan bahan/materi dan kemudian peneliti membuat hand out dengan pokok bahasan permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (lampiran 2b).

(c) LKS

Lembar kerja siswa ini meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa untuk membantu pengerjaannya.

(d) Meja Turnamen

Meja turnamen dibuat sebanyak empat buah meja turnamen sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Meja turnamen ini didesain sama pada saat siklus pertama.

(e) Hadiah

Hadiah yang digunakan sebagai penghargaan bagi kelompok terbaik pada siklus kedua ini adalah alat tulis yang berupa

bolpoint.

2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10a) ;

(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 10b);

(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10c);

(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan

pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri (lampiran 11a);

(e) Lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi siswa (lampiran 11c);

(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : mengambil giliran dan berbagi tugas dalam penngerjaan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok. (lampiran 11b);

(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa antara lain: keaktifan dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 11g).

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Tindakan penelitian siklus II ini berlangsung selam 1 kali pertemuan (2 x 45 menit) Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut.

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran tentang permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Penyajian materi dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam waktu +20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pada saat presentasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam diskusi kelas.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 4 kelompok siswa dengan anggota 5 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya

menjelaskan skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan pada siklus II.

3) Permainan/games

Permainan atau games pada siklus kedua ini diberi nama arisan the trouble tree. Untuk menguji apakah siswa sudah paham dengan penjelasan guru pada saat presentasi, dibuatlah permainan yang disebut dengan the trouble tree. Dalam permainan terebut masing-masing kelompok mencari/menemukan akar masalah dan cara mengatasi permasalahan ekonomi yang terdapat pada potongan-potongan kertas yang telah tersedia, kemudian menempelkan potongan-potongan kertas permasalahan pada batang pohon dan potongan kertas cara mengatasi permasalahan ditempelkan pada daun-daun pohon. Masing-masing kelompok diberikan waktu + 15menit untuk mengerjakan soal. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, hasil pengerjaan dibahas bersama-sama bersama guru. Pada saat pembahasan diharapkan seluruh siswa dapat menyimak dengan baik karena pemahaman masing-masing siswa akan diuji dalam tahap turnamen.

4) Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen pada siklus kedua ini diberi nama cerdas cermat . Pada sesi turnamen, guru dan peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan.

Pertanyaan terdiri dari 10 soal. Masing-masing siswa dalam kelompok harus benar-benar siap untuk menjawab pertanyaan karena ini akan berpengaruh terhadap poin-poin yang akan didapatkan. Untuk soal yang benar diberi nilai 10, dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0. 5) Penghargaan Kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan juara I dan juara II. Pada siklus kedua ini, kelompok terbaik pertama adalah kelompok bulan sabit dengan poin yang diperoleh sebanyak 90 dan kelompok terbaik kedua adalah kelompok matahari dan bintang karena memiliki poin yang diperoleh sebanyak 80. Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi kedua kelompok tersebut berbentuk bingkisan yang berisi alat tulis yang berupa bolpoint.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Deskriptor SIKLUS II

1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif dengan tipe TGT

Ya 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat

umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

Ya 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok

TGT yang heterogen

Ya 5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi

kelompok

Ya 6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi dalam kelompok.

Ya 7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan

Ya 8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada

kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya 9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan

kelompok selama berdiskusi.

Ya 10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan

semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

Ya

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya 12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok,

menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak 13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok

menurut cara mereka sendiri

Ya 14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.

Tidak 15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang

mengalami kesulitan

Tidak 16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok

tertentu saja

17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain

Tidak 18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku

Tidak 19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di

dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

Tidak 20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui

permainan dalam meja turnamen

Ya 21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam

turnamen

Ya 22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

memiliki skor terbaik

Tidak 23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar

melalui ulangan pada akhir pokok bahasan

Ya Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus kedua ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru melakukan presentasi kelas dengan baik, guru dapat turut serta dalam pembagian kelompok, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siswa untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru memberikan

penghargaan kepada kelompok dengan skor terbaik, dan mengadakan evaluasi hasil belajar melalui kuis pada akhir pembelajaran.

2) Pengamatan terhadap siswa

Tabel 3.2

Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua

Keterangan Ya Tidak

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat

3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas

4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran

5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan

6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok 9 9 9 9 9 9 Sumber: Data hasil penelitian diolah

Pada tabel keterlibatan siswa pada siklus II ini sama halnya dengan siklus I bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, seluruh perhatian siswa tertuju pada materi yang diajarkan. Ketika berada dalam kelompok, seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok, terdapat saling bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan itu berkaitan dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa

lain mendengarkan dan menghargai saran dan pendapat rekannya tersebut.

3) Pengamatan terhadap kelas

Tabel 3.3

Pengamatan terhadap Kelas

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

9 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para

siswa

9 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

9 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah

ditemukan di kelas (sekolah)

9 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga

menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

9

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

9 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain

dalam kerja kelompok.

