• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Beban kerja dokter umum di puskesmas se-Kota Denpasar adalah tinggi (rasio WISN<1). Kondisi ini menunjukkan hal yang berbeda dari metode rasio yang telah digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar.

2. Kebutuhan dokter umum di seluruh puskesmas di Kota Denpasar bervariasi karena terjadi kekurangan dokter umum pada semua puskesmas antara satu sampai dua dokter umum. Kekurangan terbanyak ditemukan di Puskesmas II Denpasar Barat sebanyak 4 orang.

3. Distribusi dokter umum di puskesmas se-Kota Denpasar tidak merata karena semua puskesmas mengalai kekurangan dokter umum secara bervariasi.

7.2 Saran

a. Bagi Pemangku Kebijakan

- Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan instansi terkait, diharapakan dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan khusunya dokter umum kedepan diharapkan menggunakan analisis beban kerja karena lebih obyektif daripada metode rasio.

- Terkait dengan lemahnya sistem pencatatan oleh dokter umum apalagi telah diberlakukannya penilaian kinerja pegawai dengan metode SKP,

dimana seluruh kegiatan yang dilakukan akan dimasukkan ke dalam penilaian, diharapkan kepada Dinas Kesehatan untuk membuatkan Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam pencatatan medis dalam buku rekam medis agar terjadi keseragaman disemua puskesmas. Termasuk juga SPO dalam pemeriksaan pasien agar ada standarisasi waktu yang sama untuk semua puskesmas.

b. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

- Untuk penelitian selanjutnya agar memasukkan seluruh komponen beban kerja dokter umum seperti KIE/konseling dan komponen yang lain agar hasil analisis beban kerjanya lebih realistis.

- Petugas observer yang digunakan pada penelitian selanjutnya diupayakan memiliki profesi yang sama dengan partisipan yang diobservasi yaitu tenaga dokter umum.

- Waktu observasi untuk masing-masing puskesmas agar diperpanjang untuk mendapatkan catatan waktu unutk semua komponen beban kerja dokter umum.

84

DAFTAR PUSTAKA

Badan Kepegawaian Nasional. 2013. Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Sipil. BKN. Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2005. Laporan Kajian Kebijakan

Perencanaan Tenaga Kesehatan. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan

Kebudayaan. Jakarta.

Brady, A.-M. et al. 2007. Measuring the workload of community nurses in Ireland: a review of workload measurement systems. Journal of nursing

management 15(5) : 481–489.

Daviaud, E. dan Chopra, M. 2008. How much is not enough? Human resources requirements for primary health care: a case study from South Africa.

Bulletin of the World Health Organization 86(1): 46–51.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter

Indonesia. Buku 1. BPPSDM Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI dan GTZ. 2009. Perlengkapan Kerja WISN :

Perlengkapan Untuk Pengembangan Indikator Beban Kerja Petugas (WISN) Untuk Memperbaiki Perencanaan Dan Manajemen Tenaga Kerja Kesehatatan Dalam Sistem Kesehatan Yang Di Desentralisasi. BPPSDM

Kesehatan. Jakarta.

Dewdney, J. 2001. WPRO / RTC Health Workforce Planning Workbook. University of New South Wales. Sydney.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2015. Selayang Pandang. Disdukcapil Kota Denpasar. Denpasar.

Dinas Kesehatan. 2014a. Profil Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2013. Dikes Kota Denpasar. Denpasar.

Dinas Kesehatan. 2014b. Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 2013. Dikes Provinsi Bali. Denpasar.

Doulati, S.P. et al. 2013. The Assessment of Needed Workload for Manpower Approximation in Health Houses in Iran ‗ s Villages. European Journal of

Scientific Research 114(1): 139–148.

Egger, D. 2000. Human Resources fo Health. Achieving the right balance: The

role of policy-making processes in managing human resources for health problems. WHO.Genewa.

Goetz, K. et al. 2013. The influence of workload and health behavior on job satisfaction of general practitioners. Family medicine 45(2): 95–101.

