• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Penelitian ini terdiri dari 115 orang lansia yang berjenis kelamin laki–laki dan perempuan yang rata–rata berada pada rentang usia 60–74 tahun. Status pernikahan lansia yang tinggal di panti maupun bersama keluarga adalah janda/duda. Secara keseluruhan, tingkat pendidikan lansia yang tinggal di panti dan bersama keluarga adalah tidak sekolah dan tergolong pada kategori tidak bekerja dan pensiunan. Pendapatan lansia yang tinggal di panti maupun bersama keluarga tergolong tinggi (Rp 1000000 – Rp 3000000).

Secara keseluruhan, pangan sumber kalsium yang paling sering dikonsumsi lansia baik yang tinggal di panti maupun non panti adalah kacang–

36

seminggu. Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi lansia yang tinggal dipanti maupun bersama keluarga adalah air putih dengan frekuensi 31 kali dalam seminggu. Jenis minuman lainnya yang paling sering dikonsumsi adalah teh dan kopi sebanyak 5–7 kali dalam seminggu.

Secara keseluruhan, rata–rata tingkat kecukupan energi lansia yang tinggal di panti maupun keluarga tergolong dalam kategori normal sedangkan protein masih tergolong dalam kategori defisit berat. Tingkat kecukupan vitamin dan mineral pada umumnya tergolong defisit terutama kalsium, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin B6. Namun, berbeda pada tingkat kecukupan zat besi lansia yang tinggal bersama keluarga, yang sudah tergolong cukup sedangkan yang tinggal di panti masih tergolong kurang. Status gizi lansia yang tinggal dipanti maupun bersama keluarga pada umumnya berstatus gizi normal (34.8%), berstatus gizi overweight (29.6%), berstatus gizi obese (34.3%), hanya 11.3% lansia berstatus gizi kurang.

Lebih dari setengah lansia yang tinggal di panti dan bersama keluarga tergolong dalam kategori hipertensi dan hanya 27.8% tergolong normal. Lebih dari setengah lansia yang tinggal di panti maupun bersama keluarga yang berjenis kelamin laki–laki dan perempuan memiliki kadar hemoglobin kurang dari normal cenderung mengalami anemia. Keseluruhan lansia yang tinggal di panti dan bersama keluarga memiliki persepsi status kesehatan yang tergolong dalam kategori baik. Jenis penyakit utama yang sering dialami lansia yang tinggal di panti maupun bersama keluarga adalah hipertensi (41.7%), arthritis (45.2%) dan sakit maag (32.2%). Disabilitas fisik lansia menunjukkan bahwa sebagian besar lansia tergolong baik untuk pendengaran akan tetapi sebanyak 46.1% lansia sudah mengalami gangguan penglihatan. Pemeriksaan kesehatan yang sering dilakukan keseluruhan lansia adalah tekanan darah (63.5%) dan fisik (42.6%). Keseluruhan lansia menjaga kesehatannya dengan menjaga pola makan (72.2%), menghindari makanan tertentu (66.1%), menghindari stress (62.6%), berolahraga (68.7%) dan beribadah (76.5%).

Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi. Uji korelasi Spearman menunjukkan vitamin B1, vitamin B2, status anemia dan status gizi berhubungan signifikan dengan status kesehatan. Uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan darah dengan status anemia akan tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan zat besi dengan status anemia.

Saran

Konsumsi pangan sumber zat besi terutama besi heme masih sangat rendah. Keterbatasan dana yang tersedia mengakibatkan konsumsi lauk hewani seperti daging merah yang merupakan sumber zat besi utama masih sangat kurang, baik pada lansia yang tinggal di panti maupun bersama keluarga. Selain itu, sebaiknya perlu adanya tenaga kesehatan, khususnya ahli gizi sehingga lebih memerhatikan pola makan dan jenis makanan yang tepat untuk lansia. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi faktor–faktor yang mempengaruhi anemia dan risiko penyakit yang terjadi pada lansia.

