A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, pada bab ini akan disampaikan kesimpulan dari hasil analisis data. Keempat sufiks ini memiliki hubungan antara maknanya dengan menggunakan analisis imitokuchou
(feature semantic)seperti yang diungkapkan oleh (Sutedi : 2011 : 139). Hubungan
antara keempat makna sufiks, persamaan, dan perbedaannya pun dapat terpaparkan. Berikut tabel analisis persamaan, perbedaan, dan perbandingan makna diantara sufiks ~ppoi, ~gachi, ~gimi, dan ~ge.
1. Persamaan Makna Keterangan:
= Memiliki persamaan
= Tidak memiliki persamaan
Tabel II. Analisis Persamaan Makna Sufiks ~ppoi, ~gachi, ~gimi, dan ~ge Sufiks ~ っ ぽ い (~ppoi), Sufiks がち(~gachi) Sufiks ぎみ (~gimi) Sufiks げ(~ge) 1. Makna Kecenderungan 2. Maknaperasaan
(feeling) dan penilaian
yang hanya dirasakan oleh pembicara
3. Maknayangmenyatakan kondisi yang dialami pembicara
133
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap suatu kondisi atau perasaan. 5. Makna subjektifitas (berdasarkan sudut pandang pembicara)
Kesimpulan dari persamaan sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge dari tabel di atas adalah:
Sufiks~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge memiliki makna kecenderungan.
Sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge memiliki persamaan makna perasaan (feeling) dan penilaian yang hanya dirasakan oleh pembicara.
Sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge memiliki makna yang menyatakan kondisi
Sufiks ~ppoi, sufiks~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge memiliki makna penegasan terhadap suatu kondisi atau perasaan.
Sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, dan sufiks ~gimi memiliki makna subjektifitas (berdasarkan sudut pandang pembicara).
2. Perbedaan Makna Keterangan:
= Memiliki makna tersendiri X = Tidak memiliki makna tersendiri
Tabel III. Analisis Perbedaan Makna Sufiks ~ppoi, ~gachi, ~gimi, dan ~ge Sufiks ~っぽい (~ppoi), Sufiks がち(~gachi) Sufiks ぎみ (~gimi) Sufiks げ(~ge) 1. Tingkat
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyampaikan sesuatu 2. Makna Tersirat (ungkapan), dan Makna Tersurat (konkrit) Tersirat (ungkapan) Tersurat (konkrit) Tersirat (ungkapan) Tersurat (konkrit) 3. Makna untuk memperhalus nada bicara/kondisi X X
X 4.Makna Subjektifitas X 5. Makna secara psikologis, insidental, dan kondisi yang buruk bagi pembicara
X XKesimpulan dari perbedaan makna sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge dari tabel di atas adalah:
Sufiks ~ppoi, menyatakan suatu hal yang tidak benar-benar nyata. Artinya, ketika pembicara melekatkan sufiks tersebut maka tidak mengandung arti yang sebenarnya.
Sufiks~gachi, dan sufiks ~ge memiliki makna tersurat (konkrit). Sufiks ~gimi memiliki keistimewaan dalam hal memperhalus nada bicara atau kondisi seseorang. Sedangkan sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, dan sufiks ~ge
tidak memiliki keistimewaan tersebut.
Sufiks ~ge tidak memiliki makna subjektifitas seperti yang dimiliki oleh sufiks~ppoi, sufiks ~gachi, dan sufiks ~ge.
Makna kondisi yang disampaikan sufiks ~ppoi, dansufiks ~gachi, sifatnya lebih mendalam sampai kepada kondisi psikologis, kondisi insidental, kondisi buruk (tidak diinginkan). Sedangkan sufiks ~gimi, dan sufiks ~gemenyampaikan makna kondisi pembicara apa adanya.
3. Perbandingan sufiks~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge.
135
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sufiks~ppoi
Sufiks~gachi
Sufiks~gimi
Sufiks~ge
Tabel IV. Analisis Perbandingan Makna Sufiks ~ppoi, ~gachi, ~gimi, dan ~ge(kesimpulan)
Keterangan :
= Bentuk dasar
= Dapat menggantikan
= Tidak dapat menggantikan
Kesimpulan dari perbandingan sufiks ~ppoi, sufiks ~gachi, sufiks ~gimi, dan sufiks ~ge dari tabel di atas adalah:
Sufiks ~ppoitidak dapat digantikan oleh sufiks ~gachi, ~gimi, dan ~ge
Sufiks ~gimidan sufiks ~gachidapat saling menggantikan
Sufiks ~gimihanya dapat digantikan oleh sufiks ~gachi
Sufiks ~gedapat digantikanoleh sufiks ~ppoi
Namun, sufiks ~ppoi tidak dapat digantikan oleh sufiks ~ge
Meskipun keempat sufiks っぽい(~ppoi),がち(~gachi), ぎみ (~gimi) dan sufiks げ (~ge) memiliki persamaan, namun tidak selalu dapat menggantikan satu sama lain, karena terdapat perbedaan nuansa yang dapat mengubah arti dan maksud dari kalimat tersebut.
