A.Simpulan
Penerapan pembelajaran geografi dengan menggunakan metode studi lapangan dan metode pemberian tugas dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan dalam mempersiapkan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Pembelajaran dengan metode studi lapangan dan pemberian tugas, peserta didik dibiasakan untuk peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggalnya terutama daerah yang berpotensi terjadi bencana gempa bumi sehingga mereka dapat memikirkan upaya dalam mengurangi resiko bencana di sekitar jalur patahan dan pada akhirnya peserta didik dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana yang sering terjadi di sekitar lingkungannya.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pemanfaatan patahan lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan peserta didik di SMA Negeri 1 Lembang dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan memanfaatkan patahan lembang sebagai sumber belajar melalui metode studi lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa metode studi lapangan berpengaruh terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik yang dibuktikan dengan hasil uji hipotesis H1 diterima, artinya metode studi lapangan memiliki pengaruh yang baik terhadap kesiapsiagaan peserta didik. Selain dapat berpengaruh terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik, metode ini juga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
2. Terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan memanfaatkan patahan lembang sebagai sumber belajar melalui metode pemberian tugas. Hal ini menunjukkan bahwa metode pemberian tugas berpengaruh terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
didik yang dibuktikan dengan hasil uji hipotesis H1 diterima, artinya metode pemberian tugas memiliki pengaruh yang baik terhadap kesiapsiagaan peserta didik. Selain dapat berpengaruh terhadap kesiapsiagaan peserta didik, metode ini juga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
3. Terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan memanfaatkan patahan lembang sebagai sumber belajar melalui pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran konvensional berpengaruh terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik yang dibuktikan dengan hasil uji hipotesis H1 diterima, artinya pembelajaran konvensional memiliki pengaruh yang baik terhadap kesiapsiagaan peserta didik.
4. Tidak terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik pada kelas eksperimen 1 yang memanfaatkan Patahan Lembang melalui metode studi lapangan dengan kelas eksperimen 2 yang memanfaatkan Patahan Lembang melalui metode pemberian tugas. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa H1 ditolak artinya penggunaan pembelajaran dengan metode studi lapangan dan pemberian tugas sama-sama memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kesiapsiagaan peserta didik, sehingga metode ini sangat baik digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. 5. Terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik pada kelas eksperimen 1 yang
memanfaatkan Patahan Lembang melalui metode studi lapangan dengan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa H1 diterima dimana kelas eksperimen 1 memiliki kesiapsiagaan lebih tinggi daripada kelas kontrol. Artinya metode studi lapangan memiliki pengaruh yang sangat baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional.
6. Terdapat perbedaan kesiapsiagaan peserta didik pada kelas eksperimen 2 yang memanfaatkan Patahan Lembang melalui metode pemberian tugas dengan kelas
134
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa H1 diterima dimana kelas eksperimen 2 memiliki kesiapsiagaan bencana yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Artinya metode pemberian tugas memiliki pengaruh yang sangat baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional.
B.Saran
Berdasarkan simpulan yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Guru harus mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang matang dalam menerapkan metode studi lapangan dan harus disesuaikan dengan indikator, materi serta tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan langkah-langkah yang telah guru rencanakan sebelumnya.
2. Lokasi yang dijadikan untuk pembelajaran dengan metode studi lapangan sebaiknya berlokasi dekat dengan lingkungan sekitar peserta didik, lokasinya dapat terjangkau dan lokasinya harus faktual dapat diamati. Pemilihan lokasi yang dapat dijadikan sumber belajar harus menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai agar dapat memotivasi peserta didik. Segala sesuatu yang berada di sekitar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar geografi.
3. Pembelajaran dengan metode pemberian tugas, guru harus dapat melakukan pengawasan secara intensif terhadap peserta didik agar dapat menumbuhkan rasa kepedulian serta tanggung jawab bersama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Bentuk pemberian tugas sebaiknya guru memberikan tugas yang jelas serta mudah dipahami oleh peserta didik. Jenis pemberian tugas ini dapat diberikan dalam bentuk beberapa pertanyaan maupun pernyataan untuk pemecahan masalah.
