• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consisted of the following:

2013 2012

Rupiah Rupiah

Giro Demand deposits

- Pihak ketiga 228.159 262.388 - Third parties

- Pihak berelasi 370.651 238.846 - Related parties

Deposito berjangka Time deposits

- Pihak ketiga 899.314 573.692 - Third parties

Tabungan Savings

- Pihak ketiga 145.444 181.057 - Third parties

1.643.568 1.255.983

Valuta Asing Foreign Currencies

Giro Demand deposits

- Pihak ketiga 1.663 1.318 - Third parties

- Pihak berelasi 2.956 71.997 - Related parties

Call money Call money

- Pihak ketiga - 579.017 - Third parties

- Pihak berelasi - 96.375 - Related parties

4.619 748.707

Jumlah 1.648.187 2.004.690 Total

Simpanan dari bank-bank lain, yang merupakan pihak berelasi, diungkapkan pada Catatan 44. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 42.

Deposits from other banks, which were related parties, were disclosed in Note 44. Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 42.

22. PERPAJAKAN 22. TAXATION

a. Liabilitas pajak penghasilan terdiri dari: a. Income tax liabilities consisted of:

2013 2012

Pajak penghasilan badan Corporate income tax

Bank 110) 63.342 Bank

Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25

Bank -) 37.425 Bank

136

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

b. Beban pajak terdiri dari: b. Tax expense consisted of:

2013 2012

Pajak kini: Current tax:

Bank Bank

Pajak final 6.503 3.531 Final tax

Pajak kini 472.881 481.066 Current tax

479.384 484.597

Pajak tangguhan: Deferred tax:

Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer

Origination and reversal of temporary differencesm

Bank 87.260 16.975 Bank

Entitas Anak 8.986 18.377 Subsidiary

96.246 35.352

Jumlah 575.630 519.949 Total

c. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasian tidak diperbolehkan) berdasarkan

sistem self-assessment. Fiskus dapat

menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

c. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank and Subsidiary submit individual company tax returns (submission of consolidated income tax computation is not allowed) on a self-assessment basis. The tax authorities may assess/amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.

d. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan).

d. Corporate income tax is computed for each individual company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax).

Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak ke laba kena pajak Bank adalah sebagai berikut:

The reconciliation of consolidated accounting income before tax to taxable income of the Bank was as follows:

2013 2012

Laba akuntansi konsolidasian sebelum

pajak 2.301.503) 1.888.081)

Consolidated accounting income before taxmj

Eliminasi -) 29.802) Eliminations

Sebelum eliminasi 2.301.503) 1.917.883) Before eliminations

Rugi Entitas Anaksebelum pajak termasuk

penyesuaian nilai wajar 12.765) 5.203)

Subsidiary’s loss before tax including fair value adjustment Laba akuntansi sebelum pajak (Bank saja)

2.314.268) 1.923.086) Accounting income before tax (Bank only)

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Sumbangan dan pemberian kenikmatan

kepada karyawan 38.358) 31.890) Donation and employees’ benefits-in-kind

Pendapatan sewa (670) (1.972) Rent income

Sanksi administrasi 6) 5.450) Administrative sanctions

Beban masih harus dibayar dan kewajiban

lain-lain 996) (13.487) Accruals and other liabilities

Laba penjualan tanah dan bangunan -

bersih (89.318) (4.821) Gain on sale of land and building - net

Pemulihan cadangan beban peleburan

usaha (11.367) (5.994) Reversal of merger cost provision

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Berakhir 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Year Ended 31 December 2013 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

2013 2012

Pindahan (61.995) 11.066) Carried forward

Penyisihan penurunan nilai agunan diambil

alih 1.605) 22.625)

Provision for decline in value of foreclosed assets

(60.390) 33.691)

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Penyisihan penurunan nilai aset keuangan (244.857) (185.194) Impairment losses from financial assets Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset

takberwujud (82.275) 15.601)

Depreciation of premises and equipment and amortization of intangible assets

Laba penjualan aset tetap (3.667) -) Gain on sale of premises and equipment

Beban tenaga kerja dan tunjangan 46.647) 124.439) Salaries and employees’ benefits

