• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI: Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI: Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL

GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN

BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

(Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2016)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

SHINTA SUNANTI NIM. 1105396

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

Halaman Hak Cipta

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN

TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP

KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA

DINI

Oleh

Shinta Sunanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

© Shinta Sunanti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SHINTA SUNANTI 1105396

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL

GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASA BODILY-KINESTHETIC

ANAK USIA DINI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Disetujui dan disahkan oleh :

MENGETAHUI, KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI

Dr. Badru Zaman, M. Pd NIP. 19740806 200112 1 002

PEMBIMBING II

Dr. Euis Kurniati, M. Pd NIP. 19770611 200112 2 002

PEMBIMBING I

(4)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL

GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK

USIA DINI

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2016)

SHINTA SUNANTI 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan permainan tradisional galahbandung terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada kelompok B di TK Siti Fatimah dan TK Al-Muqaddhasah dengan jumlah sampel kelompok eksperimen sebanyak 14 orang anak dan kelompok kontrol sebanyak 12 orang anak. Data penelitian diperoleh menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman observasi kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia 5-6 tahun. Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal pada kelompok eksperimen menunjukkan anak pada kriteria muncul pada kecerdasan bodily-kinesthetic sebanyak 66% dan pada kriteria belum muncul sebanyak 34%, sementara pada kelompok kontrol menunjukkan anak pada kriteria muncul pada kecerdasan bodily-kinesthetic sebanyak 57% dan kriteria belum muncul sebanyak 43%. Setelah dilakukan treatment dan proses uji statistic menggunakan uji t independen (Independent Sampel T-test) pada data posttest diperoleh hasil p value (0,027) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya bahwa pembelajaran dengan permainan tradisional galahbandung memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan permainan tradisional galahbandung dapat dijadikan salah satu metode alternatif bagi pendidik dalam mengembangkan kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini.

(5)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE INFLUENCE OF GALAHBANDUNG, A TRADITIONAL GAME TOWARD YOUNG LEARNERS’ BODILY-KINESTHETIC INTELLIGENCE

(A Quasi Experimental Study Toward Group B Young Learners of Siti Fatimah and Al-Muqaddhasah Kindergarten 2015 – 2016)

SHINTA SUNANTI 2015

The purpose of the study is to investigate influences of Galahbandung as a traditional game toward young learners’ bodily-kinesthetic intelligence. The research design used is Nonequivalent Control Group Design. This research takes place at group B of Siti Fatimah and Al-Muqaddhasah kindergarten for 14 young learners and 12 young learners in a controlled class. Research data obtained using bodily-kinesthetic intelligence observation for young learners at age of 5-6 as instrument. Based on research data result, it shows that there is a significance appears at bodily-kinesthetic intelligence for 66% which it is only 34% before. Besides, in controlled class, it shows that there is a significance appears at bodily-kinesthetic intelligence for 57% which it is only 43% before. After the treatment and statistic test applied using independent t-test on post-test, data p value (0,027) < 0,05 as result data gained. It means that Ho is refused but Ha is accepted. It concludes that galahbandung as a traditional game gives significant influences in studying and learning activity which can be used as a method for teacher in developing bodily-kinesthetic at young learners level.

(6)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG DAN PENGEMBANGANNYA TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ... 8

A. Konsep Multiple Intelligences ... 8

B. Karakteristik Anak Usia Dini ... 12

C. Kecerdasan Bodily-Kinestetic ... 14

D. Konsep Permainan Tradsional ... 18

E. Galahbandung ... 20

F. Hubungan Permainan Tradisional Galahbandung Terhadap Kecerdasan Bodily-Kinesthetic ... 25

G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 26

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 28

(7)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Metode Penelitian ... 28

2. Desain Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Subjek Penelitian ... 31

C. Definisi Operasional Variabel ... 31

1. Kecerdasan Bodily-Kinesthetic ... 31

2. Permainan Tradisional ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

1. Kisi-kisi Instrumen ... 34

2. Analisis Instrumen ... 36

F. Prosedur Penelitian ... 40

G. Hipotesis Penelitian ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 42

1. Analisis Data ... 42

2. Uji Statistik ... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Temuan ... 46

1. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic di TK Siti Fatimah Sebagai Kelompok Eksperimen dan TK Al-Muqaddhasah Sebagai Kelompok Kontrol (Pretest) ... 46

2. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Anak di TK Siti Fatimah Pada Kelompok Eksperimen dan TK Al-Muqaddhasah Pada Kelompok Kontrol (Posttest) ... 56

3. Perbedaan Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Anak Antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol Pada Saat Pretest dan Posttest...66

4. Pembahasan ... 72

(8)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Anak di TK Siti Fatimah Pada Kelompok Eksperimen dan TK Al-Muqaddhasah Pada

Kelompok Kontrol (Posttest)...73

3. Analisis Perbedaan Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol Pretest dan Posttes ...75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 77

A. Simpulan ... 77

B. Rekomendasi ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN

(9)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Sampel TK Siti Fatmah dan TK Al-Muqaddhasah ... 29

3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kecerdasan Bodily-Kinesthetic ... 43

3.3. Kriteria Penilaian Kecerdasan Bodily-Kinesthetic ... 44

3.4. Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Kecerdasan Bodily-Kinesthetic ... 44

3.5. Rincian Validasi Item Pernyataan ... 45

3.6. Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas ... 45

3.7. Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 46

4.1. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen (Pretest) ... 46

4.2. Profil Aspek Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen (Pretest) ... 47

4.3. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Kontrol (Pretest)... 47

4.4. Profil Aspek Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok kontrol (Pretest) ... 48

4.5. Rangkuman Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen dan Kontrol (Pretest) ... 49

4.6. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen (Postest) ... 49

4.7. Profil Aspek Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen (Postest) .. 50

4.8. Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Kontrol (Postest) ... 51

4.9. Profil Aspek Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Kontrol (Postest) ...

4.10. Rangkuman Profil Kecerdasan Bodily-Kinesthetic Kelompok Eksperimen dan

Kontrol (Postest) ...

