BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Tari Tibet pada masyarakat Tionghoa merupakan salah satu bentuk seni tari yang kaya akan nilai-nilai budaya. Tari ini merupakan suatu bukti sejarah dan menjadi pedoman kesenian pada masyarakat pendukungnya. Tari ini sudah dapat ditemukan di Kota Medan tepatnya di Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya. Tempat tersebut merupakan hasil pemikiran generasi Tionghoa yang tergabung dalam organisasi yang dikenal INTI ( Indonesia Tionghoa).
Keberadaan tari Tibet telah dikenal di Kota Medan yang dibawakan oleh masyarakat Tionghoa. Dilestarikan melalui Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya di Medan, Sumatera Utara. Tari Tibet yang dipertunjukan oleh Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya tidak jauh berbeda dengan yang ada di daerah asal mereka, Tibet, RRT. Tari ini diiringi oleh lagu 快的 /kuàilè de nuò sū.
Tari Tibet merupakan salah satu jenis tarian masyarakat Tionghoa yang sudah dipraktikan di dalam kegiatan kehidupan sehari-hari dan berkembang serta terintegrasi menjadi identitas mereka. Bahkan hingga dewasa ini, penyajian tari Tibet masih bertahan dan sangat lazim disajikan.
Kedudukan tari Tibet ini mengalami pergesaran dari zaman dulu, yang dimana saat dulu tarian ini penting digunakan dalam upacara ketika panen musim gugur oleh masyarakat Tibet, namun dalam penerapan di masa sekarang adalah sebagai salah satu hiburan atau bisa dikatakan penyemarak dalam acara-acara etnis Tionghoa serta perayaan tahun baru etnis Tionghoa.
103
Tiap kelompok penari di dalam anggota masyarakat Tionghoa menciptakan berbeda-beda ragam gerakan dalam strukturnya, namun dalam pola gerakannya semua sama, berdasarkan pola gerakan yang sudah tradisi adat dari dulunya. Dalam penyajiannya, (a) struktur Tari Tibet terdiri dari tiga ragam gerak, yaitu 柏 悠 跨 腿 lóng bǎi yōu chàn kuà tuǐ, 步 qū bù niǎnzhuǎn, 跨腿踏步蹲 kuà tuǐ tàbù dūn, yang mengekspresikan hewan yak dan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen, yang didukung oleh busana, properti tari, make-up, yang kas budaya Tibet. Persiapan kostum dan tata rias yang digunakan sangat diperlukan oleh penari untuk mendukung pertunjukan yang mereka sajikan di lapangan. Dimana penggunaan kostum dalam pertunjukan memiliki simbol-simbol tersendiri. Lewat pertunjukan tari Tibet ini mengekspresikan perasaan dan semua pengalaman lingkungan yang subjektif.
Dilihat dari segi fungsi tari Tibet ini memiliki banyak fungsi, yaitu (b) Tari Tibet berfungsi sebagai sarana sosial, stimulan, komunikasi, pengungkapan emosional, hiburan, dan pengintegrasian masyarakat. Sedangkan dari segi makna budaya dan bahasa (c) makna budaya
Tari Tibet adalah ucapan rasa syukur masyarakat Tibet atas hasil panen, makna-makna bahasa
yang ditemukan di Medan adalah menggunakan bahasa Mandarin (bukan bahasa Tibet), yang terdiri dari istilah untuk pakaian, kegiatan masyarakat, penghormatan dalam gerak, dan lain-lain.
Dalam konteks kegiatan tari Tibet, ada keterkaitan antara struktur tari, fungsi dan makna tari di dalam masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya tersendiri dalam dimensi waktu dan ruang.
6.2 Saran
Tari Tibet sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat Tionghoa yang kini telah berkembang di luar daerah asalnya, khususnya Kota Medan. Kesenian ini berbaur dengan
104
kesenian yang ada di daerah tempat perantauan, yang tentu saja akan mendapat pengaruh dari kesenian yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai upaya pelestariannya diperlukan wadah seperti Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesenian tradisonal ini.
