• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Lapangan

2. Siklus Kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus pertama. Di samping itu, pelaksanaan siklus kedua ini juga dilaksanakan selama dua kali pertemuan.

3. Siklus ketiga

Jika hasil yang diperoleh kurang menunjukkan perubahan yang signifikan, maka dapat dilakukan siklus ketiga. Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus ketiga pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan

pada siklus ketiga ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus kedua. Disamping itu pelaksanaan siklus ketiga ini juga dilaksanakan selama dua kali pertemuan.

E. Instrument penelitian

Beberapa instrument yang diperlukan dalam penelitian ini: 1) Format daftar nilai siswa kelas XI IPS 3.

2) Rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD),

Dalam RPP ini guru menetapkan langkah apa saja yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan mahasiswa dalam rangka implementasi tindakan yang direncanakan.

3) Lembar kerja siswa individu (untuk kuis). 4) Lembar observasi guru.

5) Lembar observasi siswa.

Untuk lembar observasi siswa terdiri dari lembar partisipasi siswa saat berdiskusi.

6) Lembar kerja kelompok. 7) Lembar skor kelompok. 8) Lembar Refleksi siswa. 9) Kuesioner minat.

32

F. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil observasi dan data prestasi belajar siswa.

1. Pengumpulan data

a. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung baik perilaku siswa, perilaku guru dan perilaku seluruh anggota kelas. Pengamatan di kelas dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dan juga melihat partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara dilakukan terhadap siswa mendapat masukan dari siswa mengenai kesulitan siswa dalam proses pembelajaran, harapan siswa pada guru dan usulan siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran.

c. Dokumentasi menyangkut para partisipan penelitian untuk menyediakan kerangka bagi data mendasar, termasuk di dalamnya hasil diskusi, keaktifan siswa, minat siswa, persiapan siswa sebelum KBM, hubungan antara guru dan siswa.

2. Proses pengumpulan Data dan Pembagian Tugas

No. Kegiatan Petugas Output

1. Pengembangan rencana Pembelajaran

Peneliti dan guru

Rencana pembelajaran dengan model STAD

2. Pengajaran di kelas Guru Data keaktifan siswa bertanya

Interaksi siswa dengan kelompok

Interaksi guru dengan siswa

No. Kegiatan Petugas Output

Dinamika kelompok berdasarkan RP yang dibuat

3. Evaluasi Peneliti dan guru

Tingkat pemahaman materi akuntansi siswa

Skor masing-masing siswa

Ketuntasan belajar 4. Refleksi Peneliti dan

guru

Outcome hasil pembelajaran

Rancangan pelaksanaan siklus kedua

3. Analisis hasil pengamatan

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang melihat kencederungan terjadinya aktivitas pada setiap indikator yang diamati dengan pendekatan STAD.

4. Analisis pemahaman belajar siswa

Untuk mengukur pemahaman belajar siswa digunakan analisis deskriptif (skor rata-rata tiap satu siklus), kemudian membandingkan hasil belajar siswa antara siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I dikumpulkan semua nilai ke dalam daftar nilai. Dalam siklus pertama dapat dilihat dari nilai pre test dan post test. Nilai pre test dibandingkan post test dengan menggunakan PAP TIPE II. Lalu dilihat apakah ada kemajuan atau tidak dari siswa. Untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Jika telah dilakukan siklus kedua, maka nilai yang ada dalam siklus pertama dibandingkan dengan siklus kedua. Dalam hal ini, yang dibandingkan adalah hasil dari pre test dan post test siklus pertama dibandingkan dengan post test siklus kedua. Pada siklus ketiga, akan dilakukan sama dengan siklus pertama dengan siklus kedua. Hasil dari siklus pertama dan siklus kedua

34

dibandingkan dengan siklus ketiga. Dari perbandingan nilai tersebut apakah ada peningkatan pemahaman secara signifikan. Nilai pre test dibandingkan dengan nilai post test menggunakan nilai minimal ketuntasan yang telah ditentukan oleh SMA Stella Duce 2 yaitu 65.

Selain itu juga pemahaman siswa dapat dilihat dari segi kognitif siswa, afeftif dan psikomotorik. Segi kognitif dapat diperoleh membandingkan kuis siklus pertama, kuis siklus kedua serta kuis siklus ketiga sedangkan segi psikomorik dapat diamati dari setiap siswa serta segi afeftif dapat dilihat dengan membagikan kuesioner minat yang dibagikan sebelum menerapkan metode STAD dan setelah menerapkan metode STAD.