4.11. Uji Normalitas Data Pretest ...

4.12. Uji Homogenitas Varians Pretest ...

4.13. Hasil Uji Indenpenden Data Pretest ...

4.14. Uji Normalitas Data Postest ...

4.15. Uji Homogenitas Varians Postest ...

(10)

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Anak Meloncat ... ... 21

2.2. Anak Meloncat Dengan Rintangan yang Lebih Meningkat ... 21

2.3. Anak Melewati Rintangan Dengan Cara Duduk ... ... 22

2.4. Anak Melewati Rintangan Dengan Cara Duduk ... ... 23

(11)

1

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakteristik anak yang bersifat aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi menjadikan sebuah pembelajaran pada anak usia dini kental akan kegiatan

bermain, namun kegiatan bermain dalam pembelajaran yang dilakukan juga tentu

harus memiliki manfaat untuk anak, menjaga dan mengoptimalkan potensi yang

telah dimiliki oleh anak seperti kemampuan berbahasa, motorik, sosial,

emosional, spiritual dan intelektual, maka agar anak mendapatkan pengalaman

langsung terhadap kegiatan atau pembelajaran yang dilakukan yaitu salah satunya

dengan kegiatan bermain yang menyenangkan, sejalan dengan itu, menurut

Depdikbud (Kurniati, E, 2010, hlm. 5) mengemukakan bahwa,

„Bermain merupakan cara alamiah anak untuk menemukan lingkungan, orang

lain dan diriinya sendiri. Selain itu karena masa anak-anak adalah masa keemasan atau biasa disebut dengan golden age maka setidaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah yang dapat mengembangkan segala kecerdasan yang terdapat dalam diri anak‟.

Berhubungan dengan pemaparan di atas yang menjelaskan bahwa

kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk anak hendaklah dapat mengembangkan segala

kecerdasan yang terdapat dalam diri anak, karena telah kita ketahui bahwa setiap

anak memilki kapasitas yang berbeda-beda dalam setiap kecerdasan, Gardner

sebagai pakar psikologi menjelaskan tentang temuannya yang sudah Ia kaji

selama kurang lebih 20 tahun mengenai kecerdasan jamak atau juga disebut

multiple intellegences yang dimuliki manusia.

Gardner (1993, hlm. 24) mengemukakan bahwa :

(12)

2

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam ketujuh macam kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner terdapat

kecerdasan yang terkait dengan kelenturan tubuh atau yang biasa disebut dengan

kecerdasan bodily-kinesthetic yang sesungguhnya jarang kita temui jika

anak-anak dapat megembangkan kecerdasan tersebut dengan hanya menainkan video

game sendiri saja. Amstrong (2002, hlm. 3) mengemukakan bahawa “kecerdasan

bodily-kinesthetic atau kecerdasan fisik adalah suatu kecerdasan dimana pada saat

menggunakannya, seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota

tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti berlari, menari, membangun sesuatu,

melakukan kegiatan seni dan hasta karya.” berhubungan dengan pendapat

Amstrong dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan kecerdasan

bodily-kinesthetic pada seorang anak diperlukan kegiatan-kegiatan yang bersifat aktif,

menyenangkan, juga permainan yang memiliki aturan, yang mengajarkan

kesabaran untuk dapat menunggu giliran, permianan yang memancing anak untuk

memecahkan suatu konflik secara bersama-sama.

Sehubungan dengan pemaparan diatas, Gardner yang menyatakan bahwa

ketika seorang anak menunjukan cara yang unik dalam hal berpikir dan belajar

maka mereka tidak hanya diarahkan pada situasi tertentu saja seperti memasukan

mereka ke kelas-kelas yang lebih memfokuskan pada bahasa dan logika

matematikas saja. (Edu Dev Center). (Yuliani Nuriani Sujiono & Bambang

Sujiono, 2010, hlm. 54), menanggapi pendapat tersebut, memang tidak semua

anak tertarik pada kegiatan yang bersifat logika, maka disitulah orangtua atau

guru harus bisa lebih mengarahkan anak agar kegiatan yang dilakukan dirasa

seimbang sesuai dengan kebutuhan anak, selain itu agar dapat mengoptimalkan

berbagai macam kemampuan dalam diri anak.

Namun seiring berjalannya waktu, saat ini yang banyak kita lihat pada usia

prasekolah, anak sudah dapat bermain sendiri tanpa memerlukan teman dalam

melakukan permainan tersebut, seperti halnya anak memainkan tablet,

smartphone, android, gameboy, psp dan lain sebagainya, kegiatan yang dilakukan

mereka dengan menggunakan alat-alat canggih tersebut tidaklah menjanjikan

dapat mengembangkan keerdasan bodily-kinesthetic dan juga kemampuan

bersosial antar anak, memang banyak sekali manfaat bermain terhadap segala

(13)

3

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

butuhkan pada usia keemasan tersebut, berhubungan dengan pendapat Kurniati

(2010, hlm. 31) mengemukakan bahwa, jika permainan yang kental dengan

sentuhan teknologi yang sangat canggih (high tech), maka permainan tradisional

merupakan permainan yang sangat kental dengan sentuhan rasa sosial (high

touch), karena didalamnya dikembangkan berbagai keterampilan sosial. Banyak

sekali permainan tradisional yang sifatnya aktif dan menyenangkan yang tentu

saja dapat mengembangkan kecerdasan bodily-kinesthetic anak, juga didalamnya

terdapat unsur sosial, beberapa contoh permainan tradisonal tersebut adalah

seperti bermain gatrik, bermain ucing kub, bermain boy-boyan, bermain sondah,

bermain galah asin, ucing-ucungan, luncat tinggi dan banyak lagi.

