• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bahwa :

Karakteristik konsumen JABODETABEK mayoritas berjenis kelamin perempuan sebesar 48% dan laki-laki sebesar 52%, dengan status sudah menikah sebesar 64%. Latar belakang pendidikan terakhir S1 sebesar 52%. Sebagian besar konsumen adalah pegawai swasta dengan presentase sebesar 48% dengan profesi sebagai pegawai swasta sebesar 50% . Pendapatan per bulan konsumen pada penelitian ini sebagian besar berada pada nilai Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 dengan presentase sebesar 35%, dengan jumlah pengeluaran sebagian besar berada pada nilai Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 dengan presentase sebesar 42%.

Berdasarkan hasil analisis EPIC Model pada produk minyak goreng Sania menunjukkan iklan telah masuk ke dalam kategori iklan yang cukup efektif dengan masing-masing dimensi yang mewakili EPIC Model yaitu dimensi empati dengan perolehan skor sebesar 3,47 (efektif) , dimensi persuasi dengan skor sebesar 3,13 (cukup efektif) , dimensi dampak dengan skor sebesar 3,22 (cukup efektif) dan dimensi komunikasi dengan skor sebesar 3,19 (cukup efektif). Dengan skor EPIC rate sebesar 3,24 (cukup efektif). Hal ini menunjukan kinerja iklan minyak goreng Sania belum maksimal karena

didominasi oleh skor pada kategori iklan cukup efektif. Sedangkan pada produk margarine Simas menunjukan iklan telah masuk dalam kategori iklan yang cukup efektif dengan masing-masing dimensi yang mewakili EPIC Model yaitu dimensi empati dengan perolehan skor sebesar 3,41 (efektif) , dimensi persuasi dengan skor sebesar 3,20 (cukup efektif) , dimensi dampak dengan skor sebesar 3,18 (cukup efektif) dan dimensi komunikasi dengan skor sebesar 3,23 (cukup efektif). Dengan skor EPIC rate sebesar 3,23 (cukup efektif). Hal ini menunjukan kinerja iklan minyak goreng Sania belum maksimal karena didominasi oleh skor pada kategori iklan cukup efektif.

Berdasarkan hasil analisis Direct Rating Method produk minyak goreng Sania menunjukan iklan telah masuk ke dalam kategori iklan baik dengan skor direct rating sebesar 62,80 dan konsumen memberikan respon positif terhadap iklan. Hal ini menunjukan iklan telah berhasil menarik perhatian konsumen, Konsumen telah memiliki persepsi positif, menyukai iklan dan memahami isi iklan produk Sania. Sedangkan pada produk margarine menunjukan iklan telah masuk ke dalam kategori iklan baik dengan skor direct rating sebesar 62,74 dan konsumen memberikan respon positif terhadap iklan. Hal ini menunjukan iklan telah berhasil menarik perhatian konsumen,konsumen telah memiliki persepsi positif, menyukai iklan dan memahami isi iklan produk Simas.

Berdasarkan hasil analisis chi-square produk minyak goreng Sania menunjukkan nilai alpha status pernikahan dengan dimensi empati 2 (,063), persuasi 1(,022), persuasi 2 (,027), persuasi 3 (,004), dan faktor perhatian1 (,094), kognitif 3 (,056), afektif 1 (,032), afektif 3 (,052). Jenis kelamin dengan faktor perhatian 1 (,092), afektif 2 (,034) dan perilaku 2 (,058). Tingkat pendidikan dengan dimensi empati 3 (,063), persuasi 3 (,036), dampak 3 (,087), komunikasi 1 (,001), komunikasi 2 (,064), komunikasi 3 (,091), dan faktor perhatian 1 (,000), perhatian 3 (,001), pemahaman 2 (,000), afektif 3 (,000), perilaku 1 (,005), perilaku 2 (,018). Pekerjaan dengan dimensi empati 1 (,038), persuasi 2 (,011), komunikasi 2 (,017), dan faktor perhatian 1 (,001), perhatian 3 (,001), pemahaman 1 (,000), pemahaman 2 (,001), kognitif 1 (,002), kognitif 2 (,015), kognitif 3 (,006), afektif 2 (,031), perilaku 2 (,000). Pendapatan dengan faktor perilaku 2 (,037). Pengeluaran dengan faktor perhatian 1 (,069), kognitif 3 (,085), perilaku 1 (,094).