Hagopian, A. et al. 2012. Applying WHO‘s ―Workforce Indicators of Staffing Need‖ (WISN) Method to Calculate the Health Worker Requirements for India‘s Maternal and Child Health Service Guarantees in Orissa State. Health

Policy and Planning 27(1): 11–18.

Hassani, S.A. et al. 2013. Right place of human resource management in the reform of health sector. Iranian journal of public health 42(1): 56–62.

Herman dan Hasanbasri, M. 2008. Evaluasi Kebijakan Penempatan Tenaga kesehatan di Puskesmas Sangat Terpencil di Kabupaten Buton. Jurnal

Manajemen Pelayanan Kesehatan 11(03): 103–111.

Herman, Trisnantoro, L. dan Hasanbasri, M. 2013. Kebijakan untuk Daerah dengan Jumlah Tenaga Kesehatan Rendah. Jurnal Kebijakan Kesehatan

Indonesia 02(01): 1–19.

Hornby, P. et al. 1976. Trends in Planning for Health Manpower. WHO chronicle 30(11): 447–54.

Hurst, K. et al. 2008. Calculating Staffing Requirements. Nursing management

(Harrow, London, England : 1994) 15(4): 26–34.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. November. KKI. Jakarta.

Kabene, S.M. et al. 2006. The Importance of Human Resources Management in Health Care: A Global Context. Human resources for health 4: 20.

Kauffman, M. 2014. History and Physical Examination : A Common Sense

Approach. K. Birthcher & T. Reilly. William Brottmiller. USA.

Kementerian Kesehatan RI. 2013a. Data Dasar Puskesmas.Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2013b. Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja

DI Lingkungan Kementerian Kesehatan. Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2013c. Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan dalam Persiapan Pelaksanaan JKN. BPPSDM Kesehatan.

Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2013d. Peran BPPSDM Kesehatan dalam Menghadapi

JKN. BPPSDM Kesehatan. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 81/Menkes/SK/I/2004

Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kab/Kota Serta Rumah Sakit. 13 Januari 2004. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta.

Kurniati, A. dan Efendi, F. 2012. Kajian Sumber Daya Manusia Kesehatan Di

Indonesia. Editor Abdurrachman. Salemba Medika. Jakarta.

Laksono, A.D., WidodoJ, P. dan Mulyono, I.M. 2012. Analisis Kebijakan

Ketenagaan, Sebuah Formulasi Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum.

Cetakan Pertama. Health Advocacy. Surabaya.

Markham, B. dan Birch, S. 1997. Back to the future: a framework for estimating health-care human resource requirements. Canadian journal of nursing

administration 10(1): 7–23.

Mcquide, P.A. dan Forster, N. 2013. Applying The Workload Indicators of Staffing Need ( WISN ) Method in Namibia : Challenges and Implications for Human Resources for Health Policy. Human resources for health 11. Meliala, A. 2009. Mengatasi Maldistribusi Tenaga Dokter di Indonesia. Policy

Brief 2.

Michtalik, H.J. et al. 2013. Impact of Attending Physician Workload on Patient Care: A Survey of Hospitalists. JAMA Intern Medicine 173(5): 375–377. Mohamed, N.S. dan Hameed, A. 2015. The Impact of Human Resources

Managemen on Healthcare Quality. International Journal of Managemen

(IJM) 6(I): 603–612.

Mudayana, A.A. 2010. Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. KES MAS 4(2): 84–92.

Musau, P. et al. 2008. Workload Indicators of Staffing Need method in determining optimal staffing levels at Moi Teaching and Referral Hospital.

East African medical journal 85(5): 232–239.

Naicker, S. et al. 2009. Shortage of Healthcare Workers in Developing Countries—Africa. Ethnicity & Disease 19: 60–64.

