• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpul Kritis

Dalam dokumen Pedoman Teknis Pemberdayaan Perangkat (Halaman 30-56)

1.LL, LUPH, BPT dan Sub Lab. Hayati

1.1 Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan terlambat menyusun Juklak pemberdayaan perangkat, sehingga penyelesaian pekerjaan menjadi terlambat atau tidak tepat sasaran. Juklak harus disusun paling lambat dua minggu setelah Pedoman Teknis diterima.

1.2 LL, LUPH dan Sub Lab. Hayati

terlambat menyusun juknis

pemberdayaan perangkat, sehingga penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu dan sasaran. Juknis harus disusun paling lambat satu minggu setelah juklak dibuat.

1.3 Belum dilengkapi SOP yang

memenuhi standar sehingga sulit untuk menelusuri apabila terjadi

kesalahan. Menyusun atau

menyempurnakan SOP yang ada sesuai dengan standar yang baku.

1.4 Terbatasnya kapasitas dan

kemampuan untuk memproduksi APH dalam jumlah yang dibutuhkan, dengan kualitas yang sesuai standar. Kerjasama dengan UPTD/BBP2TP

25 Ambon)/BPTP Pontianak untuk memenuhi APH yang diperlukan.

1.5 Pengadaan bahan pengendali berupa pestisida kimia (insektisida, fungisida, herbisida), tidak tepat sasaran karena tidak didasarkan pada data hasil pengamatan dan laporan OPT yang memiliki potensi serangan sangat cepat berkembang dan merusak. Pengadaan bahan pengendali berupa pestisida kimia

(insektisida, fungisida dan

herbisida) harus didasarkan pada

data hasil pengamatan dan

pelaporan OPT yang memiliki potensi serangan sangat cepat berkembang dan merusak.

1.6 Informasi data hotspot atau

kebakaran sering mengalami

keterlambatan, karena petugas tidak segera melakukan ground

check ke lapangan sehingga

kejadian kebakaran sering

terlambat dalam hal

26

IV. PENGADAAN BARANG Pengadaan barang dan jasa mengacu

kepada Perpres No 70 tahun 2012.

Komponen yang dikontrakkan adalah

pengadaan bahan pengendali kimia

(fungisida, insektisida dan herbisida), uji mutu dan uji efikasi APH.

27 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN

DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan

Pendampingan

Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dana dekonsentrasi Provinsi dilakukan secara terencana dan terkoordinasi dengan unsur penanggung jawab kegiatan di Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dan BBPPTP (Ambon, Surabaya, Medan)/BPTP Pontianak.

Pelaksanaan kegiatan pembinaan,

pengendalian dan pengawalan diutamakan pada tahapan yang menjadi simpul-simpul kritis kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dilakukan koordinasi secara berjenjang sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing unit pelaksana kegiatan.

Sasaran kegiatan pembinaan, pengendalian, dan pengawalan terhadap pelaksana kegiatan (Man), pembiayaan (Money), Metode, dan bahan-bahan yang dipergunakan (Material). Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan harus mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan melalui pemberian rekomendasi dan pemecahan

28 masalah terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mengakselerasi kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan yang ditetapkan.

B. Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian,

Pengawalan dan Pendampingan

Waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan minimal satu kali pada setiap jenis kegiatan yang dilaksanakan.

Pelaksanaan kegiatan hendaknya selalu di koordinasikan dengan pusat, provinsi dan

kabupaten/kota sehingga pembinaan,

pengendalian dan pengawalan efektif dan efisien.

Direktorat Perlindungan Perkebunan

melakukan pembinaan dan pengawalan kegiatan pemberdayaan perangkat pada seluruh wilayah pelaksana kegiatan.

Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat

provinsi melakukan pembinaan,

pengendalian, pengawalan dan

pendampingan kegiatan pemberdayaan

perangkat tingkat provinsi.

Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat kabupaten/kota melakukan pembinaan,

pengendalian, pengawalan dan

pendampingan kegiatan pemberdayaan

29 VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai pada setiap kegiatan. Monitoring dilaksanakan oleh petugas Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi dan Direktorat Perlindungan

Perkebunan. Pelaksanaan monitoring

minimal satu kali selama kegiatan berlangsung.

B. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan yang direncanakan serta untuk mengetahui realisasi/penyerapan anggaran. Hasil evaluasi sebagai umpan balik perbaikan pelaksanaan selanjutnya.

Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan serta Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

C. Pelaporan

Setiap kegiatan didokumentasikan dalam

bentuk laporan tertulis sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Laporan pemberdayaan perangkat dibuat

30 oleh pelaksana kegiatan dan dilaporkan secara berjenjang kepada penanggung jawab/pembina kegiatan mengacu kepada pedoman outline penyusunan laporan dan SIMONEV serta bentuk laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

1. Jenis Laporan :

1.1 Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan

1.1.1 Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Persiapan meliputi : penetapan tim

pelaksana kegiatan; narasumber; penyusunan juklak/juknis; jadwal

pelaksanaan; penetapan calon

peserta pelatihan; persiapan

administrasi; sosialisasi; penyiapan alat dan bahan.

Dilaporkan setelah persiapan kegiatan selesai dilaksanakan

1.1.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan meliputi: laporan

pencapaian kegiatan yang

dilaksanakan di laboratorium dan di lapangan.

31 1.2 Laporan Fisik dan Keuangan

1.2.1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap minggu berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan setiap minggu hari Jum’at.

1.2.2 Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan pemberdayaan perangkat setiap bulan berjalan dan disampaikan

kepada Direktorat Jenderal

Perkebunan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.

1.2.3 Laporan Triwulan

Laporan Triwulan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan pemberdayaan perangkat setiap triwulan dan disampaikan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, paling lambat tanggal 5 pada bulan pertama triwulan berikutnya.

32 1.3 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporan keseluruhan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perangkat, setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan, paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai. Laporan disampaikan melalui surat dan e-mail

2. Format Laporan Perkembangan Persiapan

Kegiatan, Fisik dan Keuangan,

Pelaksanaan Kegiatan dan Out Line Laporan Akhir seperti pada lampiran 10.

35

Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Laboratorium Lapangan No Provinsi Volume 1. ACEH 1 Unit 2. SUMBAR 1 Unit 3. RIAU 1 Unit 4. JAMBI 1 Unit 5. BENGKULU 1 Unit 6. SUMSEL 1 Unit 7. LAMPUNG 1 Unit

8. KEP. RIAU 1 Unit

9. BABEL 1 Unit 10. JABAR 1 Unit 11. BANTEN 1 Unit 12. JATENG 1 Unit 13. DIY 1 Unit 14. NTB 1 Unit 15. KALTENG 1 Unit 16. KALSEL 1 Unit 17. KALTIM 1 Unit 18. SULUT 1 Unit 19. GORONTALO 1 Unit 20. PAPUA 1 Unit 21. SULSEL 1 Unit 22. SULTENG 1 Unit 23. SULTRA 1 Unit 24. SULBAR 1 Unit 25. BALI 1 Unit 26. NTT 2 Unit

36

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan LUPH

No Provinsi Volume

1. LAMPUNG 1 Unit

2. BALI 1 Unit

3. SULUT 1 Unit

4. MALUKU UTARA 1 Unit

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan Brigade Proteksi Tanaman No Provinsi Volume 1. ACEH 1 Unit 2. SUMBAR 1 Unit 3. SUMUT 1 Unit 4. RIAU 1 Unit 5. JAMBI 1 Unit 6. BENGKULU 1 Unit 7. SUMSEL 1 Unit 8. LAMPUNG 1 Unit

9. KEP. RIAU 1 Unit

10. BABEL 1 Unit 11. JABAR 1 Unit 12. BANTEN 1 Unit 13. JATENG 1 Unit 14. DIY 1 Unit 15. NTB 1 Unit 16. KALTENG 1 Unit 17. KALSEL 1 Unit 18 KALTIM 1 Unit 19. KALBAR 1 Unit 20. SULUT 1 Unit

37 21. GORONTALO 1 Unit 22. PAPUA 1 Unit 23. SULSEL 1 Unit 24. SULTENG 1 Unit 25. SULTRA 1 Unit 26. SULBAR 1 Unit 27. BALI 1 Unit 28 NTT 1 Unit

29 PAPUA BARAT 1 Unit

Lampiran 4. Lokasi Kegiatan Sub lab Hayati

No Provinsi Volume 1. SUMSEL 1 Unit 2. RIAU 1 Unit 3. JAMBI 1 Unit 4. BABEL 1 Unit 5. LAMPUNG 1 Unit 6. JATENG 1 Unit 7. DIY 1 Unit 8. NTT 2 Unit 9. BALI 1 Unit 10. SULTRA 1 Unit 11. SULUT 1 Unit

12. PAPUA BARAT 1 Unit

38

Lampiran 5. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Operasional Laboratorium Lapangan (LL)

No Jenis kegiatan Volume Satuan

1 Belanja Bahan : Kegiatan

dilaksanakan 6 provinsi yang belum memiliki LL/UPTD : - Kepri - Babel - Banten - Gorontalo - Sulbar - Papua Barat

-ATK dan bahan komputer

(pkt)

1

-Bahan dan peralatan

perlengkapan peserta pelatihan pengamatan OPT perkebunan (set)

1

-Konsumsi dan Akomodasi

(OH) 130

2 Honor :

-Honor petugas (OB) 40

-Honor Panitia (OK) 2

3 Belanja Barang Non

Operasional Lainnya :

-Adm, foto copy, pengiriman

surat, dokumentasi, laporan, dll (pkt)

1

-Penyusunan dan Pembahasan

laporan (OH)

5

-Uang saku peserta pelatihan

pengamatan OPT perkebunan (OH)

130

Belanja Jasa Profesi :

-Honor Narasumber pelatihan

pengamatan OPT perkebunan (OJ)

64

4 Belanja Perjalanan lainnya :

-Perjalanan peserta pelatihan

(OH)

13

-Dalam rangka konsultasi ke

pusat (OT)

39

No Jenis kegiatan Volume Satuan

-Perjalanan Narasumber (OT) 4

Lampiran 6. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Laboratorium Lapangan (LL)

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

1 Belanja Bahan : Kegiatan

dilaksana-kan di provinsi yang sudah memiliki LL/UPTD

-ATK dan bahan computer

(tahun)

1

-Identifikasi dan eksplorasi

OPT dan APH (set)

1

-Kajian metode PHT

spesifik lokasi (set)

1

-Perbanyakan dan

penyebaran APH (set)

1

-Uji efikasi APH pada

kondisi lapangan (pkt)

1

-Uji mutu APH (pkt) 1

2 Honor:

-Honor petugas (OB) 120

3 Belanja Barang Non

Operasional Lainnya :

-Adm, foto copy,

pengiriman surat

dokumentasi, laporan, dll (tahun)

1

-Upah Identifikasi dan

eksplorasi OPT dan APH (HOK)

20

-Upah Kajian metode PHT

spesifik lokasi (HOK)

20

-Upah Perbanyakan dan

penyebaran APH (HOK)

40

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

4 Belanja Perjalanan lainnya :

-Pembinaan petugas teknis

perlinbun (OP)

10

-Identifikasi dan eksplorasi

OPT dan APH (OT)

6

-Kajian metode PHT

spesifik lokasi (OT)

6

-Perbanyakan dan

penyebaran APH (OT)

6

-Pembinaan petani alumni

SL-PHT (OH)

11

-Monev pelaksanaan efikasi

APH (OT)

1

-Konsultasi ke Pusat (OT) 1

Lampiran 7. Jenis dan Volume Komponen Kegiatan Operasional Laboratorium Utama

Pengendalian Hayati (LUPH)

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

1 Belanja Bahan :

- ATK dan bahan computer

(pkt)

1

2 Honor :

- Honor petugas (OB) 120

3 Belanja barang non

operasional lainnya :

- Adm, foto copy,

pengiriman surat

dokumentasi, laporan, dll (pkt)

1

41

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

perbanyakan APH (pkt)

- Pengujian lapang

penggunaan APH (pkt)

1

- Ekplorasi dan inventarisasi

APH (pkt)

1

4 Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin Lainnya :

- Eksploitasi alat dan bahan

laboratorium (pkt)

1

- Eksploitasi kendaraan

roda-2 (unit)

2

5 Belanja Perjalanan Lainnya :

- Dalam rangka pembuatan

dan perbanyakan APH (OH)

15

- Dalam rangka pengujian

lapang penggunaan APH (OH)

15

- Dalam rangka eksplorasi

dan inventarisasi APH (OH)

15

- Dalam rangka konsultasi ke

pusat (OT)

1

Lampiran 8.Jenis dan Volume Komponen Kegiatan

Operasional Sub. Laboratorium Hayati

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

1 Belanja Bahan :

- ATK dan bahan komputer

(thn)

1

42

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

Laboratorium (pkt)

2 Honor :

- Honor Kepala Sub Lab.

Hayati (OB)

12

- Honor staf sub lab hayati

(OB)

36

3 Belanja barang Non

Operasional lainnya :

- Adm, fotocopy dan

pelaporan (thn)

1

- Penyusunan dan

pembahasan laporan (OH)

10

- Uji adaptasi agens hayati

dengan kondisi lingkungan perkebunan (set)

1

- Pengumpulan/pemeliharaa

n dan perbanyakan Agens Hayati (set)

1

- Perbanyakan starter agens

hayati (set)

1

- Koordinasi pengembangan

dan penggunaan agens pengendali hayati (OH)

12

4 Belanja perjalanan lainnya :

- Pemeliharaan,

perbanyakan, penyebaran agens pengendalian hayati (OT)

2

- Uji adaptasi Agens

Pengendali Hayati dengan kondisi lingkungan

perkebunan (OP)

2

43

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

terkait (OT)

- Bimbingan teknis

perbanyakan dan penyebaran agens pengendali hayati (OT)

2

- Monitoring dan Evaluasi

Hasil penyebaran agens pengendali hayati (OT)

3

Lampiran 9.Jenis dan Volume Komponen Kegiatan

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Provinsi Rawan Kebakaran

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

1 Honor :

- Insentif petugas LL/UPTD

(OB)

20

- Pengamatan dan

pengendalian (HOK)

30

2 Belanja Barang Non

Operasional Lainnya :

- Adm, dokumentasi, foto

copy, laporan, dll (thn)

1

- Penyusunan dan

pembahasan laporan (OH)

20

- Penggandaan laporan

(Ekspl)

5

- Monitoring data hotspot

dan updating data

kebakaran lahan dan kebun (thn)

1

44

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

- Dalam rangka pengamatan

dan pengendalian OPT (OT)

5

- Dalam rangka pemantauan

kebakaran, dampak perubahan iklim dan bencana alam ke lokasi (OT)

40

- Dalam rangka sosialisasi

pengendalian OPT; pencegahan, penanganan dan pasca kebakaran lahan dan kebun ke lokasi (OT)

40

- Koordinasi/konsultasi ke

Pusat (OT)

2

4 Belanja Bahan :

- Mist Blower (unit) 1

- Power Sprayer (unit) 2

- Pompa pemadam/pompa

jinjing (pompa pemadam kebakaran) (unit)

2

- Swing Fogg (unit) 1

- Knapsack Sprayer (unit) 5

45

Lampiran 10.Jenis dan Volume Komponen

Kegiatan

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Provinsi Non Rawan Kebakaran

No Jenis kegiatan Volume Keterangan

1 Belanja Bahan :

- Power Sprayer (unit) 2

- Swing Fogg (unit) 1

- Knapsack Sprayer (unit) 5

- Pompa pemadam/pompa

jinjing (pompa pemadam kebakaran) (unit)

1

- Pestisida (pkt) 1

- Mist Blower (unit) 1

2 Honor :

- Insentif petugas LL/UPTD

(OB)

20

- Pengamatan dan

pengendalian (HOK)

30

3 Belanja Barang Non

Opersional Lainnya :

- Adm, dokumentasi, foto

copy, laporan, dll (thn)

1

- Penyusunan dan

pembahasan laporan (OH)

5

- Penggandaan laporan

(Ekspl)

5

4 Belanja Perjalanan Lainnya

- Dalam rangka pengamatan

dan pengendalian (OH)

4

46

Lampiran 11. Out Line Laporan Persiapan Kegiatan Laporan Persiapan kegiatan dibuat sesuai format sebagai berikut:

No Kegiatan

Capaian Persiapan Kegiatan Penetapan tim pelaksana kegiatan *) Nara sumber Penyusunan juklak/ juknis Jadwal Pelak- sanaan kegiatan Penetapan calon peserta pelatihan Persia pan admins- trasi Penyiapan alat & bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A Operasional LL B Operasional LUPH C Oprasional Sub Lab Hayati D Brigade Proteksi Tanaman

Keterangan: kolom disii dengan tanda V, dengan tambahan lampiran berikut:

- Kolom 3 dilampirkan dengan SK penetapan tim

47

- Kolom 5 dilampirkan dengan juknis/juklak yang telah disusun

- Kolom 6 dilampirkan dengan jadwal pelaksanaan kegiatan

- Kolom 7 dilampirkan dengan calon peserta pelatihan

- Kolom 8 dilampirkan dengan SK panitia pengadaan barang dan jasa (uji mutu dan

uji efikasi APH, pengadaan pestisida kimia)

48

Lamppiran12. Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan kegiatan dibuat sesuai format sebagai berikut:

No Kegiatan Capaian Kegiatan Keterangan

Laboratorium Lapangan

1 2 3 4 5

A Operasional LL

B Operasional LUPH

C Oprasional Sub Lab Hayati

D Brigade Proteksi Tanaman

49

Lampiran 13.Out Line Laporan Akhir

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR LAMPIRAN (jika ada) I. PENDAHULUAN

A.Latar belakang B.Tujuan dan Sasaran C.Ruang Lingkup Kegiatan D.Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA III.PELAKSANAAN KEGIATAN

A.Waktu dan Lokasi B.Alat dan Bahan C.Metode

D.Tahap Aktivitas/Kegiatan/ Pelaksanaan E.Simpul Kritis Kegiatan

F.Pelaksana G.Pembiayaan

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

B.Saran/rekomendasi C.Rencana Tindak Lanjut VI. DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen Pedoman Teknis Pemberdayaan Perangkat (Halaman 30-56)

Dokumen terkait