• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 2. Analisis Model Interaksi, Miles dan Huberman

VI. SIMPULAN DAN SARAN

VI.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro (Pembangunan Kawasan Niaga Metro Mega Mall) di Kota Metro Tahun 2010 berjalan tidak lancar, hal-hal yang mengindikasikannya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi dalam Implementasi Kebijakan Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro (Pembangunan Kawasan Niaga Metro Mega Mall) di Kota Metro terjalin kurang baik. Hal ini terlihat dari indikator kejelasan dan konsistensi. Ketidakjelasan komunikasi terbukti dari proses pengosongan lahan yang tersendat karena asset pasar yang akan dibangun Metro Mega Mall secara administratif masih milik Kabupaten Lampung Tengah. Dan ketidakjelasan juga dapat terlihat pada saat proses sosialisasi kepada masyarakat penerima kebijakan yakni para pedagang. Proses sosialisasi dinilai kurang maksimal, karena meskipun sosialisasi telah dilakukan namun masyarakat pedagang mengganggap itu bukanlah merupakan bentuk dari sosialisasi. Selanjutnya ketidakkonsistenan terlihat dari waktu penyelesaian pembangunan yang mundur dan luas lahan untuk membangun Kawasan Niaga Metro Mega Mall yang berubah.

2. Sumber-sumber yang tersedia dalam Implementasi Kebijakan Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro (Pembangunan Kawasan Niaga Metro Mega Mall) belum cukup memadai. Meskipun staf yang tersedia cukup memadai, namun hal ini tidak didukung oleh dana dan fasilitas pendukung yang memadai. Fasilitas berupa tempat penampungan bagi para pedagang yang terkena pembangunan tidak tersedia. Sehingga tidak adanya tempat penampungan sementara bagi para pedagang ini yang menyebabkan pembangunan berjalan tidak lancar.

3. Kecenderungan-kecenderungan yaitu sikap yang ditujukan oleh aparat pelaksana kebijakan dalam menginterprestasikan kebijakan berupa dukungan terhadap terhadap kebijakan penataan pembangunan pasar Kota Metro dengan Membangun Kawasan Niaga Metro Mega Mall masih kurang. Meskipun kebijakan ini mendapatkan dukungan dari pelaksana kebijakan, yakni PT. Nolimax yang terus melakukan pembangunan untuk menyelesaikan pembangunan Metro Mega Mall ini, namun kebijakan ini tidak mendapat dukungan dari para pedagang penerima sasaran kebijakan. Sehingga dengan tidak adanya dukungan dari para pedagang ini mengakibatkan pembangunan Metro Mega Mll berjalan tidak lancar.

4. Struktur Birokrasi dalam Implementasi Kebijakan Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro ini tidak mampu membuat kebijakan ini berjalan dengan lancar. Hal ini terlihat dari indikator Standar Operating Procedures (SOP) yang digunakan dan fragmentasi dalam implementasi Kebijakan Pembangunan Kawasan Niaga Metro Mega Mall. Hal ini terbukti dari perjanjian kerjasama yang merupakan SOP dalam kebijakan ini tidak dipatuhi

oleh pihak pemerintah dan pengembang mengenai hal waktu penyelesaian pembangunan dan penarikan uang sewa. Selanjutnya dari indikator fragmentasi atau pembagian tugas, yang tidak dijalankan dengan baik oleh pihak Pemerintah maupun pengembang. Sehingga kondisi ini menghambat koordinasi antara Pemerintah Kota Metro dan PT. Nolimax dalam pembagian kios/toko, hamparan di Kawasan Niaga Metro Mega Mall kepada para pedagang.

VI.2 SARAN

Adapun saran dan rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti untuk perbaikan pelaksanaan pembangunan Kawasan Niaga Metro Mega Mall di Kota Metro adalah:

1. Mengadakan pertemuan 4 elemen, yakni Pemerintah Kota Metro, PT. Nolimax, DPRD Kota Metro dan para pedagang, agar terjalin suatu komunikasi yang baik. Sehingga semua pihak dapat mengetahui keinginan dari masing-masing, dan dapat tercipta suatu kesepakatan untuk kelancaran pembangunan Metro Mega Mall selanjutnya.