9 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

9 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga

menghambat kerja kelompok.

9 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan

siapa yang terbaik.

9 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

menghadapi kesulitan.

9 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber

referensi yang digunakan.

9 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan.

9 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 9 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang

sama.

9 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan

jelas.

9 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak 9

mengenal satu sama lain dengan baik.

18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.

9 19 Kelas terorganisir dengan baik. 9 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan

pendapat atau masukan buat kelompok.

9 Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus II dipandang cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut , terlihat bahwa pada siklus II ini banyak sekali penyesuaian-penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan oleh guru. Dari beberapa pengamatan kelas di atas dapat dirangkum seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Pengamatan terhadap Kelas

No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan

Siklus I

Nilai Kategori A Hubungan/kerja sama antar siswa :

1. pembauran 4 Sangat baik

2. kepuasan 4 Sangat baik

3. demokrasi 3 Baik

4. kepekaan 3 Baik

5. kepedulian 3 Baik

6. kekompakan 4 Sangat baik

7. persaingan 3 Cukup

8. motivasi tinggi 4 Sangat baik

B Lingkungan kelas :

1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik

C Tata Tertib :

1. ada sanksi/teguran 3 Baik

2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik

Skor Rata-rata Siklus I 3,46

Nilai Kategori Baik

Sumber: Data hasil penelitian diolah Keterangan:

Skor Nilai Mutu

4 Sangat Baik

3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek

Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas. Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan, persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja sama dengan baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan), sebagian besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran (motivasi tinggi). Dalam hal persaingan pun sudah baik,

hal ini dikarenakan dengan adanya cerdas cermat setiap kelompok memang ingin menjadi kelompok yang terbaik. Pada aspek lingkungan kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada siklus II telah tersedia dengan lengkap secara aktif dan produktif untuk mendukung proses pembelajaran., dalam teknis pelaksanaannya guru mitra juga sudah bisa memanfaatkannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan baik.

e. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi . Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.

1) Refleksi Guru Mitra

Tabel 3.5

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :

a. Materi Ajar b. LKS

c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa

i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

Bagus, hanya struktur RPP yang kurang sesuai

2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Bagus

3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Siswa menjadi lebih aktif

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan

Persiapan media terlalu memakan waktu dan biaya

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

Ya, berminat

Tabel 3.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun melamun.

Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat membantu dan bisa dipahami oleh siswa, lembar kerja siswa (LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi,RPP yang dirancang telah sesuai dengan format sekolah, kunci LKS baik dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar baik karena sebagian besar siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik, cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan baik.

Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman dalam satu kelompok, siswa mengorganisasikan ide-idenya dalam

pengerjaan tugas kelompok, siswa mengorganisasikan kelompoknya dalam hal pembagian tugas bagi masing-masing anggota kelompok, tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan maupun melamun selama proses pembelajaran berlangsung.

Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mitra, guru mitra menuturkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa lebih berminat untuk belajar. Hal itu diperkuat dengan pendapat dari seluruh siswa yang tercantum dalam tabel 5.6 yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini membuat siswa menjadi lebih memahami materi yang diajarkan, menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran serta siswa tidak merasa bosan untuk mengikuti pelajaran. Selain itu, penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa. Menurut guru mitra hambatan yang dihadapi hampir sama pada siklus I yaitu persiapan dalam perangkat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya lebih. Guru menganggap bahwa persiapan dalam perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT

banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.

2) Refleksi Siswa

Tabel 3.6

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II

Skala Penilaian % No Aspek yang diamati

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Bagaimanakah pendapat Anda

mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :

a.Topik/materi yang dipelajari b.LKS

c.Materi Ajar d.Suasana Kelas e.Penampilan Guru

f.Keterampilan kooperatif yang dilatihkan 33,33 20 40 40 20 33,33 67,67 60 60 60 80 60 0 20 0 8,3 0 6,67 0 0 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat

2 Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

86,67 13,33

Ya Tidak

3 Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas 93,33 93,33 40 66,67 100 6,67 6,67 60 33,33 0 Komentar 4 Keuntungan yang saya peroleh

dalam pembelajaran dengan

¾Lebih cepat memahami materi ¾Tidak Membuat siswa mengantuk

menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

¾Menyenangkan dan tidak membosankan

¾Lebih aktif dalam proses pembelajaran

Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

seperti yang telah dilakukan.

¾Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat

¾Kurangnya kekompakan dalam kelompok

¾Kurangnya keseriusan siswa

¾Terkadang membuat siswa menjadi cepat lupa

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus kedua yaitu: (1) alokasi waktu yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2) diharapkan bisa meminimalkan/menghemat biaya dalam penyediaan media pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II,

Dokumen terkait