Terdapat salah satu permainan yang saat ini sudah jarang peneliti jumpai

padahal dulu sewaktu kecil peneliti pernah memainkan permainan tradisional

tersebut, dan yang dirasakan itu sangat menyenangkan, bermain sampai

berkeringat dan merasa cape itu memanglah hal yang wajar karena permainan ini

banyak menggunakan fisik motorik kasar, walaupun permiann ini sangat

sedehana, karena memang permianan ini tidak memerlukan alat bantu apapun

untuk dapat memulai memainkannya, maka dari itu peneliti rasa permainan ini

banyak mengandung manfaat, terutama untuk melatih kecerdasan

bodily-kinesthetic anak yang lebih banyak menstimulusi bagian gerak tungkai, nama

permainan tradisional tersebut adalah Galahbandung, dengan kegiatan bermain

setidaknya menuntut anak untuk bergerak secara lebih kreatif, selain dapat

menstimulusi kecerdasan bodily-kinesthetic, beberapa permainan tradisional

seperti Galahbandung ini dapat juga menstimulusi kecerdasan interpersonal,

kecerdasan emosional, kecerdasan natural dan dan lain-lain. Selain itu Dapat

digunakan sebagai terapi kepada anak, karena pada saat bermain, anak-anak akan

melepaskan emosinya, mereka dapat tertawa lepas dan mengekspresikan perasaan

yang sedang dirasakan dalam diri anak, permainan ini menuntut anak untuk

bersifat jujur pada saat melakukan permainan tersebut.

Ternyata memang benar, sudah tidak banyak kita jumpai anak-anak yang

melakukan kegiatan bermain permainan tradisonal, terkecuali anak-anak yang

tinggal dan tumbuh dipesisir pantai, pegunungan atapun pedesaan kemungkinan

(14)

4

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermain karena masih jarang sekali benda berteknologi canggih menghampiri

mereka, walaupun mereka belum mengenal permainan modern yang bertknologi,

setidaknya mereka masih melestarikan kebudayaan yang sejak dulu sudah

digunakan dan diwarisakan oleh nenek moyang kita. Seperti yang telah

dikemukakan oleh Atmadibrata, dkk (1982, hlm. 5) “Dengan berkecamuknya

polusi kebudayaan yang datangnya dari luar, jangan sampai kemurnian budaya

bangsa Indonesia ikut tercemar, kehilangan warna aslinya, sehingga dapat

berakibat fatal yaitu anak cucu kehilangan jejak leluhur nenek moyangnya.” Dapat

kita ketahui bahwa banyak sekali warisan dari leluhur kita lengkap degan berbagai

macam manfaatnya salah satunya permainan tradisional, walaupun bersifat

sederhana, peneliti yakin mereka telah memberikan pemikiran yang sangat

mendalam tentang itu semua guna mencerdaskan anak penerus bangsa ini. Selain

itu peneliti sangat setuju dengan pendapat Rosyadi, dkk (1999, hlm. 6)

mengemukakan bahwa, “Perbedaan yang sangat mendasar antara jenis-jenis

permainan tradisonal dengan permainan modern yaitu permainan tradisional lebih

menonjolkan kepada nilai-nilai sosial, permainan modern lebih bersifat

individualis, karena mereka tidak memerlukan teman bermain untuk

melangsungkan permainan” lalu bagaimana dengan anak-anak yang tumbuh dan

berkembang di perkotaan, apakah mereka masih dapat merasakan bermain

permainan tradisional, berlari-lari, bermain bersama-sama dengan aktif, merasa

senang dan gembira, karena menurut Solehudin, (200, hlm. 54) mengemukakan

bahwa:

“Anak perlu belajar untuk menggunakan tubuhnya. Aktifitas mengontrol

tubuh mempengaruhi kuat bidang-bidang belajar lainnya. Anak yang mempraktekan gerakan-gerakan akan cenderung untuk memperoleh kepercayaan diri dan kemandirian. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif

sepanjang hayat.”

Beranjak dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti merasa

tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh dari salah satu permainan

tradisional tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis memfokuskan

kajian pada judul “Pengaruh Pembelajaran Permainan Tradisional

(15)

5

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Seperti apa profil kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di TK

Siti Fatimah dan TK Al-Muqaddhasah, sebelum diterapkan metode

pembelajaran menggunakan permainan tradisional Galahbandung?

2. Seperti apa profil kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di TK

Siti Fatimah dan TK Al-Muqqadhasah, setelah diterapkan metode

pembelajaran menggunakan permainan tradisional Galahbandung?

3. Apakah terdapat perubahan yang sigifikan dari penerapan pembelajaran

dengan menggunakan permainan tradisional Galahbandung terhadap

kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di TK Siti Fatimah dan

TK Al-Muqadhasah?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

penerapan pembelajaran menggunakan metode bermain permainan tradisional

galahbandung terhadap kemampuan kecerdasan bodily-kinesthetic anak kelas

B di TK Siti Fatimah dan anak kelas B di TK Al-Muqadhasah.

2. Tujuan Khusus

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.Mengetahui profil kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di

TK Siti Fatimah dan TK Al-Muqadhasah, sebelum diterapkan metode

pembelajaran menggunakan permainan tradisional galahbandung.

b.Mengetahui profil kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di

TK Siti Fatimah dan TK Al-Muqadhasah, setelah diterapkan metode

pembelajaran menggunakan permainan tradisional galahbandung

c.Mengetahui apakah terdapat perubahan yang sigifikan dari penerapan

(16)

6

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini kelas B di TK Siti

Fatimah dan anak kelas B di TK Al-Muqadhasah

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat sebagaimana akan diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, yaitu:

a. Peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh dari

penerapan pembelajaran menggunakan permainan tradisional

galahbandung terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini.

b. Memberikan pengalaman bagi peneliti dalam melakukan sebuah

penelitian yang baik sehingga mampu memberikan gambaran data dari

sebuah penelitian.

