• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut bahwa kata anak dalam al-Qurān disebut dengan berbagai istilah yakni kata aṭfāl (ṭifl), abī, ad’iyāakum, asbāṭ, nasl, ibn, gulām, awlād

,żurriyaħ dan rabāib. Namun, dalam penelitian ini tidak semua kata anak digunakan. konsep anak dalam tafsir al-Mişbāḥmerujuk pada kata anak yang meliputi kata żurriyaħ, aṭfālyang berakar kata dari ṭifl, bunayyadan

banūnyang berakar kata dari ibn serta awlād yang berakar kata dari walad, adapun alasan pemilihan lima kata tersebut karena memiliki kandungan baik secara tersurat maupun tersirat tentang pendidikan anak dalam keluarga.

Adapun dari hasil pembahasan tentang konsep anak dalam tafsir al-Mişbāḥyang diperkaya dengan tafsir-tafsir lainnya juga sebagai pembanding, tidak adanya perbedaan antara tafsir al-Mişbāḥdengan tafsir lainnya, semuanya satu pemikiran yang sama hanya beda redaksi kata saja dalam pengungkapan setiap kandungan ayat. Akan tetapi pembahasan ayat-ayat yang mengandung kata anak yang ditinjau dalam tafsir al-Mişbāḥpenjelasannya lebih komperehensip dan lebih detail.

Ayat-ayat yang mengandung kata anak yang sudah dibatasi dan

dianalisis dalam pembahasan ini adalah QS. Furqān [25]: 74, QS. Luqmān [31]: 13, 17,dan 16, QS. Ibrāhīm [14] : 37, QS. al-Aḥqāf [46] : 15, QS. al-Kahfi [18]: 46, QS. al-Baqaraħ [2]: 233, QS. al-Anfāl [8]: 28, QS. al-Nisā`

[4]: 9 dan QS. al-Nūr [31]: 59. Dari semua ayat tersebut mengandung

pengertian, kedudukan, dan kewajiban serta hak anak.

Kata żurriyaħ berati keturunan yang berasal dari keduaorang tua, keturunan merupakan bagian yang penting dalam melanjutkan misi kekhalifahan manusia di bumi. Adapun kata anak yang merujuk pada kata

155

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

banūn, anak merupakan tumpuan harapan dan impian kedua orang tuanya, dari kata awlād, anak merupakan amanah yang harus didik, diperhatikan, dan

155

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijaga agar berkembang sebagai anak yang diharapkan oleh orang tuanya, sedangkan dari kata aṭfāl yakni menandakan anak baik laki-laki ataupun perempuan yang telah memasuki usia sudah baligh dan kata bunayya yang berakar dari kata ibn berarti anak yang sudah dewasa.

Dari berbagai pengertian tentang anak yang sudah disebutkan di atas, hal yang paling mendasar dalam pembahasan seputar anak tentu tentang kedudukan anak agar dapat dijadikan acuan oleh orang tua untuk menghantarkan mereka menuju kebaikan dan memelihara serta meningkatkan potensi mereka. Adapun kedudukan anak bagi orang tuanya yakni anak sebagai żurriyaħ (generasi penerus orang tua), anak sebagai zīnah (perhiasan dunia), anak sebagai fitnaħ (cobaan), dan anak sebagai qurraħ a’yun

(penyenang hati).

Dalam pembahasan ini pun dipaparkan kewajiban dan hak anak. Dalam ayat yang dianalisis yakni anak berkewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Dan hak anak yakni mendapatkan perawatan sejak lahir dari orang tuanya khususnya ibu yakni memberikan ASI (Air Susu Ibu) agar pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwa baik, kemudian kewajiban ayah memeberikan nafkah yang layak kepada kepada anak dan istrinya untuk kelangsungan hidup mereka dan orang melaksanakan fungsi keluarga salah satunya fungsi penyelamatan, yaitu agar senantiasa memperhatikan kualitas generasi berikutnya, jangan sampai meninggalkan generasi lemah (dari segi akidah, fisik, mental, pengetahuan, ekonomi dan sebagainya).

Selain itu, tentunya orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik

anaknya sebagaimana yang dicontohkan oleh Luqmān sebagaimana diabadikan dalam QS. Luqmān [31]: 13 bahwa orang tua hendaknya memeberikan nasihat kepada anaknya tentang perlunya menghindari syirik/mempersekutukan Allah. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Tuhan. Adapun dalam QS. Luqmān

156

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik ataupun buruk meskipun hanya sebesar biji sawi, dan sekalipun berada di tempat yang paling tersembunyi Allah kelak akan menghisabnya. Dan dalam QS. Luqmān [31]: 17 bahwa orang tua juga harus menasihati anaknyaagar melaksanakan amal-amal alāħ yang puncaknya adalah alāħ

serta amal-amal kebajikan yang tercermin dalam amar ma’rūf nahī munkar

juga nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan, yaitu sabar dan tabah.

