• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan analisis hasil penjumlahan biomassa yang terdapat di atas permukaan tanah yang terdiri dari tumbuhan bawah, serasah, nekromassa dan tegakan menunjukkan bahwa rata-rata potensi biomassa total di areal revegetasi lahan pasca tambang PT. Antam Tbk UBPE Pongkor adalah 70 ton/ha dan hasil perhitungan potensi simpanan karbon berupa simpanan karbon pada tegakan, serasah, tumbuhan bawah dan nekromassa potensi simpanan karbon total di atas permukaan tanah (above ground) adalah 32 ton/ha.

Berdasarkan perhitungan NPV yang dilakukan pada kegiatan revegetasi PT. Antam Tbk UBPE Pongkor dengan tingkat suku bunga 7.5% dan harga karbon US $12/ton diperoleh nilai NPV sebesar Rp.237 077 075, dan kegiatan revegetasi layak dilaksanakan karena nilai NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV>0). Namun ketika suku bunga komersial >8% maka kegiatan revegetasi menjadi bernilai negatif.

Jika lahan revegetasi ditanami dan dipelihara dengan baik maka peluang pendapatan perhektar mencapai Rp.57 278 069, yaitu jika dilakukan pemanenan kayu secara tebang pilih pada tahun ke 10. Namun, jika lahan tersebut dijual hanya jasa karbon saja ketika tahun ke 5 dan tahun ke 10, maka perusahaan hanya memperoleh keuntungan sebanyak Rp.55 105 093,- dan Rp.132 940 815,-.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai estimasi biomassa dan karbon, melakukan pengayaan jenis pada areal-areal revegetasi yang masih terbuka. Serta melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman agar biomassa semakin meningkat, sehingga jumlah karbon semakin tinggi.

Kewajiban untuk melakukan reklamasi areal pasca tambang merupakan kewajiban pemegang ijin, meskipun tidak layak karena keuntungan sudah didapat dari emas dan mineral lainnya. Lahan yang telah direklamasi haruslah dapat tumbuh kembali menjadi hutan seperti sebelumnya. Agar produktivitas hutan terjaga dengan baik terkait masalah kesesuaian tempat tumbuh dan tindakan perambahan masyarakat, maka diperlukan pengelolaan yang baik oleh manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Adinugroho WC, Syahbani I, Rengku MT, Arifin Z, Mukhaidil. 2006. Teknik Estimasi kandungan karbon hutan sekunder bekas kebakaran 1997/1998 di PT. Inhutani I, Batu Ampat. Kalimantan Timur. Samboja: Loka Penelitian dan Pengembangan Satwa primata.

Arief A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta Kanisius..

Angelsen, A. dan Atmadja, S. (eds) 2010. Melangkah maju dengan REDD; Isu, pilihan dan implikasi. Bogor. Center for International Forestry Research. Awang SA, Andayani W, Himmah B, Widayanti WT, dan Affianto A. 2002.

Hutan Rakyat Sosial, Ekonomi dan Pemasaran. Yogyakarta.BPFE.

Brown S dan Gaston G. 1996. Estimates of Biomass Density for Tropical Forest.

In: Levine JS (ED). Biomass Burning and Global Change. Vol 1:133-139. Cambridge: MIT Press.

Brown S. 1997. Estimating Biomassa and Biomass Change of Tropical Forest. USA: FAO.

Chapman SB. 1976. Production Ecology and Nutrient Budget. in S.B. Chapman [Editor]. Methods in Plant Ecology Second Edition. Oxford Blackwell Scientific Publisher..

[Dephut] Departemen Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 1997. Pedoman Reklamasi Lahan Tambang. Jakarta: Dephut.

Pedoman Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Forseth IN dan Norman JM. 1993.

Modeling of Solar Irradiance, Leaf Energy Budget and Canopy Photosynthesis. In D.O. Hall, J.M.O. Scurlock, H.R. Bolhilr-Nordenkampf, R.C. Leegood, and S.P. Long [Editors]. Photosynthesis and Productivity in a Changing Environment. pp.207-219. London. Chapman & Hall.

Gardner FP, Pearce dan Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Herawati Susilo (penerjemah). Jakarta. UI-Press.

Gittinger, J.P. 1986. Analisa Ekonomi proyek-proyek pertanian. Jakarta. Univeritas Indonesia-Press.

Hairiah K., Ekadinata, A., Sari, RR. Dan Rahayu, S. 2011. Pengukuran cadangan karbon: dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk Praktis. Edisi kedua. Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya (UB), Malang Indonesia xx p.

Hairiah K dan Rahayu, S. 2007. Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai macam Penggunaan Lahan. World agroforestry Centre. Bogor. ICRAF.

Hamburg SP. 2000. Effect of site management in Acacia mangium plantation at PT Musi Hutan Persada, South Sumatera Indonesia In Nambiar EKS, Triaks A, Cossalter C, Ranger J. (Editors). Site Management and Productivity in Tropical Plantation Forest. A Progress Report. Bogor. CIFOR.

