• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 Silabus

d) Soal posttest siklus II selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 16

e) Kunci jawaban dan pedoman skoring posttest siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

f) Lembar kuesioner motivasi akhir selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18

g) Lembar observasi motivasi siswa siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19

3) Menyiapkan stiker identitas untuk siswa, materi ajar, kartu nomor

dan kartu undi untuk kegiatan tanya-jawab, dan menyiapkan tabel

skoring siswa.

4) Membuat pembagian kelompok untuk siswa berdasarkan hasil

posttest.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II, tidak jauh berbeda dengan

tahap pelaksanaan siklus I hanya terdapat beberapa perbedaan yaitu:

1) Di awal pelaksanaan siswa tidak diberikan pretest.

2) Pembagian kelompok dilakukan oleh peneliti dengan pertimbangan

berdasarkan hasil posttest siswa pada siklus I. Siswa di bentuk

menjadi 7 kelompok dengan anggota masing-masing 4-5 orang.

Pada tiap kelompok memiliki anggota dengan tingkat hasil belajar

untuk siklus I bervariasi dari siswa yang memiliki nilai kurang,

cukup, dan tinggi.

3) Pada akhir siklus II selain diberikan posttest juga diberikan lembar

kuesioner motivasi. Lembar kuesioner diberikan untuk mengetahui

motivasi belajar akhir siswa setelah pada proses pembelajaran

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT).

c. Pengamatan

Pengamatan pada tahap II juga sama dengan tahap pengamatan pada

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi siklus II juga tidak jauh berbeda dengan siklus I

yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1) Untuk mengukur hasil belajar siswa (aspek kognitif) setelah

dilaksanakannya penelitian digunakan posttest siklus II.

2) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung digunakan lembar observasi.

3) Untuk mengetahui motivasi belajar akhir siswa setelah penelitian

digunakan lembar kuesioner.

e. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang telah

dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang

masih ada pada siklus II. Pada tahap ini juga akan ditarik kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan apakah telah berhasil atau

belum berhasil. Diharapkan pada akhir siklus, prestasi belajar dan

motivasi siswa meningkat dibandingkan pada siklus I dan telah

mencapai indikator yang ditargetkan.

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif yang diperoleh pada masing-masing siklus.

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data

Jenis Data Alat Pengambilan Data Sumber Data Kuantitatif:

Hasil Belajar Tes Siswa Kualitatif:

Motivasi Belajar

Kuesioner

1. Tes

Menurut Widyoko (2009) tes merupakan salah satu alat untuk

melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi

karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa

kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan sebagainya. Tes biasanya

digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hard skills. Bentuk

tes yang biasanya digunakan dalam lembaga pendidikan dilihat dari segi

penskorannya dikategorikan menjadi dua yaitu tes obyektif dan tes

subyektif. Dalam penelitian ini digunakan tes berupa pretest dan posttest.

Bentuk soal yang digunakan adalah bentuk pilihan ganda yang berjumlah

20 butir soal. Soal pretest diberikan pada awal pertemuan siklus I, yang

isinya mencakup keseluruhan materi untuk siklus I dan II. Tujuan dari

pretest ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan

pengetahuan awal para siswa. Sedangkan soal posttest diberikan kepada

siswa pada setiap akhir siklus, yang isinya mencakup materi yang dibahas

pada tiap siklusnya. Tujuan dilakukannya post-test adalah untuk

mengetahui perubahan dalam hal pemahaman dan pengetahuan siswa

setalah mengikuti pembelajaran. Instrument ini digunakan untuk

mengukur tingkat hasil belajar siswa aspek kognitif.

2. Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara pengamatan dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau

mengamati individu atau kelompok secara langsung Purwanto

Ngalim(2009). Observasi dilakukan melalui kerjasama dengan siswa

Observasi yang digunakan oleh peneliti berupa observasi langsung,

yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati

proses pembelajaran yang terjadi dalam situasi sebenarnya yang

dilakukan oleh observer. Lembar observasi menggunakan model rating

scale. Dengan rating scale data mentah yang berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam bentuk kualitatif. Dalam model rating scale, observer

memberikan penilaian dengan memilih salah satu jawaban yang sudah

disediakan (Sugiyono, 2010).

