• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus Kehidupan Manusia Dan Perencanaan Keuangan …

BAB I PENDAHULUAN

2.2. Landasan Teori

2.2.1.4. Siklus Kehidupan Manusia Dan Perencanaan Keuangan …

Perencanaan keuangan pribadi umumnya melakukan pendekatan individual. Hal ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kehidupan manusia. Siklus kehidupan manusia adalah perjalanan hidup manusia yang selalu dimulai dari kelahiran dan diakhiri dengan meninggalnya individu tersebut. Perencanaan dengan melihat pendekatan siklus kehidupan manusia dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat pertimbangan kebutuhan dimasa yang akan datang.

Menurut (Malinda, 2007), sebelum membuat suatu perencanaan keuangan, langkah awal yang harus dilakukan adalah kegiatan pengumpulan data. Pengumpulan data mencakup siklus kehidupan manusia, profil resiko, dan kebutuhan dana darurat.

Setiap masa dalam siklus kehidupan manusia mempunyai karakteristik yang mirip yang akan dibahas menggunakan siklus kehidupan yang telah disederhanakan. Malinda menjelaskan barbagai perilaku individu dalam setiap masa siklus kehidupan yang disarikan secara lengkap berikut ini:

Usia sekolah dasar sampai lulus perguruan tinggi S1 di usia 20-an(masa anak-anak): 1. Pada usia 0 sampai 18 tahun

a. Pada umumnya orang masih berada di bangku sekolah pendidikan dasar dan seluruh biaya hidup ditanggung oleh orang tua. “Lived is beautiful, with no responsibilities what so ever…” kira-kira begitulah gambaran hidup seseorang

pada masa kanak-kanak dan remajanya. Hanya saja memang tidak seindah kenyataannya jika berkaitan dengan uang.

b. Saat diperguruan tinggi, kebanyakan masih dibiayai orang tua, tetapi pengaruh teman-teman, mengikuti tren, atau mungkin memang terpaksa banyak juga yang harus paruh waktunya mencari penghasilan tambahan untuk tambahan ongkos kuliah. Dengan naiknya biaya kuliah, transportasi, dan buku-buku memang sedikit sulit jika harus mengandalkan orang tua. Mempunyai uang sendiri kedengarannya lebih keren dan gaul. Lebih bebas menentukan pilihan dimana kebanggaan tersendiri. Asalkan bisa membagi waktu dengan jadwal kuliah yang harus segera diselesaikan, maka belajar paruh waktu atau berusaha mendapatkan uang sendiri sambil kuliah tentunya bisa dilakukan. Bekerja sambil kuliah memang memanfaatkan waktu luang dengan positif. 2. Di usia 20-an (masa lajang)

a. Penghasilan belum terlalu besar saat ini karena itu mulailah membangun kebiasaan berbelanja dengan cara mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan.

b. Pada masa ini biasanya orang masih malas menabung, tatapi rajin berbelanja. Namun seberapa penghasilan anda, usahakanlah untuk selalu bisa menyisihkan uang secara rutin dari penghasilan tiap bulan. Pastikan bahwa anda mempunyai tabungan di bank dalam kondisi nyaman, fasilitas lengkap, biaya administrasi rendah dengan bunga tabungan yang bersaing. Pisahkan tabungan dengan rekening-rekening gaji.

c. Cobalah untuk bisa membentuk sejumlah dana darurat, yaitu sejumlah dana yang dengan sengaja disisihkan untuk membiayai pengeluaran mendadak yang sifatnya darurat. Pada usia ini kebutuhan dana darurat belum terlalu besar sehingga cukup mencadangkan sebesar 1 kali pengeluaran anda perbulan. Anda bisa menempatkan rekening dana darurat ini di rekening tabungan.

d. Mulai berpikir mengenai persiapan pensiun, walaupun masih jauh panggang dari api alias masih lama sekali anda pensiun. Tidak pernah ada kata terlalu cepat dan terlalu dini untuk persiapan pensiun. Jika perusahaan tempat anda bekerja mempunyai program dana pensiun sendiri, bergabunglah, atau anda bisa mengikuti program dana pensiun jamsostek dari pemerintah atau belilah program dana pensiun yang ditawarkan lembaga keuangan lain seperti bank dan perusahaan asuransi.

e. Jangan membeli asuransi jiwa jika anda belum mempunyai tanggungan atau terkecuali ada hutang yang harus diselesaikan, namun pertimbangan untuk

mengambil asuransi kesehatan jika perusahaan tempat anda bekerja tidak meng-cover biaya ini.