Berdasarkan hasil analisis chi-square produk margarine Simas menunjukkan nilai alpha pada status pernikahan dengan dimensi empati 2 (,079), persuasi 1 (,098), 2 (,024), 3 (,031), faktor perhatian 3 (,072), perilaku 2 (,024). Jenis kelamin dengan faktor afektif 2 (,028) dan 3 (,019). Tingkat pendidikan dengan dimensi empati 2 (,012), persuasi 2 (,018), dampak 3 (,087), komunikasi 1 (,001) dan 2 (,056), faktor perhatian 1 (,002), 2 (,052), dan 3 (,001), afektif 2 (,021) dan 3 (,000), dan perilaku 2 (,036). Pekerjaan dengan dimensi empati 2 (,002), persuasi 1 (,016), faktor pemahaman 1 (,000) dan 2 (,004), kognitif 3 (,016), afektif 3 (,000). Pendapatan dengan faktor perilaku 2 (,023) dan 3 (,080). Pengeluaran dengan faktor perilaku 1 (,053), 2 (,001), dan 3 (,054).

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat dipertimbangan adalah sebagai berikut:

Dari hasil analisis EPIC Model, pada produk minyak goreng Sania skor yang paling rendah berada pada dimensi Persuasi. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk membuat promosi yang lebih kreatif sehingga dapat membujuk konsumen untuk membeli dengan berbagai cara seperti menambahkan fitur-fitur yang

sedang tren dibutuhkan konsumen atau dengan menggunakan model yang saat ini sedang naik daun sehingga masyarakat lebih terbujuk. Sedangkan pada produk margarine Simas skor paling rendah berada pada dimensi komunikasi. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT.Wilmar untuk menigkatkan kreatifitas dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada konsumen agar konsumen lebih mengerti makna yang terkandung pada iklan margarine Simas ini.

Dari hasil analisis Direct Rating Method, pada produk minyak goreng Sania dan Margarine Simas sama-sama mempunyai skor paling rendah pada factor perhatian. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk membuat konsumen lebih tertarik pada kedua produk ini dengan cara menampilkan keunggulan dari produk dan membuat demo masak pada iklannya dengan membuat kreasi makanan yang variatif dengan menggunakan bahan utama minyak goreng Sania dan Margarine Simas sehingga menarik perhatian terutama ibu-ibu untuk mencobanya dirumah.

Berdasarkan penelitian, pada produk minyak goreng Sania menunjukan bahwa adanya hubungan antara dimensi empati dengan status pernikahan dan pendidikan, dimensi persuasi dengan pendidikan, faktor perhatian dengan pendidikan, faktor pemahaman dengan pendidikan, faktor kognitif dengan status pernikahan dan pekerjaan, faktor afektif dengan pendidikan dan faktor perilaku dengan pekerjaan. Berdasarkan penelitian, pada produk margarine Simas menunjukan bahwa adanya hubungan antara dimensi empati dengan pendidikan dan pekerjaan, dimensi persuasi dengan status pernikahan, faktor perhatian dengan pendidikan, faktor pemahaman dengan pendidikan, faktor kognitif dengan status pernikahan dan pekerjaan, faktor afektif dengan pendidikan dan pekerjaan.