3. Kuesioner

Kuesioner diberikan pada siswa sebelum pelaksanaan siklus I dan

setelah selesai pelaksanaan siklus II. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan

untuk mengambil data mengenai motivasi belajar siswa sebelum dan setelah

penerapan model pemebelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT).

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner model skala Likert

yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa

menjawab kuisioner dalam bentuk checklist ( ).

F. Instrumen Penelitian

Instrument pada penelitian ini meliputi instrument perangkat pembelajaran

dan instrument pengumpulan data:

1. Perangkat Pembelajaran

Instrumen perangkat pembelajaran digunakan untuk menunjang proses

pembelajaran. Instrumen Pembelajaran dalam penelitian ini meliputi Silabus,

pada model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togheter,

Rangkuman Materi Archaebacteria dan Eubacteria, dan Lembar Kerja Siswa

(LKS), kartu nomor dan kartu undi, dan Materi ajar.

2. Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data

penelitian. Instrumen pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Soal Pretest dan Posttest

Soal pre-test dan posttest yang diberikan kepada siswa berupa soal

pilihan ganda berjumlah 20 soal. Soal pretest diberikan pada awal siklus I

pada pertemuan pertama. Soal posttest diberikan pada akhir siklus I pada

pertemuan kedua dan pada akhir siklus II pada pertemuan kedua.

b. Lembar observasi

Lembar obervasi akan diberikan kepada para observer untuk diisi. Dalam

lembar observasi terdapat 10 pernyataan. Kisi-kisi untuk lembar observasi

dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi

No Indikator Jumlah butir soal Pertanyaan/Pernyataan Skala 1 Perhatian dan keseriusan siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung 2

Siswa antusias ketika pelajaran akan dimulai.

Siswa memperhatikan ketika

2 Antusiasme dan semangat siswa ketika sedang mengerjakan tugas 2

Siswa antusias ketika mendapatkan LKS dari guru. Siswa mengerjakan LKS dengan bersungguh-sungguh dengan menggunakan buku acuan.

1-4

3

Kemampuan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain ketika mengerjakan tugas

3

Siswa antusias ketika diminta berkumpul bersama kelompoknya.

Siswa ikut berpartisipasi aktif ketika berdiskusi bersama kelompoknya (mengemukakan pendapat, bertanya, dan menghargai pendapat)

Siswa saling membantu ketika ada teman kelompoknya kesulitan untuk memahami hasil diskusi.

1-4

4

Keberanian dan rasa percaya diri ketika harus maju dan menjawab

pertanyaan

1

Siswa dengan percaya diri menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

5

Kemauan dan keberanian untuk bertanya dan berpendapat jika ada hal yang belum dimengerti.

2

Siswa berani mengemukakan pendapat yang berbeda dari teman lainnya.

Siswa berani bertanya terkait hal yang belum dimengerti.

1-4

c. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner berisi 14 pernyataan dengan 7 pernyataan positif dan 7

pernyataan negatif. Lembar kuesioner akan diberikan kepada siswa untuk

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner No Indikator Jumlah butir soal Pertanyaan/Pernyataan Skala 1 Mengikuti pelajaran

4 Saya senang dan tertarik mengikuti pelajaran dengan metode yang diterapkan guru.

Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran.

Metode belajar yang diterapkan guru sangat membosankan membuat saya malas mengikuti pelajaran.

Saya lebih suka berbicara dengan teman dari pada harus mendengarkan penjelasan dari guru.

1-4

2 Mengerjaka n tugas/LKS

4 Saya mengerjakan tugas/LKS yang diberikan dengan sikap yang jujur.

Saya mengerjakan tugas/LKS yang diberikan dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Saya lebih suka mencontek jawaban teman lain dari pada mencari jawaban sendiri.