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMA Stella Duce 2

Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2 diawali dari kedatangan para suster CB untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada tanggal 31 Januari 1929. Kedatangan para suster CB tersebut bertujuan untuk membantu tugas misi pastor van Driessche, SJ dan pastor Strater, SJ di bidang kesehatan, yaitu RS Onder de Bogen (Panti Rapih). Rumah sakit ini didirikan oleh bapak J. Schmutzer, pemilik pabrik gula Ganjuran, Bantul, dan karya tersebut berhasil.

Keberhasilan karya ini mendorong pastor Strater selaku pimpinan Yayasan Kanisius untuk menawarkan karya pendidikan. Tarekat menanggapi secara positif, demi tujuan untuk semakin masuk ke hati rakyat, berkontak batin dengan para siswa, menanamkan nilai-nilai kristiani dan menyuburkan benih panggilan.

Ketika Jepang menduduki Indonesia dan para suster ditawan dalam kamp tawanan Jepang di Muntok, Bangka, munculah ide untuk mendirikan sekolah menengah di Yogyakarta. Gagasan untuk mendirikan sekolah menengah ini muncul dalam diri Sr. Laurentia de Sain, CB dan Sr. Catharinia Leidmeier, CB. Bekerja sama dengan suster-suster OSF dan pimpinan Gereja setempat, akhirnya rencana tersebut terealisir.

Berawal dari jerih payah pastor Drs. Loeft, SJ berdirilah SGA Katolik putra-putri pada tanggal 1 April 1949 di pastoran Kidul Loji

36

Yogyakarta, di bawah Yayasan Kanisius. Namun Sr. Catharinia berpendapat bahwa kurang baiklah pendidikan guru putra-putri dicampur menjadi satu. Maka pada tanggal 29 April dalam tahun yang sama, beliau menyiapkan berdirinya SGA Katolik putri dengan meminjam garasi milik dr. Yap di tepi sungai Code (sekarang Gedung RRI Yogyakarta). Jumlah siswi pertama ada 7 orang. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1949 secara resmi pendidikan putri-putri calon guru diambil alih oleh sr. Catharinia dengan memberinya nama SGA Stella Duce, artinya Bintang Pembimbing atau Bintang Samudra yaitu Bunda Maria. Pada tanggal 1 September 1949 SGA tersebut pindah ke Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin 1) untuk bergabung dengan saudari-saudarinya siswi SMA Stella Duce.

Dalam perkembangan kemudian, gedung di Jl. Sumbing kian terasa sempit, karena semakin membanjirnya calon siswi SMA maupun SGA yang membutuhkan penampungan pendidikan. Dalam kesulitan itu, Mgr. Soegijapranata, SJ menghadiahkan sebidang tanah di lapangan trenggono untuk pembangunan gedung SGA atas biaya tarekat. Pada tanggal 23 Januari 1962, gedung baru SGA diresmikan oleh Mgr. Soegijapranata, SJ dan sejak saat itu SGA resmi pindah ke tempat yang baru. Nama SGA bertahan sampai tahun 1965 dan sesudah itu berganti nama menjadi SPG.

SPG berakhir pada tahun 1989, karena ada kebijakan pemerintah supaya lembaga-lembaga pendidikan menutup sekolah calon guru tingkat menengah. Atas kebijaksanaan Yayasan Tarakanita, SPG Stella Duce beralih fungsi menjadi SMA. Selama 2 tahun, di gedung Trenggono terjadi

dua macam pendidikan, yaitu SPG kelas-kelas penghabisan dan SMA Stella Duce kelas-kelas awal. Melalui suratnya yang bernomor 011/I 13/Kpts/1989, Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY atas nama menteri Pendidikan Republik Indonesia meresmikan alih fungsi SPG Stella Duce menjadi SMA Stella Duce 2.

Sejak saat itu SMA Stella Duce 2 mulai mengukir perjuangannya tanpa status apapun, dengan jumlah siswi sebanyak 63 orang dan dibagi dalam 3 kelas. Para guru bersatu hati dan bekerja keras seraya berpasrah kepada kehendak Tuhan untuk mewujudkan cita-cita para pendahulu. Kerja keras tersebut ternyata tidak sia-sia, tiga tahun kemudian tepatnya pada bulan September 1991 Depdikbud mengadakan akreditasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Berdasarkan akreditasi tersebut maka pada tanggal 31 Desember 1991 SMA Stella Duce 2 mendapatkan status disamakan dengan nomor akreditasi 476/C/Kep/I/1991 yang berlaku selama 5 tahun. Akreditasi kedua berlangsung pada tanggal 1 November 1997 dengan hasil memuaskan dan status tetap : disamakan.