2. Bagi siswa, yaitu:

a. Memberi kesempatan bagi anak untuk mengenal permainan tradisional

galahbandung yang mana permainan tersebut sudah jarang dimainkan.

b. Memberikan metode atau model pembelajaran yang berbeda bagi anak.

c. Memberikan motivasi dalam kemampuan bodily-kinesthetic anak.

3. Bagi pendidik, yaitu:

a. Memberi pengetahuan dan wawasan lebih kepada pendidik mengenai

model pembelajaran yang baru dalam pendidikan anak usia dini

dengan menggunakan permainan tradisional galahbandung.

b. Memberi pengetahuan dan wawasan mengenai pembelajaran

permainan tradisional yang diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini.

4. Bagi sekolah, yaitu:

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi pembelajaran di

sekolah melalui pengayaan model pembelajaran yang baru.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, secara umum dalam bab ini terdiri dari bagian latar belakang

(17)

7

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulisan skripsi yang secara keseluruhan menggambarkan mengenai penelitian

yang dilaksanakan dan akan dijabarkan dalam bab selanjutnya.

Bab II Kajian Pustaka, secara umum dalam bab ini terdiri dari beberapa kajian

pustaka yang berkaitan dengan penelitian diantaranya pembelajaran sains bagi

anak usia dini, keterampilan sains anak usia dini dan model perolehan konsep.

Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi tentang beberapa hal yang terkait dengan

metode penelitian yang digunakan seperti metode dan pendekatan penelitian,

lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian,

prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik alanisis data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan, secara umum dalam bab ini berisi tentang hasil

temuan penelitian dan pembahasan mengenai kegiatan penelitian yang telah

dilaksanakan.

Bab V Simpulan Implikasi dan Rekomendasi, Bab ini merupakan bab terakhir dan

berisi tentang simpulan dari kegiatan penelitian, pembahasan penelitian dan

(18)

28

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

penerapan pembelajaran menggunakan permainan tradisional galahbandung

terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini. Dalam penelitian ini,

metode yang digunakan adalah metode eksperimen.

Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab

akibat (hubungan kausal) antara dau faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminesi atau mengurangi atau menyisihkan

faktor-faktor lain yang mengganggu, eksperimen selalu dilakukan untuk dengan

maksud melihat sebab akibat suatu perlakuan Arikunto (2006, hlm. 56).

Dalam studi eksperimen, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel

lain yang relevan dan mengobservasi efek atau pengaruh terhadap satu atau

lebih variabel terikat, peneliti menentukan “siapa memperoleh apa” dan kelompok mana dari subjek yang memperoleh perlakuan Emzir (2008, hlm.

64) Selain itu Menurut Campbel dan Stanley (Arikunto, 2007, hlm. 209)

penelitian eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu eksperimen kuasi dan

eksperimen murni. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian eksperimen kuasi. Menurut Nursalam (Kuntjojo, 2009, Hlm.

48) eksperimen kuasi adalah penelitian yang berupaya untuk mengungkap

hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tetapi pemilihan dua kelompok tersebut tidak dilakukan

(19)

29

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan

variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian untuk

diuji kebenarannya. Pola desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control group design atau

pretest-postest dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut Emzir (2008, hlm. 102-103) subjek penelitian mungkin tidak

menyadari bahwa mereka dilibatakan dalam studi, sebagaimana dalam desain

kelompok prastes-postes, desain no equivalent ini dapat merepresentasikan X1

dan X2 daripada X lawan tanpa X dan juga dapat diperluas dengan melibatkan

lebih dari dua kelompok. Sebagai gambaran rancangan penelitian kuasi

eksperimen dengan pola non equivalent control group design akan

digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2013, hlm. 79):

Gambar 1. Eksperimen Pola Non Equvalent Control Group Design

Keterangan :

O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen

O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen

X : Pemberian perlakuan/treatment

O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol

O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok control

Pada penelitian non equivalent atau control group pretest-posttest

design ini, sebelum dimulai perlakuan, kedua kelompok diberi tes awal atau

pretest untuk mengukur kondisi awal (O1), selanjutnya pada kelompok

eksperimen diberi perlakuan (T) dan pada kelompok pembanding tidak diberi

perlakuan, dan setelah selesai perlakuan yang diberikan, maka kedua

kelompok tersebut dberi tes lagi yaitu postest. Alasan peneliti menggunakan

metode penelitian eksperimen adalah karena peneliti hendak mengetahui suatu

pengaruh dari sebuah model atau metode pembelajaran bagi peserta didik atau

O

1

x

O

2

(20)

30

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam hal ini sebagai objek penelitian. Metode ini membantu peneliti untuk

mendapatkan hasil nyata dengan bentuk angka sebagai perhitungan pengaruh

dari model pembelajaran permainan tradisional galahbandung terhadap

kecerdasan bodily-kineshtetic anak usia dini.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.

2013, hlm. 80). Populasi dalam penelitian ini yaitu salah satu kelas B yang

berada di TK Siti Fatimah dan kelompok B di TK Al-Muqadhasah. Penelitian

ini dilakukan untuk mengujikan model pembelajaran yang dirancang oleh

peneliti untuk pelaksanaan proses pembelajaran dilapangan.

Sementara sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono (2013, hlm. 81). Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu

teknik pengambilan sampel yang anggota sampelnya dipilih secara sengaja

atas dasar pengetahuan dan keyakinan peneliti Anggoro (2009, hlm. 10).

dengan teknik purposive sampling maka peneliti menentukan kelompok B di

TK Siti Fatimah sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B di TK

Al-Muqadhasah sebagai kelompok kontrol, penelti mengambil sampel di TK

tersebut karena kebetulan memeiliki karakteristik umur yang sama, bahwa di

kelas B adalah dengan rentang usia 5-6 tahun, berikut adalah lokasi dan subjek

penelitiannya:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua TK, yaitu TK Siti Fatimah yang

beralamat di Perum Gandasari indah kec. Katapang kab. Bandung sebagai

kelompok eksperimen dan TK Al-Muqadhasah yang beralamat di kec.