Saya malas dan asal-asalan ketika mengerjakan tugas/LKS

1-4

3 Menjawab pertanyaan

2 Saya dengan rasa percaya diri berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Saya merasa malu dan takut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

1-4

4 Bertanya dan menghargai

pendapat

4 Saya berani bertanya jika ada hal yang belum saya mengerti

Saya menghargai pendapat dan jawaban yang berbeda dari teman lain.

Saya tidak bertanya pada guru meskipun ada hal yang belum saya mengerti.

Jawaban saya paling benar, jadi tidak perlu mendengar pendapat teman lain.

1-4

G. Validitas Instrumen

Instrumen pengumpulan data sebelum digunakan harus diuji terlebih

dahulu. Tujuannya untuk mendapatkan instrument yang valid, sehingga data yang

Pengujian instrument dalam penelitian ini menggunakan validitas isi.

Pengujian validitas isi ditentukan oleh sejauh mana isi alat tersebut mewakili

sebagai aspek kerangka/konsep. Pengujian validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrument. Dalam kisi-kisi biasanya terdapat indikator

sebagai tolak ukur dan nomor butir pertanyaan dan pernyataan yang merupakan

penjabaran dari indikator. Untuk menguji validitas instrument lebih lanjut,

digunakan pendapat dari para ahli/ Judgment Experts (Sugiyono, 2010).

Instrumen nantinya akan dikonsultasikan kepada dosen serta guru mata pelajaran

yang bersangkutan. Untuk tes hasil belajar, aspek validitas yg paling penting

adalah validitas isi. Untuk mengetahui tingkat validitas isi tes, diperlukan adanya

penilaian ahli yang menguasai bidang studi tersebut. Jadi bersifat analisis

kualitatif (Wiyoko, 2009).

H. Analisis Data

1. Analisis hasil tes

Dalam analisis data hasil tes, berikut adalah langkah-langkah dalam

menganalisis data hasil tes:

a. Pemberian skor

Soal tes berupa soal pilihan ganda, jadi bobot skor tiap soal adalah 1.

b. Penilaian

Penilaian hasil tes diberikan dari rentang 0-100, dengan perhitungan

sebagai berikut :

Nilai =

x 100

Nilai yang didapat siswa kemudian dianalisis ketuntasannya dengan

dibandingkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Jika

nilai siswa <75 maka siswa dinyatakan belum tuntas, namun jika nilai

siswa 75 maka siswa dinyatakan telah tuntas.

d. Mengetahui pencapaian KKM kelas X-2 dengan rumus sebagai berikut:

% KKM

=

Ʃ

Ʃ

100%

e. Kemudian untuk mengetahui skor rata-rata kelas, digunakan rumus

sebagai berikut :

Skor rata-rata

=

Ʃ Ʃ

f. Membuat kesimpulan

Menyimpulkan hasil rata-rata tes siswa dengan membandingkan nilai

hasil posttest I dengan posttest II.

2. Analisis lembar observasi

Untuk menganalisis data hasil observasi langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Pemberian skor

Panduan pemberian skor dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Panduan Pemberian Skor Lembar Observasi

No Aspek yang diamati

Skor Sangat

Baik Baik Kurang

Sangat Kurang

1 Siswa antusias ketika pelajaran akan

dimulai. 4 3 2 1

2 Siswa memperhatikan ketika guru

menjelaskan materi yang sedang dipelajari. 4 3 2 1

3 Siswa antusias ketika mendapatkan LKS

dari guru. 4 3 2 1

4

Siswa mengerjakan LKS dengan bersungguh-sungguh dengan menggunakan buku acuan.

5 Siswa antusias ketika diminta berkumpul

bersama kelompoknya. 4 3 2 1

6

Siswa ikut berpartisipasi aktif ketika berdiskusi bersama kelompoknya (mengemukakan pendapat, bertanya, dan menghargai pendapat).