B. Visi, Misi, Semboyan dan Tujuan Sekolah 1. Visi

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai bagian dari Yayasan Tarakanita bercita-cita menjadi lembaga pendidikan yang didasari oleh relasi yang berbelarasa untuk membantu peserta didik membentuk diri menjadi pribadi yang utuh--bermoral baik, berkemampuan intelektual memadai, cerdas, mandiri, kreatif, terampil, memiliki

38

wawasan kebangsaan dan semangat berbelarasa terhadap sesama manusia terutama yang miskin, tersisih, dan menderita.

2. Misi

a. Ambil bagian dalam misi pendidikan Yayasan Tarakanita

b. Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih, dan menderita

c. Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal.

d. Mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerjasama yang harmonis antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan pendampingan terhadap peserta didik.

e. Memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan nilai khususnya nilai-nilai Kristiani agar terbentuk watak baik, sikap jujur, adil, dan berbudi pekerti luhur.

f. Membantu peserta didik agar memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk bersaing dalam seleksi masuk perguruan tinggi. g. Mendampingi peserta didik agar mampu mengembangkan semangat

persaudaraan sejati dengan melatih diri untuk mengelola perbedaan di antara mereka.

h. Membantu peserta didik agar memiliki keterampilan khusus di luar akademik sehingga mampu ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat.

i. Membantu peserta didik agar mampu ambil bagian dalam gerakan penegakan keadilan, perdamaian, dan penyelamatan lingkungan hidup.

3. Semboyan : Unggul, Mandiri Dan Ceria

Dari Visi dan misi tersebut ditemukan nilai-nilai/semangat dasar yang dihidupi dan diperjuangkan untuk menuju pembentukan pribadi yang utuh yaitu : Cc5

a. Compassion (Bela rasa),

b. Conviction/Conscience (Keyakinan diri dan ketaatan kepada suara hati),

c. Competence (Kompetensi),

d. Creativity Dan Consistency (Kreativitas dan Konsistensi), e. Community (Komunitas),

f. Credo-Concelebration (Kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dalam peristiwa religius).

4. Tujuan Sekolah a. Umum :

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

40

b. Khusus :

1) Memberi pelayanan pendidikan sesuai dengan visi dan misi pendidikan Yayasan Tarakanita

2) Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih, dan menderita.

3) Membantu remaja putri agar mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal.

4) Mendampingi remaja putri secara optimal dengan mengembangkan komunikasi dan kerjasama yang harmonis antara sekolah, orangtua, dan masyarakat.

5) Mendampingi remaja putri agar terbentuk watak yang baik, bersikap jujur, adil, dan berbudi pekerti luhur dengan memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan nilai, khususnya nilai-nilai Kristiani, memiliki semangat persaudaraan sejati, memiliki keterampilan khusus di luar akademik sehingga mampu ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat, mengambil bagian dalam gerakan penegakan keadilan, perdamaian, dan penyelamatan lingkungan hidup

6) Menyiapkan remaja putri untuk memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk bersaing dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama pendidikan Sekolah Menengah Umum adalah 3 tahun. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta telah menerapkan kembali sistem semester sejak tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu semester gasal dan semester genap.

D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Mata Pelajaran

Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi. Kelas X Alokasi Waktu Komponen Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 5 5 5. Matematika 5 5 6. Fisika 2 2 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2

42 Alokasi Waktu Komponen Semester 1 Semester 2 9. Sejarah 2 2 10. Geografi 2 2 11. Ekonomi 2 2 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 15. Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 16. Keterampilan Bahasa Asing :

Bahasa Jerman

1 1

B. Muatan Lokal : Bhs. Jawa 1 1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Bimbingan & Konseling 1 1

Vita Communika 1 1

Jumlah

Ket: * Equivalen 2 jam pelajaran

40 40

Kelas XI dan XII Program IPA

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 6 6 6 6

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 6. Fisika 4 4 4 4 7. Kimia 4 4 4 4 8. Biologi 4 4 4 4 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan/Bahasa Asing -

Bahasa Jerman 1 1 1 1

B. Muatan Lokal :Bhs. Jawa 1 1 1 1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Bimbingan & Konseling 1 1 1 1

Vita Communika 1 1 1 1

Jumlah

Ket: * Equivalen 2 jam pelajaran

40 40 40 40

Kelas XI dan XII Program IPS

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

44

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 2 2 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi 6 6 6 6 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 2 2 13. Keterampilan/Bahasa Asing

