1.LL, LUPH, BPT dan Sub Lab. Hayati
1.1 Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan terlambat menyusun Juklak pemberdayaan perangkat, sehingga penyelesaian pekerjaan menjadi terlambat atau tidak tepat sasaran. Juklak harus disusun paling lambat dua minggu setelah Pedoman Teknis diterima.
1.2 LL, LUPH dan Sub Lab. Hayati
terlambat menyusun juknis
pemberdayaan perangkat, sehingga penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu dan sasaran. Juknis harus disusun paling lambat satu minggu setelah juklak dibuat.
1.3 Belum dilengkapi SOP yang
memenuhi standar sehingga sulit untuk menelusuri apabila terjadi
kesalahan. Menyusun atau
menyempurnakan SOP yang ada sesuai dengan standar yang baku.
1.4 Terbatasnya kapasitas dan
kemampuan untuk memproduksi APH dalam jumlah yang dibutuhkan, dengan kualitas yang sesuai standar. Kerjasama dengan UPTD/BBP2TP
25 Ambon)/BPTP Pontianak untuk memenuhi APH yang diperlukan.
1.5 Pengadaan bahan pengendali berupa pestisida kimia (insektisida, fungisida, herbisida), tidak tepat sasaran karena tidak didasarkan pada data hasil pengamatan dan laporan OPT yang memiliki potensi serangan sangat cepat berkembang dan merusak. Pengadaan bahan pengendali berupa pestisida kimia
(insektisida, fungisida dan
herbisida) harus didasarkan pada
data hasil pengamatan dan
pelaporan OPT yang memiliki potensi serangan sangat cepat berkembang dan merusak.
1.6 Informasi data hotspot atau
kebakaran sering mengalami
keterlambatan, karena petugas tidak segera melakukan ground
check ke lapangan sehingga
kejadian kebakaran sering
terlambat dalam hal
26
IV. PENGADAAN BARANG Pengadaan barang dan jasa mengacu
kepada Perpres No 70 tahun 2012.
Komponen yang dikontrakkan adalah
pengadaan bahan pengendali kimia
(fungisida, insektisida dan herbisida), uji mutu dan uji efikasi APH.
27 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN
DAN PENDAMPINGAN
A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan
Pendampingan
Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dana dekonsentrasi Provinsi dilakukan secara terencana dan terkoordinasi dengan unsur penanggung jawab kegiatan di Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dan BBPPTP (Ambon, Surabaya, Medan)/BPTP Pontianak.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan,
pengendalian dan pengawalan diutamakan pada tahapan yang menjadi simpul-simpul kritis kegiatan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dilakukan koordinasi secara berjenjang sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing unit pelaksana kegiatan.
Sasaran kegiatan pembinaan, pengendalian, dan pengawalan terhadap pelaksana kegiatan (Man), pembiayaan (Money), Metode, dan bahan-bahan yang dipergunakan (Material). Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan harus mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan melalui pemberian rekomendasi dan pemecahan
28 masalah terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mengakselerasi kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan yang ditetapkan.
B. Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian,
Pengawalan dan Pendampingan
Waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan minimal satu kali pada setiap jenis kegiatan yang dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan hendaknya selalu di koordinasikan dengan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota sehingga pembinaan,
pengendalian dan pengawalan efektif dan efisien.
Direktorat Perlindungan Perkebunan
melakukan pembinaan dan pengawalan kegiatan pemberdayaan perangkat pada seluruh wilayah pelaksana kegiatan.
Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat
provinsi melakukan pembinaan,
pengendalian, pengawalan dan
pendampingan kegiatan pemberdayaan
perangkat tingkat provinsi.
Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat kabupaten/kota melakukan pembinaan,
pengendalian, pengawalan dan
pendampingan kegiatan pemberdayaan
29 VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring
Monitoring ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai pada setiap kegiatan. Monitoring dilaksanakan oleh petugas Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi dan Direktorat Perlindungan
Perkebunan. Pelaksanaan monitoring
minimal satu kali selama kegiatan berlangsung.
B. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan yang direncanakan serta untuk mengetahui realisasi/penyerapan anggaran. Hasil evaluasi sebagai umpan balik perbaikan pelaksanaan selanjutnya.
Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan serta Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.
C. Pelaporan
Setiap kegiatan didokumentasikan dalam
bentuk laporan tertulis sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Laporan pemberdayaan perangkat dibuat
30 oleh pelaksana kegiatan dan dilaporkan secara berjenjang kepada penanggung jawab/pembina kegiatan mengacu kepada pedoman outline penyusunan laporan dan SIMONEV serta bentuk laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
1. Jenis Laporan :
1.1 Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan
1.1.1 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Persiapan meliputi : penetapan tim
pelaksana kegiatan; narasumber; penyusunan juklak/juknis; jadwal
pelaksanaan; penetapan calon
peserta pelatihan; persiapan
administrasi; sosialisasi; penyiapan alat dan bahan.
Dilaporkan setelah persiapan kegiatan selesai dilaksanakan
1.1.2 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan meliputi: laporan
pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan di laboratorium dan di lapangan.
31 1.2 Laporan Fisik dan Keuangan
1.2.1 Laporan Mingguan
Laporan Mingguan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap minggu berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan setiap minggu hari Jum’at.
1.2.2 Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan pemberdayaan perangkat setiap bulan berjalan dan disampaikan
kepada Direktorat Jenderal
Perkebunan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.
1.2.3 Laporan Triwulan
Laporan Triwulan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan pemberdayaan perangkat setiap triwulan dan disampaikan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, paling lambat tanggal 5 pada bulan pertama triwulan berikutnya.
32 1.3 Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan laporan keseluruhan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perangkat, setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan, paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai. Laporan disampaikan melalui surat dan e-mail
2. Format Laporan Perkembangan Persiapan
Kegiatan, Fisik dan Keuangan,
Pelaksanaan Kegiatan dan Out Line Laporan Akhir seperti pada lampiran 10.
35
Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Laboratorium Lapangan No Provinsi Volume 1. ACEH 1 Unit 2. SUMBAR 1 Unit 3. RIAU 1 Unit 4. JAMBI 1 Unit 5. BENGKULU 1 Unit 6. SUMSEL 1 Unit 7. LAMPUNG 1 Unit
8. KEP. RIAU 1 Unit
9. BABEL 1 Unit 10. JABAR 1 Unit 11. BANTEN 1 Unit 12. JATENG 1 Unit 13. DIY 1 Unit 14. NTB 1 Unit 15. KALTENG 1 Unit 16. KALSEL 1 Unit 17. KALTIM 1 Unit 18. SULUT 1 Unit 19. GORONTALO 1 Unit 20. PAPUA 1 Unit 21. SULSEL 1 Unit 22. SULTENG 1 Unit 23. SULTRA 1 Unit 24. SULBAR 1 Unit 25. BALI 1 Unit 26. NTT 2 Unit
36
Lampiran 2. Lokasi Kegiatan LUPH
No Provinsi Volume
1. LAMPUNG 1 Unit
2. BALI 1 Unit
3. SULUT 1 Unit
4. MALUKU UTARA 1 Unit
Lampiran 3. Lokasi Kegiatan Brigade Proteksi Tanaman No Provinsi Volume 1. ACEH 1 Unit 2. SUMBAR 1 Unit 3. SUMUT 1 Unit 4. RIAU 1 Unit 5. JAMBI 1 Unit 6. BENGKULU 1 Unit 7. SUMSEL 1 Unit 8. LAMPUNG 1 Unit
9. KEP. RIAU 1 Unit
10. BABEL 1 Unit 11. JABAR 1 Unit 12. BANTEN 1 Unit 13. JATENG 1 Unit 14. DIY 1 Unit 15. NTB 1 Unit 16. KALTENG 1 Unit 17. KALSEL 1 Unit 18 KALTIM 1 Unit 19. KALBAR 1 Unit 20. SULUT 1 Unit
37 21. GORONTALO 1 Unit 22. PAPUA 1 Unit 23. SULSEL 1 Unit 24. SULTENG 1 Unit 25. SULTRA 1 Unit 26. SULBAR 1 Unit 27. BALI 1 Unit 28 NTT 1 Unit
29 PAPUA BARAT 1 Unit
Lampiran 4. Lokasi Kegiatan Sub lab Hayati
No Provinsi Volume 1. SUMSEL 1 Unit 2. RIAU 1 Unit 3. JAMBI 1 Unit 4. BABEL 1 Unit 5. LAMPUNG 1 Unit 6. JATENG 1 Unit 7. DIY 1 Unit 8. NTT 2 Unit 9. BALI 1 Unit 10. SULTRA 1 Unit 11. SULUT 1 Unit
12. PAPUA BARAT 1 Unit
38
Lampiran 5. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Operasional Laboratorium Lapangan (LL)
No Jenis kegiatan Volume Satuan
1 Belanja Bahan : Kegiatan
dilaksanakan 6 provinsi yang belum memiliki LL/UPTD : - Kepri - Babel - Banten - Gorontalo - Sulbar - Papua Barat
-ATK dan bahan komputer
(pkt)
1
-Bahan dan peralatan
perlengkapan peserta pelatihan pengamatan OPT perkebunan (set)
1
-Konsumsi dan Akomodasi
(OH) 130
2 Honor :
-Honor petugas (OB) 40
-Honor Panitia (OK) 2
3 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya :
-Adm, foto copy, pengiriman
surat, dokumentasi, laporan, dll (pkt)
1
-Penyusunan dan Pembahasan
laporan (OH)
5
-Uang saku peserta pelatihan
pengamatan OPT perkebunan (OH)
130
Belanja Jasa Profesi :
-Honor Narasumber pelatihan
pengamatan OPT perkebunan (OJ)
64
4 Belanja Perjalanan lainnya :
-Perjalanan peserta pelatihan
(OH)
13
-Dalam rangka konsultasi ke
pusat (OT)
39
No Jenis kegiatan Volume Satuan
-Perjalanan Narasumber (OT) 4
Lampiran 6. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Laboratorium Lapangan (LL)
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
1 Belanja Bahan : Kegiatan
dilaksana-kan di provinsi yang sudah memiliki LL/UPTD
-ATK dan bahan computer
(tahun)
1
-Identifikasi dan eksplorasi
OPT dan APH (set)
1
-Kajian metode PHT
spesifik lokasi (set)
1
-Perbanyakan dan
penyebaran APH (set)
1
-Uji efikasi APH pada
kondisi lapangan (pkt)
1
-Uji mutu APH (pkt) 1
2 Honor:
-Honor petugas (OB) 120
3 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya :
-Adm, foto copy,
pengiriman surat
dokumentasi, laporan, dll (tahun)
1
-Upah Identifikasi dan
eksplorasi OPT dan APH (HOK)
20
-Upah Kajian metode PHT
spesifik lokasi (HOK)
20
-Upah Perbanyakan dan
penyebaran APH (HOK)
40
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
4 Belanja Perjalanan lainnya :
-Pembinaan petugas teknis
perlinbun (OP)
10
-Identifikasi dan eksplorasi
OPT dan APH (OT)
6
-Kajian metode PHT
spesifik lokasi (OT)
6
-Perbanyakan dan
penyebaran APH (OT)
6
-Pembinaan petani alumni
SL-PHT (OH)
11
-Monev pelaksanaan efikasi
APH (OT)
1
-Konsultasi ke Pusat (OT) 1
Lampiran 7. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Operasional Laboratorium Utama
Pengendalian Hayati (LUPH)
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
1 Belanja Bahan :
- ATK dan bahan computer
(pkt)
1
2 Honor :
- Honor petugas (OB) 120
3 Belanja barang non
operasional lainnya :
- Adm, foto copy,
pengiriman surat
dokumentasi, laporan, dll (pkt)
1
41
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
perbanyakan APH (pkt)
- Pengujian lapang
penggunaan APH (pkt)
1
- Ekplorasi dan inventarisasi
APH (pkt)
1
4 Belanja Biaya Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin Lainnya :
- Eksploitasi alat dan bahan
laboratorium (pkt)
1
- Eksploitasi kendaraan
roda-2 (unit)
2
5 Belanja Perjalanan Lainnya :
- Dalam rangka pembuatan
dan perbanyakan APH (OH)
15
- Dalam rangka pengujian
lapang penggunaan APH (OH)
15
- Dalam rangka eksplorasi
dan inventarisasi APH (OH)
15
- Dalam rangka konsultasi ke
pusat (OT)
1
Lampiran 8.Jenis dan Volume Komponen Kegiatan
Operasional Sub. Laboratorium Hayati
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
1 Belanja Bahan :
- ATK dan bahan komputer
(thn)
1
42
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
Laboratorium (pkt)
2 Honor :
- Honor Kepala Sub Lab.
Hayati (OB)
12
- Honor staf sub lab hayati
(OB)
36
3 Belanja barang Non
Operasional lainnya :
- Adm, fotocopy dan
pelaporan (thn)
1
- Penyusunan dan
pembahasan laporan (OH)
10
- Uji adaptasi agens hayati
dengan kondisi lingkungan perkebunan (set)
1
- Pengumpulan/pemeliharaa
n dan perbanyakan Agens Hayati (set)
1
- Perbanyakan starter agens
hayati (set)
1
- Koordinasi pengembangan
dan penggunaan agens pengendali hayati (OH)
12
4 Belanja perjalanan lainnya :
- Pemeliharaan,
perbanyakan, penyebaran agens pengendalian hayati (OT)
2
- Uji adaptasi Agens
Pengendali Hayati dengan kondisi lingkungan
perkebunan (OP)
2
43
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
terkait (OT)
- Bimbingan teknis
perbanyakan dan penyebaran agens pengendali hayati (OT)
2
- Monitoring dan Evaluasi
Hasil penyebaran agens pengendali hayati (OT)
3
Lampiran 9.Jenis dan Volume Komponen Kegiatan
Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Provinsi Rawan Kebakaran
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
1 Honor :
- Insentif petugas LL/UPTD
(OB)
20
- Pengamatan dan
pengendalian (HOK)
30
2 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya :
- Adm, dokumentasi, foto
copy, laporan, dll (thn)
1
- Penyusunan dan
pembahasan laporan (OH)
20
- Penggandaan laporan
(Ekspl)
5
- Monitoring data hotspot
dan updating data
kebakaran lahan dan kebun (thn)
1
44
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
- Dalam rangka pengamatan
dan pengendalian OPT (OT)
5
- Dalam rangka pemantauan
kebakaran, dampak perubahan iklim dan bencana alam ke lokasi (OT)
40
- Dalam rangka sosialisasi
pengendalian OPT; pencegahan, penanganan dan pasca kebakaran lahan dan kebun ke lokasi (OT)
40
- Koordinasi/konsultasi ke
Pusat (OT)
2
4 Belanja Bahan :
- Mist Blower (unit) 1
- Power Sprayer (unit) 2
- Pompa pemadam/pompa
jinjing (pompa pemadam kebakaran) (unit)
2
- Swing Fogg (unit) 1
- Knapsack Sprayer (unit) 5
45
Lampiran 10.Jenis dan Volume Komponen
Kegiatan
Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Provinsi Non Rawan Kebakaran
No Jenis kegiatan Volume Keterangan
1 Belanja Bahan :
- Power Sprayer (unit) 2
- Swing Fogg (unit) 1
- Knapsack Sprayer (unit) 5
- Pompa pemadam/pompa
jinjing (pompa pemadam kebakaran) (unit)
1
- Pestisida (pkt) 1
- Mist Blower (unit) 1
2 Honor :
- Insentif petugas LL/UPTD
(OB)
20
- Pengamatan dan
pengendalian (HOK)
30
3 Belanja Barang Non
Opersional Lainnya :
- Adm, dokumentasi, foto
copy, laporan, dll (thn)
1
- Penyusunan dan
pembahasan laporan (OH)
5
- Penggandaan laporan
(Ekspl)
5
4 Belanja Perjalanan Lainnya
- Dalam rangka pengamatan
dan pengendalian (OH)
4
46
Lampiran 11. Out Line Laporan Persiapan Kegiatan Laporan Persiapan kegiatan dibuat sesuai format sebagai berikut:
No Kegiatan
Capaian Persiapan Kegiatan Penetapan tim pelaksana kegiatan *) Nara sumber Penyusunan juklak/ juknis Jadwal Pelak- sanaan kegiatan Penetapan calon peserta pelatihan Persia pan admins- trasi Penyiapan alat & bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A Operasional LL B Operasional LUPH C Oprasional Sub Lab Hayati D Brigade Proteksi Tanaman
Keterangan: kolom disii dengan tanda V, dengan tambahan lampiran berikut:
- Kolom 3 dilampirkan dengan SK penetapan tim
47
- Kolom 5 dilampirkan dengan juknis/juklak yang telah disusun
- Kolom 6 dilampirkan dengan jadwal pelaksanaan kegiatan
- Kolom 7 dilampirkan dengan calon peserta pelatihan
- Kolom 8 dilampirkan dengan SK panitia pengadaan barang dan jasa (uji mutu dan
uji efikasi APH, pengadaan pestisida kimia)
48
Lamppiran12. Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan kegiatan dibuat sesuai format sebagai berikut:
No Kegiatan Capaian Kegiatan Keterangan
Laboratorium Lapangan
1 2 3 4 5
A Operasional LL
B Operasional LUPH
C Oprasional Sub Lab Hayati
D Brigade Proteksi Tanaman
49
Lampiran 13.Out Line Laporan Akhir
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR LAMPIRAN (jika ada) I. PENDAHULUAN
A.Latar belakang B.Tujuan dan Sasaran C.Ruang Lingkup Kegiatan D.Indikator Kinerja
II. TINJAUAN PUSTAKA III.PELAKSANAAN KEGIATAN
A.Waktu dan Lokasi B.Alat dan Bahan C.Metode
D.Tahap Aktivitas/Kegiatan/ Pelaksanaan E.Simpul Kritis Kegiatan
F.Pelaksana G.Pembiayaan
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran/rekomendasi C.Rencana Tindak Lanjut VI. DAFTAR PUSTAKA