4 3 2 1

7

Siswa saling membantu ketika ada teman kelompoknya kesulitan untuk memahami hasil diskusi.

4 3 2 1

8 Siswa dengan percaya diri menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru. 4 3 2 1

9 Siswa berani mengemukakan pendapat yang

berbeda dari teman lainnya. 4 3 2 1

10 Siswa berani bertanya terkait hal yang

belum dimengerti. 4 3 2 1

b. Menghitung prosentase

Skor dari hasil observasi kemudian dijumlahkan kemudian diubah dalam

bentuk prosentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Prosentase = 100%

Hasil prosentase yang didapat nantinya akan digunakan sebagai data

pendukung untuk mengetahui tingkat motivasi belajar setiap siswa untuk

tiap siklusnya. Kemudian dari hasil observasi tersebut dibandingkan

untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa.

c. Menarik kesimpulan

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Bawuk T (2009) parameter

Tabel 3.5 Prosentase Sikap dan Perilaku Kualifikasi Skor yang

Diperoleh Kategori 81% - 100% Sangat Tinggi 61% - 80% Tinggi 41% - 60% Cukup 21% - 40% Rendah 0 - 20% Sangat Rendah

3. Analisis lembar kuesioner

Untuk menganalisis data hasil kuesioner langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Pedoman pemberian skor

Panduan pemberian skor dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Panduan Pemberian Skor Lembar Kuesioner Alternatif Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3 Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 4

b. Menghitung prosentase

Lembar kuesioner yang telah diisi kemudian dihitung skornya sehingga

didapat skor total tiap siswa. Skor tersebut kemudian diubah ke dalam

bentuk prosentase, dengan menggunakan rumus berikut:

Prosentase = 100%

c. Mengkategorikan motivasi siswa

Tabel 3.7 Pedoman Kategori Motivasi Siswa Kualifikasi Skor yang

Diperoleh Kategori 81% - 100% Sangat Tinggi 61% - 80% Tinggi 41% - 60% Cukup 21% - 40% Rendah 0 - 20% Sangat Rendah I. Indikator Keberhasilan

Target pencapaian hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8 Target Pencapaian

Variabel

Target

Motivasi Belajar 75% motivasi siswa tergolong kategori tinggi Hasil Belajar: 1. Skor Rata-Rata Kelas 2. % Capaian KKM 1. Siswa memperoleh rata-rata kelas sebesar 70. 2. Sebanyak 70% siswa mencapai KKM

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta mulai tanggal 9 September 2013 sampai dengan tanggal 17

September 2013. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-2 dengan total

jumlah siswa 33 siswa, tetapi pada saat pengambilan data terdapat 3 orang siswa

yang tidak hadir, sehingga subyek pada penelitian ini hanya berjumlah 30 siswa..

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatment secara langsung

kepada para siswa yang menjadi subjek penelitian. Pemberian treatment berupa

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar

siswa. Adapun deskripsi penelitian sebagai berikut.

1. Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

observasi terkait dengan pembelajaran Biologi kepada guru mata pelajaran

yang bersangkutan. Dalam observasi peneliti menanyakan beberapa hal

terkait dengan mata pelajaran Biologi, seperti : situasi dan kondisi siswa

ketika pembelajaran, metode guru dalam mengajar, dan hasil belajar siswa

pada ranah kognitif pada semester gasal. Observasi ini dilakukan supaya

peneliti benar-benar mengetahui kondisi dan masalah yang benar-benar

terjadi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Dari observasi tersebut peneliti

melihat terdapat permasalahan pada hasil belajar ranah kognitif siswa untuk

nilai siswa yang berada di bawah KKM. Selain hal tersebut, guru juga

menceritakan tentang kondisi siswa yang terkadang masih sering ribut dan

lebih suka berbicara dengan temanya ketika proses belajar mengajar

berlangsung karena siswa masih kurang memiliki motivasi internal dalam

belajar. Setelah melakukan wawancara dengan guru peneliti kemudian

menemui kepala sekolah untuk meminta ijin akan melaksanakan penelitian di

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Kepala sekolah menanggapi rencana

peneliti dengan senang hati dan memberikan ijin pada peneliti.

