• Tidak ada hasil yang ditemukan

kasar dan lebih sabar serta peningkatan

Simpulan

dalam hal beribadah, merupakan faktor

Berdasarkan hasil penelitian yang utama yang dimiliki responden dalam

telah dilakukan, diperoleh simpulan bahwa menghadapi konflik dan frustrasi dalam

kedua responden memiliki penyesuaian diri merawat ODS. Meskipun tidak ada

y a n g p o s i t i f . F a k t o r- f a k t o r y a n g dukungan dari keluarga besar, hal itu tidak

mempengaruhi penyesuaian diri responden membuat responden menyerah. Rasa marah,

pertama adalah kecintaan dan kepeduliannya malu, putus asa terkadang mewarnai

terhadap anak lelakinya, peningkatan dalam perjalanan responden dalam merawat ODS.

hal beribadah yaitu yang dulunya tidak sholat Namun, yang lebih penting adalah

di masjid sekarang aktif sholat berjamaah di bagaimana cara menyikapi kondisi ODS dan

masjid, rajin mengikuti komunitas di perlakukan para tetangga. Responden

Yogyakarta yaitu KPSI untuk memperoleh sebagai anak, memilih untuk bersabar, dan

informasi terkait skizofrenia, kondisi sehat tetap menghormati ibunya yang menjadi

responden untuk merawat ODS, dan ODS. Responden percaya bahwa setiap dukungan dari anggota keluarga lain.

penyakit pasti ada obatnya jika manusia Responden kedua adalah seorang anak berusaha. Faktor-faktor, seperti: rasa optimis lelaki yang telah merawat ibunya selama 9 terhadap kesembuhan ODS, kematangan tahun. Responden memperoleh informasi emosi dan spiritual serta keinginan terkait skizofrenia dari dokter di RSJ responden untuk menonton talkshow di TV Surakarta, dari caregiver lain dan talkshow di dan bertanya pada caregiver lain untuk TV. Faktor-faktor yang membentuk memperoleh informasi terkait skizofrenia penyesuaian diri responden kedua lebih mendorong terbentuknya penyesuaian diri bertumpu pada peningkatan keimanan positif pada responden kedua. responden, seperti: semakin rajin sholat, K e d u a r e s p o n d e n m e m i l i k i lebih ikhlas menerima takdir Tuhan, dan penyesuaian diri positif sebagai caregiver menyadari perannya sebagai anak yang sholeh. Selain itu, rasa optimis akan ODS. Individu yang memiliki penyesuaian

kesembuhan ibunya selalu menumbuhkan diri positif, bukan berarti tidak pernah

semangat untuk merawat dan berbakti pada menemui permasalahan atau konflik dalam

ibu. Berbagai beban, tantangan dan faktor-hidupnya. Bedanya, individu yang memiliki

f a k t o r t e r s e b u t y a n g m e m b e n t u k penyesuaian diri positif mampu menghadapi

penyesuaian diri responden kedua sebagai ketegangan, konflik dan frustrasi dengan

caregiver ODS menuju arah positif. sikap yang positif sehingga tercipta

Kehidupan harmonis antara caregiver Penyesuaian Diri Caregiver Orang Dengan Skizofrenia (ODS)

dan ODS akan tercipta ketika penyesuaian DAFTAR PUSTAKA

diri positif dapat terbentuk. Penyesuaian diri

merupakan keterampilan yang terus Ambari, P.K.A. 2010. Hubungan antara dipelajari individu sepanjang rentang D u k u n g a n K e l u a r g a d e n g a n kehidupannya, termasuk oleh caregiver Keberfungsian Sosial pada Pasien

ODS. Skizofrenia Pasca Perawatan di

R u m a h S a k i t . S k r i p s i ( t i d a k

Saran diterbitkan). Semarang: Universitas

Saran pada penelitian ini Diponegoro ditujukan untuk:

1. Responden penelitian Awad & Voruganti. 2008. The Burden of Sejauh ini responden sudah Schizophrenia Caregiver. Diunduh berusaha untuk melakukan penyesuaian tanggal 15 September 2011 dari diri dengan baik terhadap ODS yang http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme dirawat. Responden diharapkan tetap d /1819 8934.

konsisten dalam melakukan perawatan

rd

dan pengobatan terhadap ODS. Baron, R.A.1995. Psychology (3 edition). Kesabaran dan keikhlasan terhadap Boston: Allyn & Bacon

cobaan Tuhan menjadi modal utama

untuk tetap bertahan menjalankan tugas Durand, V.M.,& Barlow D.H. 2007. Intisari m u l i a s e b a g a i c a re g i v e r O D S . Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Responden hendaknya menambah Pustaka Pelajar

pengetahuan terkait skizofrenia untuk

lebih memahami kondisi ODS dan cara Fausiah, F dan Widury, J. 2008. Psikologi menghadapi perilaku ODS. Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: 2. Masyarakat Universitas Indonesia Press

