• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tentang bagaimana meningkatkan pemahaman konsep pecahan desimal pada siswa Kelas IV SD N 1 Karanggan kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, dapat ditarik kesimpulan:

a. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang pertama dilakukan oleh guru adalah membuat dan menyediakan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran, guru menjelaskan materi dan memberikan beberapa contoh soal yang dikerjakan bersama-sama (tahap 1). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri kelompok A dan kelompok B (tahap 2). kemudian setiap siswa diberikan kartu pertanyaan atau jawaban yang harus diselesaikan (tahap 3), guru menyampaikan kepada siswa harus mencocokkan kartu yang dipegangnya dengan kelompok lain serta menampaikan batasan maksimal waktu yang diberikan (tahap 4). Guru meminta semua anggota kelompok A mencari pasangan ke kelompok B. Bagi siswa yang telah menemukan pasangannya siswa melaporkan diri kepada guru dan guru mencatat siapa saja yang telah menemukan pasangannya sebelum batas waktu yang telah ditentukan (tahap 5). Setelah waktu yang ditentukan habis guru meminta kepada siswa yang tidak menemukan pasangan untuk berkumpul sendiri (tahap 6). Guru menugaskan pada satu pasangan untuk presentasi, pasangan lain dan siswa yang belum mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cocok atau tidak (tahap 7). Guru memberikan informasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan presentasi (tahap 8) selanjutnya guru memanggil pasangan lain untuk presentasi (tahap 9).

Pada siklus I peraturan tidak disampaikan kepada siswa akibatnya kelas menjadi ramai seperti pasar. Banyak siswa yang berteriak, berlari-lari dan menaiki kursi sehingga pada siklus II disampaikan aturan yang harus dipatuhi oleh semua siswa yaitu tidak boleh berteriak-teriak, tidak boleh berlarian, dan tidak boleh menaiki kursi (berdiri di atas kursi). Selain itu guru juga mewajibkan semua siswa untuk mengerjakan soal yang ada dikartu sebelum mereka mencari pasangannya dan diserahkan kepada guru sebagai bukti bahwa pasangannya benar-benar cocok. Meskipun pelaksanaan pembelajaran disiklus I terjadi ke gaduhan dikelas namun setelah diterapkan peraturan disiklus II pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih kondusif.

Proses pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, dimana siswa antusias dalam mengerjakan soal pertanyaan pada kartu dan mencari pasangannya, siswa tidak takut dan canggung dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya dipapan tulis dan siswa terlihat senang belajar di dalam kelas.

b. Hasil Pemahaman Konsep

Peningkatan pemahaman konsep setelah dilakukan penelitian dapat ditunjukkan dengan peningkatan N-Gain yaitu sebesar 0,71 yang termasuk katagori tinggi.

B. REKOMENDASI

1. Bagi Guru

Direkomendasikan kepada guru menggunakan model pembelajaran koopertif tipe make a match merupakan alternative model pembelajaran karena model

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa,dapat mempererat hubungan baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, tetapi guru juga harus mampu menguasai langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif tipe make a match, mampu memotivasi siswa dan memanfaatkan media.

2. Bagi Siswa

Dalam pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri, tidak perlu takut dan malu untuk mengemukakan pendapat.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan kepada guru untuk dapat mengeksplor madia-media pembelajaran lainnya, sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik.

b. Sekolah di harapkan dapat menunjang alat peraga atau media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Dengan penelitian peneliti dapat mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman belajar siswa, serta penggunaan media pembelajaran dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga model pembelajaran koopertif tipe make a match juga dapat digunakan untuk mata pelajaran lain selain matematika. Penelitian ini juga untuk dijadikan sebagai bahan penelitian ulang

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adjie, N. dan Rostika, R. D. (2006). Konsep Dasar Matematika. Bandung. UPI PRESS.

Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara. Hartono, R. (2013). Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.

Jogjakarta. DIVA Press.

Herman, T. H. dkk (2007). Pendidikan Matematika I. Bandung. UPI PRESS. Hernawan. A. H. dkk (2007). Belajar dan pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung.

UPI PRESS.

Indriyastuti. (2012). Dunia Matematika untuk kelas IV. Solo : Platinum. Karso, dkk. (cetakan pertama 2007). Pendidikan matematika I. Jakarta.

Universitas Terbuka.

Syarifudin, T. & Kurniasih. (2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung. Percikan Ilmu.

Arini,Y. ( 2009). Model pembelajaran ( kooperatif learning) dan aplikasinya

sebagai upaya peningkatan kualitas proses belajar.

http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html [3 April 2014].

Biyobe, W. (2013). Hasil Belajar Menurut Para Ahli.http://wahid-biyobe. blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-arti-penting-spesifik.html [12 Februari 2014]

Deswira, N. (2013). Pembelajaran Kooperatif Tipe make A Match.novideswi. blogspot.com/2013/pembelajaran-kooperatif-tife-make-and_30html [20 Juni 2013]

Dunia Pendidikan.(2013). Beberapa Pengertian Hasil Belajar Menurut Beberapa

Ahli.

http://misterchand89.blogspot.com/2013/03/beberapa-pengertian-hasil-belajar.html [12 Februari 2014]

Eko. R (2011). Metode Make a Metch.http://www.ras-eko.com/2011/05/metode-make-match.html [11 Februari 2014]

Husri, J. (2011). Pendekatan pembelajaran kooperatif ( kooperatif learning). http://jumridahusni.blogspot.com/2011/06/pendekatan-pembelajaran-kooperatif.html [3 April 2014]

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juryanti. (2013). Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperaif Tipe Make a Match (mencari pasangan).

http://www.slideshare.net/ayutriast/model-pembelajaran-make-a-match [11 Januari 2014]

Kesumawati, N. (Tanpa Tahun). Pemahaman Konsep Matematik dalam

Pembelajaran Matematika.

http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan(Nila%20K).pdf [26 Mei2014]

Siswoyo, D. (2013). Apa itu Matematika? Pengertian Matematika Menurut Para

Ahli.

http://dedi26.blogspot.com/2013/02apa-itu-matematika-pengertian.html [6 Januari 2014]

Raras. (2013) Pecahan, Perbandingan Serta Persen. http://rumus-matematika. com/pecahan-perbandingan-serta-persen/ [12 Februari2014]

Raja jempol. (2013). Sistem Pembelajaran Kooperatif.

http://raja-jempol.blogspot.com/2013/07/sistem-pembelajaran-kooperatif.html [11 Februari 2014]

Ramdani, T. (2008). Pembelajaran Kooperatif “Make AMatch”.

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/ [2 Januari 2014]

Seputar pendidikan. (2013). http://seputarpendidikan003.blogspot.com /2013/06/pengertian-metode-pembelajaran.html [11 Februari 2014] Susanto. J, ( 2012).

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/download/785/811 [30 Agustus 2014]

Taufiq, M. D. (2012). Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. http://www.mdtaufiq.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-kooperatiftipe-make.html [10 Januari 2014]

Pengertian Hasil Belajar.

http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/pengertian-hasil-belajar.html [12 Februari 2014]

Zuwaily, (2013). Ciri-ciri Pembelajaran dalam Pendidikan.

http://zuwaily.blogspot.com/2013/09/ciri-ciri-pembelajaran-dalam-pendidikan.html#.Uvd5cPl_ubM [9 Februari 2014].

(2013). Pengertian Matematika. http://mathc-edu.blogspot.com/2013/01/ pengertian-matematika.html [9 Februari 2014]

http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/991/T1_29200828 5_BAB%20II.pdf?sequence=3(2011,10 september) [5 Juni 2014]

Liena Sartika, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Desimal Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://wwwsahmanm2com.blogspot.com/2011/09/proposal-skripsi-penerapan-pendekatan.html [9 Januari 2014]

http://digilib.unpas.ac.id/download.php?id=1852 [5 Juni 2014]

http://mathc-edu.blogspot.com/2013/01/pengertian-matematika.html [30 Agustus 2014]

Dokumen terkait