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ada beberapa implikasi yang berkaitan dengan tema penelitian ini, diantaranya:
1. Untuk Peneliti selanjutnya
a. Penelitian mengenai makna sufiks っぽい(~ppoi),がち(~gachi),
ぎみ (~gimi) dan sufiks げ(~ge) ini masih sangat terbatas. Denga banyak membaca buku tentang makna akan lebih baik dalam menganalisis penelitian bertema makna. Selain itu, dengan memperkaya referensi dari berbagai sumber, danbanyak membaca jurnal ilmiah mengenai tema penelitian akan sangat bermanfaat untuk menambah wawasan sekaligus menambah jitsurei yang dalam penelitian kali ini masih dirasa kurang beragam.
b. Penelitian ini berfokus pada persamaan, perbedaan, dan perbandingan makna yang terdapat pada setiap data yang ada. Setelah penelitian ini diharapkan adanya analisis mengenai kesalahan dalam penggunaan keempat sufiks yaitu sufiks っぽい
(~ppoi),がち(~gachi), ぎみ (~gimi) dan sufiks げ(~ge).
2. Untuk Pengajar Bahasa Jepang
A. Perlunya pengenalan lebih mendalam mengenai sufiks (setsubigo) dalam bahasa Jepang. Hal tersebut untuk memperkaya wawasan para pembelajar bahasa Jepang dalam mempelajari bahasanya. B. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu tambahan
bahan pengayaan untuk mata kuliah Dokkai, Sakubundan Honyaku,
sehingga dapat teraplikasikan dalam pembelajaran bahasa Jepang. 3. Untuk Pembelajar bahasa Jepang
Penelitian ini diharapkan mampumenjadi salah satu sumber/referensi dalam memahami sufiks dalam bahasa Jepang, khususnya sufiks っぽい(~ppoi),がち(~gachi), ぎみ (~gimi) dan sufiks げ(~ge), dan dapat digunakan dalam percakapan atau
137
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi yang berkaitan dengan tema penelitian ini, diantaranya:
1. Memilih kosakata dan contoh kalimat yang akan dianalisis dengan cermat
2. Jika ingin menganalisis makna secara lebih mendalam, perbanyaklah diskusi dengan native speaker secara langsung, pertimbangkan pula apakah kosakata tersebut masih sering diucapkan atau tidak dalam kehidupan sehari-hari.
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Akimoto, Miharu. Bunpou-ka Gensou no Ichirei –Meishi {gimi} kara Setsubiji
{gimi} e no Hensen. Keisen Jogakuen University. JurnalIlmiah: Tidak
Diterbitkan.
Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Beberapa Madhab &DikotomiTeoriLinguistik. Bandung: PenerbitAngkasa
Alwasilah, A. Chaedar. (2002). PokoknyaKualitatif:Dasar-dasarMerancang
danMelakukanPenelitianKualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya
Alwi, Hasan dll. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta:Balai Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (1998). ProsedurPenelitian. Jakarta: PT RinekaCipta
Cahyono, Yudi Bambang. (1995). Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.
Depdiknas. (2008) .Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.PT Gramedia Pustaka Utama:Jakarta
Etsuko, Gyouda&Fukaya,Kumiko& Watanabe Setsu. (2010). Nihongo
NouryokuShikenBunpouTaisakuHoujunTekisuto. Tokyo.Tokuwa
Sisutemu
Fitriyani. (2013) . Analisis Deskriptif Makna Kata Berulang Dalam Bahasa Jepang Yang Menggunakan Kanji Dilihat Dari Pemakaian Kanji Dasar.
Bandung. Skripsi Sarjana pada Universitas Komputer Indonesia: Tidak Diterbitkan
Hasibuan, Adriana. (2003). MORFOLOGI VERBA BAHASA JEPANG. Medan. TesisMagister pada Universitas Sumatera Utara: Tidak Diterbitkan Hirose, Masayoshi & Shoji Kakuko. (1994). Effective Japanese Usage Guide
(NihongoGakushuu Tsukaiwakete Jiten). Tokyo: Koudansha
Japanese Language Center for International Students. (1994). Chukyuu Nihongo. Japan: Tokyo University of Foreign Studies
Kuro Mukodori. (2012). Namae no Nai Kaibutsu. Tokyo:Kabushiki Gaisha .Alphapolis
139
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Machida, Ken &MomiyamaYousuke. (1997). (terbitan ke-3). YokuWakaru
GengogakuNyuumon. Tokyo: BareruPureru
Miyamoto, Jun, dkk. (2013). Nihongo Nouryoku Shiken N1~N5 Taiou (Donna
Toki Dou Tsukau Nihongo Hyougen Bunkei Jiten). Japan: ALC Press Inc.
Morino Hirose.(2010). Eien no Mahou Tsukai. Tokyo:Kabushiki Gaisha .Alphapolis
(2010). Katagawa no Mirai. Tokyo:Kabushiki Gaisha .Alphapolis
KamusBesar Bahasa Indonesia Edisi IV. (2008). Jakarta: GramediaPustaka Utama
Koizumi, Tamotsu. (1993). GengogakuNyuumon. Tokyo: Kabushiki Gaisha Krisdalaksana, Harimurti.