37

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Anggraeni AC. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Jakarta (ID): Graha Ilmu.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): EGC.

. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Palembang (ID): Universitas Sriwijaya.

Atmaja NT. 2012. Konsumsi kalsium, status gizi, tekanan darah dan hubungannya terhadap keluhan sendi pada lansia di panti werdha Kota Bandung [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Azad N. 2003. Nutrition in the Elderly. The Canadian Journal of Diagnosis. 55: 83-93

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Penduduk Usia Lanjut. Jakarta (ID): CV Nasional Indah.

. 2010. Statistik Laju Penduduk Indonesia 2010. Jakarta (ID): BPS.

Batubara M et al. 2012. Gambaran perilaku konsumsi pangan dan status gizi lanjut usia di Kelurahan Pekan Tanjung Pura Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat tahun 2012. Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat. Medan (ID): Universitas Sumatra Utara.

Bellows L , Moore R. 2012. Water–Soluble Vitamins : B–Complex and Vitamin C. Colorado State University (US).

Darmojo BR, Martono H. 2004. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta (ID): Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Darmojo BR. 2006. Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, FKUI, Jakarta 8(2). Jakarta (ID): EGC.

. 2009. Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi 4. Jakarta (ID) : FKUI.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI. 1996. Pedoman Praktis Pemantauan Gizi Orang Dewasa. Jakarta (ID): Departemen Kesehatan Republik Indonesia. .1998. Pedoman Kesehatan Usia Lanjut

bagi Petugas Kesehatan ii Materi Pembinaan. Jakarta (ID): Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta (ID): Depkes RI.

. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta (ID): Depkes RI

Destyana R, Saryono, Mursiyam. 2009. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah dan golongan darah di Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur. The Soedirman Journal of Nursing. 4(2):54-60.

DISKOMINFO Bandung. 2011. Keadaan geografis Kecamatan Sukasari. http://www.bandung.go.id/ [diakses 07 Juli 2013].

38

Ernitasari PD, Djarwoto B, Siswati T. 2009. Pola makan, rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) dan tekanan darah di puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 6(2):71–77.

Fatmah. 2006. Respons imunitas yang rendah pada tubuh manusia usia lanjut. Makara Kesehatan. 10(1):47–53.

. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta (ID): Erlangga.

Fauziah S. 2012. Konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Salam Sejahtera Bogor [Skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Ed ke–2. New York (US): Oxford University Press.

Gross LS, Li Li, Ford ES, Liu S. 2004. Increased consumption of refined carbohydrates and the epidemic of type 2 diabetes in the United States : an ecologic assessment. Am J Clin Nutr. 79: 774–9.

Harris NG. 2004. Nutrition in Aging. Di dalam: Mahan LK, Escott–Stump S,

editor. Krause’s Food, Nutrition & Diet Therapy 11 th ed. USA (US): Elsevier. hlm. 319–396.

Hayens B et al. 2003. Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi. Jakarta (ID): Ladang Pustaka.

Henry CJK. 2005. Basal Metabolic Rate Studies in Humans : Measurements and development of new equations. Public Health Nutrition. 8(7)A:1133–1152. Humeid E. 2013. Hubungan tingkat kecukupan protein dan zat besi (Fe) dengan

kadar hemoglobin ibu hamil di Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Ilich JZ, Kerstetter JE. 2003. Nutrition in bone health revisited : a story beyond calcium. Review. J American College Nutr. 19 (6) ; 715–737.

Jauhari M. 2003. Status gizi, kesehatan dan kondisi mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta [Tesis]. Bogor (ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[Komnas Lansia] Komisi Nasional Lanjut Usia. 2010. Pedoman Active Aging (Penuaan Aktif) Bagi Pengelola dan Masyarakat. Jakarta (ID) : Komnas Lansia.

Khomsan A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta (ID): Raja Grafindo Persada.

