• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya mengenai berbagai aspek terkait strategi KWL, seperti aspek pembelajaran, hakikat bahasa anak, hakikat membaca, dan hakikat berpikir kritis ditambah dengan analisis data hasil penelitian, maka simpulan mengenai penelitian ini sebagai berikut.

1. Pembelajaran membaca dengan strategi KWL efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis. Taraf signifikansi kenaikan rata-rata nilai kemampuan membaca kritis siswa mencapai 40,98%. Keefektifan tersebut dapat terjadi karena komponen-komponen startegi KWL mendukung dan selaras dengan aktivitas pembelajaran membaca itu sendiri. Jika dijabarkan lebih rinci lagi, maka dapat dimaknai bahwa strategi KWL dapat meningkatkan pemahaman kritis terhadap suatu wacana. Hal ini akan semakin berpengaruh kepada semakin mudahnya siswa memahami sebuah teks bacaan yang dibaca secara efektif dan tidak perlu waktu yang lama untuk membaca sebuah bacaan, tentunya tanpa mengesampingkan pemahaman terhadap bacaan. Dengan strategi KWL juga siswa semakin kritis untuk membaca suatu wacana ketika ia mendapatkan sesuatu dari apa yang ia baca. Strategi KWL memberikan suatu trik mudah dalam memahami sebuah wacana. Oleh karena itu, siswa semakin mudah memahami sebuah wacana yang dibaca. Dengan demikian, kemampuan membaca kritis siswa akan semakin meningkat.

2. Secara empirik, strategi KWL efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran membaca. Taraf signifikansi kenaikan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 39,68%.

113

Keefektifan tersebut dapat terjadi karena komponen-komponen strategi KWL mendukung siswa dalam berpikir kritis. Melalui aktivitas membangun pengetahuan awal, organisasi ide, curahan pendapat, menyusun pertanyaan dan mengecek hal-hal yang ingin dipelajari dari sebuah bacaan, siswa tidak hanya dapat memperoleh gambaran nyata mengenai wacana yang diamati, namun juga memperoleh lebih banyak informasi mengenai wacana tersebut sehingga siswa dapat menuangkan gagasan atau ide serta memberikan penjelasan secara sederhana.

B. Saran

Strategi KWL terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis dan berpikir kitis siswa. Berdasarkan simpulan penelitian, peneliti menyarankan hal-hal berikut.

1. Strategi KWL merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis dan berpikir kreatif di kelas lima sekolah dasar.

2. Keefektifan strategi KWL dalam penelitian ini dapat terjadi karena melibatkan proses berpikir kritis siswa pada tahap prabaca, membaca dan pascabaca pada pembelajaran membaca kritis. Bagi peneliti selanjutnya, untuk mengkaji kembali keefektifan strategi KWL dalam tema pembelajaran lain seperti membaca pemahaan, membaca ide, ataupun membaca satra.

Hermansyah Trimantara, 2014

Keefektifan strategi KWL (Know-Want to knom-Learned) terhadap kemampuan membaca kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya mengenai berbagai aspek terkait strategi KWL, seperti aspek pembelajaran, hakikat bahasa anak, hakikat membaca, dan hakikat berpikir kritis ditambah dengan analisis data hasil penelitian, maka simpulan mengenai penelitian ini sebagai berikut.

1. Pembelajaran membaca dengan strategi KWL efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis. Taraf signifikansi kenaikan rata-rata nilai kemampuan membaca kritis siswa mencapai 40,98%. Keefektifan tersebut dapat terjadi karena komponen-komponen startegi KWL mendukung dan selaras dengan aktivitas pembelajaran membaca itu sendiri. Jika dijabarkan lebih rinci lagi, maka dapat dimaknai bahwa strategi KWL dapat meningkatkan pemahaman kritis terhadap suatu wacana. Hal ini akan semakin berpengaruh kepada semakin mudahnya siswa memahami sebuah teks bacaan yang dibaca secara efektif dan tidak perlu waktu yang lama untuk membaca sebuah bacaan, tentunya tanpa mengesampingkan pemahaman terhadap bacaan. Dengan strategi KWL juga siswa semakin kritis untuk membaca suatu wacana ketika ia mendapatkan sesuatu dari apa yang ia baca. Strategi KWL memberikan suatu trik mudah dalam memahami sebuah wacana. Oleh karena itu, siswa semakin mudah memahami sebuah wacana yang dibaca. Dengan demikian, kemampuan membaca kritis siswa akan semakin meningkat.

2. Secara empirik, strategi KWL efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran membaca. Taraf signifikansi kenaikan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 39,68%.

113

Keefektifan tersebut dapat terjadi karena komponen-komponen strategi KWL mendukung siswa dalam berpikir kritis. Melalui aktivitas membangun pengetahuan awal, organisasi ide, curahan pendapat, menyusun pertanyaan dan mengecek hal-hal yang ingin dipelajari dari sebuah bacaan, siswa tidak hanya dapat memperoleh gambaran nyata mengenai wacana yang diamati, namun juga memperoleh lebih banyak informasi mengenai wacana tersebut sehingga siswa dapat menuangkan gagasan atau ide serta memberikan penjelasan secara sederhana.

B. Saran

Strategi KWL terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis dan berpikir kitis siswa. Berdasarkan simpulan penelitian, peneliti menyarankan hal-hal berikut.

1. Strategi KWL merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis dan berpikir kreatif di kelas lima sekolah dasar.