Para generasi muda diharapkan untuk berperan aktif dalam menjaga kelangsungan kesenian daerahnya. Ini dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi melalui pertunjukan kesenian tradisi yang sering diadakan untuk membiasakan mereka mengenalnya. Rasa kesadaran dan cinta akan kesenian tradisonal merupakan kunci permasalahannya.
Penulis juga menyadari bahwa penelitian yang baru merupakan tahap awal ini masih banyak memiliki kekurangan dan perlu mendapatkan penyempurnaan. Penelitian ini hanyalah sebagian kecil permasalahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena iu penulis menyarankan dan mengharapkan kepada siapa saja yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini untuk lebih mendalam lagi, sehinggga dapat bermanfaat bagi pengembangan Sastra Cina dan sebagai dokumentasi data mengenai kebudayaan yang berkaitan dengan Tionghoa.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan bidang Sastra Cina secara khusus.
105
DAFTAR PUSTAKA a. Buku, Majalah, Jurnal, Surat Kabar, dan Sejenisnya
Barthnes, Roland. 1967. Element of Semiology. London: Jonathan Cape.
Denzim, Norman K Dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 1995. Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, London, dan New Delhi: Sage Publications.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Djelantik. 1990. Estetika, Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Edi Sedywati. 1980. Tari: Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo. Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok : Komunitas Bambu. Hutchinson, Ann. 1977. Labanotation or Kinetography Laban (edisi ketiga). New York: Theatre
Art Books.
Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Malinowski, “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antropologi I. 1987.
Koentjaraningrat (ed.). Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mariam, Alam P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago: North Western University press. Paul J.C.L. Van Der Velde. 2002. Book-Report: The Dalai Lama and Tibetan Buddhism”,
Journal of Emperical Theology.
Poerwadarminta (ed.) , 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Radcliffe-Brown, A.R. 1952. Structure and Function In Primitive Society. Glencoe: Free Press. Sinar, Luckman. 1996. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu. Medan: Perwira.
Sinaga, Sannur D.F. 2012. Tortor dalam Pesta Horja pada Kehidupan Masyarakat Batak Toba:
Suatu Kajian Struktur dan Makna, Tesis Etnomusikologi USU.
Singarimbun. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Sipahutar, Evi Nenta. 2012. Fungsi dan Struktur Tari Anak yang Diiringi Musik Sikambang
dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah di Kecamatan Sibolga Kota, Skripsi Etnomusikologi USU.
Soedarsono. 1978. Komposisi Tari. Yogyakarta: ASTI.
Supanggah, R. 1995, “Etnomusikologi” Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Surakarta: Yayasan bentang Budaya.
Yovita, Kiki. 2012. Inovasi Gerak Si Menyon Dalam Topeng Benjang Menjadi TariTopeng Rehe
Di Ujung Berung Bandung, Jawa Barat, Skripsi Seni Tari UNJ.
Yulyati, Reny. 2013. Hubungan Stuktur Tari, Musik Iringan, Dan Fungsi Tari
Galombang Yang Dipertunjukan Sanggar Tigo Sapilin Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan, Skripsi Etnomusikologi USU.
Veegar, K.J. MSc.Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
毛措Hua mao cuo. 2012.藏族舞蹈的屈伸韵式shì lùn zàngzú wǔdǎo de qūshēn chàndòng yùn shì [J].西藏大学学.
周智慧Zhou zhihui.2011.浅谈藏族舞蹈qiǎn tán zàngzú wǔdǎo [J].河南广播电视大学. 刘琳Liú lín.2011.民族舞蹈演mínzú wǔdǎo yǎnliàn[M].西范大学出版社有限公司.
106 b.Internet =definisi+ilmu+bahasa www.google .com http://id.wikipedia.org/wiki/agama diindonesia
107
LAMPIRAN Daftar Informan
Informan 1 :
Nama : Indra Wahidin
Alamat : Jl. Saudara No. 39 Kompleks Citra Permai Indah Bandar Sono, Tebing Tinggi
Pekerjaan : Ketua Dewan Perhimpunan pusat (DPP) dan selaku pimpinan Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya
Informan 2 :
Nama : Sutrisno
Usia : 22 tahun.