Konsep anak tersebut memiliki implikasi terhadappendidikan dalam keluarga yang meliputi prinsip, metode, materi, tujuan, fungsi pendidikan dalam keluarga dan komunikasi pendidikan dalam keluarga.

Prinsip pendidikan dalam keluarga meliputi prinsip ketauhidan merupakan prinsip dasar yang utama dalam proses pendidikan yang menempatkan Allah sebagai sentral, yakni semuanya berpusat pada Allah. Selanjutnya prinsip kasih sayang yakni segala upaya dan tindakan pendidikan semuanya harus dilaksanakan dengan mengedepankan rasa kasih sayang, karena dengan kasih sayang akan tumbuh generasi yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan oleh orang tuanya.Dan prinsip keseimbangan yakni antara peran individu dan sosial, yaitu hubungan individu dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia serta hubungan individu dengan dirinya sendiri, idak memisahkan antara urusan dunia dan akhirat.

Kemudian, adapun metode pendidikan dalam keluarga meliputi metode

ḥiwār yakni percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai satu topik, dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki. Metode mauiẓaħ adalah adalah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya. Ada juga metode am āl yakni mengumpamakan sesuatu yang abstrak dengan yang lain yang lebih konkrit untuk mencapai tujuan dan atau manfaat dari perumpamaan tersebut. Dan metode keteladanan (uswaħḥasanaħ) merupakan

157

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada peserta didik (anak), baik dalam ucapan maupundalam perbuatan.

Selanjutnya, materi pendidikan dalam keluarga yang meliputi materi pendidikan akidah yakni larangan untuk berbuat syirik kepada Allah. Kemudian perintah salat yang masuk dalam materi pendidikan ibadah dan materi muamalah yakni amr ma’rūf nahī munkar.

Kemudian implikasi terhadap tujuan pendidikan dalam keluarga yakni mendidik dan membina anak sebagi keturunan dan penerus orang tuanya menjadi manusia dewasa yang memiliki mentalitas dan moralitas yang luhur bertanggungjawab baik secara moral, agama, maupun sosial kemasyarakatan, dan menjadi anak yang saleh yang kelak anak dapat membela dan membatu serta menjadi penenang hati orang tuanya agar mendatangkan kebahagiaan di akhirat nanti, bukan menjadi cobaan yang dapat melalaikan orang tuanya untuk mengingat Allah.

Dan yang terakhir implikasinya terhadap komunikasi pendidikan dalam keluarga yakni dengan qaulān sadīdān (perkataan yang benar/lurus). Qaulān sadīdān yakni berkata benar berarti berkata jujur. Orang yang jujur adalah orang yang dapat dipercaya. Setiap perkataannya selalu mengandung kebenaran. Berkata benar memberikan efek spikologis yang positif terhadap jiwa anak. Anak akan selalu berkata benar adalah orang yang sehat jiwanya.

B. Saran

1. Saran bagi Program Studi IPAI

Untuk saat ini penelitian terhadap kajian al-Qurān yang berusaha menggali konsep-konsep untuk memberikan sumbangan terhadap pendidikan dirasa masih sangat sedikit. Oleh karena itu, harapannya Program Studi IPAI menganjurkan kepada para Mahasiswa untuk lebih banyak melakukan penelitian terhadap al-Qurān.

158

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang tua hendaknya memahami terlebih dahulu dengan baik tentang kedudukan anak serta mengenai kewajibannya terhadap anak sebagai

amānaħ(titipan) dari Allah agar dibina dan dididik ke arah kedewasaan dan hidup mandiri dengan penuh tanggung jawab serta berakhlak mulia. Selanjutnya, orang tua juga hendaknya menerapkan prinsip, metode dan materi dalam mendidik anak dalam proses pendidikannya dalam keluarga, sebagaimana yang telah dipaparkan dalam pembahasan, supaya anak tumbuh menjadi insān kamīl.

3. Saran bagi Bidang Kurikulum Pendidikan Formal

Dalam hasil penelitian ini ditemukan prinsip, metode dan materi pendidikan yang di dalamnya menyangkut masalah-masalah pokok dalam kehidupan. Oleh karena itu, harapannya dalam pendidikan formal bisa diterapkan dan dikembangkan lagi.

4. Saran bagi peneliti selanjutnya

Adapun yang terakhir ditujukan kepada peneliti selanjutnya, yang hendak meneliti perihal konsep anak dalam al-Qurān. Dalam penelitian ini, dari ayat-ayat yang mengandung kata anak, penulis menemukan adanya komunikasi edukatif antara orang tua dan anak, salah satunya yang tercermin melalui interaksi/dialog pendidikan antara nabī Ibrāhīm dengan nabī Ismāīl, kemudian nabī Nūh dengan anaknya Kan’an. Sehingga harapannya peneliti

selanjutnya bisa meneliti mengenai hal tersebut, agar memperkaya khazanah ilmu dunia pendidikan Islam khususnya mengenai konsep anak dalam al-Qurān.

