• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen 0743022035 (Halaman 47-51)

H. Teknik Pengumpulan Data 1 Data keterampilan berpikir kritis

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan proses sains berwawasan lingkungan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada setiap pertemuan. Dengan Koefesien regresi

pertemuan pertama sebesar 0,848 dan pertemuan kedua sebesar 0,846. 2. Terdapat peningkatan yang signifikan dari keterampilan berpikir kritis

siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains berwawasan lingkungan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama rata-rata hasil prettest keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 41,6 % termasuk kriteria kurang baik dan rata-rata hasil posttest keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 79,39% termasuk kriteria baik dengan peningkatan 37,79%. Pada pertemuan kedua, rata-rata hasil prettest keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 17,58 % termasuk kriteria kurang baik dan rata-rata hasil posttest keterampilan berpikir kritis siswa sebesar

79 B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains berwawasan lingkungan dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses sains berwawasan lingkungan hendaknya harus disesuaikan dengan materi yang hendak disampaikan. Diperlukan perencanaan waktu belajar yang cukup baik agar semua prinsip-prinsip keterampilan proses sains dapat optimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang terdapat dilingkungan siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

3. Guru harus dapat lebih mengkondusifkan kondisi kelas agar siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses sains berwawasan lingkungan sehingga mudah memahami materi dengan baik. Jika siswa mudah memahami proses pembelajaran yang diikuti dengan baik, maka kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arief. 2007. Artikel Pendidikan: Memahami Berpikir Kritis. Pendidikan Network. Diakses 12 November 2012 dari http://researchengines.com/ 1007arief3.html

Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

Dahar, R.W. 1995. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jendral Pendidikan dasar dan Menengah Umum. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA (SMP/MTs) dan Fisika (SMA/MA). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Facione, P. A. 1990. The Delphi report. Millbrae, CA: The California Academic Press.

dalam Critical Thinking in Clinical Nursing Practice – RN Information Bulletin. Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, W. 2004. Genius Learning Strategy. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Gustiana, Eka. 2010. Skripsi: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak. Diakses

09 Januari 2012 dari http://repository.upi.edu/operator/upload/s _fis_054051 _chapter2.pdf.

Hake,R.R. 1998. Interactive-Engagement Methods In Introductory Mechanics. Diakses 12 November 2012 dari: http://www.physics.indiana.edu /sdi/IEM- 2b.pdf.

Indrawati. 1999. Keterampilan proses sains/ipa. Bandung: PPPG IPA. Lita,A. 2004. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.

Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuh, Usep. 2010. Keterampilan Proses Sains. Diakses 08 Maret 2011 dari http://fisikasma-online. blogspot.com/2010/03/keterampilan-proses- sains.html#ixzz1e1QOsxWP.

Pangabean, Luhut. P. 1996. Penelitian pendidikan. Diktat Kuliah UPI.Tidak diterbitkan.

Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistika Data dengan SPSS. Jakarta:Mediakom. Redhana & Liliasari.2009.Studi Efektifitas Program Pembelajaran Berbasis Masalah

Terbimbing Pada Topik Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan Pendidikan IPA.3,(2).101-110.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosydah, F.2005.Pengembangan KBK Melalui Strategi Pembelajaran Konstektual. Diakses 08 Maret 2011 dari http://www.depdiknas.go.id.

Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Semiawan.1992. Pendidikan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Grafindo.

Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, A. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo. Sudrajat, Akhmad. 2008. Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. Diakses 08 Maret 2011 dari http://akhmadsudrajat .wordpress.

com/2008/04/15/sumber-belajar untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyono dan Siti Maryatun. 2005. Optimalisasi Pembelajaran Kimia Kelas XI Semester I SMA Swadhipa Natar Melalui Penerapan Metode Eksperimen Berwawasan Lingkungan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Bidang Kependidikan BKS PTN Wilayah Barat. Bandar Lampung.63-72.

Suprapto. 2008. Menggunakan Ketrampilan Berpikir Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Diakses 08 Maret 2011 dari

http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/06/13/menggunakan- ketrampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-mutu-pembelajaran/

Techonly. 2010. Penggunaan Metode Penemuan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Keguruan. Diakses 12 November 2011 dari http://techonly13.wordpress.com/2010/07/02/penggunaan-metode- penemuan-untuk-meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-matematis- mahasiswa-keguruan/

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi.Jakarta: Balai Bahasa.

Uristira, Inge. 2011. Skripsi: Penerapan Problem Based Learning

Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Diakses 09 Januari 2012 dari http:// repository . upi.edu/operator/upload/s _bio_060061 _chapter4.pdf.

Usman, U. 1993. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Usman, Akbar. 2006. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Wartono. 2003. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang. Depdiknas.2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah

Menengah Pertama dan Madrasah Tasanawiyah. Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Liliasari.2009.Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju

Profesionalisme Guru. Diakses 09 Januari 2012 dari http :// file .upi .edu . /Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/194909271978032%20%LILIA SARI/BERPIKIR%20KRITIS%20Dlm%20Pembel%2009.pdf

Wulandari, R.2008.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP. Diakses 09 Januari 2012 dari http :// repository . upi.edu/operator/upload/s _d0451_060148 _chapter4.pdf.

Dalam dokumen 0743022035 (Halaman 47-51)

Dokumen terkait