• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Nilai MPPA Produksi Susu

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di BBPTU-HPT Baturraden, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. rata-rata nilai MPPA produksi susu sapi perah FH sebesar 5.346,50 ± 214,06 liter dan sapi perah PFH sebesar 4.403,26 ± 124,18 liter;

2. rata-rata nilai MPPA sapi perah FH lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan sapi perah PFH;

3. peringkat nilai MPPA sapi perah FH tertinggi yaitu sapi perah nomor eartag

016 dengan nilai MPPA sebesar 5.686,90 l, sedangkan pada sapi perah PFH yaitu sapi perah nomor eartag 0402-08 dengan nilai MPPA sebesar 4.740,47 l.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disampaikan saran yaitu: 1. pengawasan terhadap persilangan sapi FH agar sapi disilangkan dengan sapi

perah genetik murni penghasil susu;

2. manajemen pemeliharaan dan reproduksi meliputi pengaturan perkawinan, jarak beranak, dan lama masa laktasi dapat dilakukan dengan lebih baik agar sapi-sapi perah memiliki efisiensi reproduksi yang baik, dan kesehatan sapi, serta konsistensi produksi susu tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Ako, A. 2013. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor

Akramuzzein. 2009. Program Evaluasi Pemberian Pakan Sapi Perah Untuk Tingkat Peternak Dan Koperasi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor

Anggorodi. 1979. Ilmu Makanan Ternak. Gramedia. Jakarta

Anggraeni, A. 2000. Keragaan Produksi Susu Sapi Perah: Kajian pada Faktor Koreksi Pengaruh Lingkungan Internal. Wartazoa 9(2): 41--49

Atabany A., B.P. Purwanto, T. Toharmat, dan A. Anggraeni. 2011. Hubungan Masa Kosong dengan Produktivitas pada Sapi Perah Friesian Holstein di Baturraden, Indonesia. Jurnal. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 2735-2008 Bibit Sapi Perah Indonesia. http://pphp. deptan.go.id/xplore/files/mutu-standarisasi/standar-

mutu/Standar_nasional/ SNI_Ternak/Produk%20dan%20Olahan/70.pdf [diakses 24 Maret 2014]

. 1998. SNI 01-3141-1998 Susu Segar. http://www.

agribisnis.web.id/download/layanan_informasi/mutu_dan_standarisasi/sni- sni_peternakan/sni_2735-2008_bibit_sapi_perah_indonesia.pdf [diakses 24 Maret 2014]

Basya, S., M. Rangkuti, Y.T. Rahardjo, dan H. Budiman. 1996. Budidaya Pascapanen dan Analisi Usaha Ternak Sapi Perah. Laporan Informasi Teknologi. Kerjasama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Penelitian Bogor. Bogor Bath, D.L., F.N. Dickinson, H.A. Tucker, and R.D. Appleman. 1985. Dairy Cattle

Principles, Practice, Problems, Profit. Lea and Febiger. Philadelphia Dakhlan, A., dan Sulastri. 2002. Ilmu Pemuliaan Ternak. Buku Ajar. Jurusan

Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung

34 Ensminger, M.E. 1980. Dairy Cattle Science. 2nd Ed. The Interstate Ed. Printers

and Publisher Inc, Danville. Illinois

Falconer, D.S. and T.F.C. Mackay. 1996. Introduction to Quantitative Genetics. Longmann. Malaysia

Gushairiyanto. 1994. Parameter Genetik Produksi Susu dan Reproduksi, Evaluasi Nilai Pemuliaan Pejantan serta Induk Sapi Perah Fries Holland di Beberapa Peternakan. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor Guthrie, L.D. 1994. Factor that influence milk fat test. Bulletin 836. clases.aces.