(21)

31

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau partisipan yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah anak dengan rentang usia lima sampai enam tahun yaitu

kelas B dari TK Siti Fatimah kab. Bandung dan kelas B dari TK

Al-Muqadhasah, Tahun Pelajaran 2015-2016. Adapun jumlah partisipan yang

terlibat yaitu kelas B TK Siti Fatimah kab. Bandung kelompok eksperimen

dengan jumlah partisipan sebanyak 13 anak selanjutnya kelas B TK

Al-Muqadhasah sebagai kelompok kontrol dengan jumlah partisipan sebanyak 15

anak dan diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Sampel TK Siti Fatimah dan TK Al-Muqaddhasah

Kelas Kontrol Eksperimen

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Jumlah 3 9 6 7

Total 12 14

C. Definisi Operasional Variabel (DOV)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa, “Variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Untuk menghindarkan terjadinya kekeliruan terhadap suatu istilah di dalam variabel penelitian, maka

definisi oprasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kecerdasan Bodily-Kinesthetic

Gardner (1993, hlm. ) anak-anak dengan kecerdasan bodily-kinesthetic

di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki kontrol

pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak.

Mereka megekplorasi dunia dengan otot-ototnya. Maka dapat diartikan bahwa

anak yang memilki kecerdasan bodily-kinesthetic di atas rata-rata adalah anak

yang memilki kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan

(22)

32

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional kecerdasan bodily-kinesthetic dalam penelitian ini

adalah kemampuan seorang anak untuk memiliki kontrol pada gerakan,

keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Berikut ini

penjelasan ke empat poin yang telah disebutkan di atas:

a. Kontrol pada gerakan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan

anggota tubuhnya sesuai dengan seharusnya pada saat melakukan gerakan,

yaitu seperti, seseorang dapat berhenti saat berlari dengan mudah dan tepat

b. Keseimbangan adalah keringanan dan ketenangan dalam mempertahankan

posisi tubuh yaitu seperti kemampuan berpindah dari satu titik ke titik lain

dengan cara seimbang.

c. Ketangkasan adalah kemampuan seseorang dalam mengontraksikan

koordinasi kecepatan dan ketepatan dari otot-otot besar pada badan dalam

suatu kegiatan.

d. Keanggunan dalam bergerak adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan gerakan fisik motorik yang indah dan terorganisasi.

2. Permainan Tradisonal

Menurut Atmadibrata (Kurniati, 2010, hlm. 2) masyarakat Jawa Barat

disinyalir sejak jaman klasik memiliki kecenderungan untuk memiliki

keterampilan prestatif yang bersifat entertainment dalam wujud permainan

rakyat yang dapat dijumpai dimana-mana. Bila permainan yang ada di Jawa

Barat ini dikaji ternyata memiliki nilai edukatif, mengandung unsur

pendidikan jasmani, kecermatan, kelincahan, daya pikir, apresiasi artistic,

kesegaran psikologis, dan lain sebagainya.

Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

permainan tradisional galahbandung. Permainan galahbandung dilakukan

oleh minimal 4 orang anak yang berumur sekitar 5 sampai 11 tahun.

Permainan ini sangat sederhana tidak memakai perlengkapan yang khusus

juga tidak mmerlukan iringan, baik vokal maupun instrumental, dikutip dari

Depdikbud (1980/1981, hlm. 184-188) berikut adalah cara pelaksanaan

permainan galahbandung : Pertama-tama membagi kelompok dengan cara

(23)

33

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari 4 orang anak yang di bagi menjadi 2 grup, setelah terbagi menjadi

2 grup maka setiap wakil dari kedua grup melakukan suit seperti (batu,

gunting, kertas) lalu jika sudah diketahui, maka yang menang pada saat suit

menjadi giliran yang main dan yang kalah menjadi penjaga dibaratkan grup

menang adalah grup A sebagai pemain dan grup B adalah grup yang kalah

sebagai penjaga.

Terdapat beberapa peraturan dalam permainan galahbandung ini yaitu

para pemain tidak boleh menyentuh kaki atau bagian badan para penjaga,

maka harus diperhatikan betul entah baju atau kulit yang aka mengenai kaki

dan badan si penjaga agar tidak gugur dan para penjaga juga harus

memperhatikan secara teliti barangkali para pemain mengenai kaki dan badan

para penjaga, jika gugur maka para pemain dan penjaga bertukar posisi. Jika

para pemain tidak ada yang gugur maka para pemain dinyatakan menang,

namun jika para pemain gugur, maka para penjaga bergiliran menjadi pemain,

dalam permainan ini memang para penjaga dan pemain diharuskan untuk jujur

dalam setiap kejadian yang akan mengugurkan atau menajdi pemenang dalam

permainan galahbadnung ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh permainan tradisional

galahbandung terhadap kecerdasan bodily-kinesthetic anak kelompok di TK

Siti Fatimah dan di TK Al-Muqadhasah. Dalam penelitian ini variabel yang

akan diukur adalah perkembangan kecerdasan bodily-kinesthetic anak

kelompok B. Teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung

terhadap objek penelitian. Dalam proses pelaksanaan observasi

peneliti akan bertindak sebagai observer dengan observasi yakni

peneliti terlibat dalam aktivitas sebagai pengamat dan pemberi

(24)

34

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observation, dengan menggunakan observasi terstruktur yang

mana observasi yang digunakan adalah observasi yang telah

dirancang secara sistematis. Dalam melakukan pengamatan peneliti

menggunakan instrumen yang disebut dengan pedoman observasi

berupa daftar ceklis. Instrumen penelitian ini disusun oleh peneliti

sendiri dengan mengacu teori yang di ungkapkan oleh Gardner

yang telah diuji validitas dan realibilitasnya

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan sumber data yang dapat digunakan

untuk mengetahui gambaran ketika permainan tradisional tersebut

dilakukan. seperti foto, video dan gambar elektronik lainnya.

E. Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Instrumen

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan suatu alat

yang disebut instrumen. Sugiyono (2013, hlm. 148) “Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian, jadi instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati” instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mengacu pada pedoman observasi yang berupa pengamatan secara langsung

yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas anak selama

penelitian berlangsung yang bertujuan untuk memperoleh informasi dengan

cara peneliti terlibat langsung dengan kegiatan yang dilakukan pada saat itu,

sehingga untuk menilai kegiatan subjek, peneliti menggunakan daftar ceklis

pada lembar observasi.

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan

alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya,

2010:86). Format pengamatan ini dirancang untuk mengetahui pengaruh

permainan tradisonal terhadap terhadap kecerdasan kinestetik anak usia dini di

TK Siti Fatimah . Aspek-aspek yang diteliti dalam pelaksanaan obsevasi ini

(25)

35

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen penelitian kecerdasan bodily-kinesthetic pada anak usia dini

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

(26)

bodily-36

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 balok dengan

Sumber: diadaptasi dari Gardner yang disesuaikan dengan kegiatan penelitian.

Tabel 3.3

Kriteria penilaian kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia 5-6 tahun Pernyataan Kecerdasan

Penelitian ini dilakukan setelah diadakan uji coba instrumen untuk

menentukan apakah instrument tersebut layak dipakai. Pengujian validitas dan

reabilitas instrument penelitian dilakukan melalui expert judgment. Uji coba

instrument yang kemudian dilakukan uji reabilitas, yang kemudian dihitung

dengan program SPSS 20.

Dalam penelitian ini diperlukan pedoman observasi untuk mampu

mengukur keterampilan kecerdasan bodily-kinesthetic anak. Untuk mengukur

keterampilan kecerdasan bodily-kinesthetic ini, instrumen penelitian yang

(27)

37

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen tersebut dilakukan penyeleksian item dengan cara melihat nilai

validitas hasil instrumen. Instrumen yang baik haruslah memenuhi dua

persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas Arikunto (2006, hlm. 168)

b. Validitas

Menurut Arikunto ( 2006, hlm. 168) validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa

yang akan diukur. Penelitian validitas dilakukan dengan membandingkan atau

mengkorelasikan antara hal yang dinilai dengan kriterianya. Menurut

Sugiyono (2008, hlm. ) terdapat dua cara dalam pengujian validitas, yaitu:

1) Validitas isi (Content Validity)

Untuk menguji validitas isi, digunakan pendapat dari ahli (judgement

expert), yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan pada

suatu teori tertentu. Instrument yang telah di judgement dan mendapatkan

penilaian cuku baik oleh para ahli dibidangnya maka dapat digunakan dalam

melakukan penelitian.

2) Validitas item

Setelah dilakukan judgement oleh para ahli, maka instrument tersebut

divalidasi item dengan cara diujicobakan. Dalam menguji validitas item, maka

dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi

yang telah diajarkan. Pada setiap instrumen baik tes maupun non tes terdapat

butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan. Adapun langkah-langkah

perhitungan validitas adalah sebagai berikut :

Menghitung validitas bertujuan untuk mengukur ketepatan subjek penelitian

yang dilakukan. Untuk menguji validitas instrumen ini digunakan rumus

korelasi point biserial (r pbis) (Ireene, 1993, hlm. 359-360) dan Glass and

Stanley, 1970, hlm. 169-170) dalam (Setiasih, 2010, hlm. 114) dengan

(28)

38

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Mp : rata-rata skor anak yang memperoleh 1

Mt : rata-rata skor total

Sdt : simpangan baku skor total

p : proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban

anak

q : 1- p

c. Proses Pengambilan Keputusan

Penentuan keputusan item diterima (valid) atau tidak valid didasarkan

pada uji hipotesa dengan kriteria sebagai berikut : jika r hitung positif dan r

hitung = > 0,3 maka butir item valid, dan jika r hitung negatif dan r hitung = <

0,3 maka butir item tidak valid. Pada tahap awal, instrumen melalui tahap

judgement oleh ahli terkait mengenai bodily-kinesthetic. Uji coba tes

kecerdasan bodily-kinestetik anak dilakukan di TK Asshidiq di Komplek

Gandasari indah, kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan terhadap siswa TK

B di sekolah tersebut dengan jumlah 11 siswa. Lebih jelasnya berikut hasil

rekapitulasi uji validitas kecerdasan bodily-kinesthetic anak dengan

menggunakan program SPSS 20. Dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

(29)

39

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 0,541 0,553 Invalid

17 0,662 0,553 Valid

18 0,662 0,553 Valid

Berdasarkan tabel diperoleh hasil dari 18 pernyataan, item yang

valid ada 16 pernyataan yang masing-masing telah mewakili setiap

indikator dan 2 pernyataan yang tidak valid. Secara rinci penyebaran item

yang valid dan tidak valid pada setiap indikator tersaji pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

2 Keseimbangan 5,6,7,8,9,10

3 Ketangkasan 11,12,13,14 15,16

4 Keanggunan dalam

bergerak

17,18

d. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 178) reliabilitas menunjuk

pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test- retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument

dapat di uji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada

instrumen dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2013, hlm. 183-184).

