• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

2. Siklus Pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2010 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.30 WIB yaitu pada jam pertama sampai dengan kedua. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah tentang perdagangan internasional sampai dengan valuta asing atau devisa. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Tri Nardono selaku guru bidang studi Ekonomi kelas XI. Dari 37 siswa, siswa yang hadir pada siklus pertama ini sebanyak 32 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada siklus pertama.

Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I.

1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa dengan melihat nilai mata pelajaran ekonomi dan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi, siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang, dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking bawah. Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk lima kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Lima kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok satu, dua, tiga, empat dan lima. 2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar evaluasi siswa, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

(a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. Dalam RPP tersebut berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan evaluasi yang seluruhnya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a). (b) Materi presentasi

Materi ajar pada siklus pertama adalah pengertian perdagangan internasional, manfaatnya, kurs valuta asing, dan devisa. Guru mitra memberikan bahan/ materi dan selanjutnya peneliti membuat hand out dengan pokok bahasan perdagangan internasional. Hand out akan dibagikan kepada masing-masing kelompok. Isi hand out mencakup materi tentang perdagangan internasional sampai devisa yang akan digunakan pada saat pembelajaran (lampiran 2a).

(c) Lembar Evaluasi Siswa

Lembar Evaluasi meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal. Lembar tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 4c)

(d) Meja turnamen

Jumlah meja turnamen ada lima buah. Jumlah meja turnamen ini sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Masing-masing

meja disusun berjajar dan dilengkapi dengan papan nama kelompok

(e) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok terbaik pada siklus pertama. Hadiah berwujud makanan kecil (snack). 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari :

(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 9a);

(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 9b);

(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 9c); (d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa

untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri (lampiran 10a);

(e) lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi siswa (lampiran 10c);

(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal: mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman kelompok (lampiran 10b);

(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa antara lain: keaktifan dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (lampiran 10g). b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Tindakan penelitian ini dilakukan 1 kali pertemuan (2 x 45 menit). Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut.

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengertian perdagangan internasional, manfaatnya, kurs valuta asing, dan devisa. . Penyajian materi dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam waktu +20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Pada saat presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.

2)Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5 kelompok siswa dengan anggota 6 -7 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. 3)Permainan (games)

Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama mix and match. Pada permainan ini guru dan peneliti menyiapkan potongan-potongan kertas yang dituliskan pertanyaan dan jawaban tentang materi. Potongan-potongan kertas tersebut disusun rapi dalam sebuah amplop. Setiap kelompok akan mendapatkan amplop yang berisi 20

potongan kertas yang terdiri dari 10 potongan pertanyaan dan 10 potongan jawaban. Setiap kelompok bertugas memadukan pertanyaan dan jawaban tersebut menjadi suatu yang selaras. Kertas-kertas tersebut ditempel pada kertas berbentuk persegi panjang. Setelah semua kelompok meyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut dengan benar, masing-masing kelompok menukarkankan jawabannya untuk dibahas dan dikoreksi oleh kelompok lain. Kemudian guru dan semua kelompok membahas soal tersebut secara bersama-sama. Pengerjaan soal-soal tersebut dilakukan siswa dengan mendiskusikannya dengan teman satu kelompok berdasarkan pemahaman yang mereka peroleh melalui permainan tersebut.

4)Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama pertanyaan berantai. Pada sesi turnamen guru dan peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan untuk tiap-tiap kelompok, masing-masing kelompok mendapat 3 soal jika kelompok yang mendapat giliran tidak bisa menjawab maka kelompok lain boleh menjawab dengan beradu cepat dengan kelompok lainnya. Sebagai pembuka turnamen, pertanyaan dimulai dari guru. Guru mengajukan satu pertanyaan, pada kelompok yang mendapat giliran. Apabila kelompok yang seharusnya menjawab tetapi tidak menjawab, maka kelompok tersebut mendapat point 0, dan pertanyaan akan diberikan untuk rebutan pada kelompok lainnya.

