HASIL DAN PEMBAHASAN
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekspor ubi kayu Indonesia sebagian besar diserap oleh Cina dan Korea. Pangsa pasar di kedua negara tersebut mempunyai kecenderungan menurun. Pada 2013, pangsa pasar Indonesia di Cina sebesar 1.37 persen. Sedangkan, pangsa pasar di Korea berkisar 2 persen. Pesaing terkuat Indonesia yaitu Thailand.
2. Meskipun nilai RCA ubi kayu olahan kering Indonesia merupakan yang tertinggi, namun kemampuan ekspor Indonesia masih rendah dibandingkan Thailand dan Vietnam. Rata-rata pangsa pasar Indonesia di Cina hanya sekitar 3.69 persen per tahun (2001-2013) dan memiliki trend yang cenderung menurun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa ubi kayu olahan kering Indonesia memiliki daya saing yang rendah.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini maka saran yang diperlukan adalah:
1. Ubi kayu Indonesia lebih dikembangkan dengan maksimal. Sehingga, dapat meningkatkan daya saingnya baik di pasar domestik maupun internasional. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi produksi.
2. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji mengenai faktor-faktor yang memengaruhi daya saing ubi kayu Indonesia di pasar internasional.
37
DAFTAR PUSTAKA
[Balitkabi]. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi- umbian. 2010. Peningkatan Produksi dan Kualitas Umbi-Umbian. Jakarta.
[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2012. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2004–2011 [internet]. [diacu 2014 Maret 10]. Tersedia dari
[FAO].Food and Agriculture Organization. 2012. Top Imports-Cassava Dried
2004-2011 [internet]. [diacu 2014 Maret 10]. Tersedia dari http://faostat.fao.org.
[Kementan] Kementrian Pertanian. 2012. Road Map Peningkatan Produksi Ubi Kayu Tahun 2010-2014. Jakarta : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. [Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2011. Analisis Kinerja
Perdagangan Komoditas Pertanian Vol.3 no.1. Jakarta : Pusdatin.
[Puslitbang]. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2014. Ubi Kayu unggul untuk Bioetanol. Jakarta.
[UN Comtrade]. UN Comtrade database. 2014. Exporter Cassava Dried [internet]. [diacu 2014 Mei 1]. Tersedia dari http://comtrade.un.org/data/.
[UNCTAD]. United Nations Conference on Trade and Development. 2012. Commodity Profile Cassava [internet]. [diacu 2014 Mei 1]. Tersedia dari http://www.unctad.info/en/Infocomm/AACP-Products/COMMODIRY-PROFILE---Cassava/.
Asmara, Rosihan dan Eka Pradana. 2011. Analisis Efisiensi Alokatif Agroindustri Chips Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Mocaf (Modified Cassava Flour) di Kabupaten Trenggalek [Jurnal]. Malang : AGRISE Hlm 1412-1425, Vol 11, No.3.
Asriani, Putri Suci. 2010. Analisis Integrasi Pasar dan Permintaan Ubikayu Indonesia di Pasar Dunia [Disertasi]. Yogyakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada.
Balai Penelitian Pascapanen Pertanian. 2002. Petunjuk Teknis Proses Pembuatan Aneka Tepung dari Bahan Pangan Sumber Karbohidrat Lokal. Jakarta. David, Fred R. 2009. Manajemen Strategi Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Direktorat Jenderal P2HP. 2014. Perkembangan Harga Ubi Kayu Tingkat
Produsen, Grosir, dan Eceran 2004-2011. Jakarta: Kementrian Pertanian. Hady, Hamdy.2004. Manajemen Bisnis Internasional. Bogor : Ghalia Indonesia. Hafni, Nurriska. 2011. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Aliran Ekspor Pisang Indonesia [Skripsi]. Bogor : Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Haryono. 2013. Strategi Kebijakan Kementrian Pertanian dalam Optimalisasi Lahan Suboptimal Mendukung Ketahanan Pangan Nasional [Prosiding]. Kementrian Pertanian.
