Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Sebagian besar siswa kelas XI (sebelas) SMA Pasundan 1 Bandung Tahun
2013/2014 memiliki kecenderungan pusat kendali (locus of control) internal, artinya siswa telah memiliki persepsi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan dipengaruhi oleh tindakan.
2. Siswa besar siswa kelas XI (sebelas) SMA Pasundan 1 Bandung Tahun
2013/2014 terlibat perilaku seksual kategori rendah, artinya siswa telah melakukan perilaku seksual sampai pada ‘meraba daerah erogen (payudara
dan atau alat kelamin).
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pusat kendali (locus of
control) dengan perilaku seksual siswa SMA Pasundan 1 Bandung Tahun 2013/2014, artinya pusat kendali (locus of control) tidak menjadi salah satu faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku seksual.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling dapat mengembangkan program Bimbingan dan Konseling aspek Pribadi-Sosial yang berhubungan dengan perilaku seksual difokuskan pada indikator-indikator pusat kendali (locus of control) internal dan eksternal secara seimbang, dengan tujuan agar siswa mampu mengembangkan persepsi yang lebih objektif mengenai pengambilan keputusan dalam kehidupan. Indikator-indikator pusat kendali (locus of control) internal yang perlu dikembangkan, yaitu: keberhasilan individu karena kerja keras, kegagalan individu akibat perbuatan sendiri, individu menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, individu menentukan masa depan melalui kemampuan dan
kehidupan individu ditentukan oleh tindakannya. Indikator-indikator pusat kendali (locus of control) eksternal yang perlu dikembangkan yaitu: keberhasilan individu karena keberuntungan, kegagalan individu akibat ketidakberuntungan, individu menjadi pemimpin karena ada kesempatan, individu menentukan masa depan melalui keberuntungan dan kehidupan individu ditentukan oleh orang lain.
Pengembangan program dilakukan dengan mempertimbangkan iklim layanan Bimbingan dan Konseling yang nyaman dan dialogis dalam suasana sosioemosional yang mendukung agar pengembangan pusat kendali (locus of control) dapat tercapai. Pusat kendali (locus of control) yang telah berkembang akan membuat siswa mampu mengembangkan persepsi yang lebih objektif untuk mengambil keputusan dalam kehidupan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat lebih memfokuskan penelitian lanjutan pada aspek atau faktor-faktor yang lebih spesifik mengenai hubungan antara pusat kendali (locus of control) dengan perilaku seksual, yaitu faktor-faktor yang membuat remaja memutuskan untuk terlibat dengan perilaku seksual, meliputi harga diri, religiusitas, hubungan orangtua dengan remaja, tekanan negatif teman sebaya dan media pornografi.
Rosanti, Dewi. 2014
HUBUNGAN ANTARA PUSAT KENDALI (LOCUS OF CONTROL) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Adriadi, dkk. (2013). Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Locus of Control
Siswa yang Tidak Tinggal dengan Orangtua Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Pekan Baru Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Riau: tidak diterbitkan.
Agrawal, S. (2012). Sexual Behavior And HIV/AIDS Awareness among College Girls: A Case Study. Journal of Health Management 14 (2) 175-182.
Arikunto, S. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arma, A. (2003). Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Perilaku Seks Remaja
dan Pengetahuan Kespro Sebagai Alternatif Penangkalnya. Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU: 189-197.
Asberg, K & Renk, K (2012). Perceived Stress, External Locus of Control and Social Support as Predictors of Psychological Adjustment Among Female Inmates With or Without a History of Sexual Abuse. International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology, 59-84, SAGE Publication. Atkinson, R. Dkk. (1983). Dalam Dharma, A. (Penyunting) Pengantar Psikologi.
Jakarta: Erlangga.
Ayudiati, S. E. (2010). Analisis Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja dengan Etika Kerja Islam sebagai Variabel Moderating. Skripsi di Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.
Boeree, C. G. (2008). General Psychology. Yogyakarta: PRISMASOPHIE.
Cardwell, J. D. (1969). The Relationship between Religious Commitment and
Premarital Sexual Permisssiveness: A Five Dimensional Analysis. Oxford
Journal. Sociological Analysis, Vol. 30, No. 02, 72-80.
Cutlip, A. (2002). Influence of Locus of Control on Court Attendance. A Theses in Departement of Sociology, Louisiana State University.
Darmasih, R. (2009). Faktor yang Memperngaruhi Perilaku Seks Pranikah Pada
Remaja SMA di Surakarta. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat FIK UMS: tidak diterbitkan.
DEPDIKNAS. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: DEPDIKNAS.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Edwards, dkk. (2008). The Influence of Religiosity, Gender and Language Preference Acculturation on Sexual Activity Among Latino/a Adolescent. Hispanic Journal of Behavioral Secience, Volume 30 Number 4, November 2008 447-462.
Elliott, J. G. C. (1993). Locus of Control in Children With Emotional and Behavioural Difficulties: An Exploratory Study. A Theses in University of Durham.
Feriyani, B. & Fitri, A. R. (2010). Perilaku Seksual Pranikah Ditinjau Dari Intensitas Cinta Dan Sikap Terhadap Pornografi Pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi, 119-152.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gandapurnama, B. (2010). “Dari 200 PSK di Bandung, 20 Siswa SMA”. [Online].
Tersedia:
http://news.detik.com/bandung/read/2010/06/15/162736/1378794/486/dari-200-psk-di-bandung-20-siswa-sma yang diunggah pada 15 Juni 2010. [12 September 2012].