Kim JH, Ha AW, Shin DJ, Choi DW, Park SJ, Kang NE, & Kim YS. 2010. Eating habits, obesity related behaviors, and effects of Danhak exersice in elderly Koreans. Nutr. Res. and Pract. 4(4): 295—302. Doi :10.4162/nrp.2010.4.4.295.

Krummel DA. 2004. Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Disease. Di dalam : Mahan LK dan Escott Stump S, editor. Food, Nutrition and Diet Therapy. USA (US): Saunders co. hlm 286–303.

Lemeshow. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta (ID). Alih Bahasa.

Lukmasari YW.2010. Perbedaan pola konsumsi inhibitor Fe pada ibu hamil anemia dan non anemia di wilayah kerja puskesmas Gamping Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Mahan K, Escott S. 2008. Food, Nutrition, and Diet Therapy. USA (US): W.B Saunders Company. Muchtadi D, Palupi NS, Astawan M. 1993.

39 Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jakarta (ID): Pustaka Sinar Harapan.

Martianto D, Ariani M. 2004. Analisis Perubahan Konsumsi dan Pola Konsumsi Pangan Masyarakat dalam Dekade Terakhir. Di dalam Soekirman dkk. editor. Jakarta (ID): Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII.

Mainake MB. 2012. Hubungan antara tingkat asupan energi dengan status gizi lansia di Kelurahan Mapanget Barat Kecamatan Mapanget Kota Manado [Artikel Penelitian]. Manado (ID). Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Sam Ratulangi.

McCabe LD, Martin BR, McCabe GP, Johnston CC, Weaver CM, Peacock M.. 2004. Dairy intakes affect bone density in the elderly. Am J Clin Nutr. 80: 1066–1074.

Notoatmojo S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta (ID): Penerbit Rineka Cipta

Nuryanti et al. 2012. Hubungan perubahan peran diri dengan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di UPT PSLU Pasuruan Babat Lamongan. Jurnal Penuaan dan Kesehatan Mental. 22(1):1–7.

Palmer et al. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta (ID): Erlangga.

Patriasih R. 2005. Pengetahuan dan sikap gizi, perilaku makan serta status gizi manula pada panti werdha di Kota Bandung [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Potter PA, Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental : Konsep, Proses, dan Praktik. Renata Komalasari dkk, penerjemah. Jakarta (ID): EGC. Ed ke-4. Puspitasari A. 2011. Keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi

dan status gizi lansia peserta dan bukan peserta home care di Tegal Alur, Jakarta Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Rusilanti, Kusharto CM. 2006. Model hubungan aspek psikososial dan aktivitas fisik dengan status gizi lansia. Jurnal Gizi dan Pangan. 1(1):29–35

______________ . Aspek psikososial, aktivitas fisik dan konsumsi makanan lansia di masyarakat. Jurnal Gizi dan Pangan. 1(2):1–7

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Laporan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Soriguer F, Martinez GR, Dobarganes MC, Almeida JMG, Estera I, Beltran M, Adana MSRD, Tinahones F, Zumaqvero JMG, Fuentes EG et al. 2003. Hypertention is related to the degradation of dietary frying oils. Am J Clin Nutr. 78:1092-1097.

Sukandar D. 2007. Studi sosial ekonomi, aspek pangan, gizi, dan sanitasi. Bogor (ID): Departemen Gizi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Supariasa et al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tarbiyati et al. 2004. Hubungan antara insomnia dan depresi pada lanjut usia di Kecamatan Mergangsan Yogyakarta [Resume Jurnal]. Yogyakarta (ID): Fakultas Kedokteran : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Thankachan P et al. 2008. Iron absorption in young Indian women: the interaction of iron status with the influence of tea and ascorbic acid. Am J Clin Nutr. 87(88): 1–6.

40

Wellman NS, Kamp BJ. 2004. Nutrition in Aging. Di dalam : Mahan LK dan Escott Stump S, editor. Food, Nutrition and Diet Therapy. USA (US): Saunders co. hlm 833–859.