Setelah mengkaji permasalahan yang dihadapi, peneliti kemudian

mendiskusikan permasalahan tersebut bersama dosen pembimbing dan

melakukan studi pustaka terkait hal-hal yang dapat dilakukan untuk

memecahkan permasalahan yang ditemukan di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta. Setelah melakukan studi pustaka peneliti mulai menyusun

langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum

pelaksanaan penelitian, peneliti memberikan surat ijin pelaksanaan penelitian

kepada pihak sekolah.

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan peneliti memulai dengan menyusun

semua instrument yang dibutuhkan, meliputi instrument perangkat

pembelajaran dan instrument pengumpulan data.

1) Instrumen Perangkat Pembelajaran

a) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan RPP siklus I yang disusun akan digunakan peneliti

sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Silabus

dan RPP siklus I disusun dengan memuat model pembelajaran

kooperatif tipe numbered head together dalam kegiatan

pembelajarannya.

b) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada setiap kelompok dan berisi pertanyaan-

pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk memancing setiap

siswa dalam kelompok untuk memulai berdiskusi.

c) Kartu Nomor dan Kartu Undi

Kartu nomor akan diberikan kepada setiap siswa dalam kelompok.

Setiap kelompok akan mendapatkan jumlah kartu sesuai dengan

banyaknya anggota kelompok. Kartu nomor akan digunakan

ketika tanya-jawab. Sedangkan kartu undi digunakan untuk

pengundian kartu nomor dalam pengundian soal.

d) Stiker Identitas

Stiker digunakan sebagai identitas atau tanda pengenal siswa,

untuk mempermudah dalam observasi siswa. Stiker diberikan

kepada semua siswa dan berisi nomor absen siswa yang

e) Power Point (PPT) Materi Ajar

PPT dibuat untuk mempermudah peneliti dalam menyampaikan

materi dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang

sedang dibahas.

f) Rangkuman Materi

Rangkuman materi berisi tentang materi Archaebacteria dan

Eubacteria yang diberikan kepada seluruh siswa.

g) Tabel Skoring

Tabel skoring peneliti gunakan untuk mencatat skor hasil jawaban

para siswa pada proses tanya-jawab.

2) Instrumen Pengumpulan Data

a) Soal Pre-test dan Post-test siklus I

Soal pre-test dan post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada ranah kognitif.

b) Lembar Observasi dan Lembar Kuesioner Motivasi Awal

Lembar observasi dan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui

tingkat motivasi siswa.

Sebelumnya seluruh instrument yang akan digunakan telah

dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru serta dosen pembimbing.

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah perencanaan selesai, proses penelitian dilanjutkan dengan

pelaksanaan pembelajaran siklus I. Sebelum pelaksanaan tindakan, pada

hari Selasa 3 September 2013 terlebih dahulu peneliti memberikan

kuesioner awal untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas X-2.

kuesioner peneliti membagikan rangkuman materi berkaitan dengan

materi Archaebaceria dan Eubacteria yang akan digunakan para siswa

ketika proses pembelajaran berlangsung.

Gambar 4.1. Siswa Mengerjakan Kuesioner Awal

1) Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama

Siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan (4 jam pertemuan)

yaitu, pertemuan I pada hari Senin, 9 September 2013 dan pertemuan II

pada hari Selasa, 10 September 2013.

