• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 6 Cikidang dapat meningkat dengan menggunakan media film animasi. Penelitian ini menjawab beberapa rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan media film animasi dilaksanakan selama dua siklus, kegiatan perencanaan yang dilakukan diawali dengan menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dengan film animasi sebagai media pembelajaran. Film animasi yang akan digunakan dipersiapkan beberapa hari sebelum penelitian. Adapun Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih film animasi yang akan digunakan adalah 1) durasi film yang singkat. 2) kosakata yang digunakan tidak sulit. 3) menarik perhatian siswa, 4) sesuai dengan perkembangan siswa 5) sesuai dengan materi pelajaran bahasa Indonesia, yaitu mengarang narasi. Dalam siklus pertama dan kedua film yang ditayangkan berbeda disesuaikan dengan tema karangan siswa.

Secara umum pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media film animasi berjalan dengan lancar, namun terdapat beberapa kendala ketika siklus I dilaksanakan, diantaranya adalah sarana dan prasarana disekolah yang kurang mendukung sehingga pembelajaran sementara terhambat dan banyak waktu yang terbuang namun berhasil diatasi pada siklus ke-II berlangsung. Skenario pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media film animasi dilaksanakan sesuai dengan langkah pembelalaran di Rencana pelaksanaan Pembelajaran, langkah pembelajarannya yaitu pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan apersepsi, pada kegiatan inti guru menyampaikan materi langkah-langkah mengarang dan karangan narasi secukupnya, kemudian guru mulai menayangkan film animasi tersebut, setelah itu guru dan siswa bertanya-jawab tentang unsur-unsur cerita dalam film tetrsebut seperti tokoh, latar dan peristiwa yang terjadi dalam film. Setelah itu siswa diminta untuk membuat karangan sesuai dengan pengalaman mereka sendiri dengan tema yang ditentukan. Ketika pembelajaran berlangsung terlihat dengan jelas aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat. Suasana dalam pembelajanpun menjadi lebih kondusif. Dengan demikian, penggunaan media film animasi dalam pembelajaran menulis karangan narasi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis karangan narasi.

Hasil pembelajaran menulis karangan narasi siswa mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan media film animasi. Hal ini terlihat dari peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan narasi siswa pada pra siklus sebesar 59,19 dengan tingkat ketuntasan 28,6%, siklus I sebesar 67,4 dengan tingkat ketuntasan 50%, siklus II sebesar 76,5 dengan tingkat ketuntasan 84,61%. Dengan demikian, penggunaan media film animasi dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi.

B. Rekomendasi

Berdasararkan simpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Penggunaan media film animasi bisa dijadikan media alternatif bagi pembelajaran menulis karangan narasi dikelas. Penggunaan media film animasi dimaksudkan sebagai penambah motivasi dan memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terkesan membosankan atau monoton. Kualitas pembelajaranpun menjadi lebih baik dan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi menjadi meningkat. Namun, tidak semua film animasi layak dijadikan sebagai

media pembelajaran, maka guru harus melakukan proses seleksi terlebih dahulu memilih mana film animasi yang relevan dan layak dijadikan media pembelajaran menulis karangan narasi.

2. Bagi Siswa

Pembelajaran dengan media film animasi memberikan pengalaman baru bagi siswa seharusnya siswa dapat lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide dan gagasan dalam menulis karangan narasi.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pun dapat menggunakan gambaran hasil penelitian penggunaan media film animasi dalam pembelajaran menulis karangan narasi untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suriamiharja, H. Akhlah Husen, & Nunuy Nurjanah. 1996/1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Akhdiah, Sabarti, dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Akhmat Sudrajat. 2008. Kecakapan (Kecerdasan dan Bakat) Individu. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/kemampuan-individu/. Diakses [19 Juni 2014].

Anonim. 2014. Karangan. Http://id.m.wikipedia.org/wiki/karangan. Diakses [7 Juli 2014].

Arsyad, Azhar. 2011. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Burhan Nurgiantoro. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.

Depatemen Pendidikan Nasional. 2009. Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Djago Tarigan, H.G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa

Djuherli dan suherli. 2002. Panduan membuat karya tulis. Bandung: Y Rama Widya.

Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hikmawati, Yuli. 2011. Penerapan Tehnik Clustering dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Studi Eksperimen Terhadap Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII SMPN 3 Purwadadi Tahun Ajaran

2010/2011). Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Keraf, G. 2004. Argumentasi dan narasi. Jakarta : Gramedia.

M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Purnamasari, Dini. 2010. Penerapan Model Think-talk-write (TTW) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa SMA Pasundan Kota Sukabumi. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Rosidi, imron. 2009. Menulis...Siapa Takut?, Bandung : Kanisius.

Semi, M.Atar. 2007. Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa. Solehan T.W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santoso, S. 2005. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media komputindo.

Solehan T.W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

St. Y. Slamet. 2008.Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar.Surakarta:UNS Press.

Subana, H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-dasar penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. 2005. Media pengajaran. Bandung. Sinar Baru Aglesindo.

Sulistiyaningsih, Eny. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta pikiran (Mind Maping) pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. 2008. Bandung: Wacana Prima.

Tarigan, H.G. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Rochiati Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Rosdakarya.

Rosdiana, Yusi. 2007. Bahasa dan Sastra indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dokumen terkait