• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini peneliti mengemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

A. Simpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan:

1. Perencanaan pembelajaran menyimak dan berbicara cerita rakyat dengan menggunakan media audio visualdilakukan sebanyak tiga siklus. Dalam perencanaan pembelajaran, peneliti menyiapkan instrumen yang akan digunakan, baik instrumen pembelajaran maupun instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kemudian peneliti memeriksa kelengkapan peralatan termasuk menyesuaikan tegangan listrik yang tersedia di sekolah, mempelajari bahan penyerta, mempelajari materi ajar yang akan disampaikan, menyiapkan video yang akan diputar ketika pembelajaran berlangsung dan menyiapkan media audio visual berupa laptop, proyektor dan speaker.

2. Pelaksanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual memiliki fokus yang sama setiap siklusnya, yaitu menentukan unsur intrinsik cerita dan menuliskan ringkasan cerita, tetapi video yang diputar berbeda setiap siklusnya. Sedangkan dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan media audio visual memiliki fokus yang sama setiap siklusnya, yaitu menceritakan kembali cerita yang telah disimak. Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif, pada siklus II pembelajaran juga menggunakan pendekatan kooperatif dengan model Number Heads Together (NHT),

78

Isnie Nendita Rachmadani, 2014

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara pada siswa Sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedangkan pada siklus III pembelajaran dilakukan menggunakan metode tanya jawab.

3. Hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menyimak dan berbicara lebih meningkat lagi, hal ini terlihat dari nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I yaitu 66,15, kemudian siklus II menjadi 81,95, dan siklus III menjadi 86,36. Begitu juga dalam keterampilan berbicara siswa pada siklus I, terdapat 13 siswa atau 50% termasuk dalam kategori kurang, 5 siswa atau 19,23% termasuk dalam kategori cukup, dan 8 siswa atau 30,76% termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II, terdapat 2 siswa atau 8,69% termasuk dalam kategori kurang, 4 siswa atau 17,39% termasuk kategori cukup, dan 17 siswa atau 73,91% termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada siklus III, terdapat 2 siswa atau 9,09% termasuk dalam kategori kurang, 3 siswa atau 13,63% termasuk dalam kategori cukup, dan 17 siswa atau 77,27% termasuk dalam kategori baik dalam berbicara.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penulis ingin menyampaikan rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan peneliti selanjutnya.

1. Guru dianjurkan menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat, agar pembelajaran menyimak dan berbicara menjadi menarik dan menyenangkan.

2. Sebaiknya siswa dibiasakan untuk berlatih menyimak dan berbicara agar keterampilan menyimak dan berbicara siswa semakin menyimak.

3. Penggunaan media audio visual dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terhadap aspek keterampilan bahasa lainnya. Penggunaan media

audio visual dalam pembelajaran menyimak dan berbicara dapat menarik

perhatian siswa meningkatkan minat belajar siswa. Namun untuk penggunaan media ini, guru harus memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menunjang penggunaan media tersebut, seperti tegangan listrik yang tersedia.

79

Isnie Nendita Rachmadani, 2014

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara pada siswa Sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2010). Kemampuan berbahasa Indonesia di perguruan tinggi. Bandung: Maulan Media Grafika.

Cahyani, I. & Hodijah. (2007). Kemampuan berbahasa di sekolah dasar. Bandung: UPI PRESS.

Dantes, N. (2012). Metode penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Dede, H. (2011). Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V

dengan media compic (computer picture) SDN Soka 34/2 Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Derti. (2011).Meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara storytelling

bagi siswa kelas III SD negeri 2 Tonjoung Kecamatan Palaseman Kabupaten Cirebon. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hamidah, S. (2013).Penerapan metode storytelling untuk meningkatkan

kemampuan menyimak dan berbicara pada siswa kelas V sekolah dasar.

(Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kastari Sentra. (2013). Dongeng cerita rakyat malin kundang- kastari animation

official. [online]. Tersedia di:

http://www.youtube.com/watch?v=LqkBzKXDJYE. Diakses 27 April 2014. Kastari Sentra. (2014). Dongeng cerita rakyat keong emas HD- kastari animation

official. [online]. Tersedia di:

http://www.youtube.com/watch?v=64qcluea_n4. Diakses 27 April 2014. Kastari Sentra. (2014). Dongeng cerita rakyat timun mas HD- kastari animation

official. [online]. Tersedia di:

http://www.youtube.com/watch?v=Hz4BasSAx0w. Diakses 27 April 2014. Liana, A. (2013).Penggunaan media audio visual film untuk meningkatkan

80

Isnie Nendita Rachmadani, 2014

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara pada siswa Sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Naili, R. (2012).Media audio visual. [online]. Tersedia di: http://rochmatun-naili.blogspot.com/2012/05/media-audio-visual.html. Diakses 16 Maret 2014.

Resmini, N., Hartati, T. & Cahyani, I. (2009). Pendidikan dan pengembangan

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Setawan, W. (2013).Penggunaan media audio visual pada pembelajaran bahasa

Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicara. (Skripsi). Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008).Media pembelajaran. Bandung: UPI PRESS. Tarigan, G. H. (1986). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, G. H. (2013).Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, G. H. (2013).Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI.

Utami, E. (2013).Pengertian bahasa Indonesia menurut para ahli. [online]. Tersedia di:

http://tatautamibrawijayaairlangga.blogspot.com/2013/11/pengertian-bahasa-indonesia-menurut.html. Diakses 16 Maret 2014.

Dokumen terkait