Haygreen, J.G., dan J.L. Bowyer. 1993. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu (Suatu Pengantar). Edisi ke-4. Yogyakarta. Gajah Mada university Press.

Heriansyah, I. 2005. Potensi Hutan Tanaman Industri dalam Mensequester karbon, Studi kasus Hutan tanaman Akasia dan Pinus. Inovasi (3): 43-46. Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

IPCC, 2006. Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories: Volume 4: Agriculture, Forestry and Other Land use.

IPCC, 2007. Climate Change 2007: Mitigation. Contribution of Working Group III to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change In: B. Metz, O.R. Davidson, P.R. Bosch, R. Dave, L.A. Meyer (Eds.), USA. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY.

Kadariah, Karlina. L, Gray C. 1999. Pengantar evaluasi proyek Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Jakarta. Universitas Indonesia.

Kemenhut. 2007. Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan Produksi. Permenhut 34/2007.

Ketterings MQ, Coe R, Van Noordwijk M, Ambagau Y dan Palm CA. 2001. Reducing uncertainty in the use of allometric biomassa equation for predicting above-ground tree biomassa in mixed secondary forest. For. Ecol. & Manage. 146: 199-209.

Kusmana C. 1993. A Study on Mangrove Forest Management Base on Ecologycal Date in East Sumatera Indonesia (Disertasi). Kyoto. Kyoto University.

Lippke B dan Perez-Garcia J. 2008. Will either cap and trade or a carbon emissions tax be effective in monetizing carbon as an ecosystem service.

Forest Ecology and Management Journal. 256, 2160–2165.

Ludwig, John A. and James F. Reynolds. 1988. Statistical eology: a primer of methods and computing. Wiley press, New York, New York. 337 pp.

MacDicken KG. 1997. A Guide to Monitoring Carbon Storage in Forestry and Agroforestry. Projects. Arlington.Winrock International Institute for Agricultural Development.

Masripatin, N. 2007. Apa itu REDD. Jakarta. Gramedia

Masripatin, N., Rusli, Y dan Ginoga, K. 2013. COP19/CMP9 tahun 2013 Tersukses untuk REDD+: Citius, Altius, Fortius. Jakarta. Kementerian Kehutanan.

Mulyanto 2008. Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Pasca Tambang. Makalah Seminar dan Workshop Reklamasi dan Pengelolaan Kawasan Pasca Penutupan Tambang. Bogor. Pusdi Reklatan, Bogor 22 Mei 2008.

Murdiyarso D. 2003a. CDM: Mekanisme Pembangunan Bersih. Jakarta. Penerbit Buku Kompas.

Murdiyarso D. 2003b. Protokol Kyoto Implikasinya Bagi Negara Berkembang. Jakarta. Penerbit Buku Kompas.

Nascimento HEM, dan Laurance WF. 2002. Total above ground biomass in central Amazonian forest: a landscape-scale study. For. Ecol & Manage. 168: 311-321.

National oceanic and atmospheric administration. 2007. NOAA: 2007 a Top Ten

warm year for US and Globe. (online) pada

www.noaanews.noaa.gov/stories2007/20071213_climateupdate.html. [diakses pada Agustus 2014]

Ogawa H, Yoda K, Ogino K, dan Kira T. 1965. Comparative ecological studies on Three main types of forest vegetation in Thailand II Plant biomassa. Nat Life Southeast Asia 4:49-80.

Onrizal. 2004. Model Penduga Biomassa dan Karbon Tegakan Hutan Kerangas di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat. (tesis) Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pajot G. 2011. Rewarding Carbon sequestration in South-Western French forests: A costly operation. Journal of Forest Economics 17 (10), 363-377.

Pambudi H. 2011. Pengukuran Biomassa dan Karbon Hutan Tanaman Jati (Tectona grandis, L.f) di KPH Randublatung, Perum Perhutani Unit I Jawa tengah. Tesis. Yogyakarta. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Panjiwibowo C, Soejachmoen MH, Tanujaya O, Rusmantoro W. 2003. Mencari Pohon Uang: CDM Kehutanan di Indonesia. Jakarta.Yayasan Pelangi. Purwitasari. H. 2011. Model Persamaan alometrik biomassa dan massa karbon

pohon Akasia mangium (Acasia mangium Willd,). Studi kasus pada HTI Akasia mangium di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat dan Banten. Skripsi. Bogor. Program Manajemen hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Pustanling. 2013. Berita kegiatan Workshop dalam rangka Penyiapan Submisi REDD+ dan LULUCCF, 27 Desember 2013. (online) dalam www. Staneclime.org/index.php/berita/detail/57. [diakses Agustus 2015]

Pretzsh H. 2009. Forest Dynamic, Growth and Yield from Measurement to model. Berlin Heidelberg. Springer-Verlag.

Rahayu S, Lusiana B, dan Van Noordwijk M. 2004. Pendugaan Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. (online) dalam [www.worldagroforestry.org/sea/publications/files/book/BK0089-

05/BK0089-05-2.PDF] [diakses 21 Oktober 2008].