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil reliabilitas

dengan bantuan SPSS versi 20 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil perhitungan pengujian reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(30)

40

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-0,1000 Sangat Tinggi

Titik tolok ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (2013, hlm.231)

Maka, berdasarkan pada tabel 3.7 diatas, interpretasi nilai koefisien

korelasi, maka reliabilitas instrumen ini dinyatakan tinggi, karena 0,655

berada diantara 0,60-0,799. Oleh karena itu instrument ini dapat digunakan

untuk penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini

berupa prosedur awal sebelum pelaksaan penelitian dan prosedur ketika

pelaksanaan penelitian dilakukan serta prosedur setelah penelitian dilakukan.

Adapun prosedur berupa langkah penelitian dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tahap persiapan penelitian

a. Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan di teliti yaitu TK Siti Fatimah kec. Katapanng sebagai kelompok eksperimen dan TK

Al-Muqadhasah kec. Cimaung sebagai kelompok kontrol.

b. Menentukan waktu pembelajaran yang akan digunakan untuk

memberikan permainan tradisional galahbandung.

c. Menyiapkan instrument penelitian

d. Menyusun rencana pemberian permainan tradisional galahbandug

dalam kegiatan permainan terpimpin

e. Melakukan uji validitas dan reliabilitas

2. Tahap penelitian

a. Melakukan pre-test kecerdasan bodily-kinesthetic untuk kelompok

eksperimen

(31)

41

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Melakukan treatment yaitu pelaksanaan permainan tradisional

galahbandung

d. Melakukan post-test pada kelas eksperimen

e. Melakukan post-tes pada kelas kontrol

3. Tahap penyusunan laporan hasil penelitian

a. Mengolah data-data hasil penelitian eksperimen melalui pengujian

statistik dengan membandingkan skor post-tes dan pre-test

b. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian

hipotesis

c. Menyusun keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif maka

hipotesis penelitian pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan

kecerdasan bodily-kinesthetic antara kelas B TK Nurrri Halli dengan

menggunakan metode pembelajaran permainan tradisional galahbandung

dan kelas B TK Al-Muqadhasah yang tidak menggunakan metode

pembelajaran permainan tradisional galahbandung.

Ho: µ1=µ2

2. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan kecerdasan

bodilykinesthetic antara kelas B TK Siti Fatimah yang menggunakan

metode pembelajaran permainan tradisional galahbandung dan kelas B TK

Al-Muqadhasah yang tidak menggunakan metode pembelajaran permainan

galahbandung

(32)

42

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

secara kuantitatif. Data yang akan dianalisis, merupakan hasil data dari

observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap pertama adalah

mengumpulkan data dari tahap pretes dari kelas kontrol dan eksperimen, lalu

hasilnya disajikan dalam sebuah tabel kecerdasan bodily-kinesthetic anak.

Lalu tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data dari tahap postes yang bisa

menunjukkan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

2. Uji Statistik

Sebelum peneliti menentukan uji statistik yang akan digunakan maka

perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan

apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil dari

uji normalitas ini menunjukkan data berdistribusi normal, maka data diolah

dengan menggunakan statistika parametrik dan bila hasil yang didapat

menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka data diolah menggunakan

satistik non parametrik serta pengujian normalitas dan homogenitas varians

dalam penelitian ini diolah menggunakan software SPSS Versi 20.

a. Jika Data Berdistribusi Normal

Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan Uji t-dua

c) Mencari t-hitung dengan rumus

(33)

43

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

t = Nilai t-test

x = Rata-rata kelompok

µ = 0

S = Standar defiasi

n = Jumlah sampel

d) Membandingkan nilai kritis dan t-hitung

Langkah 2

Apabila skor pre-test tidak memiliki perbedaan yang signifikan, maka

dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen diberikan

maka deilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan manggunakan Uji t-dua

independent sampel sebagai berikut:

Mencari t-hitung dengan rumus:

(Susetyo, 2012, hlm. 203)

Keterangan:

t = Nilai t-test

x = Rata-rata kelompok

µ = 0

S = Standar defiasi

n = Jumlah sampel

Namun apabilah skor pre-test berbeda secara signifikan,

maka analisis perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus uji-t dua independent sampel. Kondisi ini

memungkinkan peneliti menggunakan ANCOVA (Analysis of

Covarience) dengan bantuan SPSS versi 20.

t = − − µ − µ

� +

(34)

44

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Jika Data Berdistribusi Tidak Normal

Jika data yang dianalisis berdistribusi normal, maka digunakan rumus

Uji U Mann-Whitney, berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1

a) Membuat hipotesis

b) Mencari nilai kritis pada tabel k

c) Mencari nilai t, yaitu dengan langkah-langkah:

- Membuat tabel

Post-test Pretest D= xb - xa D Rank ∑ Rank

- Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian

simpan pada kolom ke-3 (D= xb - xa)

- Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan

pada kolom ke-4 (D)

- Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi,

kemudian simpan pada kolom ke-5 (∑ Rank)

- Memberikan tanda (+) atau (-) berdasarkan perbedaan

- Mencari jumlah nilai (+) atau (-) secara terpisah

- Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai

tes den lambang Wf

- membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai kritis (nk)

- menjumlahkan hasil.

Catatan: Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan

melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut

(Susetyo, 2012, hlm. 238)

Langkah 2

Apabila perbedaan skor pre-test tidak berbeda secara signifikan, maka

dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen diberikan,

Z = ��−

�− � =

4

� �= �=

(35)

45

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka dilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus Uji U

mann Whitney, dengan langkah-langkah berikut:

- Membuat tabel

Post-test Pretest D= xb - xa D Rank ∑ Rank

- Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan

pada kolom ke-3 (D= xb - xa)

- Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada

kolom ke-4 (D)

- Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi,

kemudian simpan pada kolom ke-5 (∑ Rank)

- Memberikan tanda (+) atau (-) berdasarkan perbedaan

- Mencari jumlah nilai (+) atau (-) secara terpisah

- Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai tes

den lambang Wf

- membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai kritis (nk)

- menjumlahkan hasil

Catatan: Karena jumlah sampel (n) ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan

melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut:

(Susetyo, 2012, hlm. 238)

Namun apabila skor pre-test berbeda secara signifikan, maka

analisis perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t

dua independent sampel. Kondisi ini memungkinkan peneliti

menggunakan ANCOVA (Analysis of Covarience) dengan bantuan SPSS

versi 20.

