5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran
berbasis masalah dan pembelajaran discovery dilakukan dengan menekankan pada
kemampuan penalaran logis matematika maka peneliti memperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata skor postes perindikator
diperoleh data sebagai berikut:
a. Nilai signifikansi kemampuan analogi soal pertama menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan kemampuan aspek analogi siswa yang mengikuti
pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbasis masalah
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran discovery
learning dengan masing masing rata rata untuk eksperimen I 2,69 dan
eksperimen II 2,19.
b. Nilai signifikansi kemampuan analogi soal kedua menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan kemampuan aspek analogi siswa yang mengikuti
pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbasis masalah
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran discovery
learning dengan masing masing rata rata untuk eksperimen I 2,13 dan
eksperimen II 2,10.
c. Nilai signifikansi kemampuan generalisasi menunjukkan bahwa terdapat
174
pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbaasis masalah
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran discovery
learnig dengan masing masing rata rata untuk eksperimen I 2,00 dan
eksperimen II 1,85.
d. Nilai signifikansi kemampuan kondisional menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kemampuan aspek kondisional siswa yang mengikuti
pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbaasis masalah
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran discovery
learning dengan masing masing rata rata untuk eksperimen I 1,65 dan
eksperimen II 1,44.
e. Nilai signifikansi kemampuan silogismeme nunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan kemampuan aspek silogisme siswa yang mengikuti
pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbasis masalah
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran discovery
learnig dengan masing masing rata rata untuk eksperimen I 1,79 dan
eksperimen II 1,54.
Sehingga dapat disimpulkan Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
kemampuan penalaran logis matematis antara siswa yang diberi model
pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi model discovery
learning dengan F= 4,04 dan F tabel F1,1:n2 = F(0,95, 1,94) = 3,96 sehingga
F* > Ftabel.
2. Berdasarkan hasil analisis Mann Withney untuk nilai sig < 0,05 dengan sig =
175
perbedaan yang signifikan terhadap sikap antara siswa yang diberi model
pembelajaran berbasis masalahdengan model discovery learning.
3. Jika siswa memperoleh skor 40 - 69 maka sikap siswa kurang, 70 - 99 maka
sikap siswa cukup, 100 - 129 maka sikap siswa baik, dan jika memperoleh
skor 130 - 169 maka sikap siswa sangat baik. Dari hasil perhitungan angket
siswa diperoleh skor antara 100 – 129 yang berarti sikap siswa baik
4. Terdapat perbedaan mengidentifikasii masalah-masalah siswa dalam
menjawab soal yang mengikuti pembelajaran matematika melalui
pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran discovery learning. Misalnya : 1) Kesalahan
dalam memahami soal; 2) Siswa tidak memahami konsep; 3) Siswa tidak
memahami prosedur penyelesaian soal; 4) Permasalahan dalam Soal terlalu
panjang sehingga siswa malas untuk membaca soal; 5) Siswa tidak dapat
mengambil kesimpulan dalam penyelesaian soal. Dan model pendekatan ini
dapat menimbulkan keinginan siswa untuk belajar bersama-sama, keinginan
siswa untuk membuat rangkuman sendiri, memunculkan rasa disiplin dalam
belajar, berani untuk bertanya, jujur dalam ujian.
5.2 SARAN
Penelitian tentang analisis perbedaan kemampuan penalaran logis siswa
adalah merupakan upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pembelajaran matematika dengan pembelajaran
berbasis masalah dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran matematika.
176
1. Bagi Guru Matematika
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan
kemampuan penalaran logis matematika khususnya pada spek indicator
generalisasi dan kondisional, dalam mengajarkan materi peluang.
Perangkat pembelajaran berupa RPP, LAS siswa yang di desain dengan model pembelajaran berbasis masalah dan model discovery learning dapat
dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran matematika pada pokok bahasan yang lain.
Dari penelitian yang dilakukan pembelajaran berbaasis masalah berupaya menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa dengan
memperhatikan kondisi lingkungan sekolah, memberi kesempatan pada
siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bahasa dan cara mereka
sendiri, berani beragumentasi sehingga siswa akan lebih percaya diri dan
kreatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
2. Kepada Lembaga Terkait
Perlu adanya sosialisasi dalam memperkenalkan pembelajaran berbasis masalah kepada guru dan siswa sehingga kemampuan yang dimiliki siswa
khususnya kemampuan penalaran logis dapat ditingkatkan.