Rahma A. 2008. Estimasi potensi simpanan karbon pada tegakan puspa (Schima waliichii korth) di hutan sekunder yang terganggu akibat dua kali pembakaran di Jasinga, Bogor. Skripsi. Bogor. Jurusan silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Ravindranath N.H. and M. Ostwald. 2008. Carbon Inventory Methods: handbook for Greenhouse Gas inventory, carbon mitigation and roundwood production projects.

Resosoedarmo RS, Kartawijaya K, dan Soegianto A. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung. Penerbit Remadja Karya.

Rumindah. E.S. 2012. Pendugaan karbon tersimpan pada lahan pasca terbakar dan lahan tidak terbakar di areal reklamasi tambang batubara PT. Bukit Asam, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Skripsi. Bogor. Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Rusolono T. 2006. Model Pendugaan Persediaan Karbon Tegakan Agroforestri untuk Pengelolaan Hutan Milik Melalui Skema Perdagangan Karbon. (Disertasi). Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Salim. 2005. Profil Kandungan Karboon Pada Tegakan Puspa (Schima wallichii korth) (Tesis). Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Satoo T dan Madgwick HAI. 1982. Forest Biomass. W. Junk Publisher. The

Hague. 151 pp.

Setiadi Y. 1993. Aplikasi Silvikultur Lahan Kering di Proyek Pekan Penghijauan Nasional XXX, Lembah Palu Sulawesi engah. Jakarta: Tim APHI-IPB.

Setiawan AI. 1993. Penghijauan Dengan Tanaman Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya

Sirait EE. 1997. Evaluasi Keberhasilan Revegetasi Lahan Bekas Tambang Nikel PT International Nikel Indonesia, Soroako Sulawesi Selatan. (Skripsi). Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode analisis Populasi dan Komunitas. Jakarta: Penerbit Usaha Nasional.

Soemarwoto O. 2001. Ekologi, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Soerianegara, I dan Indrawan A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Sukadri, D.S. 2012. Masukan untuk REDD dan LULUCF. Kerjasama antara Kementerian Kehutanan, DNPI dan REDD Indonesia. Jakarta. UN-REDD Programme.

Sutamihardja RTM. 2009. Perubahan Lingkungan Global. Bogor: Yayasan Pasir Luhur.

United Nations Framework Convention on Climate Change. 2012. (online) dalam www.unfcccc.int. Official site for UN Climate Secretaria. [diakses Agustus 2014]

Van Noordwijk M, Subekti R, Kurniatun H, Wulan YC, Farida A, dan Verbist B. 2002. Carbon Stock Assessment for a forest-to-coffee conversion landscape in Sumber-Jaya (Lampung, Indonesia): from allometric equations to land use change analysis. Science in China Series C (45): 75-86.

Watson RT, Noble IR, dan Bolin B. 2000. Land Use, Land-use Change, and Forestry. Published for the lntergovermental Panel for Climate Change, Cambridge. Cambridge University Press.

White PL, dan Plashett GL. 1981. Biomass as Fuel. London. A Subsidiary of Harcourt Brace Jovanovick Publisher.

Whitmore TC. 1986. Tropical Rain Forest of the Far East. 2nd ed. London. Oxford University Press.

Lampiran 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I BIAYA (COST) 1,614,377,680 742,315,360 197,785,000 186,256,960 335,420,600 45,208,000 62,161,000 62,161,000 62,161,000 62,161,000 226,040,000 1,913,371 4,616,001 JUMLAH BIAYA 1,614,377,680 742,315,360 259,946,000 248,417,960 399,494,971 107,369,000 - - - 230,656,001 1,614,377,680 2,356,693,040 2,616,639,040 2,865,057,000 3,264,551,971 3,371,920,971 3,371,920,971 3,371,920,971 3,371,920,971 3,602,576,972 II PENDAPATAN (BENEFIT) Pendapatan C 55,105,093 132,940,815 Pendapatan kayu - 6,457,840,007 JUMLAH PENDAPATAN - - - - 55,105,093 - - - - 6,590,780,822 III KEUNTUNGAN -1,614,377,680 -742,315,360 -259,946,000 -248,417,960 -344,389,879 -107,369,000 0 0 0 6,360,124,821 NPV 237,077,075 NPV/Ha 80,693,354.15 IRR 0.086

Ket: Standar biaya perdagangan karbon menggunakan standar CCB

Analisis Finansial Skenario kayu + karbon Total 45 ha

NO KOMPONEN BIAYA Nilai Tahun ke-... (Rp)

A. Pemindahan Tanah

B. Persiapan Lahan dan penanaman C. Pemeliharaan tahun I

D. Pemeliharaan tahun II E. Pemeliharaan tahun III F. Pemeliharaan tahun IV

G. Perlindungan tanaman (tahun 3,4,5,6) H. Pemanenan (Tahun ke 10)

I. Biaya perdagangan karbon '-. Validasi

'-. Verifikasi 5000/ton '-. Sertifikasi

Dokumen terkait