2. Menyediakan tempat penampungan sementara bagi para pemilik kios dan Ruko, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan para pedagang dapat terus berdagang selama pembangunan Metro Mega Mall tahap I berjalan. 3. Menyediakan forum bagi aspirasi para pedagang, sehingga pihak Pemerintah

Kota Metro dan Pihak Pengembang mengetahui keinginan dan masukan- masukan dari para pedagang.

4. Mengadakan studi mengenai kemampuan ekonomi para pedagang oleh Pihak PT. Nolimax, sehingga PT. Nolimax dapat menyesuaika harga Ruko, Kios dan hamparan dengan kemampuan ekonomi dari para pedagang.

Daftar Pustaka

Islamy, Irfan. 2003. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bina Aksara.

Moleong, Lexy. J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Naihasy, H. Syahrin. 2006. Kebijakan Publik/Public Policy menggapai Masyarakat Madani. Yogyakarta: Mida Pustaka

Nugroho, Riant. 2004. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Nugroho, Riant. 2008. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksaaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, Solichin Abdul.1997. Pengatar Analisis Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Rineka Cipta.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi: Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insan Cendekia

Widodo, Joko. 2009. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing.

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo

Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses Edisi Revisi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Wiyoto, Budi. 2005. Mengembangkan Riset Strategik Implementasi Kebijakan Publik Perspektif Good Governance. Malang: Partner Consulting.

Ke Gas LPG 3 Kg di Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi Tahun 2007. Bandar Lampung: Unila.Unpublished.

Dokumen:

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Kawasan Niaga Metro Mega Mall.

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Kronologis Pembangunan Metro Mega Mall.

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Mengubah Wajah Pusat Perdagangan Kota Metro.

SK Walikota Metro Nomor 173/KPTS/D.10/2007 tentang Pembentukan Tim Evaluasi Dalam Rangka Rencana Penataan, Pembangunan Pasar Kota Metro

SK Walikota Metro Nomor: 800/1228.1/D.10/2007 kepada DPRD Kota Metro tentang Persetujuan Rencana Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro Surat DPRD Kota Metro Nomor 800/651/DPRD/2007 tentang Persetujuan

Rencana Penatan Pembangunan Pasar Kota Metro

Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Metro dengan PT. Nolimax Jaya nomor 20/KSAD-L/02/2007, dan nomor 167/PKS/NJ/2007 addendum dengan nomor 20/KSDD-D/07/2009 tentang Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro dan Pengelolaan Mall, Kios, Ruko dan Hamparan beserta Fasilitas Penunjangnya diatas tanah seluas 2,4 Ha yang terletak di Kota Metro Lampung (Kawasan Niaga Metro Mega Mall).

Surat DPRD Kota Metro Nomor: 030/222/DPRD/2009 tentang Persetujuan Penghapusan Gedung dan Sebagian Jalan KH. Arsyad

SK Walikota Metro nomor 800/69/07/2009 tentang Penghentian Sementara Pembangunan Metro Mega Mall

Surat DPRD Kota Metro Nomor: 170/378/DPRD/2009 Tentang Rekomendasi untuk Menghentikan Sementara Semua Kegiatan Yang Menyangkut Pembangunan Metro Mega Mall.

Surat Seketriat Daerah Kota Metro Nomor: 005/67/D.12/2010 Tentang Pemberhentian Pembongkaran

dari Buku Induk Inventaris Pemerintah Kota Metro Tahun Anggaran 2009

Surat Kabar:

Lampung Post. Akhirnya M3 Dihentikan Ratusan Pedagang Ngelurung. Edisi 3 Oktober 2009

Tribun Lampung. IKBP3 Tolak Relokasi Jumlah Pedagang dan Tempat Tidak Sesuai. Edisi 18 November 2009

Lampung Post. Sengketa Pembangunan Mall Berlanjut. Edisi 25 November 2009 Tribun Lampung. PT Nolimax Hentikan Pembangunan. Edisi 5 Desember 2009. Tribun Lampung. IKBP3 Minta Perjanjian 3M Dibatalkan. Edisi 6 Desember

2009.

