• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini di TK Siti Fatimah dan TK AL-Muqaddhasah dengan permainan tradisional galahbandung, serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sebelum diterapkan Permainan Tradisiona Galahbandung, kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini dengan menggunakan empat aspek pencapaian yaitu kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak, maka pada kelompok eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 14 anak dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel 12 anak diperoleh tingkatan pada kecerdasan bodily-kinesthetic anak di TK Siti Fatimah sedikit lebih rendah dibanding TK Al-Muqaddhasah.

Penerapan permainan tradisional Galahbandung terhadap kecerdasan Bodily-Kinesthetic anak usia dini ini pada dasarnya permainan tersebut sangat mudah untuk dilakukan karena tidak memerlukan media apapun untuk melakukannya hanya membutuhkan pemain dan tempat untuk melakukan permainan ini, pada awal penerapan permainan tradisional galahbandung beberapa anak masih belum memahami cara bermain permainan tradisional ini namun beberapa anak juga sangat antusias mengikutinya, setelah dua kali pertemuan melakukan permainan ini anak-anak semakin terlihat ketertariakan untuk melakukannya, berhubung permainan yang dilakukan tidak setiap hari dalam seminggu, anak-anak semakin mengerti peraturan dalam permainan ini bahwa harus bersikap jujur dan sabar menunggu giliran karena terdapat aturan yang memerlukan kejujuran dari setiap pemain.

78

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terdapat peningkatan pada kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini pada kelompok eksperimen setelah dilakukan penerapan permainan tradisional galahbandung, hal tersebut dapat dilihat pada pencapaian setiap indikator dan aspek kecerdasan bodily-kinesthetic yang semakin meningkat, terdapat 7 orang anak memperoleh kategori tinggi, dan sisanya pada kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol semua anak memperoleh kategori sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, diberikan beberarapa saran untuk berbagai pihak diantaranya yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat mestimulasi kecerdasan bodily-kinesthetic anak melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat menyenagkan serta terdapat kegiatan bermain yang menggunakan aktifitas fisik motorik karena pada dasarnya setiap anak menyukai kegiatan bermain.

b. Sebagai proses pembelajaran bagi anak, banyak sekali permainan yang sangat mudah dilakukan tanpa harus memerlukan media yang mahal seperti halnya permainan tradisional galahbandung ini, selain dapat mengenalkan permainan-permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan juga dapat menggali banyaknya manfaat yang dapat dirasakan pada saat kegiatan.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

a. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi media pembelajaran bagi guru serta menyiapkan metode pembelajaran yang menyenagkan untuk anak agar kegiatan belajar dirasa tidak membosankan.

b. Pihak sekolah hendaknya dapat mengikutsertakan para pendidik untuk mengikuti pelatihan profesi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dalam penggunaan metode, pencapaian materi serta penggunaan media pembelajaran yang baik.

c. Sekolah sebaiknya diberikan fasilitas tempat dan area yang memadai guna terselenggaranya kegiatan belajar dan bermain yang dapat memberikan

79

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesempatan kepada anak mengeksplore seluruh pengetahuan melalui lingkungannya terutama dalam hal ini mengeksplore kecerdasan bodily-kinestehetic anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan yang sesuai dan yang lebih baik lagi serta terasa manfaatnya bagi pihak-pihak yang ikut andil didalamnya.

b. Sebaiknya dapat kembali mengembangkan dna mengupas tentang kecerdasan bodily-kinesthetic namun dengan metode atau permainan tradisional yang lainnya sehingga dapat memberikan kontribusi lain yang bermakna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu baru atau cara baru demi mengembangkan pembelajaran pendidikan anak usia dini

c. Selain kecerdasan bodily-kinesthetic, masih banyak kecerdasan yang lainnya yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya seperti tentang linguistic intelligence, logical–mathematical, intelligence, visual–

spatial intelligence, musical intelligence, interpersonal intelligence, intra personaliIntelligence, naturalist intelligence dan existence intelligence.

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. (2008). Mengenali dan mengembangkan kecerdasan jamak anak taman kanak-kanak/raudhatul atfhal. Bandung: RIZQIPRESS.

Amstrong, Thomas (2008). Multiple Intelligences in the classroom, 3rd edition,

Sonoma County, Clifornia.

Amstrong, Thomas (2002) Sekolah Sang Juara: Menerapkan Multipple Intellegence di Dunia Pendidikan, terjemahan Yudhi Murtanto. Bandung: Kaifa.

Ardy Wiyani, Novan & Barnawi (2012) Format Paud: Kosep,

karakteristik & implementasi pendidikan anak usi dini, Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Atmadibrata, dkk (1982), Permainan Anak-anak Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Campbell, Linda, Bruce Campbell dan Dee Dickinso. (2002) Teaching and Learning through Multiple intellegences (terjemahan Tim Inisiasi) Depok: Inisiasi Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1982). Permainan Anak-Anak Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Efendi Agus (2005), Revolusi kecerdasan abad 21 (kritik MI, EI, SQ, AQ & SUCCESFUL INTELLIGENCE ATAS IQ) Bandung: Alfabeta Emzr. Prof (2008), Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan

kualitatif. Jakarta PT RAJAGRAFINDO.PERSADA.

Gardner, H. (1993). Multiple Intelegences. New York: Basic Book Harper Collins Publishing, Inc.

Gardner, Howard. (1993). Multiple intelligences (Kecerdasan Majemuk). Batam: Interaksara

Gardner, Howard. (2013). Multiple Intelligences (Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak Hingga

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jasmine Julia (2007) Kecerdasan badani- kinestetik ( mengajar dengan metode kecerdasan majemuk implementasi multiple intelligences. Bandung: Nuansa

Kurnia, Rita (2012). Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. Jurnal.

Kurniati, Euis. (2010). Main Yuk! (30 Permainan Tradisonal Jawa Barat).Bandung.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyadi, S., 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta

Mulyasa. (2012). Manajemen PAUD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Musfiroh, Tadkiroatun (2004) Bermain Sambil Belajar dan Mengasah

Kecerdasan (Stimulasi Muliple Intelligences Anak Usia Taman Kanak-Kanak). Yogyakarta: direktorat pembinaan pendidikan tenaga kependidikan dan ketenagaan perguruan tinggi subdit PGTK dan PLB.

Ramadhy Sufyan dan DR. H. Dadi Permadi (2012), Kecerdasan kinesteik Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan? (Metode Baru Untuk Mengoptimalkan Fungsi Otak Manusia). Bandung: PT SARANA PANCA KARYA NUSA

Solehuddin, M (2000) Konsep Dasar Pendidikan Anak Prasekolah. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian Kuantitatif kualitatif dan r&b. Bandung:

Sugiyono. (2008). Metode penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B. Bandung: alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian. Bandung: alfabeta

Sujiono, Bambang dan Yuliani Nurani Sujiono (2004). Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: Elexmedia Computindo.

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sujiono, Yuliani Nurani & Sujiono Bambang (2010). Bermain Kratif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.

Sujiono, Yuliani Nurani. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

Suherman, A. (2013). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suherman, A., Cholil, D. H., Cipta, S.A., Nuryadi. (2009). Laporan: Hasil penelitian pengkajian instrumen tes keterampilan olahraga

berbasis IPTEKOR 2009 (tes keterampilan olahraga squash). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen terkait