• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan secara umum yaitu penerapan pembelajaran kooperatif teknik two

stay two stray (TSTS) berbasis praktikum lebih berpengaruh dalam

meningkatkatkan prestasi belajar fisika siswa SMP pada pesawat sederhana daripada pembelajaran ceramah interaktif dengan metode demonstrasi. Selain itu, penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS berbasis praktikum berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar fisika siswa. Secara khusus dijelaskan sebagai berikut

1. Proses pembelajaran kooperatif teknik TSTS berbasis praktikum berjalan dengan baik. Proses pembelajaran dilaksanakan selama dua pertemuan. Rata-rata keterlaksanaan kegiatan guru dan siswa adalah 92,85%.

2. Pembelajaran koopertif teknik TSTS berbasis praktikum dapat memunculkan aktivitas siswa yaitu aktivitas kecakapan bekerjasama dan aktivitas psikomotor siswa. Rata-rata aktivitas kecakapan bekerjasama siswa yaitu 85,05%. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas psikomotor siswa yaitu 81,71 %.

3. Pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TSTS berbasis praktikum menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar fisika siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata skor prestasi belajar siswa kelas VIII A dari hasil post-test sebesar 67,56. Hasil ini lebih besar dari skor rata-rata hasil pre-test sebesar 42,00. Peningkatan setiap jenjang asfek kognitif prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Hafalan (C1) sebesar 0,57 b. Pemahaman (C2) sebesar 0,48 c. Penerapan (C3) sebesar 0,37

67

Erik Adi Subagja, 2015

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray berbasis praktikum untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TSTS berbasis praktikum lebih baik dibandingkan pembelajaran ceramah interaktif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai gain ternormalisasi kelas eksperimen yaitu 0,44. Sedangkan nilai gain ternormalisasi kelas pembanding yaitu 0,30.

5. Pembelajaran kooperatif teknik TSTS berbasis praktikum dapat meningkatkan minat belajar fisika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata presentase skor hasil post-test sebesar 75,09% dengan kategori baik. Hasil ini lebih besar daripada rata-rata presentase skor hasil pre-test sebesar 49,37% dengan kategori kurang baik.

B. Saran

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran perlu dirancang disesuaikan dengan kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Peneliti mengajukan beberapa saran jika ingin menerapkan praktikum pada model pembelajaran kooperatif teknik TSTS, yaitu:

1. Perlu diinformasikan dulu kepada siswa tentang pembelajaran TSTS dan aturan-aturan dalam pembelajaran.

2. Pembelajaran TSTS memang dirancang untuk 4 orang per kelompok. 3. Guru harus lebih memperhatikan kondisi keberagaman siswa di kelas,

terutama saat kegiatan diskusi dan praktikum berlangsung.

4. Siswa akan mengkonstruksi sendiri pemahaman konsep mereka, sehingga perlu bagi guru untuk memastikan pemaham konsep siswa telah benar. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran fisika dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.

Erik Adi Subagja, 2015

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray berbasis praktikum untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republik Indonesia

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Depdiknas.

S. Nasution (1998), Didaktik Azas-Azas mengajar. Bandung : Jemmars, hlm. 58.

Efendi, U. Dan Praja, JS. (1993), Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa, hlm. 122.

Slameto (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan

Fisika. Jakarta: PT. Grasindo, hlm. 46

Ngalimun (2012), Strategi dan Model Pembelajaran. Kalimantan Selatan: Secripta Cendikia, hlm. 140

Mutadi (2007), Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: Pusdilkat Tenaga Keagamaan-Depag Bekerjasama dengan Dtbina Widyaiswara Lan RI, hlm. 35-36.

Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita (2008). Cooperative Learning. Jakarta : PT Gramedia. Isjoni (2010). Coopertaive Learning. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, hlm. 93-94.

Sutrisno (2009). Laboratorium Fisika Sekolah. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

69

Erik Adi Subagja, 2015

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray berbasis praktikum untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rustaman, et all. (2003). Diktat Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Alisuf Sabri, M., Drs., (1995) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, hlm. 84

Syah, Muhibin (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Djamarah, S. Bahri (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Loekamto, L.J.T (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Salatiga: BPT Gunung Mulya

Ratnaningdiyah, Dwi (2011). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD melalui praktikum untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar fisika siswa di SMP. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Tahar, F. (2007). Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee dan Pengajaran

Langsung Terhadap Prestasi Belajar Pembiasan Cahaya Dikaitkan dengan Konsep Diri Siswa SMP. Tesis Magister pada Program

Pascasarjana UPI Bandung: Tidak Diterbtkan.

Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ihsan, D. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Koopertaif Teknik TSTS untuk

Meningkakan Aktivitas dan Prestasi Belajar Fisika Siswa (Skripsi

FPMIPA UPI ed). Bandung: Tidak Diterbitkan

Nurhayati, D. S. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay

Two Stray Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA Kelas X (Skripsi FPMIPA UPI ed) Bandung: TIdak

Fraenkel, J.R. dan Wallen, N.E. (2009). How To Design And Evaluate Research

70

Erik Adi Subagja, 2015

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray berbasis praktikum untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: cv. Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta.

Bodner, G.M. (1986). Constructivism: A Theory Of Knowledge. Journal of Chemical Education.

Anderson, L.W. & Krathwolt, DR. (2001). Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Revisi Taksonomi pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Dokumen terkait