Alamat : Jl.Bridjen Katamso, gg.kasih no 1A
Pekerjaan : Guru tari perhimpunan keluarga besar wijaya
Informan 3 :
Nama : Michelle Cendana
Usia : 24 tahun
Alamat : Komp. Cemara asri
108
Informan 4 :
Nama : Madeliene
Usia : 20 tahun
Alamat : Jl. Bridjen Katamso
Pekerjaan : penari Informan 5 : Nama : Christine Usia : 24 tahun Alamat : Jl.Sindoro Pekerjaan : penari Informan 6: Nama : Levina Usia : 20 tahun Alamat : Jl.Yoserizal Pekerjaan : penari
109
Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana sejarah yang anda ketahui tentang tari Tibet? 2. Apa saja properti penari laki-laki dan penari perempuan?
3. Bagaimana tata rias dalam penari laki-laki dan penari perempuan? 4. Apa lagu iringan dalam tarian Tibet?
5. Apakah motif gerak dalam tarian Tibet? 6. Bagaimana ragam gerak dalam tarian Tibet? 7. Bagaimana pola lantai dalam tarian Tibet? 8. Apa saja fungsi tarian Tibet?
110
苏北大学
中文系本科生毕业论文
论文题目:在棉兰藏族舞蹈的结构、功能、意义分析
学 院 人文学院
学 系 中文系
专 业 中文专业
学 号 110710027
学
生
姓
名 罗妮恺
指
导
教
师 苏雅妃
苏北大学教务处
2015
年 月 日
i
在棉兰藏族舞蹈的结构、功能、意义分析
摘
要
本文的研究是“在棉兰藏族舞蹈的结构、功能、和意义分析”。首先本文讲藏族舞 蹈的历史和藏族人,然后描述藏族舞蹈的结构、藏族舞蹈的功能 、和藏族舞蹈的意义。 本文的研究方法是使用定性研究法,和调查法。本文的研究结果是从藏族舞蹈的结构分三 个部分龙柏悠颤跨腿、趋步辗转、跨腿踏步蹲,从藏族舞蹈的功能之一是藏族舞蹈有社会的功能, 从藏族舞蹈的意义之一是在开头动作有个动作表是地球占领,舞员在台上后。 关键词:棉兰;藏族舞蹈;结构;功能;意义ii
目录
摘要 ... i 目录 ... ii 图录 ... iii 第一章、引言 ... 1 1.1 研究背景 ... 1 1.2 研究目的 ... 2 1.3 研究现状 ... 2 1.4 研究方法 ... 4 1.5 研究对象 ... 5 1.6 研究理论 ... 6 第二部、理论基础 ... 7 2.1 运动机能学 (Kinesiologis)的理论 ... 7 2.2 功能主义理论 ... 7 2.3 符号学理论 ... 8 第三章、印尼棉兰华裔 ... 9 2.1 华裔进入印尼来源 ... 9 2.2 华裔进棉兰尼来源 ... 10 2.3 江夏公所 ... 10 第四章、藏族舞蹈的简价 ... 11 3.1 藏族人 ... 11 3.2 藏族舞蹈 ... 12 第五章、藏族舞蹈的结构、功能、以及意义 ... 13 4.1 藏族舞蹈的结构 ... 13 4.2 藏族舞蹈的功能 ... 24iii 4.3 藏族舞蹈的意义 ... 26 第六章、结论 ... 30 参考文献 ... 31 附录 ... 32 致谢 ... 34