Hamdani, S. (2012). The Understanding and Behavior of First Level Student on
Premarital Sexual Behavior. International Journal of Basic and Applied
Science. Vol. 01, No. 01, 44-46.
Handayani, I. (2009). Hubungan antara Religiusitas dengan Pusat Kendali (Locus of Control) Remaja Pelaku Seksual Pranikah. Skripsi Fakultas Ushuliddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi IAIN Walisongo Semarang: tidak diterbitkan.
Hasan, M. N. (2012). “Seks Education, Solusi Dini Terhadap Remaja Masa
Kini”. [Online]. Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/07/%E2%80%9Csex-education-solusi-dini-terhadap-remaja-masa-kini%E%80%9D-484827.html yang
diunggah pada 07 September 2012. [12 September 2013].
Heppner, dkk. (2008). Research Design in Counseling. USA: Thomson Brooks. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jain, S. & Singh, A. P. (2008). Locus of Control in Relation to Cognitive Complexity. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, Vol.34, No.1, 107-113.
Joffe, H. & Franca-Koh, A. (2001). Parental Non-Verbal Sexual Communication: Its Relationship to Sexual Behaviour and Sexual Guilt. Journal of Health Psychology Vol 6 (1) 17-30.
Kormanik, M. B. & Rocco, T. S. (2009). Internal Versus External Control of
Reinforcement: A Review of The Locus of Control Construct. Human
Resourch Development Review 8(4) 463-483 SAGE Publication.
Maryatun. (2013). Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada
Remaja Di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. GASTER Vol. 10, No. 1,
39-47.
Masunah, J. (2011). Profil Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Remaja Kota
Bandung: Masalah dan Alternatif Solusinya. Bandung: LPPM UPI.
Mensch, dkk. (1999). Premarital Sex and School Dropout in Kenya: Can Schools Make a Difference?. Report: 1-51.
Michigan Department of Community. (2009). Teen Pregnancy Prevention Initiative. Adapted by “Sexual Health-CA Version- An Adolescent Provider
Toolkit” Adolescent Health Working Group (AHWG), 2003.
Ozmete, E. (2007). An Evaluation of Locus of Control as a System Related to Life Management: A Case Study on Youth. World Applied Science Journal 2 (S): 691-698 ISSN 1818-4952 IDOSI Publication. Departement of Family and Consumer Science, Ankara University School of Home Economics, Ankara, Turkey.
Pinasti, W. (2011). Pengaruh Self Efficacy, Locus of Control dan Faktor
Demografis Terhadap Kematangan Karier Mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan.
Rinehart, S. M. (1995). Customer Locus of Control and The Service Encounter Propositions for Future Research on Perceived Service Quality and Complaint Behavior. University of New Brunswick, Saint John.
Rotter, J. B. (1966). Generalized Expectancies for Internal Versus External Control of Reinforcement. Psychological Monograph, 80, 1-28.
_____, J. B. (1990). Internal Versus External Control of Reinforcement: A Case of A History. American Psychological Association Inc. Vol. 45, No. 4, 489-493.
Rotter, J. B., dkk (1972). Applications of A Social Learning Theory of Personality. USA: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah. Bandung:
Rizqi Press.
Ryon, H. & Gleason, M. (2013). The Role of Locus of Control in Daily Life. Personality and Social Psichology Bulletin XX(X) 1-11.
Salisa, A. (2010). Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja. Skripsi Jurusan Sosiologi FISIP USM Surakarta: tidak diterbitkan.
Sarwono, S. W. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press.
Setiawati. (2008). Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk
Mengembangkan Perilaku Seksual Sehat Mahasiswa. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Sobur, A. (2010). Psikologi Umum. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Soetjiningsih, C. H. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual
Pranikah Pada Remaja. Disertasi Universitas Kristen Satya Wacana: tidak diterbitkan.
Stipek, D. J. & Weisz. (1981). Perceived Personal Control and Academik
Achievement. Review of Educational Research. Spring, Vol. 51, No. 1,
101-137.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Sule. (2013). “Seks Bebas di Kalangan Remaja Pelajar”. [Online]. Tersedia: http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/seks-bebas-di-kalangan-remaja-pelajar.html yang diunggah pada Januari 2013. [12 September 2013].
Supriatna, M. (Penyunting). (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis
Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Surya, M. (2008). Mewujudkan Bimbingan dan Konseling Profesional. Bandung:
Suwarni, L. (2009). Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA di Kota Pontianak. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.4, No. 2, 127-133.
Taufik & Anganthi. (2005). Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas antara Remaja yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual dan Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 6, No. 2, 2005: 115-129 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Twenge, J. M. dkk. (2004). It’s Beyond My Control: A Cross-Temporal
Meta-Analysis on Increasing Externality in Locus of Control, 1960-2002. Personality and Social Psychology Review Vol. 8, No. 3, 308-319.
Wiriani, W. (2011). Efek Moderasi Locus Of Control Pada Hubungan Pelatihan
Dan Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung. Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar: tidak diterbitkan.
Yulianto. (2010). Gambaran Sikap Siswa SMP Terhadap Perilaku Seksual Pranikah (Penelitian Dilakukan Di SMPN 159 Jakarta). Jurnal Psikologi Volume 8, Nomor 2, Desember 2010.
Yusuf, S & Nurihsan, A. J. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.