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Penerapan pembelajaran secara konvensional, sebaiknya guru menerapkan pembelajaran tersebut dengan menggunakan metode ceramah bervariasi yang melibatkan media atau sumber belajar yang dapat dihadirkan dari lingkungan sekitar peserta didik. Tujuannya agar materi pelajaran cenderung tidak berujung pada aspek ingatan sehingga peserta didik diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
6. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian dengan memanfaatkan patahan lembang sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kesiapsiagaan peserta didik dapat pula diterapkan melalui metode simulasi.
7. Bagi sekolah, penelitian dengan memanfaatkan patahan lembang sebagai sumber belajar melalui metode studi lapangan dan metode penugasan ini dapat memberikan manfaat serta kontribusi yang baik bagi pengembangan metode pembelajaran. Untuk itu kepada kepala sekolah sebaiknya memberikan dorongan serta dukungan fasilitas pada guru geografi dalam mengembangkan metode tersebut khususnya bagi pelajaran geografi, karena metode tersebut merupakan salah satu metode alternatif untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.
8. Bagi para pembuat kebijakan khususnya untuk mata pelajaran geografi di SMA, Patahan Lembang dapat menjadi laboratorium alam sebagai proses pembelajaran geografi dan memberikan kesempatan kepada setiap guru geografi agar lebih intensif dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar terutama lingkungan sekitar peserta didik yang membutuhkan suatu kesiapan dalam menghadapi bencana.
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agustendi (2010). Pengaruh model pembelajaran CTL (contextual teaching and
learning) tipe inquiry terhadap hasil belajar (studi eksperimen kelas x di sma bina putera kota banjar). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Amri, S. (2013). Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Aqib, Z. (2013). Model-model, media dan strategi pembelajaran kontekstual
(inovatif). Bandung : CV. Yrama Widya.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Aryawan, I. (2000). Analisis fisis gempa vulkanik gunungapi tangkubanparahu
tahun 1999-2000. Tesis, Program Studi Geofisika Institut Teknologi
Bandung.
Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bachtiar, T dan Brahmantyo, B. (2009). Wisata bumi cekungan bandung. Bandung: Truedee Pustaka Sejati.
Bachtiar, T dan Syafrani, D. (2012). Bandung purba panduan wisata bumi. Bandung: Pustaka Jaya.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Cahyo, A. (2013). Panduan aplikasi teori-teori belajar mengajar teraktual dan
terpopuler. Yogyakarta : Diva Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Kerangka dasar dan struktur
kurikulum sekolah menengah atas/madrasah aliyah nomor 69. Jakarta :
Depdikbud.
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gintings, A. (2012). Esensi praktis belajar dan pembelajaran. Bandung : Humaniora.
Hamalik, O. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hasan, I. (2008). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Husamah. (2013). Pembelajaran luar kelas outdoor learning. Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Kamil Pasya, G. (2002). Geografi pemahaman konsep dan metodologi. Bandung: Buana Nusantara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2011). Kelautan dan perikanan dalam
angka 2011. [Online]. Tersedia:http//kpda11_ok_r06_v02-2.pdf. Diakses 9
September 2013.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Kusumadinata, K. (2011). Sesar lembang heartquake di jantung cekungan
bandung. Geomagz Majalah Geologi Populer, 1 (1), hlm. 19.
Magasing, R. (2013). Pengaruh pemanfaatan hutan mangrove sebagai sumber
pembelajaran geografi terhadap hasil belajar (studi eksperimen kelas xi sman 2 tanjungpinang). Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia
Majid, A. (2012). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar
kompetensi guru. Bandung : Rosdakarya.
. (2013). Strategi pembelajaran. Bandung : Rosdakarya.
Malik, Y. (2010). Penentuan tipologi kawasan rawan gempabumi untuk mitigasi
bencana di kawasan pangalengan kabupaten bandung. Jurnal Geografi
GEA, 10 (1), hlm. 37-38.
Maryani, E. (2007). Model pembelajaran mitigasi bencana dalam ilmu
pengetahuan sosial di sekolah menengah pertama. [Online].
Tersedia:http//20-model-pembelajaran-mitigasi-bencana-dalam-ilmu-pengetahuan-sosial-di-sekolah-menengah-pertama.pdf. Diakses 9 September 2013.
