• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa simpulan dan saran sebagai berikut.

A. Simpulan

1. Isi pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung terdiri atas tiga program utama sebagai bentuk pengembangan dari visi misi sekolah yaitu (1) Program Pengembangan Diri atau Life Skill; (2) Program X-Day; dan (3) Program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Khas SMA Plus Muthahhari (Dirasah Islamiyyah) dengan nilai karakter dominan yang dikembangkan yaitu nilai religiusitas, cinta kasih, empati, toleransi, pengetahuan diri, kerjasama, keberanian, dan berpikiran terbuka.

2. Metode pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung yaitu terdiri atas metode umum melalui program pembinaan dan metode khusus melalui model mata pelajaran tersendiri (Life Skill) dan model terintegrasi pada semua mata pelajaran. Sementara itu, beberapa metode penyampaian nilai moral yaitu berupa metode demokratis, metode pencarian bersama, metode siswa aktif, metode keteladanan, metode Life In, dan metode penjernihan nilai.

3. Proses pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung meliputi lima tahapan, yaitu Value Identification (Identifiaksi Nilai), Activity (Kegiatan), Learning Aids (Alat Bantu Pembelajaran), Unit Interaction (Unit Interaksi), dan Evaluation Segment (Bagian Penilaian).

4. Hal-hal yang menjadi kendala dalam pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung adalah rumitnya pengukuran keberhasilan penanaman nilai moral pada diri siswa, penerapan aturan nilai moral yang tidak dapat sempurna dilaksanakan akibat komunikasi pihak sekolah dengan pihak luar yang tidak selalu berjalan dengan baik, dan pengalokasian waktu pendidikan nilai moral yang kurang memadai.

5. Tindak lanjut dalam menangani kendala pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities dalam pengembangan karakter siswa SMA Plus Muthahhari Bandung yaitu dengan membawa siswa pada kondisi nyata yang berbeda dengan kesehariannya, mengadakan evaluasi berkelanjutan dilihat dari perkembangan moralitas siswa, memperbaiki komunikasi antar berbagai pihak, dan mengoptimalkan kualitas pendidikan nilai moral.

B. Saran

1. Saran Bagi Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nilai moral melalui program Living Values Activities, sekolah hendaknya lebih meningkatkan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait agar pelaksanaannya dapat optimal.

b. Agar proses pembelajaran nilai moral di sekolah dapat menjadi lebih maksimal lagi, hendaknya sekolah memberikan pembekalan yang memadai kepada guru non pendidikan nilai untuk berkekspresi secara kreatif dan inovatif dalam menciptakan, menentukan dan menggunakan metode pembelajaran dan pembinaan karakter siswa.

c. Pihak sekolah harus dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka mengoptimalkan proses pembentukan karakter siswa agar semakin berkualitas.

a. Guru adalah aktor yang memerankan peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembelajaran siswa. Oleh karena itu guru yang sudah unggul haruslah lebih unggul dalam sikap kreatif, aktif, dinamis, efektif, dan reformatif dalam setiap aktifitas pembinaan karakter. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengaktualisasikan segala pembinaan karakter yang telah diberikan. Pada akhirnya siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kualitasnya sebagai seorang manusia.

3. Saran Bagi siswa

a. Siswa sebagai subjek dan objek pendidikan nilai moral hendaknya memiliki pemahaman yang cukup akan fungsi pelaksanaan program Living Values Activities yang dilaksanakannya. Hal ini diperlukan untuk menumbuhkan rasa keikhlasan dan tanggung jawab sehingga proses internalisasi dapat terjadi secara maksimal pada diri siswa.

b. Perubahan sikap yang terjadi secara dinamis alangkah lebih baik jika berada pada garis yang positif, dalam arti ketika menemukan ketidaksesuaian dengan acuan moralitas siswa dapat selalu kembali berpikir jernih untuk memperbaikinya.

c. Penting untuk memberikan kesempatan kepada subjek didik untuk mempelajari dan berlatih menentukan pilihan moral. Nilai-nilai Pancasila seharusnya dijadikan landasan dalam menentukan pilihan, tidak cukup hanya dipahami apalagi hanya sekedar dihafal.

4. Saran Bagi Masyarakat

a. Diharapkan untuk ikut mendukung pendidikan nilai moral dan program Living Values Activities SMA Plus Muthahhari dengan ikut menjaga perilaku siswa dan perilaku diri selama berada dalam pengawasan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

b. Diharapkan masyarakat mampu untuk menjalankan fungsi kontrolnya terhadap SMA Plus Muthahhari dan berbagai program pengembangan karakter siswa yang ada

c. Sebaiknya masyarakat mulai memunculkan keberanian dan keterbukaan dalam memberi umpan balik atau masukan atau saran terhadap berbagai program yang telah dilaksanakan.