Sedangkan kelompok yang menjawab secara tepat akan mendapatkan point 10, demikian seterusnya sampai dengan pertanyaan yang terakhir. Dalam turnamen ini berlaku aturan: bila jawaban salah -10, bila jawaban benar 10. Selama turnamen berlangsung, masing-masing kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan poin tertinggi.

5)Penghargaan kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan juara I dan juara II. Pada siklus pertama ini, kelompok terbaik pertama adalah kelompok satu dengan poin yang diperoleh sebanyak 140 dan kelompok terbaik kedua adalah kelompok keempat dengan poin yang diperoleh sebanyak 130. Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi kedua kelompok tersebut berbentuk bingkisan yang berisi makanan kecil atau snack.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama

proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor SIKLUS I

1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif dengan tipe TGT

Tidak

2 Guru mengorganisasikan

bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

No Deskriptor SIKLUS I

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

Ya

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

Ya

6 Guru memberikan kesempatan

siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Ya

7 Guru membantu dan

mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

Ya

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya

9 Guru mengamati atau

mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

Ya

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan

dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak

13 Guru membiarkan siswa

bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri

Ya

No Deskriptor SIKLUS I

15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan

Tidak

16 Guru hanya memperhatikan

beberapa kelompok tertentu saja

Tidak

17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain

Tidak

18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku

Tidak

19 Guru meninggalkan kelas

disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

Tidak

20 Guru melakukan evaluasi hasil

pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen

Ya

21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen

Ya

22 Guru memberikan

penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik

Ya

23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru dapat berperan serta dalam pembentukan kelompok, guru melakukan presentasi kelas dengan baik, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siswa untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siswa untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap kelompok dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil belajar melalui kuis pada akhir pembelajaran.

2) Pengamatan terhadap siswa

Tabel 2.2

Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama

Keterangan Ya Tidak

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat

3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas

4. Pertanyaan yang diajukan ada

9 9 9

kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan

6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok

9 9

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.2 berdasarkan pengamatan beberapa siswa dari lima kelompok yang ada. Menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, perhatian siswa tertuju pada materi. Ketika berada dalam kelompok, seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok, terdapat saling bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan itu berkaitan dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa lain mendengarkan dan menghargai saran dan pendapat rekannya tersebut.

3) Pengamatan terhadap kelas

Tabel 2.3

Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

9

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

9

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)

9

No Deskriptor Ya Tidak

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

9

7 Beberapa siswa hanya

mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

9

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

9

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

9

11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

9

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

9

13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

9

14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

9

15 Setiap siswa mempunyai

keistimewaan yang sama.

9

16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.

9

17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

9

18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.

9

19 Kelas terorganisir dengan baik. 9

20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.

9

Tabel 2.3 lebih dari 80 % siswa menunjukkan kondisi kelas yang baik, itu dilihat dari pengamatan beberapa siswa pada lima kelompok yang ada. Juga dengan merangkum dari refleksi seluruh siswa dan dari wawancara dengan beberapa siswa perwakilan tiap-tiap kelompok.

Dari tabel tersebut dapat dirangkum seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.4

Pengamatan terhadap Kelas

No Aspek yang Diamati Skor

Pengamatan Siklus I

Nilai Kategori A Hubungan/kerja sama antar siswa :

1. pembauran 4 Sangat baik

2. kepuasan 3 Baik

3. demokrasi 3 Baik

4. kepekaan 2 Cukup

5. kepedulian 3 Baik

6. kekompakan 4 Sangat baik

7. persaingan 2 Cukup

8. motivasi tinggi 4 Sangat baik

B Lingkungan kelas :

1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap

4 Sangat baik

2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik

3. aktif dan produktif 4 Sangat baik

C Tata Tertib :

1. ada sanksi/teguran 3 Baik

2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik

Skor Rata-rata Siklus I 3,23

Nilai Kategori Baik

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Keterangan :

Tabel 2.4 berasal dari pengamatan peneliti memberi skor tersebut atas dasar

Skor Nilai Mutu

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

pengamatan pada tiap-tiap kelompok. Menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut, terlihat bahwa pada siklus I ini banyak sekali penyesuaian-penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan oleh guru. Hal ini terlihat dengan pencapaian skor rata-rata 3,23 yang masuk dalam kategori baik.

Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas. Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan, persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja sama dengan sangat baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan), sebagian besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran (motivasi tinggi). Sementara dalam hal kepekaan, dan persaingan berada dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini, setiap siswa dalam kelompok

tidak ingin saling menunjukkan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Sedangkan pada aspek lingkungan kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada siklus I telah tersedia dengan lengkap serta aktif dan produktif untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam teknis pelaksanaannya guru mitra dapat menggunakannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus I dapat berjalan tertib.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.

1) Refleksi Guru Mitra

Tabel 2.5

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :

a.Materi Ajar b.Soal Kuis/Tes bab c.Contoh RPP d.Tes Hasil Belajar

a. Terlalu sedikit untuk 2 JP.

b. Terlalu mudah.

c. Sesuai dengan format sekolah.

e.Suasana Kelas f. Cara Kerja Siswa

g.Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan d. Cukup memuaskan. e. Bagus. f. Bagus. g. Kurang tergali. 2 Selama kerja kelompok siswa :

a.Mendengarkan orang lain b.Mengajukan pertanyaan c.Mengorganisasikan ide-idenya d.Mengorganisasikan kelompok e.Mengacaukan kegiatan f. Melamun a. Ya b. Ya c. Kurang d. Ya e. Tidak f. Tidak 3 Keuntungan yang diperoleh

dalam merencanakan dan

menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi

model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Siswa menjadi lebih aktif

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan

merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT seperti yang telah dilakukan

Kurangnya waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran

No Uraian Komentar

5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?

Ya, berminat

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra

menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan cukup membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun melamun.

Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat membantu dan bisa dipahami oleh siswa, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang dirancang sudah sesuai dengan format sekolah, tes hasil belajar baik karena sebagian besar siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik, cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan baik.

Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman dalam satu kelompok, tetapi dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam pengerjaan tugas kelompok masih dirasa kurang, siswa mengorganisasikan kelompoknya dalam hal pembagian tugas bagi masing-masing anggota kelompok, tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan maupun melamun selama proses pembelajaran berlangsung. Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model

pembelajaran dan mendorong siswa menjadi lebih aktif. Selain itu, penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.

Menurut guru mitra hambatan yang mungkin akan ditemui bila guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah persiapan dalam perangkat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya lebih. Guru menganggap bahwa persiapan dalam perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT memerlukan waktu yang panjang bila melihat kesibukan yang harus dihadapi guru serta biaya yang lebih mengingat banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.

2) Refleksi Siswa

Tabel 2.6

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

Skala Penilaian % N

o

Aspek yang diamati

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Bagaimanakah pendapat Anda

mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :

a.Topik/materi yang dipelajari

b. Materi Ajar 8,3 8,3 83,33 91,67 33,33 8,3 0 8,3 0 0 0

c. Suasana Kelas d. Penampilan Guru

e..Keterampilan kooperatif yang dilatihkan 58,33 25 25 75 75 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat

2 Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

100 0

Ya Tidak

3 Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas 91,67 100 66,67 91,67 100 8,33 0 33,33 8.22 0 No

Aspek yang diamati

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

¾ Dapat membantu memahami materi pelajaran

¾ Membuat siswa tidak menjadi mengantuk

¾ Menyenangkan dan tidak membosankan

¾ Lebih aktif dalam proses pembelajaran

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu : (1) alokasi waktu yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2) penempatan meja turnamen tidak tepat.

Dokumen terkait