3. Di usia 30-an (masa menikah)

a. Pada saat ini anda mungkin sudah menikah karena itu perlu sekali meng-cover penghasilan anda dengan asuransi jiwa apalagi jika sudah memiliki anak. Jangan sampai keluarga yang anda tinggalkan mengalami derita finansial yang terlalu parah karena anda meninggal terlalu cepat.

b. Dengan adanya anak, maka sudah saatnya mempersiapkan dana pendidikan anak. Anda bisa mempersiapkan dengan cara menabung ditabungan pendidikan, mengambil asuransi pendidikan, atau kedalam produk investasi lain.

c. Pertimbangkan jika untuk mengambil asuransi kecelakaan yang lebih lengkap seperti asuransi yang meng-cover resiko kecelakaan, penyakit kritis, cacat tetap akibat kecelakaan, atau resiko-resiko lain yang belum dicakup oleh tunjangan kesehatan dari perusahaan anda.

d. Jangan lupa untuk meng-cover harta benda anda dengan asuransi kerugian seperti asuransi kendaraan atau asuransi kebakaran.

e. Pastikan bahwa anda mengambil cicilan kredit rumah atau KPR yang tidak terlalu memberatkan anda. Luangkan waktu untuk membandingkan penawaran KPR antara bank yang satu dengan yang lain dan jangan malas untuk berburu rumah idaman anda, agar sesuai antara budget dengan keinginan.

f. Jika anda mempunyai sejumlah harta, buat surat wasiat. Membuat surat wasiat sebenarnya mudah dan tidak mahal, tetapi orang belum terbiasa sebab tidak tahu caranya. Padahal sangat penting dilakukan agar keluarga yang ditinggal tidak berebut harta warisan, juga memudahkan berbagai urusan administrasi bagi pasangan dan anak-anak. Sebaiknya tanyalah kepada teman yang ahli atau seorang notaris yang sudah berpengalaman dalam membuat surat wasiat. g. Evaluasi terus program pensiun yang sudah anda ikuti, pastikan telah

memberikan pengembalian investasi sejumlah yang diharapkan.

h. Jika anda masih bergulat dengan tagihan kartu kredit, berusahalah mengendalikan gaya hidup anda dan secara bertahap lunasi tagihan-tagihan hutang tersebut. Paling tidak carilah cara-cara bagaimana agar anda bisa membayar cicilan hutang-hutang ini dengan cara yang paling murah.

i. Tambah pengetahuan dan pengalaman anda dalam berinvestasi, bersikap kreatif dan mulailah berinvestasi diluar produk bank. Carilah investasi dengan biaya murah, setoran investasi yang fleksibel, mudah diakses, pajak yang kecil bahkan kalau bisa bebas pajak, dan likuid.

4. Di usia 40-an(masa tua)

a. Berusahalah untuk meningkatkan setoran tabungan dan investasi setiap tahunnya terutama untuk persiapan pensiun. Pastikan setoran dan investasi selalu naik sesuai dengan kenaikkan penghasilan anda. Setiap mendapat rejeki lebih baik berupa bonus atau THR, sisihkan terlebih dahulu untuk menambah investasi anda.

b. Evaluasi lagi jumlah uang pertanggungan asuransi jiwa yang anda ambil, apakah jumlahnya sudah sesuai dengan kebutuhan untuk meng-cover resiko kehilangan penghasilan. Jika biaya hidup anda telah berubah, naik atau turun, maka sebaiknya jumlah uang pertanggungan asuransi jiwanya juga disesuaikan.

