• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan karakteristik bahasa guru dalam kegiatan pembelajaran di TK Global Surya meliputi repetisi, penyederhanaan, kalimat tanya, campur kode, dan alih kode. Karakteristik bahasa guru tersebut terdapat dalam empat jenis kegiatan guru, yaitu menjelaskan, bertanya, memerintah, dan menguatkan. Berikut ini adalah simpulan mengenai karakteristik bahasa guru dalam kegiatan pembelajaran di TK Global Surya.

1. Karakteristik jenis repetisi

a. Repetisi yang terdapat pada tuturan guru TK A dan guru TK B ketika menjelaskan memiliki perbedaan. Repetisi guru TK A dilakukan dengan menggunakan bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya, sedangkan repetisi guru TK B dilakukan dengan menggunakan bentuk yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama dengan bentuk pertamanya.

b. Repetisi yang terdapat pada tuturan guru TK A dan guru TK B ketika bertanya memiliki persamaan, yaitu tidak hanya menggunakan bentuk yang sama, tetapi juga dengan bentuk kalimat tanya yang berbeda.

c. Repetisi yang terdapat pada tuturan guru TK A dan TK B ketika memerintah, terdapat adanya persamaan, yaitu dengan menggunakan bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya.

d. Repetisi ketika menguatkan tidak terdapat pada tuturan guru TK A tapi ditemukan pada guru TK B, yaitu dengan menggunakan bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya.

2. Karakteristik jenis penyederhanaan

a. Penyederhanaan yang terdapat pada kegiatan menjelaskan, bertanya, dan memerintah oleh guru TKA dan guru TK B memiliki persamaan, yaitu dengan menghilangkan salah satu unsur kalimat.

b. Penyederhanaan tidak terdapat pada kegiatan menguatkan oleh guru TKA maupun guru TK B.

3. Karakteristik jenis kalimat tanya

Kalimat tanya yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran (menjelaskan, bertanya, memerintah, dan menguatkan) guru TK A dan guru TK B memiliki perbedaan. Gguru TK A selalu memakai kalimat tanya yang ditandai dengan adanya kata tanya, sedangkan guru TK B selain menggunakan kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya, juga menggunakan kalimat tanya yang tidak memiliki kata tanya tapi diucapkan dengan intonasi naik.

4. Karakteristik jenis campur kode

Campur kode yang tedapat pada kegiatan pembelajaran (menjelaskan, bertanya, memerintah, dan menguatkan) guru TK A dan TK B memiliki persamaan, yaitu menyisipkan unsur (frasa atau klausa) bahasa Inggris ke dalam kalimat yang berbahasa Indonesia.

5. Karakteristik jenis alih kode

Alih kode yang terdapat pada kegiatan pembelajaran (menjelaskan, bertanya, memerintah, dan menguatkan) guru TK A dan TK B memiliki perbedaan,

yaitu guru TK A beralih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sedangkan guru TK B bealih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti memberikan saran kepada seluruh guru terutama guru TK agar dapat menggunakan bahasa yang mengandung repetisi, kalimat tanya, dan penyederhanaan ketika berada dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, guru disarankan agar tidak terlalu banyak beralih kode dan bercampur kode, karena hal ini akan berpengaruh pada proses pemerolehan bahasa siswa. Sebaiknya guru menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Hal tersebut perlu dilakukan agar para praktisi dan tenaga pendidik memiliki kecakapan khususnya berkaitan dengan keterampilan komunikasi pada kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Peneliti memberi saran kepada pihak TK Global Surya agar tidak mengesampingkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan pembelajaran, karena berdasarkan UU Sisdiknas tahun 2003 telah ditetapkan bahwa bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah bahasa Indonesia. Bahasa Inggris boleh digunakan namun hanya sebagai bahasa pedamping dalam proses kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Baradja, M.F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP Malang.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta:Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:

Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Djardjowidjojo, Soenjono. 2008. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ellis, Rod.1986. Understanding Second Language Acquisition. New York: Oxford

University Press.

Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusno, Budi Santoso. 1990. Problematika Bahasa Indonesia (Sebuah Analisis

Praktis Bahasa Baku). Jakarta: Rineka Cipta.

Lubis, Hamid Hasan. 1994. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Jakarta : Gramedia.

Nunan, David. 1989: UnderstandingLanguage Classrooms (A Guide for Teacher-

Initiated Action). United States of America: University Press Cambridge.

Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai Perspektif.

Patmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendididkan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Putrayasa. Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, Peran).

Bandung: Refika Aditama.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2004. Analisis Wacana. Malang:

Bayumedia Publishing.

Rusminto, N.E. 2009. Analisis Wacana Bahasa Indonesia (Buku

Ajar). Bandarlampung: FKIP Universitas Lampung.

Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Universitas Lampung. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Usman, Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Verhaar, J. W. M. 1987. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Vieta Karina. 2004. Karakteristik Bahasa Guru Taman Kanak-Kanak dalam

Mengajar: Studi Kasus Bahasa Guru Taman Kanak-kanan Kusuma Mulia

II Jagalan, Kediri. http://library.um.ac.id. (Diunduh 3 Agustus 2013).

Yayat, Sudaryat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.

Yufrizal, Hery. 2008. An Introduction to Second Language Acquisition. Bandung:

Pusaka Reka Cipta.

Yufrizal, Hery. 2011. Second Language Acquisition. http://heryyufrizal-

sla2011.blogspot.com/2011/05/teacher-talk-by-tias-windi-alvita.html (Diunduh 1 Agustus 2013).

Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah

Dokumen terkait