Adisusilo, J.R.S., (2013). Pembelajaran Nilai – Karakter, Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif.Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional, Menuju Bangsa Indonesia Yang Mandiri Dan Berdaya Saing Tinggi. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama.

Asmani, J.M. (2013). Buku Panduan Internalisai Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta : DIVA Press.

Aunillah, I.N. (2011). Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta : Laksana.

Bagus, Lorens. (2002). Kamus Filsafat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Bambang Q-Anees & Adang hambali (2008). Pendidikan Karakter Berbasis

Al-Qur’an. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Berkowitz, M.W., Battistich, V.A., Bier, M.C. (2008). “What Works in Character Education : What is Known and What Needs to be Known”. Handbook

of Moral and Character Education. New York : Tailor and Francis. Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan Moral, Tujuh Kebajikan Utama Agar

Anak Bermoral Tinggi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Branson, M. Et al.(1999). Belajar “Civic Education” dari Amerika. Yogyakarta : LKIS & The Asian Foundation (TAP).

Budimansyah, D. (2012). Dimensi – Dimensi Praktik Pendidikan Karakter. Bandung : Widya Aksara Press.

Budimansyah, D. (2012). Perancangan Pembelajaran Berbasis Karakter. Bandung : Widaya Aksara Press.

Budimansyah, D. & Suryadi, K. (2008). Pkn Dan Masyarakat Multikultural. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Sekolah

Chatib, M. (2012). Orangtuanya Manusia, Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung : Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

Chatib, M. (2010). Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung : Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

Chatib, M. (2011). Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung : Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

Chatib, M. & Said, A. (2012). Sekolah Anak – Anak Juara : Berbasis Kecerdasan Jamak Dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung : Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

Cogan, J.J. (1999). Developing the Civic Society : The Role of Civic Education. Bandung : CICED.

Creswell, J.W. (1998). Research Design Qualitativ and Quantitativ Approach. London : Sage Publication.

Creswell, J.W. (2010). Edisi Ketiga, Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Darmadi, H. (2009). Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Djahiri, A. K. (1984). Strategi Pengajaran Afektif – Niliai – Moral VCT dan Games dalam VCT. Bandung : Laboratorium PMPKN IKIP Bandung. Fraenkel, J.R. (1977). How to Teach About Values : An Analytic Approach. New

Jersey : Prentice Hall.

Guba, E.G. (1985). Metodologi Inkuri Naturalistik dalam Evaluasi Pendidikan. Jakarta.

Kerr, D. (1999). Citizenship Education : an International Comparison. London : National Foundation for Educational Research – NFER.

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lickona, T. (1992). Educating for Character : How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York : Bantam Books.

Lickona, T. (2008). Pendidikan Karakter, Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi PINTAR dan BAIK. Bandung : Penerbit Nusa Media.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter (Solusi Yang Tepat Untuk

Membangun Karakter Bangsa). Jakarta: Indonesia Heritage

Foundation.

Millan, J.H. & Schumacher, S.S. (2001). Research in Education : A Conceptual Introduction. New York : Addison Wesley Longman, Inc.

Milles & Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press;

Moleong, J.L. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muchtar, A.S. (2004). Pendidikan Dan Masalah Sosial Budaya. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri.

Mulyana, R. (2011). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Quigley, C.N. Buchanan, Jr. J. H., Bahmuler, C.F. (19991). Civitas : A Frame Work for Civic Education. Calabasas : Center for Civic Education. Said, M. (1976). Kajian Tentang Moral. Bandung : Angkasa.

Salahudin, A. & Alkrienciehie, I. (2013). Pendidikan Karakter, Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa. Bandung : CV. Pustaka Setia. Samani, M. & Hariyanto (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Soemargono, S. (2004). Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supadjar, D. (2005). Wulang Wuruk Jawa. Yoyakarta : Pustaka Dian.

Saripudin, D. & Ahmad, A.R., (2008). Masyarakat Dan Pendidikan, Perspektif Sosiologi. Malaysia : Yayasan Istana Abdulaziz.

Sujarwa (2011). Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Manusia Dan Fenomena Sosial Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono (2003). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta .

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung; CV. Alfabeta.

Suparno, P. Dkk (2002). Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta : Kanisius.