Z = ��−

�− � =

4

� �= �=

(36)

77

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan peningkatan

kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini di TK Siti Fatimah dan TK

AL-Muqaddhasah dengan permainan tradisional galahbandung, serta rekomendasi

untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh dan

uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sebelum diterapkan Permainan Tradisiona Galahbandung, kecerdasan

bodily-kinesthetic anak usia dini dengan menggunakan empat aspek pencapaian

yaitu kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam

bergerak, maka pada kelompok eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 14

anak dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel 12 anak diperoleh tingkatan

pada kecerdasan bodily-kinesthetic anak di TK Siti Fatimah sedikit lebih rendah

dibanding TK Al-Muqaddhasah.

Penerapan permainan tradisional Galahbandung terhadap kecerdasan

Bodily-Kinesthetic anak usia dini ini pada dasarnya permainan tersebut sangat

mudah untuk dilakukan karena tidak memerlukan media apapun untuk

melakukannya hanya membutuhkan pemain dan tempat untuk melakukan

permainan ini, pada awal penerapan permainan tradisional galahbandung

beberapa anak masih belum memahami cara bermain permainan tradisional ini

namun beberapa anak juga sangat antusias mengikutinya, setelah dua kali

pertemuan melakukan permainan ini anak-anak semakin terlihat ketertariakan

untuk melakukannya, berhubung permainan yang dilakukan tidak setiap hari

dalam seminggu, anak-anak semakin mengerti peraturan dalam permainan ini

bahwa harus bersikap jujur dan sabar menunggu giliran karena terdapat aturan

(37)

78

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terdapat peningkatan pada kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini

pada kelompok eksperimen setelah dilakukan penerapan permainan tradisional

galahbandung, hal tersebut dapat dilihat pada pencapaian setiap indikator dan

aspek kecerdasan bodily-kinesthetic yang semakin meningkat, terdapat 7 orang

anak memperoleh kategori tinggi, dan sisanya pada kategori sedang. Sedangkan

pada kelompok kontrol semua anak memperoleh kategori sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, diberikan beberarapa saran untuk

berbagai pihak diantaranya yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat mestimulasi kecerdasan bodily-kinesthetic anak

melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat menyenagkan serta terdapat

kegiatan bermain yang menggunakan aktifitas fisik motorik karena pada

dasarnya setiap anak menyukai kegiatan bermain.

b. Sebagai proses pembelajaran bagi anak, banyak sekali permainan yang

sangat mudah dilakukan tanpa harus memerlukan media yang mahal

seperti halnya permainan tradisional galahbandung ini, selain dapat

mengenalkan permainan-permainan tradisional yang sudah jarang

dimainkan juga dapat menggali banyaknya manfaat yang dapat dirasakan

pada saat kegiatan.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

a. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi media pembelajaran bagi guru

serta menyiapkan metode pembelajaran yang menyenagkan untuk anak

agar kegiatan belajar dirasa tidak membosankan.

b. Pihak sekolah hendaknya dapat mengikutsertakan para pendidik untuk

mengikuti pelatihan profesi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik

dalam penggunaan metode, pencapaian materi serta penggunaan media

pembelajaran yang baik.

c. Sekolah sebaiknya diberikan fasilitas tempat dan area yang memadai guna

(38)

79

Shinta Sunanti, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesempatan kepada anak mengeksplore seluruh pengetahuan melalui

lingkungannya terutama dalam hal ini mengeksplore kecerdasan

bodily-kinestehetic anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan yang sesuai dan

yang lebih baik lagi serta terasa manfaatnya bagi pihak-pihak yang ikut

andil didalamnya.

b. Sebaiknya dapat kembali mengembangkan dna mengupas tentang

kecerdasan bodily-kinesthetic namun dengan metode atau permainan

tradisional yang lainnya sehingga dapat memberikan kontribusi lain yang

bermakna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu baru atau cara baru

demi mengembangkan pembelajaran pendidikan anak usia dini

c. Selain kecerdasan bodily-kinesthetic, masih banyak kecerdasan yang

lainnya yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya seperti

tentang linguistic intelligence, logical–mathematical, intelligence, visual– spatial intelligence, musical intelligence, interpersonal intelligence, intra

Gambar

Tabel 3.1 Sampel TK Siti Fatimah  dan TK Al-Muqaddhasah
Tabel 3.4 Hasil perhitungan pengujian validasi kecerdasan
Tabel 3.6 Hasil perhitungan pengujian reliabilitas
Tabel 3.7 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Referensi

Dokumen terkait

(2) Tahap pengambilan keputusan pembelian konsumen menunjukkan bahwa pada tahap pengenalan kebutuhan, yang menjadi motivasi utama pembelian gula pasir curah adalah

Hasan Basri Tarmizi, S.U selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk, saran dam kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.. Bapak Paidi Hidayat, S.E, M.Si selaku Dosen

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Dalam Upaya Peningkatan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berinkuiri Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22

Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Sri selaku guru ZEY di SLB Muhammadiyah mengenai interaksi sosial anak disekolah, guru memaparkan bahwa dalam proses interaksi

LAMPIRAN PROGRAM DAN HASIL PEMGOLAHAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS.

Di dalam pendidikan islam seorang guru itu diharuskan berpengetahuan tentang kesediaan dan tabiat anak-anak serta memperhatikan hal-hal ini dalam mengajar, agar dapat dipilihkan

Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan, sedangkan upah tenaga kerja didapatkan dilokasi