- Bahasa Jerman

1 1 2 2 B. Muatan Lokal : Bhs. Jawa 1 1 1 1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Bimbingan & Konseling 1 1 1 1

Vita Communika 1 1 1 1

Jumlah

Ket: * Equivalen 2 jam pelajaran 40 40 40 40 Kelas XI dan XII Program Bahasa

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Komponen Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5. Matematika 3 3 3 3 6. Sejarah 2 2 2 2 7. Anthropologi 2 2 2 2 8. Sastra Indonesia 4 4 4 4 9. Seni Budaya 2 2 2 2

10. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2 11. Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 2 2

12. Bahasa Jerman 6 6 6 6

13. Keterampilan : Karawitan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal : Bhs. Jawa 1 1 1 1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Bimbingan & Konseling 1 1 1 1

Vita Communika 1 1 1 1

Jumlah

Ket: * Equivalen 2 jam pelajaran

40 40 40 40

Dari struktur kurikulum yang ada SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menambah jam pelajaran pertahun pelajaran dengan perincian sebagai berikut :

No. Kelas Mata Pelajaran Jam Tambahan

1. X 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Geografi 4. Sejarah 1 1 1 1

46

No. Kelas Mata Pelajaran Jam Tambahan

2. XI – IPA

1. matematika 2. Bahasa Inggris

2 1 3. XI – IPS 1. Bahasa. Inggris

2. Ekonomi 1 2 4. XI – BHS 1. Bahasa Inggris 2. Bahasa. Jerman 1 2 5.

XII – IPA 1. Matematika 2. Bahasa. Inggris

2 1 6.

XII – IPS 1. Bahasa Inggris 2. Ekonomi

1 2 7.

XII – BHS 1. Bahasa Inggris 2. Bhs. Jerman

1 2 2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Yogyakarta, termasuk keunggulan Yogyakarta, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal

Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu Bahasa Jawa untuk semua kelas dan program.

3. Kegiatan Pengembangan Diri/Layanan BK/Ekstrakurikuler

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Jenis pengembangan diri :

Kelompok Ilmiah Remaja

Jurnalistik English Club Musik/Orkestra Teknisi Komputer Keterampilan Putri Teather Tari/Modern Dance Basket Pecinta Alam Volley Komputer Akuntansi

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih 1 jenis Pengembangan diri/Ekstrakurikuler yang ada di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan Pengembangan diri dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah

4. Vita Communica (Vit-Com)

Vita Communika merupakan waktu khusus untuk siswi secara individual maupun klasikal untuk melakukan perbincangan dengan wali kelasnya.

48

E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

1. Struktur Organisasi Sekolah

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan Tarakanita yang dikelola oleh para Suster dari tarekat Carolus Borromeus (CB). Sekolah ini memiliki personil yang cukup mendukung, seperti karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dari segi organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan Tarakanita secara struktur tampak dari satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, guru-guru wali kelas turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik. 2. Wewenang dan Tanggungjawab Masing-masing unsur

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah : Dra. Anna Harsanti

Tugas-tugas yang diemban Kepala Sekolah sangat banyak dan berat, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan, melaksanakan evaluasi kegiatan, menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur administrasi (kantor, siswa,

pegawai, perlengkapan, keuangan), mengatur OSIS, dan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.

b. Wakil Kepala Sekolah 1) Urusan Kesiswaan

Wakasek Kesiswaan : Ant. Jarot K

Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan akademis, yang bertugas menangani atau mengatur semua hal yang berkaitan dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dengan tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur dan aman. Di samping mengatur siswa dalam kegiatan belajarnya, urusan kesiswaan juga bertugas membangun sikap mental yang baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.

Tugas Wakasek Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan lain seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, urusan Kurikulum, Wali kelas, dan lain sebagainya sehingga diharapkan semuanya berjalan secara sinergi demi tercapainya tujuan pembelajaran.

2) Urusan Kurikulum

Wakasek Kurikulum : Alb. Sutrisna, S.Pd. Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

a). Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru, jadwal pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan

50

UAS/UN, kriteria persyaratan naik kelas atau lulus / tidak lulus dan laporan pengajaran secara berkala.

b). Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program pelajaran, menyediakan daftar buku acuan guru dan siswa serta menyusun laporan secara berkala.

