• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksananakan di kelas V SD Negeri Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dilaksanakan sebanyak 2 siklus pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana jenis katrol, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana Jenis Katrol.

Sebelum plaksanaan PTK, kemampuan guru dalam membuat RPP sudah cukup baik sesuai dengan aturan pembuatan RPP, namun kelemahan teramati dari langkah-langkah pembelajaran yang tidak terperinci dan kurang mendetail serta pemilihan metode dan model yang masih kurang. Penyusunan RPP yang dirancang untuk perbaikan pembelajaran tetap mengacu pada aturan pembuatan RPP yang terdapat pada standar proses tahun 2007 yang meliputi : (1) Identitas mata pelajaran, (2) Standar kompetensi, (3) Kompetensi dasar, (4) Indikator pencapaian kompetensi, (5) Tujuan pembelajaran, (6) Materi ajar, (7) Alokasi waktu, (8) Metode pembelajaran, (9) Kegiatan pembelajaran, (10) Penilaian hasil belajar, (11) Sumber belajar. Pada siklus 1 dan siklus 2 pembelajaran penggunaan model Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pesawat sederhana jenis katrol meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sudah baik. Namun pada siklus 1 masih ada kekurangan pada aspek pemilihan materi ajar, kegiatan pembelajaran dan penilaian, pada langkah-langkah pembelajaran masih belum maksimal sesuai dengan tahap-tahap model Quantum Teaching. Guru belum secara maksimal dapat membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Namun secara keseluruhan RPP yangtelah dibuat sudah memnuhi kebutuhan pembelajaran. Aspek yang masih kurang pada siklus 1 disempurnakan pada siklus ke-2.

Pada siklus 2 perencanaan yang dirancang oleh peneliti sudah sangat baik, karena merupakan penyempurnaan dari siklus 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada siklus 2 dipandang sudah cukup efektif. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya persentase nilai yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 87% dan meningkat menjadi 97% pada siklus 2. Kenaiakan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 10%.

2. Proses Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana Jenis Katrol.

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunaan model Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhan jenis katrol di kelas V SD Negeri Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dilaksanakan dalam 2 siklus yang sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaki yaitu salah satunya pada tahap dari model Quantum Teaching yaitu tahap Namai dan Rayakan guru masih mengalami kesulitan dalam membimbing siswa untuk mencari informasi tentang konsep yang sedang dipelajari dan pada tahap rayakan pemberian penghargaan kepada siswa hanya secara verbal sehingga tidak menimbulkan motivasi untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Aspek yang masih kurang tersebut sudah mengalami perbaikan pada proses pembelajaran siklus 2 yaitu dengan memfasilitasi siswa mencari informasi sendiri dengan percobaan dan memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik sehingga pada akhir pembelajaran seluruh siswa merasa senang. Perolehan nilai pelaksanaan pembelajaran dengan model Quantum Teaching pada siklus 1 sebesar 81% dan mengalami peningkatan pada siklus 2 menjadi 95%. Kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 14%.

3. Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana Jenis Katrol

Hasil belajar siswa memahami materi pesawat sederhana jenis katrol dengan menggunakan model Quantum Teaching di kelas V SD Negeri Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya pada siklus 1 dan siklus 2 telah mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai

yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata hasil belajar siswa pada aspek kognitif sebesar 82% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 orang, pada aspek psikomotor sebesar 88% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 oranng, dan pada aspek afektif sebesar 69% dengan siswa yang mendapat nilai kurang (D) sebanyak 5 orang. Adapun pada siklus 2, rata-rata nilai hasil belajar siswa pada aspek kognitif sebesar 87% dan seluruh siswa telah tuntas, pada aspek psikomotor sebesar 92% dan seluruh siswa telah tuntas, sedangkan pada aspek afektif mencapai nilai rata-rata sebesar 77% dengan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang (D) sebanyak 2 orang. Dilihat dari rata-rata nilai siswa terjadi peningkatan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif atau psikomotr dari siklus 1 ke siklus 2. Dan jika dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa terlihat pada siklus pada siklus 2 seluruh siswa telah mencapai nilai KKM.

4. Faktor Pedukung dan Penghambat pada Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Quantum Teaching.

Berdasarkan temuan selama penelitian, terdapat faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan pembelajaran. Faktor pendukung diantaranya yaitu sikap antusias guru (peneliti) saat pembelajaran, sikap aktif dan antusias siswa mengikuti pembelajaran, pengaturan bangku yang sangat baik dengan menggunakan bentuk U, kondisi kelas rapih dan nyaman untuk melaksanakan pembelajaran, media pembelajaran yang cukup memadai, dan guru yang menjadi observer sudah memahami model Quantum Teaching sehingga pada pelaksanaannya banyak memberikan masukan untuk lebih baik lagi.

Faktor penghambat yang ditemukan selama penelitian yaitu, masih ada beberapa siswa yang malas mengikuti pembelajaran, guru (peneliti) masih cukup kesulitan untuk mengendalikan beberapa siswa yang sangat aktif, dan suasana lingkungan di luar kelas yang gaduh karena SD yang dijadikan penelitian merupakan SD komplek yang terdiri dari 5 SD juga sebagai faktor penghambat proses pembelajaran.

Dari berbagai analisis dan pembahasan hasil observasi penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan tindakan kelas dengan

penggunaan model Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi pesawat sederhana jenis katrol pada siswa kelas V SD Negeri Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya telah berhasil dengan baik menurut kriteria-kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dan hipotesis tindakan yaitu “Apabila penggunaan model Quantum Teaching dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi secara tepat maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V” dapat dibuktikan.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian, berikut ini peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Peneliti menemukan bahwa penggunaan model Quantum Teaching terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa, motivasi dan minat belajar siswa. oleh karena itu peneliti menyarankan agar guru lain mencoba menerapkan model Quantum Teaching untuk meningkatkan proses pembelajaran.

2. Guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA dengan berbagai metode, model dan pendekatan yang bervariasi. Guru harus mengembangkan wawasan dan kemampuan diri untuk menambah wawasan dan pengetahuan dengan jalur akademik atau mengumpulkan referensi yang menunjang untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sehingga akhirnya akan meningkatkan kompetensi dan profesional guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk membentuk masyarakat Indonesia yang handal dan berkualitas.

3. Alat peraga yang ada di sekolah, khususnya alat peraga yang menunjang proses pembelajaran IPA harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, hal ini dapat membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan akan menciptakan pembelajaran yang aktif kreatif dan bermakna bagi siswa.

4. Dinas pendidikan agar lebih banyak memberikan pelatihan-pelatihan khusunya yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran khusunya keterampilan dalam menggunakan alat peraga IPA.

Dokumen terkait