c. Pastikan cicilan KPR anda tetap berjalan dengan semestinya sesuai jadwal. Simpan segala bukti pembayaran berikut cacatan saldo terakhir dari hutang KPR anda. Jika suku bunga naik, dank arena jumlah cicilanya menjadi terlalu berat, bisa anda pertimbangkan untuk memperpanjang waktunya.

d. Sebaliknya, jika beruntung anda memiliki sejumlah dana yang cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk mengadakan pelunasan KPR sebagian atau seluruhnya dari sisa saldo KPR sekarang. Melakukan hal ini bisa membuat anda menghemat bunga KPR dan mempercepat waktu pelunasan.

5. Di usia 50-an(masa pensiun)

a. Disaat menjelang pensiun ada baiknya anda mengetahui saldo pensiun anda yang terakhir, sehingga bisa melakukan evaluasi dan revisi jika dana yang terkumpul masih jauh dari target.

b. Review semua investasi anda, jika hampir semua invsetasi anda beresiko tinggi segeralah melakukan verifikasi dan alokasi secara proporsional ke investasi yang lebih rendah.

c. Catat kapan cicilan KPR yang terakhir dan pastikan bahwa pembayaran cicilan KPR sudah selesai sebelum anda pensiun.

d. Pertimbangkanlah untuk mengalami asuransi kesehatan hari tua, yang meng-cover biaya-biaya kesehatan dan rawat inap dirumah sakit yang terjadi. Asuransi kesehatan hari tua atau long term care insurance ini keuntungannya seharusnya bisa dinikmati pada saat pensiun sampai seumur hidup anda. 6. Di usia pensiun 55 atau 60-an(masa pensiun)

a. Inilah saatnya untuk mengajukan klaim dana pensiun dari program pensiun yang anda ikuti selama ini. Dana pensiun yang anda ikuti dari perusahaan tempat anda bekerja, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun secara sekaligus didepan, sehingga selanjutnya anda tinggal mengambil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan, dan menginvestasikan sisanya agar terus berkembang kedalam instrument investasi yang tidak beresiko, namun bisa pendapatan tetap setara dengan bunga.

b. Jika anda mengikuti program pensiun yang diselenggarakan jamsostek, segeralah ajukan klaim kepada badan pemerintah ini. Anda bisa mendapatkan dua pilihan, apakah bisa diambil sekaligus atau mengambilnya secara bulanan layaknya gaji. Jika anda sempat beberapa kali pindah kerja, namun program pensiun jamsostek pada perusahaan sebelumnya belum sempat anda klaim, namun sudah terlanjur memulai yang baru, jangan segan-segan untuk mengajukan klaim.

c. Barang kali dulu anda pernah iseng mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi. Jangan malu untuk

mengajukan klaim hanya karena merasa uangnya tidak seberapa. Sebab sedikit atau banyak pada masa usia ini jumlah berapapun akan sangat berarti. d. Berhati-hatilah pada investasi yang beresiko tinggi, karakternya yang

fluktuatif kemungkinan besar kurang cocok dengan usia dan kesehatan anda. e. Perikaslah kembali surat wasiat anda apakah sudah seperti yang anda

inginkan, buatlah perubahan jika perlu. Pastikan bahwa pasangan anda dan anak-anak anda mengetahui wasiat tersebut.

f. Pertimbangkan untuk menyisihkan sejumlah dana tunai untuk mempersiapkan dana kematian bagi anda dan pasangan. Kedengarannya sangat tidak menyenangkan juga menakutkan, tetapi tindakan ini akan sangat membantu keluarga yang ditinggal walaupun tidak bisa mengurangi kesedihan orang-orang yang dicintai anda telah (Malinda,2007)

2.2.1.5. Solusi Mengatasi Masalah Keuangan

Untuk mengendalikan sumber daya pribadi dan keluarga dapat menjadi tantangan khusus. Kredit atau berutang adalah solusi yang paling mudah untuk mengatasi masalah keuangan dengan capat. Padahal berhutang akan menimbulkan masalah keuangan yang lebih besar karena akan ada bunga hutang yang harus dibayar. Bagi beberapa orang lainnya, mereka selalu berupaya mencari pendapatan yang lebih besar untuk mengatasi masalah keuangan. Para pakar keuangan mengatakan bahwa untuk mengatasi problem keuangan berkaitan dengan kesadaran akan dari mana sumber uang dan pengeluarannya serta kesedian untuk membuat

keputusan yang terinformasi. Karena itu, solusi untuk mengatasi masalah keuangan adalah membuat anggaran keuangan.

