6.1 Simpulan
Cerita anak karya anak-anak yang dimuat pada surat kabar Pikiran Rakyat (periode Januari sampai Desember 2012), berdasarkan hasil penelitian pada bab empat dan mengacu pada hasil analisis terhadap fokus masalah penelitian dapat disimpulkan dari analisis tersebut, sebagai berikut.
1)cerita anak karya anak-anak pada surat kabar Pikiran Rakyat memiliki unsur pembangun atau telah memiliki struktur berupa unsur intrinsik berikut; tema, kecenderungan tema pada cerpen-cerpen tersebut kesetia kawanan sosial dan kesatria; alur, penggunaan alur cukup sederhana lurus (kronologis) tahap awal menceritakan peristiwa sebagai pengenalan, bagian tengah menceritakan konflik yang terjadi,dan pada bagian akhir penyelesain konflik, dengan jalinan peristiwa berpusat pada tokoh utamanya dan kecenderungan alur yang digunakan adalah alur maju (progresif); tokoh merupakan representasi manusia dalam kehidupan sehari-hari, tokoh-tokoh yang dipakai adalah tokoh anak-anak atau dekat dengan kihidupan anak seperti: ibu, bapak, kakak, adik, kakek, nenek dan guru; tokoh dan penokohan, penggunaan tokoh rata-rata 3 orang dengan menggunakan tokoh utamanya berada diluar cerita atau sudut pandang “diaan” dan penokohan digaambarkan secra dramatik.; latar, latar pada umumnya berkisar pada tempat-tempat yang dalam keseharian dijadikan untuk berbagai aktivitas. Seperti kecenderungannya di sekolah dan rumah. Suasana gambaran saat istirahat, pulang sekolah, dan ketika hendak berangkat sekolah; amanat, amanat yang terkandung
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
176
merupakan repleksi dari nilai-nilai religius berupa nilai keimanan, norma kehidupan dan sikap (perilaku).
2) Kandungan nilai religi dalam cerpen anak pada Pikiran Rakyat tersebut, dikelompokan pada tiga unsur utama; 1) nilai keimanan (tauhid); 2) nlai kehidupan (fikih); 3) sikap perilaku (ahlak).
3) Nilai religius dalam tokoh dapat dilihat dari nama dan perilaku tokoh. Nama-nama yang mencerminkan nilai religious Islami misalnya: Zaki, Taufik, Hamzah, Rosulullah, Aisyah. Sedangkan perilaku yang bernilai religious misalnya: hormat, taat, bertakwa, suka menolong, suka bersedekah, sayang kepada fakir miskin, mengucapkan salam, dan hormat pada orang tua.
4) Desain bahan ajar yang sesuai dari kumpulan cerpen anak, karya anak-anak pada surat kabar Pikiran Rakyat yang dijadikan data dalam penelitian ini berupa modul kesusastraan. Peruntukannya sesuai dengan setandar kompetensi maupun kompetensi dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) layak digunakan bagi siswa SMP kelas IX.
6. 2 Saran
Setelah menarik kesimpulan bahwa cerita anak karya anak-anak pada Pikiran
Rakyat memiliki kelayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar, peneliti
kemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1) Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur dan nila religi cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar Pikiran Rakyat, memiliki struktur pembangun cerita seperti alur yang cukup sederhana, tema kecenderungannya kesetikawanan sosial,
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
177
tokoh dan penokohan kecenderunganya representasi manusia dalam kehidupan sehar-hari, latar berlangsung disekitar kehidupan anak dan amanat berupa nilai-nilai didaktis. Hal ini akan mempermudah siswa dalam mempelajarinya dan ketertarikan pada sastra akan meningkat.
2) Nilai-nilai moral dikemas berupa nilai religi yang digambarkan oleh perilaku tokoh dapat memberikan nilai didaktis pada anak-anak sehingga kecenderungan anak untuk meniru perilaku tokoh sangat besar. Oleh karena itu pembelajar sastra khususnya cerpen dapat membentuk karakter siswa.
3) Dalam memilih bahan pembelajaran yang baik, guru harus mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Pertimbangan itu meliputi nilai-nilai baik buruknya dari segi sastra misalnya amanat atau pesan-pesan moral kemanusiaan (nilaia religius), latar belakang sosial budaya peserta didik dimana mereka tinggal, relevan tidaknya dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran, dan faktor kesesuaian tingkat kematangan dan tarap berfikir siswa. Pesan-pesan religius dalam cerita mengandung ajaran tentang hal baik atau hal buruk yang dapat diterima secara umum oleh masyarakat mengenai suatu tuntunan perbuatan, dan memberikan gambaran islami yang dapat dijadikan contoh dan teladan oleh siswa dalam berprilaku sehari-hari. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka ke dua belas cerpen yang dijadikan data penelitian sesuai untuk dijadikan bahan ajar apresiasi sastra.
