• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Analisis pengaruh curah hujan terhadap produktivitas jambu mete di Kabupaten Muna menunjukkan korelasi negatif dengan nilai koefisien determinasi 0.006. Pengaruh curah hujan terhadap produktivitas yang paling sering terjadi adalah pada saat anomali curah hujan mengalami penurunan daripada saat mengalami peningkatan, tetapi perubahan anomali produktivitas lebih besar adalah pada saat terjadi peningkatan curah hujan. Korelasi terbesar antara produktivitas dengan curah hujan pada periode pembungaan adalah pada bulan Agustus. Hubungan antara curah hujan dengan anomali suhu muka laut di Niño 3.4 paling kuat terjadi pada lag 0, yang berarti perubahan anomali suhu muka laut akan berdampak langsung terhadap curah hujan pada saat itu juga. Perubahan rata-rata anomali produktivitas pada saat El Niño meningkat 0.46, pada saat kondisi normal meningkat sebesar 0.18, dan pada saat La Niña menurun sebesar 0.98.

Analisis pengaruh curah hujan terhadap produktivitas jambu mete di Kabupaten Wonogiri menunjukkan korelasi negatif dengan nilai koefisien determinasi 0.107. Pengaruh curah hujan terhadap produktivitas paling sering terjadi pada saat anomali curah hujan mengalami peningkatan, tetapi perubahan rata-rata anomali produktivitas terbesar terjadi pada saat curah hujan mengalami penurunan. Korelasi terbesar antara produktivitas dengan curah hujan pada periode pembungaan terjadi pada bulan Maret. Perubahan anomali suhu muka laut di Niño 3.4 akan mempengaruhi curah hujan di Kabupaten Wonogiri dalam periode 2 bulan mendatang setelah perubahan anomali suhu muka laut tersebut terjadi. Perubahan rata-rata anomali produktivitas pada saat El Niño meningkat 0.56, pada saat kondisi normal yaitu menurun sebesar 0.52, dan pada saat La Niña meningkat 0.05.

Saran

Perlu dilakukan analisis besarnya curah hujan optimum yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan produktivitas jambu mete di masing-masing kabupaten supaya didapatkan hasil yang lebih akurat lagi.

25

DAFTAR PUSTAKA

Alaudin. 1996. Status dan pengembangan nasional komoditas jambu mete di Indonesia. Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Komoditas Jambu Mete. Bogor, 5 – 6 Maret 1996. Hlm. 1 – 16.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Pembangunan Model Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi Jambu Mete dan Mitigasinya. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Boer R. 2001. Analisis Risiko Iklim untuk Produksi Pertanian. Paper disajikan dalam Pelatihan Dosen PT Se Sumatera-Kalimantan dalam Bidang Pemodelan dan Simulasi Pertanian dan Lingkungan, Bogor.

Boer R. 2003. Penyimpangan Iklim di Indonesia. Disajikan dalam Seminar Nasional Ilmu Tanah dengan tema "Menggagas Strategi Alternatif dalam Menyiasati Penyimpangan Iklim serta Implikasinya pada Tataguna Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional", Gedung University Center Universitas Gajah Mada.

Boer R, Subbiah. 2005. Agriculture drought in Indonesia. In V.J. Boken, A.P. Cracknell and R.L. Heathcote (eds). Monitoring and predicting agriculture drought: A global study. Oxford University Press, New York. p:330-344. Cahyono B. 2001. Jambu Mete, Teknik Budidaya dan Analisis Usahatani.

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Direktorat Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI. 2013. Memilih Benih Jambu Mete Yang Baik Dan Benar.

Duncan IE. 2001. A Review of the potential for development of Cashew Production in Zona Paz Region, Guatemala, Central America. P 34. Abt Associates Inc. Suite 600-4800 Montgomery Lane Bethesda, MD 20814-5341.

Hadad EA, Koerniati S. 1996. Sambung Pucuk Sebelas Nomor Harapan Jambu Mete Langsung di Lapang. Prosiding. Forum Komunikasi Ilmiah Komoditas Jambu Mente. Tanggal 5 – 6 Maret 1996. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.

Nair MK, Bhasakara EVV, Nambiar. 1979. Mono-graph on Plantation Crops-1: Cashew (Ana-cardium occidentale L.). Central Plantation Crops Research Institute, Kerala India. p. 43− 65.

Nambiar. 1980. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2006. Peta Kesesuaian Lahan dan Iklim Jambu Mete.

Naylor RL, Falcon W, Wada N, Rochberg D. 2002. Using El-Niño Southern Oscillation climate data to improve food policy planning in Indonesia, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 38, 75-91.

[NOAA] National Oceanic and Atmospheric Administration. 2003. Monthly Atmospheric and SST Indices. http://www.cpc.ncep.noaa.gov/data/indices/ [2 Oktober 2013]

Nogoseno. 1996. Pengembangan Jambu Mente di Indonesia. Prosiding. Forum Komunikasi Ilmiah Komoditas Jambu Mente. Tanggal 5 – 6 Maret 1996. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.

26

Ohler JG. 1979. Cashew. Koninklik Institut voor de tropen. Departmen of Agricultural Research, Amsterdam.

Ola TL, Nurland F, Salman D, Rukmana D. 2011. Perilaku Ekonomi Petani Jambu Mete di Kabupaten Buton Dan Muna. Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari.

Purseglove JW. 1974. Tropical Crops, Dycotyledons. Long-man Press. London. Rismunandar. 1981. Memperbaiki Lingkungan dengan Bercocok Tanam Jambu

Mete dan Advokat. Penerbit Sinar Baru, Bandung.

Steenis V. 1978. Flora. Penerbit PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Wunnachit. 1991. Flowering and Fruiting Phenology Cashew in Australia. Department of Plant Science, Faculty of Natural Resources. Prince of Songkla University, Hat Yai, Songkhla.90112. 9 P.

Zaubin R. 2002. Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Menunjang Agribisnis Jambu Mente. Kerjasama Proyek P2RWT/EISCDP-IFAD Ditjenbun dan Balittro. Balittro. Bogor, 5 p.

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Baruah Gunuang, Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada tanggal 15 Desember 1988 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Afrizal M SPd dan Hazlentati SPd. Pendidikan formal penulis dimulai dari SD Negeri 01 Baruah Gunuang dan lulus pada tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP 1 Kec. Bukik Barisan dan selesai pada tahun 2004. Tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Suliki dan lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dengan Program Studi Meteorologi Terapan, Departemen Geofisika dan Meeteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Program Studi Mayor. Pada tahun kedua di IPB, penulis memilih program studi Sistem Informasi dari Departemen Ilmu Komputer sebagai Program Studi Minor.

Selama menjadi mahasiswa di Depertemen Geofisika dan Meteorologi, penulis aktif dalam beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (HIMAGRETO), dan ikut berpastisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga seperti Sport Competition and Art Festival in MIPA Faculty (SPIRIT). Penulis juga aktif dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tahun 2012 penulis beserta tim berhasil meraih medali emas di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di bidang Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT). Kegiatan di luar Departemen, penulis aktif dalam organisasi mahasiswa daerah seperti Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Payakumbuh (IKMP) dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPMM). Tahun 2012 penulis mengikuti Cisco Networking Academy Program (CNAP) di Cisco Local Academy (CLA) Fisika IPB.

Dokumen terkait