[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta (ID): LIPI.

Wirakusumah E. 2001. Menu Sehat untuk Lanjut Usia. Jakarta (ID): Puspa Swara. . 2002. Tetap Bugar di Usia Lanjut. Jakarta (ID): Trubus

Agriwidya.

[WHO] World Health Organization. 2005. Cut off point nutritional status. http://www.euro.who.intnutrtion–20030507_1 [diakses 10 Juli 2013]

Wulansari Y. 2006. Estimasi kerugian ekonomi akibat anemia gizi besi di berbagai provinsi di Indonesia dan biaya penanggulangan melalui suplementasi [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Zaddana C. 2011. Keadaan sosial ekonomi, pola konsumsi makan, status gizi, tingkat stres dan status kesehatan lansia wanita peserta pemberdayaan lansia di Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Gizi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Zarianis. 2006. Efek suplementasi besi-vitamin C dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin anak sekolah dasar yang anemia di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak [Tesis]. Semarang (ID): Program Magister Gizi Masyarakat. Universitas Diponegoro.

41 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN

KUESIONER

STUDI STATUS GIZI, KARAKTERISTIK KESEHATAN DAN ASPEK PSIKOSOSIAL LANSIA YANG TINGGAL

DENGAN KELUARGA DAN DI PANTI WREDHA Sheet 1:Colans

1. Enumerator A1 : 1.Wiwi 2.Okta 3.Iin 4.Nining 6. ______ 2. Tanggal wawancara A2 : ____________________ 2012

3. Nomer Responden A3 : ____________________

4. Nama Responden A4 : _________________________________________ _____

5. Tinggal bersama dengan A5 : 1. Panti Wredha, A5L nama: Panti __________________

2. Keluarga

3. Tinggal sendiri/berdua, dekat keluarga (dalam 1 Rt/Rw)

4. Tinggal sendiri/berdua, jauh dari keluarga Alamat Rumah/Panti 6. Rt A6 : ____________________________ 7. Rw A7 : ____________________________ 8. Desa A8 : ____________________________ 9. Kelurahan A9 : ____________________________ 10. Kecamatan A10 : ____________________________ 11. Jam mulai wawancara A11 : ____________________________ 12. Jam selesai wawancara A12 : ____________________________

42

Sheet 2: Karaklans

B. KARAKTERISTIK LANSIA

1. Nama B1 ____________________________

2. Jenis Kelamin B2 1. Laki–laki 2. Perempuan

3. Umur B3 _________ Tahun 4. Agama B4 1. Islam 2. Kristen/Katolik 3. Hindu 4. Budha 5. Lainnya, B4L___________ 5. Lama pendidikan B5 __________ tahun

6. Pendidikan terakhir (berdasarkan ijazah terakhir) B6 1. Tidak sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan tinggi

7. Pekerjaan B7 1. Tidak bekerja

2. Pedagang 3. PNS/ABRI 4. Swasta 5. Pensiunan 6. Buruh 7. Petani

8. Lain–lain, sebutkan

B7L:___________________ 8. Status pernikahan saat ini B8 1. Menikah

2. Janda/Duda 3. Tidak Menikah

Sheet 3: Sokelans

C.SOSIAL KELUARGA LANSIA (Ditanyakan kepada lansia non panti wredha, responden tidak ikut didata)

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

No Nama

Hub. dengan responden1)

Usia JK2) Pendidikan 3) Pekerjaan Utama4) 1 2 3 4 5 6

43 7 8 9 10 Keterangan :

1).Hubungan dengan responden : 1.Suami 2.Istri 3.Anak 4.Kakek 5.Nenek 6. Cucu 7.Lainnya,sebutkan

2).Jenis Kelamin : 1=Laki–laki. 2=Perempuan

3).Pendidkan : 1.Tidak sekolah, 2.SD, 3.SLTP, 4.SLTA, 5.PT

4).Pekerjaan : 1=Tidak bekerja, 2=Petani, 3=Buruh, 4=Karyawan, 5=Pegawai negeri, 6=lainnya,sebutkan, 7.N/A

