• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. SIMPULAN

1. Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan anak dalam melaksanakan norma-norma sekolah, dalam hal ini adalah tata tertib sekolah. Karena dalam keluarga komunikasi terjadi secara intensif dan terdapat kasih sayang diantara sesama anggota keluarga sehingga hubungan diantara mereka menjadi akrab. Hubungan yang akrab diantara mereka memudahkan orang tua dalam mengajarkan dan menanamkan pola-pola tingkah laku dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, termasuk kedisiplinan. Sebagian besar responden memiliki hubungan yang cukup baik dengan ayah dan ibu mereka, terutama dengan ibu, jumlah responden yang menyatakan akrab dengan ibu mereka berjumlah sangat besar. Demikian pula hubungan antara ayah dan ibu mereka harmonis. Orang tua mereka memberikan peraturan-peraturan yang jelas dan menanamkan disiplin yang cukup ketat kepada mereka terutama ibu. Hubungan yang baik atau akrab antara orang tua dengan anak merupakan salah satu faktor penting bagi kelancaran proses sosialisasi seorang anak. Karena penanaman nilai-nilai dan pola-pola tingkah laku akan berjalan dengan baik jika proses sosialisasi berlangsung dengan lancar. Nilai-nilai dan pola-pola tingkah laku diinternalisasi ke dalam diri anak dan secara tidak sadar menjadi bagian dirinya. Begitu pula dengan penerapan disiplin yang ditanamkan oleh orang tua di rumah akan mempengaruhi kedisiplinan anak terhadap norma-norma di luar lingkungan rumah. Hal ini terlihat dari kepatuhan sebagian besar responden dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang diberikan orang tua mereka.

2. Sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa dalam melaksanakan norma sekolah. Ini dikarenakan adanya penanaman disiplin

oleh guru, partisipasi guru dalam menegakkan kedisiplinan dan sanksi-sanksi yang diterapkan dalam setiap pelanggaran. Penanaman disiplin yang dilakukan oleh sekolah cukup baik, pihak pengajar (guru) juga cukup berpartisipasi dalam penerapan disiplin di sekolah dan sanksi yang diberikan kepada pihak yang melakukan pelanggaran cukup sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh para siswa. Kesesuaian sanksi dengan jenis pelanggaran juga penting untuk menegakan kedisiplinan, karena sanksi yang jelas akan memberikan efek jera kepada siswa. Hubungan antara siswa dengan teman-temannya cukup penting karena akan berpengaruh terhadap kenyamanan siswa ketika berada di sekolah. Sebagian besar responden memiliki hubungan baik dengan teman-teman di sekolahnya, artinya mereka akrab dengan teman-teman di sekolahnya. Dari interaksi antara responden dengan teman-temannya di sekolah maka terjadilah saling pengaruh mempengaruhi, termasuk kedisiplinan teman-temannya akan berpengaruh pada prilaku disiplin responden. Kepatuhan teman-teman di lingkungan sekolah akan berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Sebagian besar responden menyatakan bahwa teman-teman di sekolah cukup mempengaruhi kedisiplinan mereka dalam melaksanakan tata tertib sekolah, karena sebagian besar dari teman-teman mereka mematuhi tata tertib sekolah maka yang lainnya ikut mematuhi pula. Sebagaimana halnya dengan keluarga, sekolah merupakan institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Proses sosialisasi di sekolah meliputi penanaman dan penegakan disiplin terhadap tata tertib sekolah. Penanaman dan penegakan disiplin di sekolah dapat dikatakan berhasil jika dilhat dari kedisiplinan siswa dalam melaksanakan norma-norma sekolah.

3. Dilihat dari penelitian ini, teman sebaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa dalam melaksanakan norma sekolah. Tidak berpengaruhnya teman sebaya terhadap kedisiplinan siswa dikarenakan interaksi siswa dengan teman sebaya di lingkungan tempat tinggal mereka

tidak intensif atau frekuensi pertemuan mereka yang jarang. Karena para siswa lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah, mereka masuk pada pukul 06.45 dan pulang pukul 14.45, dan setelah proses belajar mengajar seleesai mereka masih mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrkulikuer di sekolah. Ketika tiba di rumah mereka di sibukan dengan tugas-tugas dari sekolah. Jadi waktu mereka untuk bermain dengan teman sebaya di lingkungan tempat tinggalnya menjadi sangat sedikit. Kebanyakan responden memiliki teman sebaya yang berada di lingkungan tempat tinggal mereka dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hubungan yang mereka miliki dengan teman sebaya pun beragam namun hanya sedikit responden yang memiliki hubungan akrab dengan teman sebaya mereka. Sebagian besar responden menyatakan bahwa teman sebaya mereka cukup mematuhi norma-norma sosial di lingkungan tempat tinggal mereka. Mereka menyatakan teman sebaya tidak berpengaruh kepada mereka dalam pelaksanaan norma-norma sosial karena hubungan yang kurang akrab dan intensitas pertemuan mereka yang jarang. Bahkan beberapa diantara mereka yang tidak memiliki teman sebaya di lingkungan tempat tinggal mereka. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang berpengaruh secara signifikan terhadap siswa dalam melaksanakan norma sekolah adalah keluarga dan sekolah. Tetapi keluarga memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada sekolah. Sedangkan teman sebaya pengaruhnya sangat lemah bahkan tidak signifikan.