138
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Morissan, dkk. (2012). Metode penelitian survey. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mulyadi, A. (2009). Laguna segara anakan sebagai objek studi lapangan geografi. [Online].Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.PEND._GEOGR AFI/196209021990011-ASEP_MULYADI/20.LSA_Obyek_Studi.pdf. Diakses 9 September 2013.
Murtianto, H. (2010). Potensi kerusakan gempa bumi akibat pergerakan patahan
sumatera di sumatera barat dan sekitarnya. Jurnal Geografi GEA, 10 (1),
hlm. 30-31.
Ningrum, E. (2004). Kompetensi guru mendayagunakan lingkungan dalam
pembelajaran ips. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 13 (23), hlm. 39 - 40.
Ningrum, E. (2009). Kompetensi profesional guru dalam konteks startegi
pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara.
Noor, D. (2011). Geologi perencanaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Noor, J. (2013). Metodologi penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Noviansyah, R. (2013). Peranan pembelajaran geografi terhadap mitigasi di
kawasan bandung utara (kajian pada peserta didik dan guru sma di kawasan bandung utara). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Prastowo, A. (2013). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Purwanto. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan
pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2009). Gunungapi mitigasi
bencana geologi. Jurnal PVMBG, 1 (2), hlm. 32
Putra, S. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta : Diva Press.
Rasmilah, I. (2013). Pengaruh pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
di kelas xi sman 1 talegong kabupaten garut). Tesis, Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Republik Indonesia. (2003). Undang-undang republik indonesia Nomor 20
tentang sistem pendidikan nasional. [Online]. Tersedia:
http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf . Diakses 9 September 2013.
Republik Indonesia. (2007). Undang-undang republik indonesia nomor 24 tahun
2007 tentang penanggulangan bencana. [Online].
Tersedia:http:www.depkes.go.id/downloads/UU_No.24_Th_2007_ttg_Pena nggulangan_bencana.pdf. Diakses 9 September 2013.
Riduwan. 2010. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti
pemula. Bandung : Alfabeta.
Roestiyah. (2012). Strategi belajar mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Saeful Bahri, A. (2012). Kontribusi pembelajaran ips terhadap kesiapsiagaan
bencana gempabumi peserta didik smp di kecamatan pangalengan. Tesis,
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Siregar dan Nara. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Somantri dan Muhidin. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung : Pustaka Setia.
Sudjana, N dan Rivai, A. (2009). Teknoogi pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
. (2011). Media pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sukandarrumidi. (2010). Bencana alam bencana anthropogene. Yogyakarta : Kanisius.
140
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sulistiyani, S. (2009). SPSS 17 untuk pengolahan data statistik. Yogyakarta : C.V. Andi Offset.
Sumaatmadja. (1997). Metodologi pengajaran geografi. Jakarta : Bmi Aksara. . (2010). Manusia dalam konteks kosial, budaya dan lingkungan
hidup. Bandung : Alfabeta.
Sumarmi. (2012). Model-model pembelajaran geografi. Yogyakarta : Aditya Media Publishing.
Suprihatiningrum. (2013). Strategi pembelajaran teori dan aplikasi.Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Surapranata, S. (2006). Analisis, validitas, reliabilitas dan interpretasi hasil tes
implementasi kurikulum 2004. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Syaodih Sukmadinata, N. (2005). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Tika, P. (2005). Metode penelitian geografi. Jakarta : Bumi Aksara.
Tilbury dan Williams. (1997). Teaching and learning geography. New York : Routledge.
Tisnasomantri, A. (1998). Dasar-dasar geomorfologi umum. Bandung : Ikip Bandung Press.
Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta : Prenada Media Group.
UNDP/UNDRO. (1992). Tinjauan umum manajemen bencana. Program Pelatihan Manajemen Bencana.
UN/ISDR. (2009). Terminologi pengurangan resiko bencana. [Online]. Tersedia:http://www.preventionweb.net/files/7817_isdrindonesia.pdf.
Neneng Fenti Fatimah, 2014
Pengaruh pemanfaatan patahan Lembang sebagai sumber belajar terhadap kesiapsiagaan bencana pada peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Warsita, B. (2008). Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Widyatun, dkk. (2008). Kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantasipasi
bencana alam di kabupaten serang. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan