• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebekumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak ditemukannya instrumen penilaian aspek afektif pada buku guru dan siswa pada pembelajaran tema Lingkungan Sahabat Kita dengan sub tema Manusia dan Lingkungan, Perubahan Lingkungan dan Pelestarian Lingkungan.

2. Pengembangan instrumen penilaian aspek afektif siswa disusun berdasarkan tema dan sub tema dari kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pelaksanaan proses pembelajaran dapat diketahui bahwa pada setiap pelaksanaan pertemuan pembelajaran di dalam kelas ada kompetensi yang dikembangkan yang sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikembangkan instrumen penilaian dari kompetensi yang dikembangkan tersebut.

3. Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli diketahui bahwa rata-rata penilaian pada komponen objektivitas yang terdiri dari dua sub komponen mengemukakan hasil rata-rata penilaian validitas sebasar 100,00 dan termasuk kategori sangat baik. Komponen sistematis dengan dua sub komponen penilaian rata-rata sebesar 100,00 dan termasuk kategori sangat baik. Komponen konstruksi yang terdiri dari dua sub komponen dengan perolehan nilai rata-rata validasi sebesar 83,33 termasuk kategori baik. Komponen kebahasaan dengan satu sub komponen dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 91,67 dengan kategori sangat baik. Komponen kepraktisan dengan dua

sangat baik. Selajuntnya hasil keseluruhan validasi ahli adalah sebesar 93,33 termasuk berkategori sangat baik.

5.2 Implikasi

Kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah tidak ditemukannya instrumen penilaian aspek afektif pada buku guru dan siswa,pengembangan instrumen penilaian aspek afektif siswa disusun berdasarkan tema dan sub tema dari kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pelaksanaan proses pembelajaran dapat diketahui bahwa pada setiap pelaksanaan pertemuan pembelajaran di dalam kelas ada kompetensi yang dikembangkan yang sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikembangkan instrumen penilaian dari kompetensi yang dikembangkan tersebut.

Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli diketahui bahwa rata-rata penilaian pada komponen objektivitas yang terdiri dari dua sub komponen mengemukakan hasil rata-rata penilaian validitas sebasar 100,00 dan termasuk kategori sangat baik. Komponen sistematis dengan dua sub komponen penilaian rata-rata sebesar 100,00 dan termasuk kategori sangat baik. Komponen konstruksi yang terdiri dari dua sub komponen dengan perolehan nilai rata-rata validasi sebesar 83,33 termasuk kategori baik. Komponen kebahasaan dengan satu sub komponen dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 91,67 dengan kategori sangat baik. Komponen kepraktisan dengan dua sub komponen dengan perolehan nilai rata- rata sebesar 95,84 dengan kategori sangat baik. Selajuntnya hasil keseluruhan validasi ahli adalah sebesar 93,33 termasuk berkategori sangat baik.

pengembangan instrumen penilaian khususnya terhadap penilaian aspek afektif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada penilaian aspek afektif, tentu akan memberi pengaruh terhadap perolehan hasil belajar siswa. Guru sudah seharusnya menempatkan aspek afektif siswa sebagai salah satu penilaian penting dalam hail belajar siswa. Maka guru perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1. Bagi guru hendaknya perlu mengetahui terlebih dahulu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, sebagai bahan apersepsi materi pembelajaran dapat diterima dengan baik dan bermakna.

2. Proses pembelajaran hendaknya dirancang dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan aspek afektif yang dimilikinya dan dapat memperkaya pengalaman belajar yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa.

3. Guru perlu mengetahui karateristik siswa seperti afektif yang dimiliki siswa sebagai salah faktor turut mempengaruhi hasil belajar, dengan demikian guru harus memiliki kreativitas dalam merancang penyampaian materi dan penilaian pembelajaran yang dapat mengakomodasi aspek afektif belajar siswa.

Dalam pembelajaran siswa akan diperoleh hasil belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karenanya guru yang profesional adalah guru yang terus meramu dan merancang pendekatan pembelajaran yang menarik dan efektif untuk mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah untuk memperhatikan dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peningkatan keterampilan mengajar sehingga guru mampu lebih optimal melaksanakan tugas mengajar.

2. Kepada guru untuk perlu memperhatikan karakteristik pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa dengan cara menyesuaikan karateristik materi pelajaran dengan sarana dan fasilitas pembelajaran yang akan digunakan sehingga materi pelajaran mudah dipahami oleh siswa.

3. Kepada siswa agar lebih mampu meningkatkan hasil belajar dengan cara lebih aktif

mengikuti kegiatan belajar, rajin mengulang pelajaran di rumah, dan banyak melakukan latihan sehingga lebih memahami materi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar.

4. Kepada peneliti lain diharapkan lebih mampu memperoleh hasil penelitian yang

lebih sempurna dengan melakukan penelitian berkaitan dengan pengembangan instrumen penilaian pembelajaran yang lainnya yang lebih tepat untuk meningkatkan kemampuan dan belajar siswa.

Abdurrahman. 2010. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora. Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Chaplin J. P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : Grafindo

Chasanah, Umi. 2010. Pengembangan Instrumen Penilaian Domain Afektif Pada

Mata Pelajaran PKn Di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Forum Sosial

Vol. V, No. 02. Universitas Sriwijaya.

Degeng, S. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta : Dekdikbud Dikti P2LPTK.

Depdiknas 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Derektoral Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Dick, W. and Carrey. 2001. The Systematic Design of Instrution. 4 th. Harper Colins Dimyati, Mudjiono .2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaipul Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif/ Jakarta : Rineka Cipta.

Ellis, K. A. (1997). Teaching and Learning Elementary Social Studies. MA. Abacon. Gagne, R.M. 1989. The Condition of Learning and Theory of Instruction. Fourth

Edition. New York : Holt. Rine Hart and Winston.

Harjaroh, Mami. 2010. Pengembangan Evaluasi Afektif Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Prodi D-II PGSD Guru Kelas Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.

Imanuela, Meilda.dkk. 2012. ‘Penggunaan Asam Sitrat dan natrium Bikarbonat

dalam Minuman Jeruk Nipis Berkarbonasi’. Dalam Jurnal Pendidikan Pjp FT

Unnes. No.3. Hal. 8-16

Krech, RS. Cruthpield dan Ballaccy.1963. Individual in Society. Tokyo: McGraw - Hill Kogahuska

Makmun, Syamsudin Abin, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009.

Oemar, Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

PP No.19 tahun 2005 pasal 64 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Robbins Stephen P. 2006. Prilaku Organisasi, Klaten: Intan Sejati.

Saifuddin Azwar. (2007). Sikap manusia Teori dan Pengaruhnya. Yokyaakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, W.(2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning (Teori & Aplikasinya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Thoha, Chabib. 1991. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Winkel, W.S. (1999), Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo

Dokumen terkait