3) Urusan Sarana Prasarana

Wakasek Sarana dan Prasarana : Sr. Aufrida Asih Endriati, S.S. CB

Tugas pembagian Sarana dan Prasarana adalah merencanakan/optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang sudah dimiliki sekolah, pembangunan gedung beserta perlengkapannya, belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi barang sekaligus pemeliharaannya.

Sedangkan tugas lainnya adalah menyusun program kesejahteraan pegawai dan melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan. Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian lain yang terkait agar dapat terlaksana dengan lancar.

4) Urusan Humas

Wakasek Humas : Dra. Y. Endah Budi Astuti

Tugas utama urusan Humas SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah membangun komunikasi yang harmonis dengan komunitas pendukung, misalnya instansi pemerintah,

perguruan tinggi, orang tua/wali, gereja, kepolisian, alumni, dan lain-lain

c. Tata Usaha

Koordinator Tata Usaha: Alb. Tri Haryanto Tugas Tata Usaha antara lain:

1) Melayani pembayaran SPP/UU/UAS/UN 2) Pembukuan

3) Penggajian guru dan karyawan

4) Menyusun program tata usaha sekolah

5) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah

6) Menyusun perlengkapan sekolah

7) Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah, menilai hasil kerja staf-stafnya

d. Bimbingan dan Konseling

Koordinator BK: Ax.Eko Suspriyatiningsih, S.Pd

Bimbingan konseling di sekolah merupakan pemberian bantuan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi dengan mengenal lingkungannya serta dapat merencanakan masa depannya.

Sasaran layanan BK adalah siswa usia remaja, karena pada masa–masa ini banyak terjadi perubahan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikis. Oleh karena itu, BK bertujuan membimbing dan mendampingi siswa dalam

52

mengatasi gejolak yang terjadi di dalam dirinya serta membantu dan mengarahkan siswa dalam melihat dunia luar yang lebih nyata e. Dewan Guru

Guru selaku pelaksana pembelajaran mengemban tugas membuat program pembelajaran, membuat satuan pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, meneliti daftar hadir siswa, membuat catatan kemajuan siswa, dan mengelola kelas.

F. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMU Stella Duce 2

Sumber daya manusia di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta saat ini berjumlah 46 orang, yang terdiri dari seorang Kepala Sekolah, 32 orang guru dan 13 orang karyawan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Tenaga Edukatif

No. Nama Jabatan (Mengajar Mata

Pelajaran)

1. Dra. Anna Harsanti Kepala Sekolah (Matematika) 2. Dra. R. Tuti Ratnaningsih Guru (Ekonomi)

3. Dra. Y. Endah Budi Astuti Guru (Bahasa Jerman) 4. Drs. Yohanes Slamet Guru (Bahasa Inggris) 5. Drs. Ant. Jarot Kaptono Guru (Fisika)

6. Drs. Felix Suharta Guru (Kewarganegaraan) 7. Ant. Jendra Raharja, S.Pd. Guru (Seni Musik) 8. Dra. Fl. Sri Wahyuni Guru (Biologi) 9. Albertus Sutrisna, S.Pd. Guru (Sejarah) 10. Y. Himawan Indaryanto, S.Pd. Guru (Akuntansi) 11. FX. Edi Susanto, S.Pd. Guru (Pen. Jas. Kes. Or)

12. Agustinus Suyoto, S.Pd. Guru (Bahasa dan Sastra Indonesia)

13. Ant. Wiwik Krismawati, S. Sos. Guru (Sosiologi & Antropologi) 14. Y. Sugeng Yuwono, S.Pd. Guru (Matematika dan Fisika) 15. Markus Rustanto, S.Pd. Guru (Kimia)

16. Ax. Eko Suspriyatiningsih, S.Pd. Guru (Bimbingan Konseling) 17. Ernani Astuti, S.Pd. Guru (Sejarah dan Antropologi)

No. Nama Jabatan (Mengajar Mata Pelajaran)

18. Otniel Nugroho Jonathan, S.Pd. Guru (Bahasa Inggis) 19. Ch. Erny Yunita Sari, S.Pd. Guru (Geografi)

20. B. Indah Setiasih, S.Pd Guru (Bahasa Indonesia) 21. Dra. Dien Kadarini Guru (Pen. Jas. Kes. Or) 22. V. Siwi Sridinarti, S.Pd. Guru (Bimbingan Konseling 23. Y. Hardiyanto, S.Pd. Guru (Agama Katolik) 24. Ign Sumioto, S. Kar. M. Hum Guru (Karawitan) 25. FX. Wardani, S.Pd. Guru (Bahasa Inggis)

Dokumen terkait