14 Tahun. Jakarta : PT. Grasindo.

Winataputra, U.S. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Pendidikan Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Gagasan, Instrumentasi, dan Praksis). Bandung : Widya Aksara Press.

Winataputra, U.S. & Budimansyah, D. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran). Bandung : Widya Aksara Press.

Ya’kub, H. (1988). Etika Islam Pembinaan Akhlak Karimah. Bandung :

Dipenogoro.

Wahab, A.A. & Sapriya (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Alfabeta.

Zuchdi, D. (2008). Humanisasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Zuriah, Nurul. (2008). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta: Bumi Aksara.

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi, Tesis, dan Disertasi :

Anggaraeni, D.N. (2012). Implementasi Living Values Activities Dalam Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Siswa (Studi Kasus di SD Hikmah Teladan Cimahi). UPI Bandung : Program Stufi Pendidikan Kewarganegaraan. (Skripsi) tidak diterbitkan.

Pendidikan Di PP Al-Basyariah). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (Disertasi) tidak diterbitkan.

Roziqin, M. Zainur (2007). Moral Pendidikan di Era Global, Pergeseran Pola Interaksi Guru – Murid di Era Global. (Disertasi), Malang, Penerbit Averroes Press.

Sardjiyo (2011). Kajian Model Implementasi Pendidikan Nilai Sebagai Dukungan Akademik Terhadap Pendidikan Karakter (Studi Kasus di Universitas Pendidikan Indonesia).. Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. (Disertasi) tidak diterbitkan.

Sutarjo (2011). Model Pengayaan Keagamaan Pada Bidang Studi Pai Di Smpit Assyifa Boarding School Jalancagak Subang. UPI Bandung: Program Studi Pendidikan Agama Islam. (Skripsi) tidak diterbitkan.

Yulianio, M. (2008). Dimensi Moral, Ilmu, dan Politik : Kajian Peran Tokoh Agama dalam Penyadaran Berpolitik. Malang (Disertasi) tidak diterbitkan.

Jurnal :

Dianti, P. (2014). Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mengembangkan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIPS). 23(1), hlm, 80-87.

Granzer, L.P. & Milson, J.A. (2006). Legislating The Good, A Survey and Evaluation of Character Education Legislation in United States. Educational Policy, 20 (3).

Auliya Aenul Hayati, 2015

Kajian nilai moral melalui program living values activities dalam pengembangan karakter siswa

hlm. 246-251.

Komariah, S.K. (2011). Model Pendidikan Nilai Moral Bagi Para Remaja Menurut Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim,

9(1), hlm. 45-54.

Matiaputty, J.K. (2010). Nilai-Nilai Kearifan Adat dan Tradisi dibalik Ritual Daur Hidup (Live Cycles) pada Masyarakat Nuaulu di Pulau Seram Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. JPIPS : Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 35 (XVIII), pp. 34.

Mahfudz, A. (2007). Nilai Dan Moral Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar (Perspektif Guru Sekolah Dasar di Sulawesi Tengah). Jurnal Civicus. II (9), pp. 636.

Matiaputty, J.K. (2010). Nilai-Nilai Kearifan Adat dan Tradisi dibalik Ritual Daur Hidup (Live Cycles) pada Masyarakat Nuaulu di Pulau Seram Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. JPIPS : Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 35 (XVIII), pp. 34.

Mahfudz, A. (2007). Nilai Dan Moral Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar (Perspektif Guru Sekolah Dasar di Sulawesi Tengah). Jurnal Civicus. II (9), pp. 636.

Pamela, E. & Waruwu, F.E. (2006). Efektivitas Living Value Education Program (Living Value : An Education Progam) Dalam Meningkatkan Harga Diri Remaja Akhir. Jurnal Provitae, 2(1), hlm. 12-20.

Putri, N.A. (2011). Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran Sosiologi. Jurnal Komunitas, 3(2). Hlm 205-2015

Rivaie, W.H. (2010). Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora. 1(1), hlm. 89-105.

Sapariyah, S. (2000). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. E-Journal Kesehatan.

Sulistyaningrum (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika. Prospektus Jurnal Ilmiah Unirow Tuban. 10(2), hlm. 206-215.

Wahyu (2011). Masalah dan Usaha Membangun Karakter Bangsa. Jurnal Komunitas, 3(2), hlm 138-149.

Wening, S. (2012) Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai.

Jurnal Pendidikan Karakter, II(1), hlm 55-66.

Wiyono, H. (2012). Pendidikan Karakter Dalam Bingkai Pembelajaran Di Sekolah. Jurnal Ilmiah Civis, II (2), hlm 1-18.

Dokumen terkait