• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Kompor dengan desain drum menggunakan selongsong memiliki efisiensi rata-rata sebesar 7.49%. Sedangkan drum sterilisasi tanpa menggunakan selongsong memiliki efisiensi rata-rata sebesar 6.33%. Tingginya efisiensi pada drum menggunakan selongsong dikarenakan drum tersebut membutuhkan kalor lebih banyak. Hal ini disebabkan selongsong terbuat dari besi yang merupakan bahan konduktor atau mudah menghantarkan panas. Sehingga energi pada bahan bakar lebih banyak yang diserap.

16

Puncak-puncak spektrum FTIR pada miselium dan jamur tiram yaitu gugus O-H dengan bilangan gelombang 2345-3425 cm-1 menunjukkan senyawa asam karboksilat, C-H pada bilangan gelombang 2901-2916 cm-1 menunjukkan senyawa aldehida, C-O pada bilangan gelombang 1034-1065 cm-1 menunjukkan senyawa ester, C=O pada bilangan gelombang 1589-1651 cm-1 menunjukkan senyawa keton yang merupakan vibrasi stretching. Sedangkan, gugus O-H bending (O-H (B)) pada bilangan 895 cm-1 dan 1420 cm-1 menunjukkan posisi senyawa asam karboksilat

yang memiliki ikatan β-D-glukan.

Saran Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

1. Meminimalkan faktor-faktor yang sulit terkontrol, seperti suhu, kelembaban, dan kadar oksigen terutama saat tahap inkubasi dan perkembangan tubuh buah jamur tiram.

2. Memvariasikan massa baglog yang digunakan untuk mendapatkan efisiensi optimum.

3. Menggunakan selongsong berbahan Stainlees-Steel untuk mengurangi faktor kontaminasi akibat selongsong yang mudah korosi.

17 DAFTAR PUSTAKA

1. Untung Triono Priyadi. Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: Agromedia. 2013. 2. Rey Fariz Irwansyah, Rofiqul Umam, Kharis Mawan Suhaeli, Irzaman,

Irmansyah. Distribusi Temperatur di Dalam Drum untuk Sterilisasi Jamur Tiram. Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Bidang MIPA. 2014 Mei 9-11. Bogor (ID): IPB Press. 2014.

3. Rofiqul Umam, Rey Fariz Irwansyah, Kharis Mawan Suhaeli, Irzaman, Ardian Arif. Optimasi Sebaran Panas Pada Sterilisasi Jamur Tiram Putih Menggunakan Satu Pipa Konveksi Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Bidang MIPA. 2014 Mei 9-11. Bogor (ID): IPB Press. 2014.

4. Kharis Mawan Suhaeli, Rofiqul Umam, Rey Fariz Irwansyah, Irzaman, Irmansyah. Analisis Efisiensi Energi Termal Tungku Berbahan Bakar Baglog

Jamur Tiram dan Sekam Padi. Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Bidang MIPA. 2014 Mei 9-11. Bogor (ID): IPB Press. 2014.

5. Ilhamsyah Noor. Isolasi dan Karakterisasi β-glukan dari Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan Metode Spektroskopi UV-Visibel dan FTIR [Skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Syarif Hidayatullah. 2010. 6. Gusnimar. Pengaruh Penambahan Dedak dan Lama Pelapukan Media

Limbah Industri Teh Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus istreatus L.) [Skripsi]. Padang (ID): Universitas Andalas. 2011.

7. Daud Patabang. Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi Dengan Variasi Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal. 3(2): 286-292. 2012.

8. Eka Sunitra. Eksperimental Pembuatan Tungku Bahan Bakar Sekam Gabah untuk Mendapatkan Temperatur Aliran Udara Pengeringan Gabah yang Optimal. Jurnal Teknik Mesin. 3(2): 13-21. 2013.

9. M. Rifki, Irzaman, H. Alatas. Optimasi Efisiensi Tungku Sekam dengan Ventilasi Lubang Utama pada Badan Kompor. Seminar Nasional Sains II, FMIPA IPB Bogor. 2008 Oktober. Hlm 151 – 161. 2008.

10. F. Nawafi, R. D. Puspita, Desna, Irzaman. Optimasi Tungku Sekam Skala Industri Kecil dengan Sistem Boiler. Berkala Fisika 12(3): 77-84. 2010. 11. Touwil Umrih. Analisis Efesiensi Energi Bahan Bakar Sekam dan Kayu

Sengon pada Proses Sterilisasi Media Tumbuh Jamur Tiram Putih [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 2012.

12. Irzaman, Casnan, Pudji Untoro. Pemanfaatan Gas Karbon Tungku Sekam untuk Pengembangan Kompor dengan Bahan Bakar Campuran Air dan Bahan Bakar Nabati dengan Metode Kavitasi . Prosiding pertemuan ilmiah XXF HFI Jateng & DIY. 2011.

13. R. D. Puspita, Desna, A. D. Husin, Irzaman, H. Darmasetiawan, Siswadi. Tungku Sekam sebagai Bahan Bakar Alternatif pada Sterilisasi Media Jamur Tiram. Berkala Fisika 13(2): C45-C48. 2010.

14. Kharis Mawan Suhaeli. Analisis Efisiensi Energi Termal Tungku Berbahan Bakar Baglog Jamur Tiram dan Sekam Padi [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 2014.

15. Casnan, Irzaman, P. Untoro. Efesiensi Energi dari Tungku Sekam dengan Kompor Bahan Bakar Campuran Air, Minyak, dan Gas Karbon (Asap) dengan Metode Kavitasi. Pertemuan ilmiah XXF HFI Jateng & DIY. 2011.

18

16. Abdul Jamil Husin, Irzaman, Jajang Juansah, Touwil Umrih, Khafit Pratama Hendranto, Ella Rahmadani, Sumarjono Effendy. Efisiensi Energi Bahan Bakar Sekam dan Kayu pada Proses Sterilisasi Media Tumbuh Jamur Tiram Putih. JIPI 17(2): 65-69. 2012.

17. Desna. R. D. Puspita, H. Darmasetiawan, Irzaman, Siswadi. Kajian Proses Sterilisasi Media Jamur Tiram Putih terhadap Mutu Bibit yang Dihasilkan. Berkala Fisika 13(2): 45-48. 2010.

18. Suarni, I. U. Firmansyah. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Pengolahan Sorgum. Balai Penelitian Tanaman Serelia. [tahun tidak diketahui].

19. Slamet Budijanto, Yuliyanti. Studi Persiapan Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) dan Aplikasinya pada Pembuatan Beras Analog. Jurnal Teknologi Pertanian 13(3): 177-186. 2012.

20. M. A.Nur, Hendra Adijuwana. Teknik Spektroskopi dalam Analisis Biologis. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor. 1989.

21. R. M. Silverstein, G. C. Bassler, T. C. Morril. Spectrometric Identification of Organic Compounds Fourth Edition. New York: John Willey & Sons. c1981. 22. Andriy S, Katerina M, Alla S, Ivan J, Jiri S, Vladimir E, Eliska K, Jana C.

Glucans from Fruit Bodies of Cultivated Mushrooms Pleurotus Ostreatus and Pleurotus eryngii: Structure and Potential Prebiotic Activity. Carbohydrate Polymers 76: 548-556. 2009.

19

Lampiran

Keterangan:

: massa air (kg)

�� : kalor jenis air (kJ/kg K)

� : kalor laten uap air (kJ/kg)

� : kalor jenis uap air (kJ/kg K)

� : efisiensi bahan bakar (%)

� : (fuel consumtion rate ) laju bahan bakar yang dibutuhkan (kg/hari)

: laju energi yang dibutuhkan (kcal/hari)

� : (Heat Value Fuel ) energi yang terkandung dalam bahan bakar (kcal/kg)

: 1 kkal/kg K

� : 539 kkal/kg

� : 0.5 kkal/kg K

� sekam : 3300 kkal/kg

� kayu bakar : 3355 kkal/kg

Data Hasil Sterilisasi

Desain Kompor Selongsong Tanpa Selongsong

Ulangan 1 2 1 2

Massa Air (Kg)

Sebelum 33 33 33 33

Setelah 6 Jam 26.90 25.50 28.84 26.50

Uap 6.10 7.50 4.16 6.50

Massa Bahan Bakar Sekam (Kg)

Sebelum 18.5 18.5 18.5 18.5

Abu 15.35 12.2 13.65 13.3

Sisa 3.15 6.3 4.85 5.2

Kayu Bakar (Kg) 10.0 14.5 10.0 16.2

Ulangan 1

a. Kompor menggunakan Selongsong

 Laju bahan bakar yang dibutuhkan

� = ×

� = . × = . /ℎ

� = × = /ℎ

20

 Laju energi yang dibutuhkan

= × × ∆� + × � + × × ∆�

= × × + . ×. + . × . ×

= + . . + .

= /ℎ

 Efisiensi bahan bakar

� = � × � × %

� = × . + × × %

� = + × %

� = . %

b. Kompor Tanpa Selongsong

 Laju bahan bakar yang dibutuhkan

� = ×

� = . × = . /ℎ

� = × = /ℎ

 Laju energi yang dibutuhkan

= × × ∆� + × � + × × ∆�

= × × + . × . + . × . ×

= + . +. .

= /ℎ

 Efisiensi bahan bakar

� = � × � × %

� = × . + × × %

� = + × %

21

Ulangan 2

a. Kompor menggunakan Selongsong

 Laju bahan bakar yang dibutuhkan

� = ×

� = . × = . /ℎ

� = . × = /ℎ

 Laju energi yang dibutuhkan

= × × ∆� + × � + × × ∆�

= × × + . × . + . × . ×

= + . . + .

= /ℎ

 Efisiensi bahan bakar

� = � × � × %

� = × . + × × %

� = + × %

� = . %

b. Kompor Tanpa Selongsong

 Laju bahan bakar yang dibutuhkan

� = ×

� = . × = . /ℎ

� = . × = . /ℎ

 Laju energi yang dibutuhkan

= × × ∆� + × � + × × ∆�

22

= + .. + .

= /ℎ

 Efisiensi bahan bakar

� = � × � × %

� = × . + × . × %

� = + × %

23

Pengadukan media baglog Sekam padi untuk bahan bakar

Kompor sederhana Bahan bakar yang telah dipadatkan di kompor sederhana

Baglog siap sterilisasi Sterilisasi baglog

Selongsong besi Calon tubuh buah

24

Jamur tiram super untuk bibit induk Baglog pada tahap inkubasi

Baglog kontaminasi

Jamur tiram super untuk bibit induk

25

RIWAYAT HIDUP

Ana Fitriana lahir di Serang pada 07 Maret 1993, merupakan putri pertama dari Bapak Markum dan Ibu Sumaiyah. Penulis lulusan TK Pembangunan Swasembada Anyer pada tahun 1999 kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Anyar dan lulus tahun 2005. Pada tahun 2008, penulis lulus dari SMP Negeri 1 Anyar kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Anyer. Setelah lulus SMA pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor melewati jalur SMPTN Undangan sebagai mahasiswa Fisika.

Penulis juga aktif di UKM KSR PMI Unit I IPB sebagai staff Kemarkasan tahun 2011-2012 dan Ketua UKM tahun 2012-2013. Selain itu, penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan pada acara-acara intrakampus, diantaranya panitia Spirit 2013 dan 2014, panitia MPD (Massa Perkenalan Departemen) 2012, 2013 dan 2014, panitia POSF (Pekan Olahraga dan Seni Fisika) tahun 2012 dan 2013.

Dokumen terkait