2.2.2. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan merupakan bagian dari perencanaan keuangan pribadi. Anggaran merupakan perwujudan dari perencanaan keuangan yang dibuat berlandaskan pada tujuan individu baik jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran pendapatan dan belanja merupakan jantung dari sebuah perencanaan yang baik dan efektif. Anggaran diperhitungkan secara benar akan mamaksimalkan persiapan sasaran maupun tujuan keuangan jangka panjang ditengah keterbatasan pendapatan. Perhatikan tabel berikut tentang proses penyusunan anggaran, penyususan anggaran dilakukan melalui enam tahap

Table 2.1 proses penyusunan anggaran

sumber : Sembel, Ichsan, dan Lubis, 2003.

Berikut penjelasan Tabel 2.1. proses penyusunan anggaran : 1. Penentuan sasaran dan tujuan keuangan

Langkah awal dari sebuah perencanaan anggaran adalah penentuan tujuan sasaran serta tujuan keuangan masa depan. Contoh dari sasaran adalah meningkatkan

Penent uan sasaran dan t ujuan

M endat a informasi keuangan

Tinjauan ulang dan cont rol perencanaan Laksanakan perencanaan anggaran

M embuat perencanaan anggaran

kemampuan atau menabung keuangan pribadi. Sasaran keuangan lebih menitik beratkan kepada tujuan-tujuan jangka pendek. Sasaran ini bisa dilihat dari hasil analisis catatan keuangan yang telah dibuat pada awal proses perencanaan keuangan pribadi.

2. Pengumpulan data keuangan

Langkah kedua dalam menyusun anggaran keuangan pribadi adalah pengumpulan data keuangan. Anggaran merupakan proyeksi pendapatan dan pengeluaran pribadi untuk masa depan. Informasi dari catatan keuangan, baik catatan kekayaan maupun catatan arus kas, merupakan informasi awal yang berguna untuk menyusun anggaran. Kebutuhan akan pengeluaran masa depan dan alokasi dana untuk tujuan keuangan keluarga juga harus dimasukkan dalam perhitungan. Dan yang penting menyiapkan dana darurat.

3. Penyusunan anggaran

Anggaran merupakan hasil pengumpulan dana dan perangkuman semua ekspektasi pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya selama satu tahun kedalam bentuk tabel. Ditengah tabel terdapat ekpsektasi pengeluaran bulanan yang diperoleh dari catatan arus kas.

4. Analisis anggaran

Setalah disusun, anggaran harus dianalisis dengan cermat. Alur kas yang terjadi baik surplus maupun deficit harus dikaji dengan baik.

5. Pelaksanaan anggaran

Pelaksanaan anggaran merupakan implementasi anggaran dengan mengikuti tahapan-tahapan sebelumnya tersebut.

6. Peninjauan ulang dana pengendalian pelaksanaan anggaran

Langkah akhir dari proses penyusunan anggaran adalah meninjau ulang dan mengendalikan atau mengawasi pelaksanaan anggaran. (Sembel et al,2003).

2.2.3. Gender

Maraknya isu-isu seputar gender yang berkembang dalam organisasi, mengakibatkan istilah gender banyak mendapat perhatian masyarakat, setiap individu dalam proses perkembangan mengalami belajar berperan sesuai dengan jenis kelaminnya (sex) masing-masing. Sebelum meneliti terlebih dahulu kita perlu membedakan konsep gender dengan kata sex (jenis kelamin), pengertian jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. (Fakih,2007:7).