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

_______. (2002). Alqur’an dan Terjemahannya. Penerjemah: Tim Penerjemah Departemen Agama RI. Jakarta: CV Darus Sunnah

Abdullah. (2014, Mei 5). 108 Anak di Jabar Jadi Korban Kekerasan Seksual. Dipetik Juni 16, 2014, dari Liputan 6: http://health.liputan6.com

Aedy, H. (2009). Kubangun Rumah Tanggaku dengan Modal Akhlak Mulia.

Bandung: Alfabeta.

Ahmad, M. A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi & Salimi. (2008). Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ali, M. D. (2010). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

al-'Ik, S. K. (2012). Kitab Fiqh Mendidik Anak. Jogjakarta: DIVA press.

Al-Mahalli, I. J. (2009a). Tafsir Jalalain (Jilid 1). (B. A. Bakar, Penerj.) Bandung: Sinar Baru al-Gesindo.

Al-Mahalli, I. J. (2009b). Tafsir Jalalain (Jilid 2).(B. A. Bakar, Penerj.) Bandung: Sinar Baru al-Gesindo.

Al-Maraghi, A. M. (1992a1). Tafsir al-Maragi (Juz. 1). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M. (1993b4). Tafsir al-Maragi (Juz. 4). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M. (1992c9). Tafsir al-Maragi (Juz. 9). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M. (1992d13). Tafsir al-Maragi (Juz. 13). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M. (1992e15). Tafsir al-Maragi (Juz. 15). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Al-Maraghi, A. M.(1993f18). Tafsir al-Maragi (Juz. 18). (K. A. Sitanggal, B. A. Bakar, & H. N. Aly, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M.(1993g19). Tafsir al-Maragi (Juz. 19). Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M.(1993h21). Tafsir al-Maragi (Juz. 21). Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Maraghi, A. M.(1993i26). Tafsir al-Maragi (Juz. 26). Semarang: CV. Toha Putra.

Al-Qurthubi, S. I. (2008a5). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 5). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I.(2008b7). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 7). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I.(2008c9). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 9 ). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I.(2008d10). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 10). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I. (2008e12). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 12). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I. (2008f13). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 13). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I. (2008g14). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 14). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Qurthubi, S. I. (2008h16). Tafsir Al-Qurthubi (Jilid 16). (M. Masridha, Penerj.) Jakarta: Pustaka Azzam.

An-Nahlawi, A. (1992). Prinsip-Prinsip dan Metoda Pendidikan Islam. Bandung: CV. Diponegoro.

An-Nahlawi, A. (2004). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.

Jakarta: Gema Insani.

Ash-Shiddieqy, T. M. (2000a1). Tafsir al-Qur'an Majid An-Nur(Jilid. 1).

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ash-Shiddieqy, T. M. (2000b2). Tafsir al-Qur'an Majid An-Nur(Jilid. 2).

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shiddieqy, T. M. (2000c3). Tafsir al-Qur'an Majid An-Nur(Jilid. 3).

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shiddieqy, T. M. (2000d4). Tafsir al-Qur'an Majid An-Nur(Jilid. 4).

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shiddieqy, T. M. (2000e5). Tafsir al-Qur'an Majid An-Nur(Jilid. 5).

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

As-Subki, A. Y. (2010). Fiqh Keluarga. Jakarta: Amzah.

Audah, A. (2008). Konkordansi Quran Panduan Kata dalam Mencari Ayat al-Quran. Jakarta: Litera Antar Nusa.

Aziz, A. (1990). Rumah Tangga Bahagia Sejahtera. Semarang: CV Wicaksana. Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama Republik Indonesia. (2012). Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik. Jakarta: Aku Bisa.

Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama Republik Indonesia.(2012).

Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta: Penerbit Aku Bisa.

Baharun. (2011, April 5). Kajian Tafsir al-Misbah. Dipetik Agustus 2014, 8, dari http://hasanbaharun.blogspot.com.

Baqi, M. F. (1980). al-mu'jam al-Mufahras li alfaz al-Quran al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr li at-Tiba'ah wa an-Nasyr wa at-Tauzu'.