B. SARAN

1. Pendidik

Bagi para pendidik (guru) diharapkan bisa menjadi telagan bagi anak didiknya dalam berprilaku agar tidak melanggar tata tertib di sekolah yang berlaku. Serta memberikan dorongan dan pendidikan moral bagi para siswa untuk hidup tertib dan disiplin sehingga tercipta suana sekolah yang aman dan damai.

Bagi siswa diharapkan dapat mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah dan dapat menjadi teladan bagi siswa lainnya. Disiplin dalam melaksanakan norma sekolah jika dilakukan terus menurus akan menjadi kebiasaan yang baik sehingga membuat kita terbiasa untuk mematuhi norma-norma termasuk norma-norma lain di masyarakar. Karena pelanggaran yang dilakukan hanya akan mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri, sekolah, orang tua dan masyarakat.

3. Sekolah

Bagi sekolah sebagai penyelengara pendidikan diharapkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap para siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Dan mensosialisasikan dengan baik tata tertib yang berlaku di sekolah kepada para siswa sehingga seluruh siswa mengtahui dan bersedia mematuhinya. Hal ini juga dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Untuk menegakan disiplin di sekolah diperlukan juga sanksi-sanksi dan konsistensi dalam pelaksanaan sanksi-sanksi-sanksi-sanksi tersebut. Agar tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif bagi siswa dan guru di sekolah.

4. Orang Tua

Orang tua sebaiknya melakukan interaksi yang intensif dengan komunikasi yang efektif untuk membangun hubungan yang akrab antara semua anggota keluarga baik antara ayah dan ibu maupun antara orang tua dengan anak-anak. Hubungan yang akrab dengan dilandasi rasa kasih sayang akan memudahkan orang tua dalam mendidik dan menerapkan nilai-nilai kepada anak. Termasuk didalamnya untuk menerapkan kedisiplinan. Aturan yang diberikan orang tua kepada anaknya pun harus jelas dan sejalan antara ayah dan ibu sehingga tidak membingungkan bagi mereka.

5. Peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih luas dan lebih mendalam dengan tema yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini.

Abdulsyani. (2012). Sosiologi, Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Ahmadi., Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Asdi Mahasatya

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi. Jakarta : PT Rineka Cipta Berry, David. (2003) Pokok-pokok pikiran dalam sosiologi. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Djahiri, Kosasih. (1985). Strategi Pembelajaran efektif nilai moral VCT dan Games alam VCT. Bandung : Laboraturium Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan FPIPS IKIP

Departemen Kebudayaan dan Pendidikan 1998 Peraturan tentang Tata Tertib Sekolah

Effendi, Tadjoeddin N dan Manning, Chris (1991). Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Hasbullah,. (1999). Dasar-dasar ilmu kependidikan. Jakarta : PR raja Grafindo Persada

Horton, Paul B dan Hunt, Chester L. (1984). Sociology edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga

Hurlock, Elizabeth B. (1990). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga Idi, A., dan Safarina. (2011). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada Indrakusuma D.A. (1973) .Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya : Usaha

Ratih Aulia Zakiah, 2014

Aksara

Rakhmat, Jalaludin. (1991). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ridwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bangdung : Alfabeta

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru karyawan dan peneliti mula. Bandung : Alfa beta

Ritzer, George (2012). Teori Sosiologi dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir postmodern. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. (2011) Pengantar Sosiologi. Jakarta : Kencana Siegel, Sidney (1997) Statistik Non Parametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Silalahi, Ulber. (2010), Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama Soelaeman, M. I. (1994). Pendidikan Dalam Keluarga. Bandung : CV Alvabeta Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada

Soetjipto,. dan Kosasi, Raflis. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta : Asdi Mahasatya Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sunarto, Kamanto. (2004), Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Syafaat, A, Sahrani, S. An Muslih. (2008). Peranan pendidikan agama islam

dalam mencegah kenakalan remaja (juvenile delinquency). Jakarta:

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : Gramedia

Unardjan, Dolet. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta: Grasindo

Undang – Undang Nomor 20 Pasal 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang - Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2004tentang Sistem Pendidikan Nasional Vembriarto. (1993). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo

Wirartha, I Made. (2006). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : Andi Offset

Wulansari, Desi. (2009). Sosiologi konsep dan Teori. Bandung : PT Refika Aditama

Sudrajar, agus. (2012) makalah tata tertib sekola, [online] Tersedia di:

http://yayasankurniaalam.blogspot.com/2012/04/makalah-tata-tertib-sekolah.html [Diakses 18 oktober 2013]

Pamungkas, C.Y. (2012) Pengertian Norma,Jenis-Jenis Norma [Online]. Tersedia

di:

http://yanca21.blogspot.com/2012/12/pengertian-normajenis-jenis-norma.html. [Diakses 19 maret 2014]

Badan, A. ( 2011) Faktor-Faktor Pendorong Perilaku Disiplin Menurut Emile Durkheim. [online]. Tersedia di: http://mbegedut.blogspot.com/2011/06/faktor-faktor-pendorong-perilaku.html. [Di akses 17 mei 2014]

Ratih Aulia Zakiah, 2014

Dokumen terkait