2. Keefektifan strategi KWL dalam penelitian ini dapat terjadi karena melibatkan proses berpikir kritis siswa pada tahap prabaca, membaca dan pascabaca pada pembelajaran membaca kritis. Bagi peneliti selanjutnya, untuk mengkaji kembali keefektifan strategi KWL dalam tema pembelajaran lain seperti membaca pemahaan, membaca ide, ataupun membaca satra.

Hermansyah Trimantara, 2014

Keefektifan strategi KWL (Know-Want to knom-Learned) terhadap kemampuan membaca kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung: Refika Aditama.

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: Refka Aditama.

Alder, M.J, dan Doren, C.V. (2007). How to read a book. Cara mencapai puncak tujuan membaca. Terjemahan Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ipublishing. Ali, M. (2011). Memahami riset prilaku dan sosial. Bandung: Pustaka Cendekia

Utama.

Angelo, T. A. (1995). Classroom assessment for critical thinking. Teaching of Psychology.

Arikunto, S. (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(2013). Pedoman implementasi kurikulum. Jakarta: Kemendikbud.

Cahyani, I. (2011). Menulis proposal penelitian. Bandung : CV. Bintang Warli Artika.

Costa, L. A. (1985). Developing Minds. California: Association for Supervision and Curriculum Development.

Darmiyati, Z. dan Budiasih. (2001). Pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas rendah. Yogyakarta : PASS

Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Depdiknas. (2007). Pedoman penyusunan KTSP di sekolah dasar. Jakarta:

Depdiknas.

Dexzrecc. (2008). Arti dan makna pembelajaran. Diakses dari http://dexzrecc.wordpress.com.

Ficher, A. (2008). Berpikir kritis sebuah pengantar. Terjemahan : Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Filsaisme, D.K. (2008). Menguak rahasia berpikir kritis dan kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

115

Glaser, E. (1941). An Experience in the development of critical thinking.

Advanced School of Education at Teacher’s College, Columbia University.

Harjasujana. dkk. (2006). Materi pokok keterampilan membaca. Jakarta: Karunika.

Hasan, I. (2006). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta : Bumi Akasara Johnson, E.B. (2007). Contextual teaching and leraning: Menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center (MLC)

Kharizmi, M. (2011). Keefektifan penggunaan strategi kwl (want to know-learned) dalam meningkatkan kemampuan efektif membaca (kem) dan motivasi membaca siswa sekolah dasar. Tesis pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kusumah, Y.S. (2008). Desain dan pengembangan computer based e learning untuk meningkatkan high-order methematical thinking siswa SMA. Laporan Peneitian Hibah Besaing Nasional 2008 (Tahap I). Jakarta: DP2M, Dikti-Depdiknas.

Lambertus. (2010). Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa sd melalui pendekatan matematika produk realistik. Disertasi Doktor Pendidikan Matematika pada SPs UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Maulana. P (2012). Penerapan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman karya sastra dan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Tesis pada SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Martutik. (2001). Membaca. Malang: Universitas Negeri Malang.

Meltzer. (2002). The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics. 70(12), 1259-1268. Mulayati, dkk. (2008). Bahasa indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Munandar, U. (2009). Kreativitas anak berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nunan, D. (1991). Language teaching methodology. UK; Prentice Hall International.

Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

116

Hermansyah Trimantara, 2014

Keefektifan strategi KWL (Know-Want to knom-Learned) terhadap kemampuan membaca kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhadi. (2008). Membaca cepat dan efektif (teori dan latihan). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nurhadi. (1989). Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca. Bandung: Sinar Baru.

Purwanto, N. (2001). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pusat Pengembangan Profasi Pendidik (BPSDMPK dan PMP). (2012).

Ketrampilan membaca. Modul Bahasa: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta : Bumi Aksara. Riduwan, (2010). Metode dan teknik menyusun tesis. Bandung : Alfabeta.

Roe, B.D. & Ross, E.P. (1990). Developing power in reading. Dubuque, IA: Kendall/ Hunt Publishing Company.

Rubin, D. (1993). A practicall approach to teaching reading. Boston, MA: Alan and Bacon.

Rusman. (2012). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer mengembangkan profesionalisme guru abad 21. Bandung: ALFABETA

Sadulloh, U. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Schummacher, S. & McMillan, J. H. (2001). Research in education a conceptual introduction (fiften edition). New York & London: Addison Wesley Longman, Inc.

Soedarso. (2001). Speed reading: sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Somadayo. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2006). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metode penilaian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

117

Sunarta. (2010). Peningkatan keterampilan membaca kritis melalui kegiatan pembelajaran partisipatif. Jurnal Pendidikan Penabur-No 14/ Tahun ke-9/Juni,1-14.

Susetyo, B. (2012). Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Syamsudin, A.R., dan Damaianti, V.S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tampubolon, D.P. (2008). Kemampuan membaca: teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1985). Membaca: sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1990). Membaca: sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Membaca: sebagai suatu keterampilan berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20, (2003), Sistem Pendidikan Nasional.

Vacca. (1991). Membaca permulaan. [Online]. Tersedia : http://mbahbrata-edu.blogspot.com [23 Juni 2010].

Widodo, A. (2006). Taksonomi bloom dan pengembangan butir soal. Buletin Puspendik. 3 (2): 18-29.

Zuchdi, D. (2007). Strategi meningkatkan kemampuan membaca: peningkatan komprehensi. Yogyakarta: UNY Press.

Zulkarnaini. (2011) Model kooperatif tipe think-talk-write (TTW) untuk

meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis. Bandung : Tesis SPs UPI tidak diterbitkan.

Dokumen terkait