Beritasatu. (2012, Desember 28). Polda Metro: Kenakalan Remaja Meningkat. Dipetik Juni 8, 2014, dari Beritasatu: http://www.beritasatu.com

Daradjat, Z. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S. B. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, D. (2012). Pesan-Pesan al-Quran. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Gunawan, H. (2014, Oktober 16). DPD akan Investigasi Tangani Kekerasan Anak. Dipetik Oktober 12, 2014, dari Tribunnews: http://www.tribunnews.com

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gymnastiar, A. (2006). Sakinah Manajemen Qolbu untuk Keluarga. Bandung: Khas MQ

Hamka. (1983a1). Tafsir al-Azhar (Juz. 1). Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hamka. (1983b9). Tafsir al-Azhar (Juz. 9). Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hamka. (1983c15). Tafsir al-Azhar (Juz. 15). Jakarta: Pustaka Panjimas. Hamka. (1983d21). Tafsir al-Azhar (Juz. 21). Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hamka. (1983e26). Tafsir al-Azhar (Juz. 26). Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hasan, M. I. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Huda, M., & Idris, M. (2008). Nalar Pendidikan Anak. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Izzan, A. (2011). Metodologi Ilmu Tafsir. Bandung: Tafakur. Izzan, A. (2011). Ulumul Qur'an . Bandung : Tafakur.

Karim, S. (2006). Agar Anak Tidak Durhaka. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Katsir. (2004a1). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid1). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir. (2004b2). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid2). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir. (2004c3). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid3). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir. (2004d4). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid4). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir. (2004e5). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid5). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir. (2004f6). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid6). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Katsir.(2004g7). Tafsir Ibnu Katsir (Jilid7). (M. A. Ghoffar, & A. I. Al-Atsari, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komariah, dkk. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kompas (2014, Oktober 14) Seto: "Korban pencabulan di JIS alami trauma karena tindakan asusila". dipetik Oktober, 13, 2014, dari Kompas: http//megapolitan.kompas.com.

Mahmud, G. (2013). Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga. Jakarta: Akademia Permata.

Mansur. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Margono. (2004). Metodologi Peneliian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta . Marzuki, M. (2002). Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum. Jakarta: Departemen

Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Mazhahiri, H. (2003). Pintar Mendidik Anak. Jakarta: Lentera.

Muchtar, H. J. (2005). Fikih Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mubaroq, S.H. (2011). Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Al-Qurān (Analisis Metode Tafsir Tahlili Mengenai Pendidikan Keluarga Dalam Al-Qurān Surat Luqman: 12-19). Bandung: Ttidak diterbitkan.

Muhyidin, M. (2006). Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur'an. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mujib &Mudzakkir. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mustaqim, A. (2005). Menjadi Orang Tua Bijak. Bandung: Al Bayan Mizan.

Noor, J. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Quthb, M. (1990). Sistem Pendidikan Islam. Bandung : al-Ma'arif.

Quthb, S. (2000a1). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Jilid. 1). (A. Yasin, & A. A. Basyarahil, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Quthb, S. (2000b5). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Jilid. 5). (A. Yasin, & A. A. Basyarahil, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Quthb, S. (2000c7). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Jilid. 7). (A. Yasin, & A. A. Basyarahil, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Quthb, S. (2000d10). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Jilid. 10). (A. Yasin, & A. A. Basyarahil, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

Rachman, M. F. (2011). Islamic Parenting. Jakarta: Erlangga.

Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sauri, S. (2006). Membangun Komunikasi dalam Keluarga. Bandung: PT Genesindo.

Sukmadinata. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Shihab, M. Q. (2008, Maret 9). Karya-Karya M. Quraish Shihab. Dipetik Agustus 2014, 8, dari: Quraish Shihab: http://quraishshihab.com

Shihab, M. Q. (1996). Membumikan Al-Qur'an. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Q. (2009a1). Tafsir Al-Mishbāẖ(Vol. 1). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009b2). TafsirAl-Mishbāẖ(Vol. 2). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009c5). TafsirAl-Mishbāẖ(Vol. 5). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009d6). TafsirAl-Mishbāẖ(Vol. 6). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009e7). Tafsir Al-Mishbāẖ (Vol. 7). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009f9). Tafsir Al-Mishbāẖ(Vol. 9). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009g10). Tafsir Al-Mishbāẖ(Vol. 10). Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Q. (2009k12). TafsirAl-Mishbāẖ(Vol. 12). Jakarta: Lentera Hati. Subhan, Z. (2004). Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta : PT. Lukis Pelangi

Siti Rohmah, 2014

Konsep anak dalam tafsir Al-Misbah dan implikasinya terhadap pendidikan dalam keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam al-Qur'an. Bandung: AlfabeTa.

Syakirman.(2010,November16).MetodeTafsir.Modern. Dipetik Agustus 2014,8, dari: http://syakirman.blogspot.com

Syarbini, A. (2012). Ibadah Super ajaib. Jakarta: As@-prima Pustaka.

Tafsir, A. (2011). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Rosda.

Ulwan, A. N. (1999). Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani. Umar, H. (2004). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun1997 tentang Pengadilan Anak

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak .

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Widjaja. (2010). Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wirartha, M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Dokumen terkait