iv
图录
1.5 图 江夏公所 ... 5 5.1 图 藏族舞蹈的结构 ... 13 5.2 图 开头动作 ... 26 5.3 图 长袖动作 ... 27 5.4 图 前倾身体动作 ... 27 5.5 图 手臂和脚动作 ... 28 5.6 图 圈儿动作 ... 28 5.7 图 跳跃动作 ... 29 5.8 图 问候动作 ... 291
第一章、引言
1.1 选题背景
印尼是个各种各样民族的国家。每个民族都有他们自己的艺术流派,比如纺织、编织、文学、 音乐、舞蹈等。包括在此是包含棉兰华裔社会的文化就是藏族舞蹈。 藏族舞蹈是在棉兰华裔社会文化发展地满快。这种舞蹈表达了西藏文化的人谁感谢上帝,当 收获农产品后,特别是小麦。藏族主要生活在西藏、青海、甘肃、四川和云南五省区。在汉语中 藏族舞蹈的意义表示庆祝丰收和幸福与幸运。以前藏族舞蹈举行表演的一场演出为感恩祈祷西藏 丰收时。 这种舞蹈包含的文化元素如宗教(Buddha Lamaistik),民生系统(耕作然后收获时进行的 仪式来感谢上帝),一个社会组织(农业社会)等。 在印尼这种舞蹈是一种自娱性的群舞,每当节庆、婚庆时、义卖会等为表演。藏族舞蹈表演 的主要部分是时间、地点,舞蹈员、音乐、舞蹈的运动、服装,和化妆品。藏族舞蹈具有自己的 结构、功能和意义。在印尼有很多华裔聚居区,棉兰就是一个著名的华裔聚居区城市之一。棉兰 华裔用藏族舞蹈为自己的方式来铭记自己作为华夏子孙的身份。藏族的舞蹈动作雄壮有力,多模 仿一些禽兽的姿态,潇洒豪放,是藏族人民热情奔放的民族性格的真实写照。 本文除了对藏族舞蹈感兴趣, 本文也想要告诉普通人关于在印尼藏族舞蹈文化,特别是印 尼学生学习汉语他们对藏族舞蹈文化可能了解得不过深。因此本文选择这个话题。2
1.2 研究目的
虽然在棉兰藏族舞蹈是很有名的艺术活动,也有很多爱好者,但是还有很多人不知道藏族 舞蹈有什么功能和意义特别是年轻人。所以这篇论文的目的是为描述藏族舞蹈的结构、功能和意 义。提供知识,对社会特别是印尼本地人介绍藏族舞蹈文化,也给以后研究补充材料。本文为一 名学习汉语的印尼学生,希望印尼人喜欢藏族舞蹈表演加强和中国人之间的相互理解,以减少中 国人和印尼人交往时的误会。1.3 研究现状
在研究的过程当中,本文发现一些对藏族舞蹈、舞蹈表演的以前国内外研究。 黄优强 (2013)《藏族锅庄舞发展研究》运用文献资料,访谈调研等方法对中国的藏族 锅庄舞发展情况进行研究,作为国家级非物质文化产的民族体育舞蹈,体现体育功能同时养有文 化传承的社会功能;做好锅庄舞的普及,使锅庄舞成为全民健身工程的重要内容,并能够进入学 校体育,把握好锅庄舞发展过程中的民族体育认同感,继承与创新,传播方式与手段和人才师资 约因景,将会使民族体育文化历史中最悠久,最能体现藏族体育特色,影响最为深远的锅庄舞发 扬光大。从他的研究帮本文加上对肋本文最能体现藏族体育特色。 华毛措(2012)《试论藏族舞蹈的屈伸颤动韵式》藏族舞蹈的独特性在于舞蹈当中的发力 点几乎全在膝关节处其膝步有规律的屈伸和颤动是藏族舞蹈中的核心动律,并由此屈伸动律变化 而形成各种舞蹈动作,使藏族舞蹈具有独具一格的魅力。文章分析了屈伸动作的发力特征和节奏 重拍、类型以及训练要点,拍出舞蹈艺术工作者和研究者只有扎根民间,才能挖掘和继承民间艺3 术的精韪。从他的研究帮本文加上对肋本文并由此屈伸动律变化而形成各种舞蹈动作,使藏族舞 蹈具有独具一格的魅力。 毛珊珊(2012)《谈藏族舞蹈风格特点极其在表演中的把握》藏族舞蹈是西藏人民生活的 缩影,是藏族近5000 年历史发展的文化沉积。藏族舞蹈所特有的审美特征与藏族特点是西藏民 族在温长得历史发展中形成的文化现像的集中体现。探讨藏族舞蹈的风格特点及其在表演中的把 握是继承优秀藏族舞蹈艺术和弘扬优秀民族文化的需要。从他的研究帮本文加上对肋本文西藏舞 蹈的历史发展。 肖灿(2012)《浅谈藏族舞蹈的主要表演形式》藏族舞蹈以它久远的历史渊源,丰厚的文 化底蕴,独特的地域风格和鲜明的民族特征著称于世,是中华民族舞蹈艺苑里最艳丽的奇葩,也