Kalaba, Yulianti. 2012. Analisis Daya Saing Kakao Indonesia [Thesis]. Yogyakarta : Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada
http://bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3&id_subyek .=53
38
Lipsey, Richard G., Paul N. Courant,Douglas D. Pulvis, dan Peter O. Steiner. 1997. Pengantar Mikroekonomi Jilid Dua Edisi Kesepuluh. Penerjemah Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara
Mauludyan, Anna Vipta Resti. 2008. Elastisistas Permintaan Pangan Strategis Berdasarkan Analisis Data Susenas 2005 dan Implikasinya Terhadap Konsumsi dan Upaya Perbaikan Konsumsi Pangan Msyarakat Indonesia [Skripsi]. Bogor : Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Piyachomkwan, Kuakoon dan Morakot Tanticharoen. 2011. Cassava Industry in Thailand: Prospects [Jurnal]. The Journal of the Royal Institute of Thailand Volume III – 2011.
Poramacom, Nongnooch, Am-on Ungsuratana, Prasert Ungsuratana, dan Pornchai Supavititpattana. 2013. Cassava Production, Prices and Related Policy in Thailand [Jurnal]. American International Journal of Contemporary Research Vol. 3 No. 5; May 2013
Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantage [Bulletin] . Amerika Serikat : Harvard University .
Presiden Republik Indonesia. 2006. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 5., tentang Kebijakan Energi Nasional.
Saliem, Handewi dan Sri Nuryanti. 2011. Perspektif Ekonomi Global Kedelai dan Ubikayu Mendukung Swasembada. Jakarta : Kementrian Pertanian.
Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi kelima Jilid I. Penerjemah Haris Munandar. Jakarta : Erlangga
Saptana. 2011. Tinjauan Konseptual Mikro-Makro Daya Saing dan Strategi Pembanguan Pertanian. Bogor: Forum Penelitian Agro Ekonomi Hlm. 1-18, Vol.28,No.1.
Suprehatin.2006. Analisis Daya Saing Ekspor Nenas Segar Indonesia [Jurnal]. Bogor: Ilmu Pertanian Indonesia Hlm. 42-48, Vol.11, No.3.
Supriadi, Herman. 2006. Potensi, Kendala dan Peluang Pengembangan Agroindustri Berbasis Pangan Lokal Ubi Kayu. Jakarta : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Suprihatini. 2005. Daya Saing Ekspor Teh Indonesia di Pasar Teh Dunia [Jurnal]. Jakarta : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia Hlm. 1-29, Vol 23, No.1. Suryadi, Tatang. 2013. Analisis Penawaran dan Permintaan Ubi Kayu di
Indonesia [Disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Susilowati, Sri Hery dan Benny Rachman. Perkembangan Harga Pangan dan Implikasinya bagi Masyarakat Pedesaan [Paper]. Bogor : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Tijaja, Julia. 2009. The Impact of China’s Demand of SME’s in Thai
CassavaValue Chains [Paper]. Inggris : The Open University.
Van Bien, Pham, Hoang Kim, Tran Ngoc Ngoan, dan Joel J. Wang. 2008. New Developments in The Cassava Sector of Vietnam [Paper]. Thailand: CIAT Region Cassava Office for Asia.
Wulandari, Riana A. 2013. Analisis Daya Saing Ubi Jalar Indonesia di Pasar Internasional [Skripsi]. Bogor : Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
39 Lampiran 1 Negara tujuan ekspor ubi kayu Indonesia tahun 2013
Negara Tujuan Nilai Ekspor (US$)
Volume Ekspor (kg) persentase (%)
Australia 118 198 57 489 0.05
Brunei Darussalam 159 599 46 060 0.04
China 26 706 142 111 003 182 87.39
China, Hong Kong SAR 912 338 0.00
Hungary 1 250 500 0.00
Rep. of Korea 3 502 287 14 280 688 11.24
Malaysia 233 219 108 811 0.09
Other Asia, nes 55 143 221 714 0.17
Oman 56 30 0.00 Netherlands 165 902 75 345 0.06 New Zealand 96 707 212 864 0.17 Pakistan 8 922 39 300 0.03 Saudi Arabia 1 154 540 0.00 Singapore 28 109 8 055 0.01 Viet Nam 2 775 553 0.00
United Arab Emirates 4 910 8 280 0.01
United Kingdom 320 896 172 548 0.14
USA 705 225 788 434 0.62
TOTAL 32 111 406 127 024 731 100.00
40
Lampiran 2 Nilai Ekspor Komoditi Ubi Kayu di Tiga Negara Eksportir Terbesar dan Dunia Periode 2004-2011 (US$)
Negara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Indonesia 20 399 518 25 441 429 14 836 178 31 301 226 20 770 234 25 229 759 32 653 283 29 529 600
Thailand 373 437 370 317 127 763 453 966 766 556 783 688 477 546 872 605 198 056 814 645 037 978 593 112
Vietnam 62 858 494 61 619 922 139 485 889 187 995 554 156 923 705 323 587 559 211 299 224 413 360 939
Dunia 1 092 442 255 935 056 587 1 321 816 232 1 801 936 341 1 649 789 184 2 040 627 601 2 286 512 398 3 048 016 524
Lampiran 3 Total Ekspor Komoditas Pangan (beras, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar) di Tiga Negara Eksportir Ubi Kayu Terbesar dan Dunia Periode 2004-2011 (US$) Negara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Indonesia 58 038 878 52 132 068 22 825 009 46 948 821 43 191 199 37 919 139 51 344 879 86 637 191 Thailand 2 929 158 795 2 497 741 101 3 011 491 910 3 867 571 806 6 278 640 861 5 412 477 926 6 302 886 887 7 648 810 940 Vietnam 1 014 536 085 1 509 906 693 1 551 258 844 1 873 102 702 3 179 908 418 3 176 023 403 3 756 195 861 4 490 963 771 Dunia 26 107 988 167 26314 126198 27 362 482 580 38 499 403 156 58 243 757 853 55 119 023 656 66 067 344 702 76 194 223 105
Lampiran 4 Nilai RCA Tiga Negara Eksportir Ubi Kayu Terbesar Periode 2004-2011
Negara 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Laju (%/tahun) Rata-rata Indonesia 8.40 13.73 13.46 14.24 16.98 17.97 18.38 8.52 6 13.96 Thailand 3.05 3.57 3.12 3.08 2.69 3.02 3.73 3.20 2 3.18 Vietnam 1.48 1.15 1.86 2.14 1.74 2.75 1.63 2.30 14 1.88
41 Lampiran 5 Varietas unggul ubi kayu yang telah dilepas di Indonesia sejak
1978-2009
Varietas Asal usul Tahun dilepas Umur (bln) Hasil (t/ha) Keunggulan
Adira 1 Mangi/Ambon 1978 7-10 22 -Agak tahan tungau merah (Tetranichus bimaculatus) - Tahan terhadap bakteri hawar daun, Pseudomonas solanacearum, dan
Xanthomonas manihotis Adira 2 Mangi/Ambon 1978 8-12 22 -Cukup tahan tungau
merah (Tetranichus bimaculatus) - Tahan terhadap Pseudomonas solanacearum Adira 4 Silang bebas
dari
induk betina BIC 528
1978 10 35 - Cukup tahan tungau merah (Tetranichus bimaculatus) - Tahan terhadap Pseudomonas solanacearum dan Xanthomonas manihotis Malang 1 CM1015-19/CM849-1
1992 9-10 36,5 -Toleran tungau merah (Tetranichus bimaculatus) - Toleran bercak daun (Cercospora sp.) -Adaptasi cukup luas Malang 2
CM922-2/CM507-37
1992 8-10 31,5 -Agak peka tungau merah (Tetranichus bimaculatus) - Toleran bercak daun (Cercospora sp.) Darul
Hidayah
1998 8-12 102 -Agak peka tungau merah (Tetranichus sp.)
- Agak peka busuk jamur (Fusarium sp.)
UJ-3
Thailand 2000 8-10 20- 35 -Agak tahan CBB (Cassava Bacterial Blight)
UJ-5 Thailand 2000 9-10 25- 38 - Agak tahan CBB (Cassava Bacterial Blight) Malang 4 Silang bebas dari induk betina Adira 4
2001 9 39,7 -Agak tahan tungau merah (Tetranichus sp.)
-Adaptif terhadap hara suboptimal
Malang 6 MLG10071/M LG 10032
2001 9 36,4 -Agak tahan tungau merah (Tetranichus sp.)
-Adaptif terhadap hara suboptimal
42