Pendidikan merupakan salah satu karakteristik konsumen yang paling banyak mempunyai hubungan dengan EPIC dan DRM baik pada produk minyak goreng Sania maupun produk margarine Simas. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pola pikir untuk membentuk persepsi akan suatu produk yang berkualitas yang mendorong terjadinya tindakan selanjutnya yaitu pembelian. Persepsi konsumen dibentuk salah satunya melalui melihat tayangan iklan televise, oleh karena itu kedepannya perusahaan perlu membuat iklan yang semakin berkualitas seperti menampilkan memberikan informasi yang lebih jelas baik petunjuk penggunaan maupun atribut produk seperti kandungan vitamin dalam produknya, letak keunggulan produknya dibandingkan produk lain yang sejenis dengan cara membuat salah satunya menjadi sponsor di acara memasak mingguan selama setahun. Jadi setiap kali menggoreng, menumis, membuat kue menggunakan produk sponsor yaitu minyak goreng Sania dan margarine Simas. Dengan demikian, konsumen akan lebih tertarik melihatnya, saat memasak pembawa acaranya akan memaparkan keunggulan produk sponsornya, selain itu yang terpenting menggunakan bahan baku minyak goreng Sania dan margarine Simas. Perusahaan dapat membuat iklan di waktu tertentu seperti demo masak di tv dengan membuat menu variatif yang menginspirasi untuk dicoba dirumah menjadi menu makan sehari-hari, tentunya dengan menggunakan bahan baku minyak goreng Sania dan margarine Simas.

Daftar Pustaka

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk Kota Bogor.[Internet].[diakses 31 Maret 2014].Tersedia pada http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Populasi Penduduk Kabupaten Bogor .

[Internet].[diakses31Maret2014].Tersediapadahttp://buruhindependent.blogspot. com/2009 /07/populasi-penduduk-kabupaten-bogor.html?m=1

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk Kabupaten Tanggerang.

[Internet].[diakses 31 Maret2014].Tersedia pada http://www.kemendagri. go.id/pages/profildaerah/ kabupaten /id /36/name/banten/detail/3603/tangerang [BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk Kota Bekasi. [Internet].[diakses

31 Maret 2014]. Tersedia pada http://www.kemendagri .go.id/pages/profildaerah /kabupaten /id/32 /name/jawa-barat/detail/3275/kota-bekasi

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk Kabupaten Bekasi.[Internet]. [diakses 31 Maret 2014]. Tersedia pada http://id.m.wikipedia.org/wiki/ Kabupaten Bekasi

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk kota Depok. [Internet].[diakses 31 Maret 2014].Tersedia pada http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota Depok

[BPS] Badan Pusat Statistika.2012.Jumlah Penduduk kota Jakarta. [Internet].[diakses 31 Maret 2014]. Tersedia pada http://id.m.wikipedia.org/wiki/DaerahKhususibu kotajakarta

Durianto, D., A. Sugiarto, W. Widjaja, H. Supratikno. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program, dan Teknik pengukuran. Jakarta (ID) : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta (ID) : PT. Erlangga

Kotler, P dan Armstrong. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi 9 Jilid 1. Jakarta (ID) ; PT. Indeks.

Kotler, P dan K.L. Keller.2009(a).Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta (ID) : Erlangga

Kotler, P dan K.L. Keller.2009(b).Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta (ID) : Erlangga

Malhotra. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta (ID) : PT Indeks Kelompok Gramedia

Pahan, Iyung. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya

Prasetyani,et al. 2004.Potensi dan Prospek Bisnis Kelapa Sawit. 5(2):109-118

[PT.Indofood].2013.Profil Indofood. [Internet]. [diakses 27 Desember 2013].

Tersedia pada https://www.indofood.com

[PT.Wilmar].2013.Profil PT.Wilmar[Internet].[diakses 24 Desember 2013].

Tersedia pada http://id.scribd.com/doc/87600915/Profil-an-PT-Wilmar- Nabati-Indonesia

Susila, Wayan.2006. Peluang Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia : Perspektif jangka panjang 2025. Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. 6 (3) 210-229

Umar, H. 2003. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama

Lampiran 1b Jumlah Penduduk JABODETABEK menurut BPS

Dokumen terkait