Machida, Ken &MomiyamaYousuke, dkk. (1997). YokuWakaruGengogaku
Nyuumon. Tokyo: BareruPureru
Mariatul, Qiftiah. (2010). PROSES MORFEMIS PREFIKS HI, FU, MU, DAN MI
DAN JUGA PEMAKNAANNYA DALAM BAHASA JEPANG.Skripsi
SarjanapadaUniversitas Sumatera Utara: TidakDiterbitkan
Matsuoka, Takashi& Takubo Yukinori. (1993). Kiso Nihongo Bunpou. Tokyo: Kuroshio Shuppan
Michiko, Mochizuki.(2010). Setsubiji [teki] no Shiyou to Nihongo Kyouiku e
Shisa. PenelitianMahasiswaJepang, danPembelajar Bahasa Jepang.
JurnalIlmiah: TidakDiterbitkan
Ogawa, dkk. (1994). Nihongo KyouikuJiten. Tokyo: Taishukan
Ohara, Masako. (2010). Setsubiji {~ppoi} niTsuite. Shimane University, Faculty of Law and Literature. JurnalIlmiah: TidakDiterbitkan
Oyanagi Noboru.(2004).New Approach Japanese Intermediate Course (Chukyuu
Nihongo). Japan: Nihongo Kenkyuusha
Parera, Jos Daniel. (1994). Morfologi Bahasa (EdisiKedua). Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://enichan.blogspot.com/2012/06/instrumen-penelitian.html yang diunggahpada 10 Maret 2014
Ramlan. (1987). Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Karya Muda Samsuri. (1994). Analisis Bahasa. Jakarta: PT. GeloraAksaraPratama
Setiadi, Bambang. (2006). MetodePenelitianuntukPengajaran Bahasa Asing
PendekatanKuantitatifdanKualitatif. Bandung: GrahaIlmu
Sutedi, Dedi. (2011). PengantarLinguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora
(2011). PenelitianPendidikan Bahasa Jepang.
Bandung:HumanioraUtama Press
Sugimoto, Tsutomu & Iwabuchi Masashi. (1990). Nihonggogaku Jiten. Tokyo: Sakura Kaede
Sugiyono. (2011). MetodeKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfa Beta Situmorang, Hamzon. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan:USU
Press
Shinmura, Izuru& Iwanami, Shoten. (1998). Koujien. Tokyo: Iwanami Shoten Shofiawati, Ainin. (2009). AnalisisSetsubigo –Mi, dan –Sa (BidangKebahasaan
dalamTataranLinguistikSemantik): SkripsiSarjanapada FPBS UPI
Bandung: TidakDiterbitkan
Takanashi Shino, dkk. (2001).Nihongo Bunpou Handobakku. Shoei
Takeshi, Shibata, dkk. (2005). ShinmeinkaiKokugoJitenDairokuhan. Tokyo: Kabushiki GaishaSanseidou
Takumi, Tagawa. (2010). Keitairon Chou-Nyuumon. Tokyo Daigaku. Jiyuu GengoDaigakuKantou Dai-ikkaiBenkyoukai. JurnalIlmiah: TidakDiterbitkan Tarigan,Guntur.(1994). MenulissebagaiSuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Toki Satoshi, dkk. (1999). Nihongo Chukyuu J501. Shoei
Umehara, Toshihiro. (2002). Nihongo Setsubiji {~ppoi} to Eigo Setsubiji {~ish}
no Ruii to Soui ni Tsuite. KomazawaUniversitu. JurnalIlmiah: Tidak
Diterbitkan
Umesao Tadao.(1995).Nihongo Daijiten (D Great Japanese Dictionary). Koudansha
141
Andhini Putri Pratami Rustandi
ANALISIS MAKNA SUFIKS –PPOI, -GACHI, -GIMI, DAN –GE YANG MENYATAKAN KECENDERUNJGAN DALAM KOSAKATA BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wen, Jiang Kaoru. Hindo o Arawasu Setsubigo ni Kansuru Ichikōsatsu {~gimi} o
Chuushin ni. Taiwan TamkangDaigaku Nihongo Bungakka. Jurnal Ilmiah:
TidakDiterbitkan.
Yamaguchi Yutaka. (2004). Setsuji ni Tsuite no Kenkyuu: Hyougo Kyouiku Daigaku Daigakuin Gaku Ironbun. JurnalIlmiah: TidakDiterbitkan
Yoshikazu, Ooshima. Nihongo o Kangaeru:Jurnal Online dalam situs http://charon.isc.ibaraki.ac.jp/. Ibaraki. JurnalIlmiah: TidakDiterbitkan http://www.aozora.gr.jp
http://pdfnovels.net/ Asahi Shinbun Online www.repositoy.usu.ac.id
www.kwary.net/linguistics/gl/Afiksasi.doc
Anonim. Diambildari situs http://kotobank.jp/word/形態論 yangdiunggahpada 21 Maret 2014 pukul 10.15 WIB