Pertemuan I seharusnya dilaksanakan pada jam pelajaran kedua

sampai jam pelajaran ketiga yaitu pukul 07.45 WIB sampai dengan

pukul 09.15 WIB. Namun karena pada jam pertama sekolah

mengadakan upacara bendera sehingga jam pertemuan dipotong, hanya

menjadi 30 menit setiap jam pelajaran. Pembelajaran dilaksanakan di

kelas X-2. Berikut rincian kegiatan yang dilakukan pada siklus I

a) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan peneliti

memeriksa kesiapan siswa dan membagikan stiker kepada siswa

yang tertulis nomor absen masing-masing siswa. Setelah itu, peneliti

melakukan presensi pada siswa. Selanjutnya peneliti menyampaikan

apresepsi sesuai dengan persiapan pada RPP yang telah dibuat

dengan menampilkan gambar toilet, tempat pembuangan akhir

sampah, makanan terjatuh dilantai dan diambil kembali, dan sungai

yang penuh dengan sampah. Berdasarkan gambar tersebut,

kemudian siswa diminta menyebutkan apa yang akan ditemui di

tempat atau kegiatan tersebut. Menanggapi pertanyaan tersebut,

siswa memberikan respon positif dengan menjawab pertanyaan

tersebut. Siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat ketika

menjawab pertanyaan secara bersama-sama, sehingga kondisi kelas

terlihat ramai. Peneliti mencoba untuk menerapkan sistem yang baik

pada siswa ketika hendak menjawab atau memberikan pendapat

yakni dengan cara mengangkat tangan terlebih dahulu. Dan siswa

pun sepakat dengan sistem yang ditawarkan oleh peneliti. Tujuan

peneliti memberikan apresepsi adalah untuk memotivasi siswa,

supaya siswa dapat terbuka dalam menyampaikan pendapat-

pendapat mereka dan menarik perhatian para siswa untuk mengikuti

pembelajaran lebih serius dan lebih siap.

Setelah menyampaikan apresepsi, kemudian peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran. Sesuai dengan perencanaan

memberikan pretest kepada siswa. Pretest ini diberikan dengan

tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi

Archaebacteria dan Eubacteria sebelum penerapan tindakan.

Gambar 4.2. Siswa Mengerjakan Pretest

b) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pada awal kegiatan inti peneliti menyampaikan satu

permasalahan kepada siswa terkait dengan bakteri. Siswa satu

persatu mengangkat tangan untuk mencoba menjawab permasalahan

tersebut. Setelah beberapa siswa mencoba menjawab peneliti pun

mengklarifikasi jawaban dari para siswa.

Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together yang akan

digunakan selama proses belajar mengajar kepada para siswa. Pada

penjelasan awal beberapa siswa masih terlihat bingung dengan

model pembelajaran tersebut, kemudian peneliti mengulangi

penjelasan tentang proses pembelajaran dengan model pembelajaran

Kegiatan selanjutnya peneliti menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dalam proses

pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together pada pertemuan ini meliputi pembagian

kelompok, pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang berupa

LKS, dan berpikir bersama dalam kelompok. Dalam pembagian

kelompok peneliti meminta para siswa untuk membentuk 5

kelompok diskusi dimana satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

Pembagian kelompok pada siklus I ini dilakukan dengan cara

berhitung dari satu sampai lima, dimana tiap siswa yang

menyebutkan nomor yang sama berkumpul menjadi satu kelompok.

Pada saat peneliti meminta siswa membentuk kelompok dengan cara

berhitung, siswa terlihat kurang antusias dan terkesan malas untuk

berkumpul dengan kelompoknya. Melihat situasi tersebut, peneliti

menyampaikan kepada siswa bahwa siapapun teman kelompok

mereka, mereka harus bisa bekerja dalam kelompok dan bisa

bekerja sama satu sama lain. Siswa yang pada awalnya terlihat

bermalas-malasan akhirnya mulai berkumpul dengan kelompoknya.

Suasana kelas menjadi sedikit ribut karena beberapa siswa berteriak-

teriak mencari anggota kelompoknya dan suara gaduh karena siswa

sibuk untuk memindahkan kursi-kursi. Namun, peneliti dapat

mengendalikan situasi tersebut sehingga kegiatan dapat dilanjutkan

kembali.

Setelah semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya

Dokumen terkait