• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pembahasan mengenai pembelajaran mengonversi teks anekdot ke cerpen dengan menggunakan metode TTW terhadap siswa kelas X MA Al-Ihsan Baleendah Bandung, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa di kelas eksperimen dalam mengonversi teks anekdot ke

cerpen saat prates atau sebelum menggunakan metode TTW diperoleh nilai rata-rata sebesar 53. Nilai termasuk ke dalam kategori kurang. Pada saat pascates, kemampuan siswa di kelas eksperimen dalam mengonversi teks anekdot ke cerpen mendapat peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas pembanding. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh saat pascates, yaitu sebesar 78 yang termasuk ke dalam kategori baik.

2. Kemampuan siswa di kelas pembanding dalam mengonversi teks anekdot ke

cerpen saat prates atau sebelum menggunakan metode inkuiri diperoleh nilai rata-rata sebesar 50. Nilai termasuk ke dalam kategori kurang. Pada saat pascates, kemampuan siswa di kelas pembanding dalam mengonversi teks anekdot ke cerpen mendapat peningkatan yang cukup. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata sebesar 63 yang termasuk ke dalam kategori cukup baik.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam

mengonversi teks anekdot ke cerpen sebelum dan setelah mengikuti

pembelajaran yang menggunakan metode TTW dibandingkan dengan kemampuan siswa dalam mengonversi teks anekdot ke cerpen menggunakan

metode inkuiri. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis, yakni thitung = 5,16 dan

ttabel = 2,021. Artinya, thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 penelitian diterima atau terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan mengonversi teks anekdot ke cerpen pada siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah menggunakan metode TTW.

4. Selain dapat meningkatkan kemampuan, penggunaan metode TTW dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot ke cerpen dapat menarik dan membangkitkan motivasi siswa. Hal ini terbukti dari jumlah persentase pada angket.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukan di atas, maka saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian membuktikan metode TTW efektif diterapkan dalam pembelajaran mengonversi teks anekdot ke cerpen. Dengan demikian, metode TTW dapat dijadikan salah satu alternatif metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar mengonversi teks anekdot ke cerpen.

2. Hendaknya dalam menerapkan metode TTW pada pembelajaran kurikulum 2013, guru lebih lengkap dalam memberi penjelasan, baik mengenai metode ataupun pembelajarannya karena metode TTW tidak cukup mudah untuk diterapkan pada materi yang baru dikenal siswa.

3. Pada kegiatan berdiskusi atau bertukar pikiran diharapkan guru dapat ikut berdiskusi ke dalam kelompok dan memberi pertanyaan-pertanyaan yang merangsang siswa agar tidak malu- malu saat berdiskusi bersama teman lawan jenisnya.

4. Penulis mengharapkan pada penelitian menggunakan metode TTW selanjutnya, guru lebih kreatif dalam menerapkan metode ini agar lebih menarik minat siswa untuk produktif dan menumbuhkan rasa cinta pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Maesyaroh Dewi Pertiwi, 2014

Keefektifan Metode Think Talk Write Dalam Pembelajaran Mengonversi Teks Anekdot Ke Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Maman, Sambas dan Ating. (2011). Dasar-dasar metode statistika untuk penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Ali, Hasan. (2012). Penilaian Portofolio. [Online]. Tersedia di:

http://pekalonganbatikcommunity.blogspot.nl/2012/06/penilaian-portofolio.html. [Diakses 24 September 2014].

Alwasilah, Chaedar dan Senny. (2012). Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Emilia, E. (2011). Pendekatan (Genre-Based) dalam pengajaran bahasa inggris: Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Junasih, dkk. (2012). Pengaruh model pembelajaran think talk write (TTW) berbantuan media kongkret terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD.

[Jurnal].

Kemendikbud. (2013). Bahasa indonesia: ekspresi diri dan akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kemendikbud. (2013). Buku guru bahasa indonesia: ekspresi diri dan akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kemendikbud. (2013). Pembelajaran teks dalam kurikulum 2013. [Artikel]. Tersedia di: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-kurikulum-mahsun.htm

Kemendikbud. (2014). Bahasa indonesia: ekspresi diri dan akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan berbukuan, Balitbang, kemendikbud.

Maesyaroh Dewi Pertiwi, 2014

Kosasih, E. (2011). Ketatabahasaan dan kesusastraan cermat berbahasa indonesia. Bandung: CV Yrama Widya.

Kosasih, E. (2013). Cerdas berbahasa indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kosasih, E. (2013). Kreatif berbahasa indonesia untuk SMK/MAK kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, Khaerudin. (2012). Belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Bandung: CV Bangkit Citra Persada.

Marahimin, Ismail. (2009). Menulis secara populer. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Nasional, Departemen Pendidikan. (2008). Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa: edisi keempat. Jakarta: Gramedia.

Puspita, WR. (2012). Efektivitas metode pembelajaran think talk write (TTW) dan think pair share (TPS) pada materi pembelajaran segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 2 berbah. (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Ratifah, Nur. (2011). Efektivitas penggunaan metode think talk write (TTW) terhadap kemampuan menyimak teks berita untuk menemukan pokok-pokok berita pada siswa kelas VIII B MTs NU 09 gemuruh kendal tahun pelajaran 2010/2011. (Skripsi). IKIP PGRI, Semarang.

Subana, M dan Sunarti. Strategi belajar mengajar bahasa indonesia: berbagai pendekatan, metode, teknik dan media pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Maesyaroh Dewi Pertiwi, 2014

Keefektifan Metode Think Talk Write Dalam Pembelajaran Mengonversi Teks Anekdot Ke Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Subana, Meosetyo dan Sudrajat. (2005). Statistika pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana. (2005). Metode statistika. Bandung: PT Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, E. (2010). Prosedur penelitian. [Online]. Tersedia di: http://kazzuya.wordpress.com/2010/03/09/prosedur-penelitian.htm

[Diakses 24 September 2014].

Tarigan, Djago dan Henry. (1986). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, HG. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zulkarnaini. (2011). Model kooperatif tipe think talk write (TTW) untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis. Jurnal. Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011 144ISSN 1412-565X .

Dokumen terkait