Berikut pembagian jenis kelamin berdasarkan peran menurut Bem Sex Inventory (Nrangwesty,1995). Peran jenis kelamin secara umum terbagi menjadi empat kelompok yaitu maskulin, feminim, androgini, dan undifferentiated.

a. Peran Maskulin

Menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memenuhi harapan sosial tentang bagaimana seharusnya berprilaku atau berpenampilan, dari pendapat diatas maka tanpa dikaitkan dengan jenis seks individu dapat dikatakan bahwa peran seks

maskulin menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memiliki karakteristik yang memenuhi harapan sosial tentang karaktersitik pria.

Peran seks maskulin diantaranya agresif, independen dan kompetitif, logis, dan rasional, suka berpetualangan atau mencari pengalaman baru, mudah mengambil keputusan, percaya diri, asertif, beroerientasi pada tujuan dan pengembangan diri, berani mengambil resiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh inisiatif, percaya diri sendiri, sportif dan suka menganalisa, cepat mengambil keputusan, berdikari, suka melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain, bersifat maskulin, suka bersaing untuk mencapai cita-cita tinggi dan suka memimpin.

b. Peran Feminim

Peran seks feminim pada tingkat dimana seseorang memenuhi harapan sosial tentang bagiamana seharusnya wanita berperilaku atau berpenampilan, berbagai literatur menyebutkan beberapa karakteristik peran seks feminim berikut ini, yaitu: emosional, sensitive, ekspresif, memahami perasaan orang lain, melindungi, kooperatif, hangat, simpatik, lembut, penyayang, suka menolong, menyenangkan orang lain, mudah terpengaruh dan suka manja atau kekanak-kanakan.

c. Peran Androgini

Terdapat sejumlah pandangan secara teoritis maupun hasil dari berbagai penelitian mengenai peran seks androgen, menurut Block (Nrangwesty,1995) menyatakan bahwa androgini yaitu suatu proses adaptasi dalam menghadapi tuntutan masing-masing dimensi. Individu dengan peran seks androgini mampu meleburkan karakteristik feminim dan maskulin, orientasi instrumental dan ekspresif.

Individu androgini adalah orang yang memiliki temparemen feminim dan maskulin dalam kadar yang tinggi sehingga bebas dan disfleksibel untuk menampilkan aktivitas dan ketrampilan sesuai tuntutan keadaan bagi sejumlah kapabilitas yang unik. Individu androgen dapat menjadi asertif ketika dibutuhkan dan juga mampu bersikap hangat dan ekspresif bila situasi menuntut demikian.

Peran seks androgini meliputi karakteristik maskulin sekaligus karakteristik feminim, yaitu: mempertahankan keyakinan sendiri, mandiri, tegas, berkepribadian tegas, suka memaksakan kehendak sendiri pada orang lain, memiliki kemampuan untuk memimpin, berani mengambil resiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh inisiatif, percaya diri, sportif dan suka bersaing, peka terhadap kebutuhan orang lain, penuh pengertian, penyayang, suka menghibur orang lain yang berduka, suka mengalah, suka dirayu, setia, berbicara secara lemah lembut, mudah terpengaruh keadaan orang lain, manja atau kekanak-kanakan dan tidak suka berbicara kasar. d. Peran Undifferentiated

Peran undifferentiated atau tidak terbedakan menunjukkan pada karakteristik yang tidak termasuk dalam peran seks maskulin, feminim atau androgen dimana individu memiliki skor feminim maupun maskulin di bawah rata-rata. Maka dapat disimpulkan bahwa peran seks undifferentiated berkaitan dengan keberadaan karakteristik feminim dan maskulin bersama-sama dalam nilai rendah pada satu individu (laki-laki maupun perempuan).

Konsep gender menurut Fakih (2007:8) yaitu sifat yang melekat pada kaum perempuan maupun laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.

Ciri dari sifat itu sendiri dapat dipertukarkan dengan kata lain ada pria yang mempunyai sifat seperti wanita, demikian sebaliknya.

Perubahan ciri dari sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain, bahkan dari kelas kelas, sedangkan jenis kelamin biologis (sex) akan tetap atau tidak berubah.

Uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gender adalah ciri-ciri anatomis dan fisioligis yang membedakan antara pria dan wanita, dengan membawa sifat, nilai dan peran yang berbeda pula diantara keduanya sehingga mempengaruhi tiap individu dalam berpenampilan, berpikir, berprilaku maupun berperasaan.

2.2.4. Kepribadian

Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan,perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani,mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya,dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya(Heuken, 1989:10). Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Kepribadian sangat banyak dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial. Bagaimana orang mendefinisikan kepribadian, beberapa prinsip pada umumnya diterima oleh para ahli psikologi. Prinsip-prinsip itu adalah: 1. Kepribadian adalah suatu keseluruhan yang terorganisasi, apabila tidak maka

2. Kepribadian di organisasi dalam pola tertentu, pola ini sedikit banyak yang dapat diamati dan diukur.

3. Walaupun kepribadian mempunyai berbagai segi yang dangkal, seperti sikap untuk menjadi pemimpin tim, dan inti yang lebih dalam, seperti sentiment mengenai wewenang, atau etika kerja.

4. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum dan khas. Setiap orang berbeda satu sama lain dalam beberapa hal.

Kepribadian saling berhubungan erat dengan persepsi, sikap, belajar, dan motivasi sehingga perilaku atau setiap upaya untuk memahami perilaku sebenarnya tidak lengkap jika tidak mempertimbangkan kepribadian.

Terdapat tiga pendekatan teoritis untuk memahami kepribadian, yaitu: 1. Pendekatan Ciri(Thrait Theoris)

Menurut pandangan allport, sesorang ahli teori, ciri-ciri merupakan bagian yang membentuk kepribadian, petunjuk jalan bagi tindakan, sumber keunikan individu. Menurut seorang ahli psikologi, cottel, ciri-ciri yang membentuk kepribadian diantaranya adalah pendiam, ramah tamah, praktik imajinatif, santai-tegang, rendah hati, dan tegas.

2. Pendekatan psikodinamis (pyschodinamic theories)

Fred menerangkan perbedaan kepribadian individu dengan mengemukakan bahwa orang menghadapi perangsang secara berbeda-beda. Untuk memperjelas perbedaan ini, fred menggambarkan pertentangan yang terus menerus antara dua bagian dari kepribadian yaitu dengan id dan super ego, yang diperlukan oleh ego.

3. Pendekatan Humanistis (humanistic theoris)

Pandangan humanisitis tentang pemahaman kepribadian dicirikan oleh sikap atas perkembangan dan perwujudan diri individu. Teori ini menekankan pentingnya cara orang berpersepsi terhadap dunia kerja dan merupakan semua kekuatan yang mempengaruhinya.

Dalam beberapa riset yang telah dilakukan mendukung bahwa ada lima dimensi kepribadian dasar yang mendasari semua dimensi lainnya (Robbins, 2001:55) yakni: (1) ekstraversi; adalah suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang senang bergaul, banyak bicara, dan tegas. (2) mampu bersepakat; adalah suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang baik hati, kooperatif, dan mempercayai. (3) mendengarkan kata hati; adalah suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang bertanggungjawab, dapat diandalkan, tekun, dan berorientasi prestasi. (4) kemantapan emosional; adalah suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin (positif) lawan tegang, gelisah, murung, dan tak kokoh (negative) (5); keakuran dengan keluarga dan teman.

Kelima dimensi tersebut di atas oleh penulis akan dijadikan dasar indikator untuk mendukung penelitian ini. Asumsi yang digunakan adalah bahwa objek yang akan diteliti memiliki sifat mudah bergaul, tekun dan bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan yang di inginkan serta keakuran dengan keluarga dan teman terjalin dengan baik. Artinya, seorang mahasiswa harus memiliki kepekaan terhadap

hubungannya dengan keluarga dan teman serta bersungguh-sunggguh dalam mencapai tujuannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Dokumen terkait