4) Dalam mengajarkan apresiasi sastra seperti halnya cerpen maupun nopel akan lebih bermakna bila bahan ajarnya diberikan pada siswa secara utuh bukan penggalan-penggalan cerita atau sinopsisnya.
5) Kajian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu peneliti berharap ada tindak lanjut dalam bentuk penggalian lain dari peneliti-peneliti selanjutnya.
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ampera, T. (2010). Pengajaran sastrat teknik mengajar sastra anak berbasis
aktivitas. Bandung: Widya Padjajaran.
Aminudin. (2010). Pengantar apresiasi sastra. Bandung: Sinar Baru Algenindo.
Bunanta, M.(1998). Problematika penulisan cerita rakyat. Jakarta: Balai Pustaka.
Atmosuwito, S.(2010). Perihal sastra &religiusitas dalam sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Cahyani I. (2011). Menulis proposal penelitian. Bandung: CV Warli Artika.
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan pesrta didik (panduan bagi orang tua
dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, SMA).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. ( 2006). Silabus mata pelajaran
bahasa indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Materi pelatihan KTSP. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.
Endraswara, S. (2003). Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Widiyatama.
http: //jurnal sastra/blogspot.com. 24 September 2012.
Iskandarwassid dan Dadang S. (2009). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jabrohim. (2012). Teori penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jauhari, H.(2010). Cara memahami nilai religius dalam karya sastra dengan
pendekatan reader’s response. Bandung: Arfino Raya.
Junaedi, O. (2011). Nilai-nilai moral dan sosiologis cerpen anak pada surat kabar
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Januari, T. P dan Muliastuti, L (2009). Modul bahasa indonesia SMP terbuka. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kurniawan, H. (2009). Sastra anak dalam kajian strukturalisme, sosiaologi,
semiotika, hingga penulisan kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kutha R. N. (2012). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Luxembrug, J. V, dkk. (1989). Pengantar ilmu sastra. (Terjemahan Dic Hartoko). Jakarta: PT Gramedia.
Lasmayati, T. (2009). Upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan.
deskripsi melalui teknik pembelajaran reka cerita gambar pada kelas VI SDN nembol mandalawangi pandeglang tahun 2008/2009. Jurnal Penelitian. LPPM Untirta, Edisi 12 Tahun 2009: 28-30.
Mangunwijaya, Y.B. ( 1984). Sastra dan religius. Yogya karta: Kanisius.
Majid, A. (2008). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar
kompetensi guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiantoro, B. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nurgiantoro, B. (2012). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Pradopo, R. D. (2009). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pratiwi, D. B. (2011). Nilai ahlak mulia cerpen anak KKPK dan desain
pembelajarannya. Tesis: Tidak diterbitkan.
Rusyana, Y. (1982). Metode pengajaran sastra. Bandung: CV Gunung Larang.
Rusyana, Y .(1984). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung: Diponogoro.
Rahmanto, B. (2000). Metodologi pengajaran sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sayuti, A Suminto.(1996). Apresiasi prosa fikisi. Jakarta: Depdikbud
Suyatno. (2009). Struktur narasi karya sastra anak. Surabaya: Jaring Pena.
Sarumpaet, R. K. (2010). Pedoman penelitian sastra anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Saryono, D. (2009).Dasar apresiasi sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Setiawan, H. (2008). Ensiklopedi sastra indonesia. Bandung: Kiblat.
Siswanto, W. (2008). Pengantar teori sastra. Jakarta: PT Grasindo.
Sugiyono. (2010). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alpabeta.
Sumiyadi dan Anshori. (2009). Kajian sastra dalam perspektif teori
kontemporer. Bandung: Jurdiksastrasia FPBS UPI.
Sumiyadi. (2012). Menemui puisi islami. Tersedia : http:// Sumiyadi. Staf. Upi. Edu. Diakses 17 Desember 2012.
Syamsuddin dan Vismaia S. D. (2006). Metode penelitian pendidikan
bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarimanah, Er. (2011) “Pendidikan karakter dalam pembelajaran cerita pendek
yang apresiatif”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.Artikulasi,Vol.11. No.2, 209-220.
Teeuw, A. (2003). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tarigan, Henry Guntur. (1995). Dasar-dasar psikiosastra. Bandung: Angksa
Thahar, H. E. (2009). Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa.
Wellek, R dan A, W. (1989). Teori kesusastraan. terjemahan melani budianto. Jakarta: Gramedia.
Ruskanda, 2014
Struktur dan nilai-nilai dalam cerpen anak karya anak-anak pada surat kabar pikiran rakyat dan pemanfatannya sebagai bahan ajar di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Waluyo, H. J. (2004). Pengkajian cerita fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University.
Wahidin. (2009). Hakikat sastra anak.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/ 2009/03/18/hakikat-sastra-anak/ (diunduh 11 Januari 2013 06:42 WIB)
www.scribd.com. 24 September 2012.
Yuwono, S. (2004). Pengembangan kemampuan membaca sastra bahan pelatihan
terintegrasi berbasis kompetensi guru SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.