Masyarakat diharapkan mampu

memahami bahwa tugas sebagai Gunarsa, Y. S. D dan Gunarsa, S. D. 1986. caregiver ODS bukanlah hal yang Psikologi Keperawatan. Jakarta: mudah. Selain beban personal, beban BPK Gunung Mulia

sosial juga menjadi stressor kuat untuk

caregiver ODS. Masyarakat hendaknya Gunarsa, Y. S. D dan Gunarsa, S. D. 1998. tidak memberikan pandangan negatif Psikologi Remaja. Jakarta: BPK terhadap ODS, jika belum mampu Gunung Mulia

memberikan dukungan moril terhadap

keluarga ODS. Halim, M. S. 1996. Skizofrenia dan 3. Peneliti selanjutnya Keluarga. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Peneliti selanjutnya disarankan agar

Jaya Jakarta lebih memperdalam dinamika psikologis

responden dengan pedoman wawancara

Jusuf, L. 2006. Asesmen Kebutuhan dan probing untuk memperoleh data

C a r e g i v e r . T h e s i s ( T i d a k yang lebih komprehensif. Selain itu,

Diterbitkan). Jakarta: Pascasarjana perlu juga disertakan hasil observasi

Fakultas Psikologi Universitas yang kontinyu dan terarah sehingga

Indonesia diperoleh gambaran yang lebih lengkap

dan relevan dengan fokus penelitian.

Poerwandari, E. K. 2009. Pendekatan Peneliti selanjutnya juga dapat memotret

Kualitatif untuk Penelitian Perilaku variabel lain dari tugas sebagai caregiver

Manusia. Cetakan ketiga. Jakarta: ODS, misalnya variabel penerimaan diri,

L P S P 3 F a k u l t a s P s i k o l o g i dukungan sosial, hardiness dan coping

Universitas Indonesia stress

Putri, Y. N. S. 2010. Coping Stres Suami yang Memiliki Istri Skizofrenia. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara Wardani, 2005. Dealing with Mental Illness. Jakarta: The Jakarta Post. Tanggal Schneiders A. A. 1964. Personal Adjustment 22 Oktober 2005

and Mental Health. New York: McGraw Hill Book Co.

Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental, P a n d a n g a n U m u m M e n g e n a i Penyesuaian Diri serta Teori-teori Terkait. Yogyakarta: Kanisius

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kelainan darah seperti hemofilia, leukemia, teknologi telah membukakan cakrawala sickle cell, dan talasemia merupakan pemahaman mengenai penyebab dan beberapa contoh penyakit kronis yang penanganan penyakit kronis dan akut. memiliki pengaruh signifikan terhadap Penemuan-penemuan metode-metode baru fungsi fisik, emosional, psikologis, dan dalam penatalaksanaan penyakit kronis sosial anak. Meskipun penyakit-penyakit memiliki dampak yang signifikan pada tersebut memiliki perbedaan dalam hal pasien maupun keluarga, baik secara fisik, keparahan dan penanganan, anak-anak yang emosional, psikologis, maupun sosial. menderita penyakit tersebut akan mengalami Penyakit kronis, menurut Strauss, dkk tekanan yang berat, antara lain rawat inap di (Viviers, Linde, 2005) antara lain bersifat rumah sakit selama beberapa waktu, jangka panjang di mana pada saat-saat ancaman kematian, dan perawatan kesehatan tersebut diperlukan penanganan medis yang yang berlangsung seumur hidup untuk biasanya memerlukan biaya pengobatan mendukung usaha pengobatan.

yang tidak murah. Mulai dari terapi hingga Talasemia berasal dari bahasa Yunani, operasi. Selain itu, pengobatan jangka yaitu talassa yang berarti laut. Yang panjang tersebut dapat mengubah seluruh dimaksud dengan laut tersebut adalah Laut aspek kehidupan, tidak hanya bagi pasien Tengah. Hal ini disebabkan penyakit ini melainkan juga pada keluarga. Perubahan pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut siklus kehidupan tersebut tentu saja Tengah. Penyakit ini pertama kali ditemukan memerlukan upaya penyesuaian diri. oleh seorang dokter di Detroit USA yang Penyesuaian psikososial pada anak bernama Thomas B. Cooley pada tahun 1925 yang menderita penyakit kronis merupakan yang menemukan anak-anak yang menderita ranah penelitian yang vital dilakukan oleh anemia dengan pembesaran limpa setelah profesional klinis dan anak. Penyakit berusia satu tahun. Selanjutnya, anemia ini

Abstrak

Parents' understanding about psychological well-being could affect their efforts in facing and accepting the children with thalassemia major. Genetic counseling and genetic screening are some attempts made to provide an understanding about this illness. There are some factors that affect parents' decision to enroll a genetic counseling or even a genetic screening.The aim of this research is to find out parents' psychological well-being and their decision to enroll a genetic counseling. Subjects in this research are parents of the children with thalassemia major that live in Central Java. Subjects are about 25-45 years old. The hypothesis of this research is “there is a positive correlation between psychological well-being and the decision to enroll a genetic counseling”. Data analysis show r = 0.624; p> .05 which mean that there is no xy significant correlation between psychological well-being and the decision to enroll a genetic counseling.

Keywords: psychological well-being, genetic counseling, thalassemia major.