Beban sewa -) 289) Rent expenses

Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai

agunan diambil alih (56) 851)

Provision (recovery) of allowance for decline in value of foreclosed assets Penyisihan penghapusan aset

non-keuangan (3.451) (10.261)

Allowance for losses on non-financial assets Kerugian (keuntungan) bersih penilaian

efek-efek dan obligasi pemerintah untuk tujuan

diperdagangkan 4.183) (126)

Net gain (losses) on valuation of government securities and

bonds held for trading

Amortisasi atas beban yang ditangguhkan 448) 448) Amortization of deferred charges

Beban masih harus dibayar dan provisi (79.324) 21.438) Accruals and provisions

(362.352) (32.515)

Laba kena pajak 1.891.526) 1.924.262) Taxable income

e. Jumlah laba kena pajak Bank berdasarkan rekonsiliasi di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, menjadi dasar dalam pengisian SPT 2013 dan 2012.

e. The Bank’s taxable income per the above reconciliation for the years ended 31 December 2013 and 2012 were used as the basis for annual tax return 2013 and 2012.

f. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi

sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

f. Reconciliation between consolidated accounting income before tax multiplied by the tax rate and tax expense was as follows:

2013 2012

Laba akuntansi konsolidasian sebelum

pajak 2.301.503 1.888.081)

Consolidated accounting income before tax

Eliminasi -) 29.802) Eliminations

2.301.503 1.917.883)

Tarif pajak 25% 25%) Tax rate

575.376 479.471)

Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Permanent differences at 25% tax rate

Bank Bank

Sumbangan dan pemberian kenikmatan

kepada karyawan 9.589) 7.973)

Donation and employees’ benefits- in-kind

Pendapatan sewa (167) (493) Rent income

Sanksi administrasi 1) 1.363) Administrative sanctions

Beban masih harus dibayar dan

kewajiban lain-lain 249) (3.372) Accruals and other liabilities

Laba penjualan tanah dan bangunan -

bersih (22.329) (1.205) Gain on sale of land and building - net

Pemulihan cadangan beban peleburan

usaha (2.841) (1.499) Reversal of merger cost provision

Penyisihan penurunan nilai agunan

diambil alih 401) 5.656)

Provision for decline in value of foreclosed assets

Entitas Anak 236) 32.054) Subsidiary

Lain-lain 8.612) (3.530) Others

Pajak final 6.503) 3.531) Final tax

138

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

g. Perhitungan pajak kini dan utang pajak adalah sebagai berikut:

g. The computation of current income tax and tax payable was as follows:

2013 2012

Laba (rugi) kena pajak: Taxable income (loss):

Bank 1.891.526) ) 1.924.262) Bank

Entitas Anak (284) ) 16.875) Subsidiary

1.891.242.)) 1.941.137)

Pajak kini: Current tax expense:

Bank Bank

Pajak final 6.503)) 3.531) Final tax

Pajak kini 472.881)) 481.066) Current tax

479.384)) 484.597)

Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes:

Bank 472.771)) 417.724) Bank

Utang pajak penghasilan badan: Corporate income tax payable:

Bank 110)) 63.342) Bank

h. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

h. The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

2013 2012

Entitas induk - Bank: Parent company - Bank:

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:

Beban yang masih harus dibayar dan

liabilitas lain-lain 272.729) 287.079) Accruals and other liabilities

Liabilitas imbalan pasca-kerja 85.743) 62.308) Obligation for post-employment benefits

Penyisihan penghapusan aset

non-keuangan 19.602) 20.465)

Allowance for losses on non-financial Assets Kerugian (keuntungan) yang belum

direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang

tersedia untuk dijual - bersih 9.452) (5.006)

Unrealized loss (gain) from change in fair value of available-for-sale

investment securities - net Kerugian (keuntungan) bersih penilaian

aset keuangan untuk tujuan

diperdagangkan 758) (288)

Net loss (gain) on valuation of financial assets held for trading Penyisihan penurunan nilai agunan

diambil alih 524) 538)

Provision for decline in value of foreclosed assets

Lainnya 4.746) 1.299) Others

393.554) 366.395)

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:

Cadangan kerugian penurunan nilai

aset keuangan (126.533) (65.319)

Allowance for impairment losses on financial assets Penyusutan aset tetap dan amortisasi

aset takberwujud (2.843) 17.726)

Depreciation of premises and equipment and amortization of intangible assets

Laba penjualan aset tetap (917) -) Gain on sale of premises and equipment

Lainnya (629) (622) Others

(130.922) (48.215)

Aset pajak tangguhan - bersih (Bank) 262.632) 318.180)

Deferred tax assets - net (Bank) Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih

(Entitas Anak) (3.307) 5.803)

Deferred tax assets (liabilities) - net (Subsidiary) Jumlah aset pajak tangguhan - bersih 259.325) 323.983) Total deferred tax assets - net

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Berakhir 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Year Ended 31 December 2013 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

i. Dalam jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan

termasuk liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari kerugian (keuntungan) aktuarial (Catatan 25) sebesar Rp10.559 pada tanggal 31 Desember 2013 dan (Rp6.569) pada tanggal 31 Desember 2012, serta kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (Catatan 13) sebesar Rp9.452 pada tanggal 31 Desember 2013 dan (Rp5.005) pada tanggal 31 Desember 2012 yang dicatat sebagai bagian dari unsur ekuitas konsolidasian.

i. Total deferred tax assets (liabilities) included the deferred tax liability arising from actuarial loss (gain) (Note 25) amounting to Rp10,559 as of 31 December 2013 and (Rp6,569) as of 31 December 2012, and unrealized loss (gain) from the change in fair value of available-for-sale investment securities (Note 13) amounting to Rp9,452 as of 31 December 2013 and (Rp5,005) as of 31 December 2012, which were recorded as part of consolidated equity.

j. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak

tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

j. The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in the future years.

k. Pada tanggal 31 Desember 2013, terdapat beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar (”KPP WPB”) I sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini:

k. As of 31 December 2013, there were various tax assessment letters (SKP) which has been issued by Large Taxpayers Office (LTO) related to the following fiscal years:

(1) Tahun fiskal 2001 dan 2002 (1) Fiscal years 2001 and 2002

KPP WPB I melakukan pemeriksaan pajak atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2001 dan 2002 berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) masing-masing pada tanggal 10 Juli 2006 dan 13 Juli 2006.

LTO I conducted tax audits on the Bank’s all taxes for fiscal years 2001 and 2002 based on Tax Audit Notification Letters dated 10 July 2006 and 13 July 2006, respectively.

Sampai dengan 31 Desember 2013, masalah perpajakan yang belum terselesaikan untuk tahun fiskal 2001 adalah yang terkait dengan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Up to 31 December 2013, tax cases that have not been closed for fiscal year 2001 are related to corporate income tax and Value Added Tax (VAT).

Pada tanggal 23 Oktober 2008 KPP WPB I menerbitkan SKPKB tahun fiskal 2001 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp8.024 dan SKP Nihil atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan dengan hasil saldo rugi fiskal

dikoreksi sebesar Rp116.324. Bank

mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak atas Surat Ketetapan Pajak tersebut.

On 23 October 2008 LTO I issued SKPKB fiscal year 2001 on Value Added Tax (VAT) with total amount of Rp8,024 and nil tax assessment on corporate income tax but reduced the balance of tax loss carryforward by Rp116,324. The Bank submitted the tax objection letters to the Director General of Taxation.

140

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

(1) Tahun fiskal 2001 dan 2002 (lanjutan) (1) Fiscal years 2001 and 2002 (continued)

Pada tanggal 10 dan 13 Nopember 2009, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas SKP PPh Badan dan SKPKB PPN Dalam Negeri dan Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak

pada tanggal 11 Pebruari 2010.

Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 11 Juni 2013, Pengadilan Pajak telah menerima seluruh permohonan banding Bank atas kedua sengketa pajak tersebut diatas (Bank menang) (Catatan 54).

On 10 and 13 November 2009, Director General of Taxation rejected the Bank’s objections on corporate income tax and SKPKB on onshore VAT and on 11 February 2010 the Bank submitted tax appeals to the Tax Court. Based on Tax Court decisions dated 11 June 2013, the Tax Court accepted the Bank’s appeals on both tax cases above (the Bank won) (Note 54).

Pada tanggal 23 Januari 2007, KPP WPB I menerbitkan SKPKB tahun fiskal 2002 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp12.965. Bank telah mengajukan keberatan atas SKPKB PPN tersebut.

On 23 January 2007, LTO I issued SKPKB fiscal year 2002 on Value Added Tax (VAT) amounted to Rp12,965. The Bank filed objection letters for the tax assessment letter.

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 14 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan atas SKPKB PPN dan pada tanggal 10 Juli 2008, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas jumlah yang ditolak oleh Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp9.448. Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 27 September 2010, Pengadilan Pajak telah menerima permohonan banding

Bank. Sehubungan dengan putusan

tersebut, Bank telah menerima pengembalian pajak sejumlah Rp9.448 pada tanggal

2 Nopember 2010 dan kompensasi

bunganya sebesar Rp4.535 pada tanggal 30 Nopember 2010. Pengadilan Pajak melalui Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali tanggal 17 Januari 2011 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan/ Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas SKPKB PPN tahun 2002. Bank telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Pebruari 2011. Pada tanggal 16 September 2013, Bank telah menerima putusan Mahkamah Agung, dimana Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Pajak (Bank menang) (Catatan 54).

Based on the decision dated 14 April 2008, the Director General of Taxation rejected the objections on VAT assessment and on 10 July 2008, the Bank filed appeal letters for the rejected amount of Rp9,448 to the Tax Court. Based on the Tax Court decision dated 27 September 2010, the Tax Court accepted the Bank's appeals, and the Bank received the tax refunds of Rp9,448 on 2 November 2010 and its interest compensation of Rp4,535 on 30 November 2010. The Tax Court through Notification of Appeal for Judicial Review and Submission of Counter Memorandum dated 17 January 2011 notified the Bank that the Director General of Taxation has filed an Appeal/ Memorandum for Judicial Review to the Supreme Court on SKPKB VAT for fiscal year 2002. On 25 February 2011, the Bank has submitted the Judicial Review Counter Memorandum to the Supreme Court. On 16 September 2013, the Bank received the Supreme Court decision, in which the Supreme Court rejected the Director General of Taxation Memorandum for Judicial Review (the Bank won) (Note 54).

(2) Tahun fiskal 2004 (2) Fiscal year 2004

Berdasarkan surat KPP WPB I tanggal 14 Maret 2006 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2004. Pada tanggal 23 Januari 2007, KPP WPB I menerbitkan beberapa SKPKB atas hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2004 tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp192.684. Bank telah melunasi SKPKB di atas dan telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut.

Based on the Tax Audit Notification Letter from LTO I dated 14 March 2006, the tax authorities performed tax audit on the Bank’s all taxes for fiscal year 2004. On 23 January 2007, LTO I issued several SKPKB as the tax audit result for fiscal year 2004 with the total amount of Rp192,684. The Bank paid all the tax payables on SKPKB and filed objection letters for the above tax assessments letters.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun Berakhir 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Year Ended 31 December 2013 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

(2) Tahun fiskal 2004 (lanjutan) (2) Fiscal year 2004 (continued)

Pada tanggal 2 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerima sebagian keberatan Bank atas PPh Badan, sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari sejumlah Rp170.727 menjadi Rp119.079. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 1 Juli 2008, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Juli 2010, Pengadilan Pajak telah mengabulkan permohonan banding Bank atas SKPKB PPh Badan tersebut. Pengadilan Pajak melalui Pemberitahuan Permohonan Peninjauan

Kembali dan Penyerahan Memori

Peninjauan Kembali tanggal 15 Oktober 2010 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan/ Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Bank juga telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali kepada

Mahkamah Agung pada tanggal

19 Nopember 2010. Sampai dengan tanggal

31 Desember 2013, upaya hukum

peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.

On 2 April 2008, the Director General of Taxation partially approved the Bank’s objection on Corporate Income Tax which adjusted the tax to be paid from Rp170,727 to Rp119,079. On 1 July 2008, the Bank submitted an appeal letter to the Tax Court. Based on the Tax Court decision on 5 July 2010, the Tax Court accepted the Bank’s appeal on the above SKPKB of Corporate Income Tax. The Tax Court through Notification of Appeal for Judicial Review and Submission of Counter Memorandum dated 15 October 2010 notified the Bank that the Director General of Taxation filed an Appeal/Memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On 19 November 2010, the Bank has also submitted the Judicial Review Counter Memorandum to the Supreme Court. Up to 31 December 2013, the judicial review was still in process.

Pada tanggal 11 dan 14 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerima keberatan Bank atas PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4(2), sehingga jumlah PPh yang masih harus dibayar berkurang dari jumlah Rp6.507 menjadi Rp2.693 untuk PPh Pasal 23, dan dari sejumlah Rp10.504 menjadi Rp9.865 untuk PPh Pasal 4(2). Atas keputusan keberatan tersebut, pada tanggal 10 Juli 2008, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Berdasarkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 20 Januari 2012,

Pengadilan Pajak telah mengabulkan

permohonan banding Bank atas SKPKB

PPh Pasal 4(2) sejumlah Rp2.674.

Pengadilan Pajak melalui Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 30 Mei 2012 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan/Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.

Pada tanggal 27 Juli 2012, Pengadilan Pajak telah mengabulkan permohonan banding Bank atas SKPKB PPh Pasal 23 sejumlah Rp1.836. Pada tanggal 27 Oktober 2012, Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan/Memori Peninjauan Kembali atas kasus tersebut ke Mahkamah

Agung. Sampai dengan tanggal 31

Desember 2013, upaya hukum peninjauan kembali tersebut masih dalam proses.

On 11 and 14 April 2008, the Director General of Taxation approved the Bank’s objection on income tax article 23 and article 4(2), which adjusted the amount of tax to be paid from Rp6,507 to Rp2,693 for income tax article 23 and from Rp10,504 to Rp9,865 for income tax article 4(2). Against the decision, on 10 July 2008, the Bank filed appeal letters to the Tax Court. Based on the Tax Court decision dated 20 January 2012, the Tax Court approved the Bank’s objection on income tax article 4(2) amounting to Rp2,674. The Tax Court through Notification of Appeal for Judicial Review and Submission of Counter Memorandum dated 30 May 2012 notified the Bank that the Director General of Taxation filed an Appeal/Memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On 27 July 2012, the Tax Court accepted the Bank’s appeal on SKPKB income tax article 23 which the amount of tax underpayment was adjusted to Rp 1,836. On 27 October 2012, Director General of Taxation filed an Appeal/Memorandum for Judicial Review for the case to the Supreme Court. Up to 31 December 2013, the judicial review was still in process.

142

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

(3) Tahun fiskal 2005 (3) Fiscal year 2005

Melalui surat KPP WPB I tanggal 4 Mei 2006 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2005. Pada tanggal 13 Maret 2007, KPP WPB I menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk Pajak Penghasilan Badan sejumlah Rp36.413 dan SKPKB untuk jenis pajak penghasilan lainnya sejumlah Rp9.463. Bank mengajukan keberatan atas SKPLB dan beberapa SKPKB tersebut.

Based on the Tax Audit Notification Letter from LTO I dated 4 May 2006, the tax authorities performed a tax audit on the Bank’s all taxes for fiscal year 2005. On 13 March 2007, LTO I issued assessment letter of tax overpayment (SKPLB) for Corporate Income Tax of Rp36,413 and SKPKB of Rp9,463 for other income taxes. The Bank filed objection letters for SKPLB and several SKPKB.

Pada tanggal 2 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas SKPLB PPh Badan. Atas penolakan tersebut, pada tanggal 1 Juli 2008, Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 7 Juli 2010 Pengadilan Pajak mengabulkan permohonan banding Bank sehingga SKPLB PPh Badan menjadi sejumlah

Rp69.551. Pengadilan Pajak melalui

Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali tanggal 15 Oktober 2010 memberitahukan Bank bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Permohonan/Memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Bank juga telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 19 Nopember 2010. Pada tanggal 16 September 2013, Bank telah menerima putusan Mahkamah Agung, dimana Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh