• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Campur Kode

1) Campur Kode yang Berbentuk Klausa dari bahasa Jawa

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan alih kode dan campur kode yang dilakukan para tokoh dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Peristiwa alih kode yang terdapat dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara terjadi dalam bentuk alih kode intern yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Bahasa Jawa) atau sebaliknya, dan alih kode ekstern yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Asing (bahasa Arab) atau sebaliknya. Dari lima faktor penyebab terjadinya peristiwa alih kode, hanya ditemukan dua faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode yaitu faktor penutur dan lawan tutur. Faktor yang paling banyak menyebabkan terjadinya alih kode yakni pengaruh dari penutur dan bahasa yang paling banyak digunakan untuk alih kode adalah bahasa Jawa.

Selain alih kode, juga terdapat campur kode dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini. Campur kode yang terdapat dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara berlangsung dari 3 bahasa yaitu bahasa Jawa, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Bentuk-bentuk campur kode yang terdapat dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini adalah campur kode yang berbentuk kata, campur kode berbentuk frasa, dan campur kode berbentuk klausa. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam dialog

83

novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini adalah faktor latar belakang sikap penutur dan faktor kebahasaan. Campur kode yang paling banyak dilakukan adalah bentuk campur kode dengan penyisipan unsur berupa kata dari bahasa Jawa. Bahasa yang paling sering digunakan untuk campur kode adalah bahasa Jawa, sedangkan bahasa yang paling jarang digunakan adalah bahasa Inggris. Kemudian faktor yang paling banyak memengaruhi terjadinya campur kode adalah faktor latar belakang sikap penutur.

Pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, hasil penelitian tentang alih kode dan campur kode ini berkaitan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar. Kaitannya dengan materi pembelajaran, alih kode dan campur kode yang terdapat dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini dapat dijadikan sebagai contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga penggunaan bahasa Indonesia yang kontekstual. Kaitannya dengan sumber belajar dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini dapat dijadikan media pembelajaran dalam pelajaran drama baik dalam memahami pementasan drama maupun dalam memerankan tokoh dalam pementasan drama.

5.2 Saran

Adapun saran-saran untuk guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan untuk peneliti lain berdasarkan simpulan di atas, sebagai berikut.

5.2.1 Untuk guru

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan kepada guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan sebagai alternatif bahan ajar terhadap pembelajaran menggunakan

84

bahasa Indonesia yang baik dan benar ataupun dalam pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia secara kontekstual. Novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini juga dapat digunakan sebagai alat atau bahan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Keanekaragaman bahasa yang terdapat dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini juga dapat dijadikan pembelajaran terhadap pengenalan keanekaragaman budaya Indonesia kepada siswa. Selain itu, pesan moral yang terdapat dalam novel ini mengajarkan untuk bermimpi yang tinggi, selalu berusaha dan tidak menyerah pada keadaan juga dapat guru sisipkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

5.2.2 Untuk Peneliti

Penelitian yang dilakukan penulis terbatas pada bentuk-bentuk dan sebab-sebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam dialog novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Sudah banyak pula peneliti yang melakukan penelitian tentang kedwibahasaan seperti interferensi, integrasi, alih kode dan campur kode baik dalam novel maupun pembelajaran, namun masih jarang penelitian terhadap kedwibahasaan yang dilakukan secara khusus dan mendetail. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti bentuk-bentuk kedwibahasaan seperti interferensi, integrasi, alih kode dan campur kode secara khusus, sehingga hasil penelitian terhadap bentuk-bentuk kedwibahasaan lebih terperinci, detail dan lebih mendalam baik dalam proses pembelajaran, pada novel, ataupun pada film yang menggunakan latar suatu kebudayaan daerah.

85

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Alwasialah, A. Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Aslinda dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika

Aditama

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. _________ 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Depdikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA/MA. Jakarta:

Depdikbud.

Esten, Mursal. 1989. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Laelasari dan Nurlailah. 2008. Kamus Istilah Sastra. Bandung: Nuansa Aulia. Lumintaintang, Yahya B. Mugnisjah. 2006. Tuntuan Lahirnya Produk Alih Kode

(Code Switching) sebagai strategi Verbal Antarpenutur Bilingual di Indonesia dalam Bahan Ajar BIPA. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta.

https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-

kemerdekaan/interferensi-dan-integrasi/. Diunduh 19 Desember 2014, 22.24 WIB.

http://www.ialf.edu/kipbipa/abstracs/yayahblumintaintang.htm. Diunduh 30 mei, 20.12 WIB

86

http://www.tamannya-hati.blogspot.com. Diunduh 19 Desember 2014, 22.10 WIB.

http://www.ulidblog.com. Diunduh 19 Desember 2014, 22.16 WIB. Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Rampan, Korrie Layun. 1984. Suara Pancaran Sastra. Jakarta: Yayasan Arus. Rusminto, N. E. dan Sumarti. 2006. Analisis Wacana Bahasa Indonesia (Buku

Ajar). Universitas Lampung.

Safitri, Nurdewi. 2011. Alih Kode dan Campur Kode dalam Novel Kembang Jepun karya Remi Sylado dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Bandar Lampung.

Soedjarwo. 2004. Sastra Indonesia dalam Keberagaman. Semarang: Aneka Ilmu. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim penyusun pusat bahasa. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Zulfahnur, dkk. 1996. Teori Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen terkait