Uiuc.edu/AnSci308/factorsaffecting.html. the University of Georgia College of Agricultural and Environmental Sciences

Harjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Jakarta. Gramedia Widiasarana

Indrijani, H. 2008. Penggunaan Catatan Produksi Susu 305 Hari dan Catatan Produksi Susu Test Day (Hari Uji) untuk Menduga Nilai Pemuliaan Produksi Susu Sapi Perah. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung

Johanson, I. and J. Rendel. 1968. Genetic and Animal Breeding. W.H. Freeman and Company. San Fransisco

Lasley, J.F. 1978. Genetic of Livestock Improvement. 3rd Ed. Prentice Hall of India Private. New Delhi

Maylinda, S. 1986. Pendugaan Nilai Pemuliaan dan Keefisienan Reproduksi Sapi Perah di Beberapa Peternakan Sapi Perah di Kabupaten dan Kotamadya Malang. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Insitut Pertanian Bogor. Bogor Mc. Intyre, K.H. 1971. Milk Production in Warm Climates. W.H. Freeman and

Co. USA

Muliadi, D.N. 1990. “Pendugaan Daya Produksi Susu Sapi pada Sapi Perah Fries Holland”. Skripsi. Universitas Padjajaran. Bandung

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia. Indonesia

Nurdin E. 2011. Manajemen Sapi Perah. Graha Ilmu. Yogyakarta

Pane, I. 1993. Pemuliabiakan Ternak Sapi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Payne, W.J.A. 1970. Cattle Production in the Tropics. Logman Group Ltd.

35 Pirchner, F. 1969. Population Genetics in Animals Breeding. W.H. Freeman and

Co. San fransisco

Prahanisa, H. 2011. Estimasi Potensi Genetik Sapi Perah Friesian Holstein di Taurus Dairy Farm, Cicurug, Sukabumi. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

. 2008. Estimasi Nilai Most Probable Producing AbilitySapi Perah Friesian Holstein Eks Impor New Zealanddi Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul-Sapi Perah Baturraden, Banyumas. Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Reksohadiprodjo, S. 1995. Pengantar Ilmu Peternakan Tropik. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Rice, V.A., F.N. Andrew, K.J. Warwick, and J.E. Legates. 1975. Breeding and Improvement of Farm Animal. 5th Ed. Tata Mc. Graw-Hill Book. New York

Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi Ternak. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan Samad, M.S. dan Soeradji. 1990. Peternakan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta Schmidt, G.H. and L.D. Van Vleck. 1974. Biology of Lactation. W.H. Freeman

and Company. San Fransisco

Siregar. S. B. 1996. Pemeliharaan Sapi Perah Laktasi di Daerah Dataran Rendah. Majalah Ilmiah Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor

. 1995. Sapi Perah. Penebar Swadaya. Jakarta

Soeharsono. 2008. Laktasi. Produksi dan Peranan Air Susu Bagi Kehidupan Manusia. Widya Padjajaran. Bandung

Sridianti. 2014. Pengertian Keragaman Genetik. http://www.sridianti.com/peng ertian-keragaman-genetik.html [diakses 7 Oktober 2014]

Sudono, A., F. Rosdiana, dan B.S. Setiawan. 2003. Beternak Sapi Perah secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi ternak Perah. Jurusan Ilmu Produksi ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

36 The Dairy Herd in the Netherland. 1969. Progeny Testing Minister of Agriculture

and Fisheres. Foreign Information Service. Holland Publication

Trisnadi, G. 2013. Biosekuriti. http://karyadrh.blogspot.com/p/blog-page_13.html [diakses 7 Oktober 2014]

Utomo, B.S., Sudjadmogo, U. Nushati, Mudjiono, dan P. Lestari. 2000. Pengkajian Teknologi Sistem Usaha Tani Perbaikan Ransum dan Reproduksi Sapi Perah Rakyat (PFH). Laporan Hasil Pengkajian. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jawa Tengah

Wahyuni, E.S. 2012. Potensi Genetik Produksi Susu Sapi Friesian Holstein Betina di BBPTU Sapi Perah Baturraden, Purwokerto. Skripsi. Fakultas

Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Warwick, E.J., J.M. Astuti, dan W. Hardjosubroto. 1990. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Wijono, M. A. Yusran, A. Rasyid, dan Mariyono. 1992. Kemampuan Produksi Susu Sapi Perah Lokal pada Peternakan Rakyat di Daerah Grati Pasuruan. Pros. Agro Industri Peternakan di Pedesaan. Balitnak

Williamson, G. dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Dokumen terkait