Website:

http://www.metrokota.go.id. Visi Misi Kota Metro. 9 Febuari 2010 http://www.metrokota.go.id. Sekilas Kota Metro. 9 Febuari 2010

Daftar Pustaka

Islamy, Irfan. 2003. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bina Aksara.

Moleong, Lexy. J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Naihasy, H. Syahrin. 2006. Kebijakan Publik/Public Policy menggapai Masyarakat Madani. Yogyakarta: Mida Pustaka

Nugroho, Riant. 2004. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Nugroho, Riant. 2008. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksaaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, Solichin Abdul.1997. Pengatar Analisis Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Rineka Cipta.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi: Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insan Cendekia

Widodo, Joko. 2009. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing.

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo

Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses Edisi Revisi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Wiyoto, Budi. 2005. Mengembangkan Riset Strategik Implementasi Kebijakan Publik Perspektif Good Governance. Malang: Partner Consulting.

Ke Gas LPG 3 Kg di Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi Tahun 2007. Bandar Lampung: Unila.Unpublished.

Dokumen:

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Kawasan Niaga Metro Mega Mall.

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Kronologis Pembangunan Metro Mega Mall.

Dokumen Dinas Pasar Kota Metro Tahun 2007. Mengubah Wajah Pusat Perdagangan Kota Metro.

SK Walikota Metro Nomor 173/KPTS/D.10/2007 tentang Pembentukan Tim Evaluasi Dalam Rangka Rencana Penataan, Pembangunan Pasar Kota Metro

SK Walikota Metro Nomor: 800/1228.1/D.10/2007 kepada DPRD Kota Metro tentang Persetujuan Rencana Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro Surat DPRD Kota Metro Nomor 800/651/DPRD/2007 tentang Persetujuan

Rencana Penatan Pembangunan Pasar Kota Metro

Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Metro dengan PT. Nolimax Jaya nomor 20/KSAD-L/02/2007, dan nomor 167/PKS/NJ/2007 addendum dengan nomor 20/KSDD-D/07/2009 tentang Penataan Pembangunan Pasar Kota Metro dan Pengelolaan Mall, Kios, Ruko dan Hamparan beserta Fasilitas Penunjangnya diatas tanah seluas 2,4 Ha yang terletak di Kota Metro Lampung (Kawasan Niaga Metro Mega Mall).

Surat DPRD Kota Metro Nomor: 030/222/DPRD/2009 tentang Persetujuan Penghapusan Gedung dan Sebagian Jalan KH. Arsyad

SK Walikota Metro nomor 800/69/07/2009 tentang Penghentian Sementara Pembangunan Metro Mega Mall

Surat DPRD Kota Metro Nomor: 170/378/DPRD/2009 Tentang Rekomendasi untuk Menghentikan Sementara Semua Kegiatan Yang Menyangkut Pembangunan Metro Mega Mall.

Surat Seketriat Daerah Kota Metro Nomor: 005/67/D.12/2010 Tentang Pemberhentian Pembongkaran

dari Buku Induk Inventaris Pemerintah Kota Metro Tahun Anggaran 2009

Surat Kabar:

Lampung Post. Akhirnya M3 Dihentikan Ratusan Pedagang Ngelurung. Edisi 3 Oktober 2009

Tribun Lampung. IKBP3 Tolak Relokasi Jumlah Pedagang dan Tempat Tidak Sesuai. Edisi 18 November 2009

Lampung Post. Sengketa Pembangunan Mall Berlanjut. Edisi 25 November 2009 Tribun Lampung. PT Nolimax Hentikan Pembangunan. Edisi 5 Desember 2009. Tribun Lampung. IKBP3 Minta Perjanjian 3M Dibatalkan. Edisi 6 Desember

2009.

Website:

http://www.metrokota.go.id. Visi Misi Kota Metro. 9 Febuari 2010 http://www.metrokota.go.id. Sekilas Kota Metro. 9 Febuari 2010

Dokumen terkait