Nopiyani, N.M.S, Wulandari, L.P.L. dan Suarjana, I.K. 2014. Analisis Kapasitas Sub-Sistem Sumber Daya Manusia Kesehatan Untuk Implementasi Treatment As Prevention Pada Pekerja Seks Perempuan Di Provinsi Bali Menggunakan Workload Indicators Of Staffing Need Dan Studi Kualitatif.

Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas

Udayana. Denpasar.

Oktarina dan Sugiharto, M. 2011. Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus dan Tenaga PTT di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Tahun 2010. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 14(3): 282–289.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Pusat

Kesehatan Masyarakat. 17 Oktober 2014. Kementerian Kesehatan RI.

Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014

Pedoman Program Jaminan Kesehatan Nasional. 3 Juni 2014. Kementerian

Kesehatan RI. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 Tata Cara

Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja. 5 Februari 2007. Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 34. Jakarta

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Sistem Kesehatan

Nasional. 13 Agustus 2012. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 193. Jakarta

Petterson, S.M. et al. 2013. Unequal Distribution of the U.S. Primary Care Workforce. American Family Physician 87(11).

Purvis, M. 2013. BMJ Careers - The GP workforce crisis: putting the right doctors

in the right place at the right time.

http://careers.bmj.com/careers/advice/view-article.html?id=20010282. 10 September 2014 (15.40).

Rauhala, A. dan Fagerström, L. 2007. Are Nurses‘ Assessments of Their Workload Affected by Non-Patient Factors? An analysis of the RAFAELA System. Journal of nursing management 15(5): 490–499.

Riitta, Kolehmaines, L. dan Aitken. 1993. Human Resources Planning : Issues

and Methods Table of Contents. Department of Population and International

Health Harvard School of Public Health. Boston.

Rusli, Y., Nusri, T.M. dan Farich, A. 2013. Analisis Beban Kerja Dokter dan Perawat di Poli Umum Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung dengan Metode Workload Indicator Staff Needs (WISN). Jurnal Dunia Kesmas 2(1). Ryu, H.-S. et al. 2003. A workload analysis of a visiting nursing service based on

a health center in Seoul]. Taehan Kanho Hakhoe chi 33(7): 1018–27.

Sanjeed, V. 2009. Vietnam Healthcare - The Next Growth Frontier? Asia Pasific

Biotech 13(10): 18–24.

Saputri, V.W. dan Ainy, A. 2009. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN) Di Puskesmas Merdeka Kota Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 (1) : 64-73.

Schoo, A.M. et al. 2008. Workload capacity measures for estimating allied health staffing requirements. Australian Health Review : A Publication of The

Australian Hospital Association 32(3): 548–58.

Shah, S.S.H. et al. 2011. Workload and Performance of Employees.

Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 3(5): 256–

267.

Suharmiati, Handayani, L. dan Kristiana, L. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Daerah Terpencil Perbatasan di Kabupaten Sambas. Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan 15: 223–231.

Suharyono, M.W. dan Adisasmito, W.B. 2006. Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Pekarya dengan Work Sampling Di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan. Manajemen Pelayanan Kesehatan 9(2).

Supardi. 2007. Analisa Stres Kerja Pada Kondisi dan Beban Kerja Perawat

dalam Klasifikasi Pasien di Ruang Rawat Inap Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Medan.

WHO. 2010. Workload Indicator Of Staffing Need. WHO Press. Geneva.

Winantyo, R. et al.2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015: Memperkuat

Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global S. Arifin, R. A. Djaafara, & A.

S. Budiman. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Wiwanitkit. 2011. Mandatory Rural Service for Health Care Workers in Thailand.

90

PEDOMAN OBSERVASI

Puskesmas……….

KARAKTERISTIK RESPONDEN

RESPONDEN ADALAH DOKTER FUNGSIONAL

No IDENTIFIKASI

1 Nama responden : 2 Umur : 3 Jenis Kelamin :

4 Status Pegawai : 1.PNS 2. Kontrak 3. PTT 5 Lama bekerja : Tahun, Bulan

6 Program yang dipegang ( dilingkari yang sesuai ) a. Koordinator program :

( ditulis nama programnya ) b. Bendahara BOK

c. Bendahara JKN d. Bendahara JKBM e. Lain-lain ( ditulis ) : f. Tidak ada

7 Praktek mandiri : 1. YA 2. TIDAK

Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana APLIKASI METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED

(WISN) DALAM ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER

UMUM DI PUSKESMAS SE-KOTA DENPASAR INSTRUMEN KUANTITATIF Pedoman OBSERVASI Dokter Umum

KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

Pengamatan ke :………

Hari/tanggal :……….

Pengamatan pasien ke (ditulis dalam menit) 1 2 3 4 5

1. Pelayanan pasien Kasus Baru rata2 :..menit (Anamnesa,

pemeriksaan, Kasus Lama rata2 :..menit Pencatatan )

2. Visite pasien rata2 :..menit 3. Tindakan medis kecil rata2:...menit 4. KIE /Konsultasi rata2 :..menit

5. Konseling HIV/KBM rata2 :..menit

Pengamatan ke :………

Hari/tanggal :……….

Pengamatan pasien ke (ditulis dalam menit) 1 2 3 4 5

1. Pelayanan pasien Kasus Baru rata2 :..menit (Anamnesa,

pemeriksaan, Kasus Lama rata2 :..menit Pencatatan )

2. Visite pasien rata2 :..menit 3. Tindakan medis kecil rata2:...menit 4. KIE /Konsultasi rata2 :..menit

Pengamatan ke :……… Hari/tanggal :……….

Pengamatan pasien ke

(ditulis dalam menit) 1 2 3 4 5

1. Pelayanan pasien Kasus Baru rata2 :..menit (Anamnesa,

pemeriksaan, Kasus Lama rata2 :..menit Pencatatan )

2. Visite pasien rata2 :..menit 3. Tindakan medis kecil rata2:...menit 4. KIE /Konsultasi rata2 :..menit

5. Konseling HIV/KBM rata2 :..menit

Hasil Rekapan

1. Pelayanan pasien Kasus Baru rata2 :………menit Kasus Lama rata2 :………menit

2. Visite pasien rata2 :………menit

3. Tindakan medis kecil rata2 :………menit

4. KIE /Konsultasi rata2:………menit

5. Konseling HIV/KBM rata2 :………menit

KEGIATAN PENUNJANG

( Bisa dari hasil wawancara )

1. Pertemuan/rapat rutin pusk. : ……….kali/ tahun rata2 :…….. jam 2. Kunjungan rumah (sulinggih) : ……….kali/ tahun rata2 :………jam 3. P3K/safari kesehatan :………..kali/ tahun rata2 :………jam 4. Imunisasi anak sekolah :………..kali/ tahun rata2 :………jam

5. Surveilans lapangan(campak) :………..kali/ tahun rata2 :………jam 6. Kunjungan lapangan :………..kali/ tahun rata2 :………jam

(PPTI,gizi buruk,kusta, jiwa)

7. Skrining anak sekolah :………..kali/ tahun rata2 :………jam 8. Penyuluhan :………..kali/ tahun rata2 :………jam 9. Mobile VCT :………..kali/ tahun rata2 :………jam 10. Posyandu paripurna/posbindu:………..kali/ tahun rata2 :………jam

KEGIATAN TAMBAHAN

(Bisa dari hasil wawancara )

1. Supervisi pustu :………..kali/ tahun rata2 :………jam 2. Mengikuti seminar/ pelatihan :………..kali/ tahun rata2 :………jam

:………..hari/tahun 3. Administrasi umum :………. Jam/ perminggu

Tertanda, Denpasar, Januari 2015 Peneliti

dr.A.A Ngr. Gd. Dharmayuda Petugas…:……… HP : 081338543907

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

PENDAHULUAN:

1. Ucapkan salam (misalnya: selamat pagi, selamat siang) 2. Perkenalkan diri

3. Jelaskan tujuan dari penelitian ini

4. Mohon perkenan Pimpinan Puskesmas untuk memberikan data-data yang diperlukan

5. Ucapkan terimakasih atas kesediaannya memberikan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini

DATA SEKUNDER

PUSKESMAS………..

1. Kondisi wilayah kerja a. Jumlah desa/kelurahan :………..

b. Jumlah penduduk tahun 2014 :………..

c. Kepadatan penduduk :………..

d. Jumlah pustu :………..

2. Jumlah kunjungan/ kegiatan tahun 2014 a. Kunjungan baru :………..

b. Kunjungan lama :………..

c. Jumlah pasien rawat inap umum :………..

d. Jumlah pasien rawat inap kebidanan :………..

e. Jumlah tindakan medis kecil :………..

Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana APLIKASI METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DALAM ANALISIS BEBAN KERJA

DOKTER UMUM DI PUSKESMAS SE-KOTA DENPASAR INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

(yang dilakukan oleh dokter umum. Bisa dilihat dari catatan persetujuan tindakan medis di UGD)

f. Jumlah P3K/safari kesehatan :………..

g. Jumlah KIE/konsultasi :………..

h. Jumlah konseling HIV/KMB :………..

3. Hari kerja tahun 2014 a. Hari kerja setahun :……….

b. Libur nasional :……….

c. Libur daerah :……….

JUMLAH :……….

4. Daftar kehadiran dokter umum selama tahun 2014 a. Dokter I  Cuti tahunan :………  Sakit :………..  Ijin :………..  Tanpa keterangan :………..  Dinas luar :……….. b. Dokter II  Cuti tahunan :………  Sakit :………..  Ijin :………..  Tanpa keterangan :……….  Dinas luar :………. c. Dokter III  Cuti tahunan :………  Sakit :………..  Ijin :………..  Tanpa keterangan :……….

 Dinas luar :……….. d. Dokter IV  Cuti tahunan :………  Sakit :………..  Ijin :………..  Tanpa keterangan :………..  Dinas luar :……….. e. TOTAL  Cuti tahunan :………  Sakit :………..  Ijin :………..  Tanpa keterangan :……….  Dinas luar :………..

5. TUPOKSI Ada Tidak 6. Bagan uraian tugas Ada Tidak 7. Standar prosedur operasional Ada Tidak Tertanda, Denpasar, Januari 2015 Peneliti dr.A.A Ngr. Gd. Dharmayuda Petugas :……….

HP : 081338543907 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana :……….

CATATAN OBSERVER

NO CATATAN

PELAKSANAAN WORKSHOP DOKTER UMUM

1. Nama Kegiatan

Workshop WISN dokter umum di puskesmas se- Kota Denpasar 2. Waktu

Hari Sabtu, 13 Desember 2014 bertempat di ruang pertemuan Puskesmas I Denpasar Selatan.

3. Peserta

Peserta terdiri dari perwakilan dokter umum masing-masing satu orang dari setiap puskesmas. Namun peserta yang hadir hanya berjumlah 10 orang karena Puskesmas III Denpasar Selatan tidak ada perwakilannya.

4. Hasil Kegiatan

Workshop diawali dengan absensi peserta dan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan maksud dan tujuan kegiatan workshop WISN. Peneliti menjelaskan sepintas tentang metode WISN dan cara penghitungannya. Peserta kemudian peneliti ajak untuk menyepakati waktu kerja setahun dan menyusun daftar kegiatan dokter umum sebagai komponen beban kerja. Untuk waktu kerja setahun disepakati adalah 52 minggu, enam hari kerja, dan waktu kerja perhari adalah 5,8 jam. Waktu kerja setahun akan dikurangi pula dengan hari libur nasional dan daerah, daftar absensi dokter umum ( cuti, ijin, sakit, dan tanpa keterangan), serta meninggalkan tugas karena mengikuti pelatihan/ dinas luar.

Kegiatan dilanjutkan dengan mendiskusikan komponen beban kerja dokter umum. Peneliti sudah menyiapkan daftar awal untuk didiskusikan dan dalam diskusi ternyata cukup banyak masukan dari para peserta terkait kegiatan mereka di puskesmas. Seluruh masukan peneliti catat dalam daftar komponen beban kerja dan membuat kesepakatan kembali tentang komponen beban kerja tersebut. Peneliti meberikan masukan kepada peserta, bahwa semua kegiatan yang diusulkan sebagai komponen beban kerja bisa akan dihitung apabila peserta telah memiliki catatan terkait kegiatan yang telah diusulkan. Apabila jumlah kegiatan tidak bisa ditunjukkan oleh peserta saat observasi, kegiatan tersebut, tentunya tidak akan dimasukkan sebagai komponen beban kerja. Pengitungan beban kerja sangat tergantung dari durasi waktu dan juga jumlah kegiatan yang dilakukan oleh dokter umum. Dari 14 jumlah komponen beban kerja yang peneliti usulkan, berkembang menjadi 18 jenis kegiatan sebagai daftar komponen beban kerja.

Kegiatan dilanjutkan untuk menyusun standar waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap komponen beban kerja yang telah disepakati sebelumnya. Standar tersebut akan dijadikan panduan dalam melakukan validasi oleh tenaga observer saat kegiatan observasi di lapangan.

5. Penutup

Kegiatan workshop WISN telah selesai dilakukan dengan mendapatkan kesepakatan waktu kerja selama setahun, komponen beban kerja, serta standar waktu yang diperlukan untuk melakukan masing-masing kegiatan. Workshop diakhiri dengan makan siang bersama

PELAKSANAAN WORKSHOP TENAGA OBSERVER

1. Nama Kegiatan

Workshop WISN tenaga observer dokter umum di puskesmas se- Kota

Denpasar

2. Waktu

Hari Selasa, 22 Desember 2014 bertempat di ruang pertemuan Puskesmas I Denpasar Selatan.

3. Peserta

Peserta terdiri dari enam orang tenaga observer dari CPHI IKM Unud.

4. Hasil Kegiatan

Workshop diawali dengan absensi peserta dan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan maksud dan tujuan kegiatan workshop WISN. Peneliti menjelaskan sepintas tentang metode WISN dan cara penghitungannya. Peserta kemudian peneliti jelaskan tentang panduan observasi yang harus diisi oleh mereka dan cara melakukan observasinya. Penghitungan waktu melakukan kegiatan disepakati menggunakan stopwatch yang ada di

handphone setiap petugas observer. Peserta juga dijelaskan tentang pengisian

data sekunder di setiap puskesmas yang bisa didapatkan dengan melakukan wawancara dengan petugas tata usaha di setiap puskesmas.

Peserta memberikan masukan terkait pencatatan tentang situasi yang terjadi saat observasi. Masukan tersebut disepakati dengan menambahkan lembar catatan petugas observer pada lembar terakhir panduan observasi.

Petugas observer kemudian diajak untuk melakukan latihan observasi terhadap dokter umum di Puskesmas I Denpasar Selatan sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Petugas observer akan bertugas berkelompok yang terdiri dari tiga kelompok masing-masing dua orang petugas yang akan mengobservasi di 11 puskesmas. Jadwal observasi dimulai tanggal 5 – 24 Januari 2015 setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Selain hari tersebut bisa digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Hasil laporan hasil observasi disepakati diserahkan kepada peneliti paling lambat seminggu setelah kegiatan observasi selesai.

5. Penutup

Kegiatan workshop WISN tenaga observer telah selesai dilakukan dengan mendapatkan kesepakatan tentang cara melakukan observasi, alat pencatatan waktu yang digunakan, pengisian data sekunder, pembagian tugas, dan kesepakatan waktu penyerahan hasil observasi. Workshop diakhiri dengan makan siang bersama.

Dokumen terkait