• Tidak ada hasil yang ditemukan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

2) Siklus II Pertemuan II (a) Perencanaan

Waktu perencanaan siklus II pertemuan II adalah 26 November 2020 dengan mengajarkan tema binatang. Setelah itu guru dan peneliti membuat rencana kegiatan harian sesuai dengan rencana kegiatan mingguan yang telah disusun sebelumnya di pertemuan I dengan tema yang masih sama juga yaitu Binatang. Peneliti juga menyiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan yang sesuai dengan topik tentang angka yaitu Dua Mata Saya serta yang terpenting adalah menyiapkan alat atau media yang akan digunakan yaitu puzzle. Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar observasi atau instrument penilaian yang akan digunakan pada tahap pengamatan.

(b) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus II pertemuan II dilakukan sesuai perencanaan yaitu 26 November 2020. Peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati kegiatan atau aktivitas guru dan anak didik selama proses pembelajaran berlangsung sedangkan guru kelas Kelompok A bertindak sebagai pengajar.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan bahan yang telah disipakan dalam RPPH dan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun yaitu guru memperlihatkan dan menjelaskan cara bermain puzzle, guru menyebutkan angka 1-10 yang ada pada puzzle kemudian anak ikut menyebutkan kata tersebut, guru membagikan puzzle kepada anak dan meminta anak untuk mencoba membongkar

dan memasangnya kembali, guru membimbing anak dalam bermain puzzle dan memberikan tantangan pada anak untuk memasang puzzle dengan cepat, kemudian guru mengamati dan memberi penilaian pada anak.

Indikator yang diajarkan pada pertemuan II siklus II adalah menghubungkan dan menulis angka 1 sampai 10 sesuai dengan jumlah benda.

Pembelajaran berlangsung lancer dengan karena guru telah menjelaskan cara bermain puzzle dengan jelas sehingga dapat dipahami oleh anak didik. Selain itu, guru menyebutkan angka 1-10 yang ada pada puzzle kemudian anak ikut menyebutkan kata tersebut. Anak didik mulai lancar dalam mengurutkan angka-angka tersebut. Melalui kegiatan bermain puzzle anak terlihat senang dengan membongkar dan memasang kembali sesuai urutannya. Dibagian akhir, guru memberikan penilaian dengan memberikan penghargaan kepada anak yang lancar melafalkan angka 1-10 berupa bintang kepada anak didik sehingga membuat anak didik senang menerima penilaian tersebut. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama kurang lebih 60 menit yang diisi dengan kegiatan berdoa, bernyanyi, mengenal angka, bermain puzzle dan dikahiri dengan berdoa bersama.

(c) Pengamatan

Observasi atau pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Yang bertindak sebagai observer adalah peneliti. Observer mengamati jalannya pelaksanaan pembelajaran sambil menceklis lembar observasi indikator kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan yang diamati adalah kegiatan anak didik dan guru saat belajar mengenal angka menggunakan media puzzle.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada siklus II pertemuan II, hasil observasi anak didik dalam proses pembelajaran telah berada pada angka 87%

yang berada pada kategori berkembang sangat baik (BSB), sedangkan hasil observasi guru dalam proses pembelajaran juga berada pada angka 93% yang juga berada pada kategori baik. Dalam hal ini, guru dan anak didik telah telah mengalami peningkatan signifikan dalam proses pembelajaran menggunakan media puzzle.

(d) Refleksi

Hasil tes evaluasi di akhir siklus II pertemuan II menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak didik dalam mengenal angka melalui media puzzle telah mencapai target, karena target yang akan dicapai adalah rata-rata minimal anak didik telah berada pada rentang skor 70 yang merupakan kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Berdasarkan data yang diperoleh bahwa rata-rata nilai yang didapat oleh anak didik di kelompok A adalah 71 yang berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Oleh karena itu, pada tahap refleksi ini, disimpulkan bahwa penggunaan media puzzle dalam mengembangkan kognitif anak didik untuk mnegenal angka 1-10 telah dinyatakan berhasil, sehingga penelitian ini hanya berlangsung dalam dua siklus.

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan tindakan penelitian kelas (PTK) dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 16

November 2020 sampai 26 November 2020. Penelitian ini terbagi menjadi dua siklus yaitu siklus I (dua kali pertemuan) dan siklus II (dua kali pertemuan) dan masing-masing siklus dikahiri dengan memberikan evaluasi kepada anak didik kelompok A. Fokus utama penelitian ini adalah perkembangan kognitif anak dalam mengenal angka melalui penggunaan media puzzle.

Berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan perkembangan kognitif anak dalam mengenal angka dari siklus I ke siklus II. Hal ini didukung oleh penggunaan media puzzle yang membantu anak didik di kelompok A dalam mengenal angka.

Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai evaluasi siklus I dan nilai evaluasi siklus II yang mengalami peningkatan yaitu siklus I diperoleh nilai rata– rata yang berada pada kategori MB (Mulai Berkembang) dengan total skor 49, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata– rata yang berada pada kategori BSH dengan total skor 71 yang artinya anak sudah mampu mandiri dalam mengenal angka.

Penggunaan media puzzle pada anak didik di kelompok A menyebabkan mereka lebih senang belajar karena menganggap dirinya sedang bermain. Puzzle juga dapat meningkatkan daya ingat angka tentang angka yang telah mereka pelajari karena puzzle berbentuk visual yang dapat mereka lihat secara langsung dan dimainkan sendiri. Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu oleh Lestari (2014) dengan judul Penerapan Metode Puzzle Angka untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Pengenalan Bilangan Menerapkan Metode Bermain dengan Menggunakan Media Puzzle Angka pada Kelompok B1 di TK Kemala Bayangkari 5

Klungkung. Hasilnya menunjukkan adanya sebesar 16,66% dari siklus I ke siklus II sehingga penelitian selanjutnya disarankan

Menggunakan media pembelajaran puzzle angka dan memperhatikan keaktifan anak dalam belajar.

Keefektifan penggunaan media puzzle dalam mengenal angka di kelompok A juga terlihat dari tercapainya semua indikator yang telah disusun sebelumnya yaitu, anak didik mampu menyebutkan urutan angka dari 1 sampai 10 dengan benar tanpa kesalahan, Anak mampu mengurutkan angka 1 sampai 10 yang sudah diacak tanpa dibimbing meskipun masih ada sedikit kesalahan, anak mengetahui lambang angka 1 sampai 10 dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan, anak memasangkan lambang bilangan sesuai dengan jumlah benda 1 sampai 10 dengan baik serta Anak mampu menghubungkan dan menulis angka 1 sampai 10 sesuai dengan jumlah benda tanpa dibimbing meskipun masih ada sedikit kesalahan.

Rata-rata kognitif anak didik telah berada pada kategori BSH yaitu berkembang sesuai harapan dan tetap dibimbing oleh guru.

Dalam kegiatan menyebutkan angka 1-10, anak didik terlihat bersemangat saat menggunakan media puzzle. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Yulianti dkk (2018) bahwa para subjek yang selalu termotivasi untuk belajar dengan menggunakan puzzle angka. Pada awalnya subjek tidak memiliki motivasi untuk belajar namun setelah subjek ditunjukkan media pembelajaran berupa puzzle angka, subjek tersebut menjadi bersemangat untuk mengikuti proses belajar karena mereka tertarik untuk segera melepas kepingan-kepingan yang ada di puzzle angka. Pemilihan media pembelajaran berupa puzzle angka telah disesuaikan dengan karakteristik anak yang akan dijadikan sebagai subjek

penelitian. Hal ini dapat disimpulkan jika media puzzle angka terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka bagi anak kelompok A di TK Negeri Pembina Matangnga.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan media puzzle angka di TK Negeri Pembina Matangnga efektif dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka bagi anak, kualitas proses pembelajaran yang semakin meningkat yang disajikan oleh pendidik, konsentrasi peserta didik terhadap pelajaran semakin mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kepada pendidik Taman Kanak-kanak mempertimbangkan pembelajaran

dengan menggunakan media puzzle untuk diterapkan, karena dalam pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan media puzzle efektif dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka bagi anak.

2. Setiap pendidik hendaknya selalu mampu melakukan inovasi khususnya dalam penggunaan media-media pembelajaran yang dapat menunjang percepatan pencapaian tujuan pendidikan yang ada dan selalu melakukan penerapan model pembelajaran yang digunakan sesuai materi pembelajaran.

Dokumen terkait