• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Setelah seluruh rangkaian penelitian telah terlaksana dengan baik mulai pendahuluan, landasan teori, perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian analisis dan pembahasan hingga akhirnya memperoleh hasil penelitian, maka didapatlah kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis kalimat slogan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol belum cukup baik sebelum belajar dengan menggunakan media facebook. Hal itu terbukti dengan melihat hasil tes awal. Tidak ada satupun siswa yang mampu mencapai nilai A atau amat baik, dan banyaknya siswa yang hanya memperoleh nilai C dan D. Hal tersebut dikarenakan kalimat slogan yang mereka buat kebanyakan meniru dari slogan yang sudah ada, selain itu diksi yang mereka gunakan pun tidak begitu baik sehingga kalimat slogannya tidak persuasif, otomatis nilai yang mereka dapatkan tidak maksimal.

2. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil bahwa thitung > ttabel yaitu 4,93>1,998. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya, media facebook efektif digunakan media pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan diperoleh bukti di lapangan yaitu, setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yakni kelas eksperimen belajar menulis kalimat

slogan dengan media facebook sedangkan di kelas kontrol hanya digunakan media karton bergambar, diperoleh hasil kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dari kelas kontrol. Pada kelas ekperimen sebanyak 4 orang siswa berhasil memperoleh nilai A atau amat baik pada tes akhir, sedangkan di kelas kontrol tidak mengalami perubahan, yaitu tetap tidak ada satu siswa pun yang memperoleh nilai A.

3. Siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu nilai rata-rata naik sebesar 0,14% sedangkan siswa kelas kontrol hanya mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 0,06%. Artinya penggunaan media facebook dalam pembelajaran menulis kalimat slogan ini cukup efektif. Fakta kedua bahwa kedua kelas mengalami perbedaan yang cukup signifikan setelah diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada saat uji signfikansi yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis kalimat slogan antara kelas yang menggunakan media facebook dengan kelas yang tidak menggunakan media facebook.

B. Saran

Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, peneliti menyadari tidak ada kesempurnaan yang terdapat dalam diri peneliti. Begitu pula dalam melakukan penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan. Namun, peneliti berupaya memberikan yang terbaik agar media facebook dapat dipergunakan semaksimal mungkin dalam pembelajaran.

Ketika dilaksanakan tes awal, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis kalimat slogan adalah sama atau homogen. Akan tetapi setelah diberi treatmen yang berbeda, kemampuan siswa tidak sama lagi. Siswa di kelas eksperimen yang diberi perlakuan belajar dengan menggunakan media

facebook memiliki kemampuan menulis slogan yang lebih baik dibanding siswa di

kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media facebook cukup efektif digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat slogan. akan tetapi, peningkatan yang terjadipun belum terlalu tinggi., yaitu hanya naik beberapa persen saja. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang dialami peneliti saat melakukan treatment. Oleh sebab itu, peneliti ingin memberikan saran kepada guru dan peneliti selanjutnya. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memang akan membantu dan memudahkan proses pembelajaran, akan tetapi harus didukung pula oleh kemampuan guru dalam mengajar, mengondisikan dan menguasai kelas. Jika hal itu tidak dapat dilakukan oleh guru, maka sebaik apapun media pembelajaran yang digunakan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.

2. Jejaring sosial facebook dapat dijadikan alternatif oleh guru bahasa Indonesia dalam memilih media pembelajaran. Media ini cukup efektif untuk digunakan dalam pembelajaran, terbukti dengan mampu meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat slogan. Namun harus diperhatikan pula kemampuan guru dalam menggunakan media ini, agar tidak melakukan

kesalahan-3. Peneliti berharap, jejaring sosial facebook dapat dimaksimalkan fungsinya dalam pembelajaran, tidak hanya dalam kompetensi menulis kalimat slogan, tetapi juga dalam kompetensi yang lainnya.

Alkhadiah, S. (1995). Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A Chaedar dan Senny. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Amo, Elisa dan Jareno, Fransisco. (2011). “Self, Peer and Teacher Assessmentas Active Learning Methods”. Research Journal of International Studies. (18), 41-47.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Rini. (2005). “Ambiguitas Slogan Iklan Televisi. Surya: Media Informasi

Tri Dharma Keguruan Tinggi Purworedjo.

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi

Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Dita. (2011). Menulis Kalimat Slogan dan Poster. [online]. Tersedia: http://dita0108axelabsky.multiply.com [18 November 2011]

Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks.

Guntur Tarigan, Henry. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Brbahasa. Bandung: Angkasa.

Hasibuan dan Rocosiomi, Damanik. (2010). “Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Persuasif dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Teknik Pemodelan Siswa Kelas XI SMK Pembaharuan 1 Siantar Kabupaten

Simalungun (Suatu Penelitian Tindakan Kelas)”. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Tinggi. 3, (2), 173-182.

Keraf, Gorys. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi. Levine, Mel. (2002). Difficulties of Writing. [online]. Tersedia:

http://www.pbs.org/wgbh/misunderstoodminds/writingdiffs.html [20 November 2011].

Mulyanta dan Leong, Marlon. (2009). Tutorial Membangun Multtimedia

Interaktif Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

Nawawi, M. R,. (2008). Tentang Pengertian Facebook. [online]. Tersedia: http://ridwanforge.com [20 Desember 2011].

Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nur, Azizah. (2011). “Pemberdayaan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa”.

Kultura. 12, (1), 1-14.

Renataliaa. (2011). Penggunaan Facebook Sebagai Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://renataliaa.wordpress.com. [20 desember 2011] Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R &D ). Bandung: Alfabeta.

Sutjiono, Thomas Wibowo Agung. (2005). “Pendayagunaan Media Pembelajaran.

Jurnal Pendidikan Penabur. (04), 76-84.

Suyitno, Imam. (2005). “Proporsi Kosong Dalam Wacana Slogan: Kajian Tindak Tutur Wacana Slogan”. Jurnal Humaniora. 17, (3), 252-260.

Timothy RV, Foster. (2001). The Art of the Advertising Slogan. ADSlogan Unlimited.

Tn. Advertising Slogan. [online]. Tersedia: www.thinkslogan.com. [5 Juli 2012] Willis, Jill. (2007). “Ass.essment for Learning-Why Theory Needs Practice”.

International Journal of Pedagogies and Learning. 3, (2), 42-51.

Yusuf, Dicki Maulana. (2007). Kajian Sintaksis Teks Slogan Iklan Minuman

Dokumen terkait