STATUS EKONOMI LANSIA Sheet 4: Incomkelans

D.PENDAPATAN KELUARGA LANSIA

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9

Anggota Keluarga Jenis Pekerjaan Pendapatan

1)

:Rp per Jumlah Hari

Kerja2)

Hari Minggu Bulan

2 ) Tahun hari/ mgg mgg/ bln bln/ thn 1. Lansia a. Pensiunan b. Kiriman

c. Hasil kerja sendiri d. Lain–lain: 2. Anggota lainnya3 1. Pasangan (suami/istri) a. 2. Anak a. b. 3. Cucu a. b. 4. Lainnya a. b. Keterangan :

1) Pilih salah satu (hari, minggu, bulan, tahun)

2) Kolom bulan digunakan untuk merekap kolom sebelumnya dan harus terisi 3) ditanyakan kepada lansia non panti wredha

Sheet5: Expenditurlans

E. PENGELUARAN

E1. PENGELUARAN LANSIA DI PANTI =1

44

No. Jenis Pengeluaran

Pengeluaran (Rp) per

Harian Mingguan Bulanan Tahuna

n

1. PANGAN

1.Makanan jajanan (total) #

2. NON PANGAN

2.1. Keperluan pribadi (total) #

2.1.1. Sabun mandi 2.1.2. Pasta gigi 2.1.3. Sabun cuci 2.1.4. Shampoo 2.2. Pakaian (total) # 2.3. Sosial (total) # 2.3.1 Sumbangan 2.3.2 Zakat 2.3.3 Memberi keluarga 2.3.3 Lain–lain

2.4. Biaya tinggal di panti (total) #

2.5. Biaya kesehatan (total) #

2.6. Rokok (total) #

2.7 Pulsa (total) #

E2. PENGELUARAN LANSIA NON PANTI WREDHA = 2

E2 E3 E4

No. Jenis Pengeluaran

Pengeluaran (Rp) per

Harian Mingguan Bulanan Tahuna

n

1. PANGAN

1.1. Makanan utama (total) #

1.2. Makanan jajanan (total) #

2. NON PANGAN

2.1. Keperluan pribadi (total) #

2.1.1 Sabun mandi 2.1.2 Pasta gigi 2.1.3 Sabun cuci 2.1.4 Shampoo 2.2 Pakaian (total) # 2.3 Sosial (total) # 2.3.1 Sumbangan 2.3.2 Zakat 2.3.3 Memberi keluarga 2.3.3 Lain–lain

2.4. Biaya kesehatan (total) #

2.5. Rokok (total) #

2.6. Lainnya (total) #

2.6.1 Listrik 2.6.2. Pulsa/telepon

45

E2 E3 E4

No. Jenis Pengeluaran

Pengeluaran (Rp) per

Harian Mingguan Bulanan Tahuna

n

2.6.3. Bahan bakar

Sheet6: FFQ

F. Food Frequency Lansia (pangan sumber kalsium)

F1 F2 F3 F4 F5 F6

No. Jenis Pangan Frekuensi ... kali per URT per kali

makan

Hari Minggu Bulan Tahun

1 Bayam 2 Ikan teri 3 Tempe 4 Tahu 5 Daun singkong Sheet7: Pokonmi

G.POLA KONSUMSI MINUMAN LANSIA

G1 G2 G3 G4 G5

No. Jenis Minuman

Frekuensi Minum (kali per)

Volume yang diminum setiap kali minum

Harian Mingguan URT ml

Lansia: Air putih 8 1 gelas 200

1. Air putih 2. Susu 3. Teh 4. Kopi

5. Sirup (sari buah)

6. Juice

7. Jamu

8. Lainnya, sebutkan J8L:______________

Sheet8: Recallans

H.KONSUMSI PANGAN LANSIA

H1. Hari ke–1 = 1

H2 H3

No. Kode1) Pangan/bahan2

)

URT

gr/URT Sisa (URT)

gr/UR T sisa Berat Bersih (gr)3) No. satuan Satuan 0. 158 Ayam 1 Ptg sdg 50 2 48 0. 1. 1. 2. 2. 3. 3.

46 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13. 14. 14. 15. 15. 16. 16. 17. 17. 18. 18. 19. 19. 20. 20. H1. Hari ke–2 = 2 H2 H3 No. Ko de1) Pangan/baha n2) URT gr/ U RT Sisa (URT) gr/URT sisa Berat Bersih (gr)3) No. satuan Satuan 0. 158 Ayam 1 Ptg sdg 50 2 48 0. 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13. 14. 14. 15. 15. 16. 16. 17. 17. 18. 18. 19. 19. 20. 20. Keterangan:

1) Berikan kode pangan/bahan pada saat editing sesuai kode pangan

2) Sebut nama bahan pangan bila pangan tersebut tidak tercantum pada DKBM 3) Berat bersih = (gr/URT) – (gr/URT sisa)

47

Sheet9:Statgizlans

I. STATUS GIZI LANSIA

1. Berat Badan K1 = kg

2. Tinggi Lutut K2 = cm

3. Tekanan Darah (sistolik) K3

4. Tekanan Darah (diastolik) K4 =

5. Hb K5 =

Sheet10:Statkeslans

J. STATUS KESEHATAN LANSIA

I.STATUS KESEHATAN LANSIA SAAT INI

Estimasi Status Global Pasien

1. Bagaimana kondisi kesehatan yang Anda rasakan saat ini?Pilih salah satu skala berikut ini

L1:

SANGAT BURUK SEDANG BAIK

0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0 9.5 10.0

2. Penyakit yang terdiagnosis (berdasarkan diagnosis dokter):

2.1. Tekanan darah tinggi

2.2. Artritis (radang sendi/rematik) 2.3. Sindroma dyspepsia (sakit maag) 2.4. Penyakit jantung pembuluh darah 2.5. Diabetes

2.6. Penyakit pernafasan (asma/radang paru) 2.7. Dislipidemia (kolesterol)

2.8. Batu ginjal 2.9. Katarak

2.10 Lain–lain, sebutkan…………

L21 L22 L23 L24 L25 L26 L27 L28 L29 L210 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak Problem fisik/disabilitas

3. Masalah penglihatan L3: 1. Bisa melihat tanpa kacamata

2. Bisa melihat dengan bantuan kacamata 3. Masalah penglihatan serius

4. Masalah pendengaran L4: 1. Bisa mendengar dengan baik.

2.Bisa mendengar dengan bantuan alat bantu dengar (ABD) 3. Masalah pendengaran serius

II.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Jenis pemeriksaan rutin L6 Kode Jawaban

6.1. Pemeriksaan fisik L61 1=Ya 2=Tidak

6.2. EKG (Rekam jantung) L62 1=Ya 2=Tidak

6.3. Tekanan darah L63 1=Ya 2=Tidak

6.4. Gula darah L64 1=Ya 2=Tidak

48

6.6. Fungsi hati/ginjal L66 1=Ya 2=Tidak

6.7. Rontgen L67 1=Ya 2=Tidak

6.8. Urinalisis L68 1=Ya 2=Tidak

6.9. Lain–lain, sebutkan:L69L :__________________________ L69 1=Ya 2=Tidak

Efforts to keep healthy living

9. Apa yang anda lakukan untuk menjaga kesehatan? 9.1. Menjaga pola makan

9.2. Menghindari makanan tertentu 9.3. Menghindari stress

9.4. Berolah raga 9.5. Mengonsumsi jamu 9.6. Mengonsumsi suplemen 9.7. Rutin cek kesehatan ke dokter 9.8. Beribadah L91 L92 L93 L94 L95 L96 L97 L98 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak 1=Ya 2=Tidak

Dokumen terkait