Hasil penelitian pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya kemampuan penalaran logis khususnya pada
aspek generalisasi dan kondisional, pokok bahasan peluang sehingga dapat
177
pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran lain dengan
memperhatikan alokasi waktu, materi, kondisi kelas dan sekolah.
3. Kepada Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian mengungkapkan adanya perbedaan kemampuan penalaran logis, dimana siswa yang memperoleh pembelajaran dengan mnggunakan
pembelajaran berbaasis masalah lebih baik dari siswa yang memperoleh
pembelajaran discovery.
Dapat pula dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran berbasis masalah dengan membuat rancangan dan desain pembelajaran yang lebih
baik guna melihat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran
matematika siswa.
Rancanglah perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar aktifitas siswa (LAS) dengan baik dan
efektif, sesuaikan indikator kemampuan dan alokasi waktu yang akan
178 DAFTAR PUSTAKA
A Kan Mu and M . olubusuyi 2004 . “Discovery Learning Strategy and Senior
School Students Performance in Mathematics “. Department of Seience Education, Faculty of Education, University of Ilorin, Nigeria.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta.
, 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta.
Asmin, & Mansyur, A. 2014. Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Medan: Larispa Indonesia.
Arsefa, D. 2014. Kemampuan penalaran matematika siswa dalam pembelajaran penemuan terbimbing. Paradikma Volume 1 .Bandung : Pascasarjana Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Budhiningsih, A . 2005. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
, 2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Djamarah, S.B, & Zain, A. (2013). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas, 2006. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2013. Permendiknas No.104 Tahun 2013. Jakarta: Depdiknas.
, 2013. Permendiknas No.54 Tahun 2013. Jakarta: Depdiknas.
, 2013. Permendiknas No.79 Tahun 2013. Jakarta: Depdiknas
Dwirahayu, G. 2005. Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Analogi Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis tidak diterbitkan. Bandung : Program Pascasarjana UPI.
179
Hasanah, A. 2004. Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yang Menekankan Pada Representasi Matematik. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.
Hasan , dkk 1998. Tata Bahasa Baku. Jakarta : Balai Pustaka.
Hosnan, M 2013. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajarn Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.
Irfan, 2012. Peningkatan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa kelas XII IPA SMA Laksamana Martadinata Melalui Pendekatan Kontekstual. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : PPs UNIMED.
Ima, S.R 2014. Perbedaan Kemampuan Penalaran Logis Siswa Pada Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Pembelajaran Ekspositori Di SMP Negeri 2 Tanjung Pura. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : PPs UNIMED.
Jamilah, dkk. 2013. Eksperimen Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Dengan Metode Discovery Learning Pada Materi Pokok Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis. Pontianak : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pontianak.
Lwin, M. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: PT. Indeks.
National Council Of Theachers Of Mathematics 2000.Principles And Standards For School Mathematics. The United State Of America.
Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar kepada Guru: Membantu Mengembangkan Potensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Rusman, 2012. Moodel-model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sagala, S. 2003. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.
180
Saragih, S. 2007. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Logis dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menegah Pertama Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung : Program Pascasarjana UPI Bandung.
Saragih, S. 2015. Aplikasi SPSS Dalam Statistika Penelitian Pendidikan. Medan : Perdana Publishing
Shadiq, F. 2007. Laporan Hasil Seminar dan Lokakarya Pembelajaran
Matematika 15-16 Maret 2007 di P4TK (PPPG) Matematika. Yogyakarta.
Slavin, E.R. 2008 . Psikologi Pendidikan Teori Dan Praktek .Jakarta : indeks.
Sudjana. 2005) Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D . Bandung : Alfabeta.
Surya, E. 2008. Analisis pemetaan dan penembangan model pembelajaran matematika SMA di kabupaten tapteng dan kota sibolga sumatera utara.
Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol.6.No.1. jurusan Matematika , FMIPA UNIMED Medan.
Sutrisno, 2015. Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Dan Berfikir Logis Siswa SMA DI Kecamatan Sunggal. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : PPs UNIMED.
Syaputra. E. dkk . 2014. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 1 . Medan : Program Studi Pendidikan Matematika PPs. UNIMED.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tran, T and Anh – Hung 2014. Discovery Learning With The Help of The Geogebra Dynamic Geometry Software . Comunitte For Ethnic Minority Affairs, Hanoi , Vietnam .
181
Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zahara, S.H.H. 2014. Peningkatan Kemampuan Penalaran Logis Dan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Di SMP Negeri 24 Medan. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan PPs.UNIMED