• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman pada mata pelajaran IPS telah menjadikan pembelajaran lebih bervariasi dan sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, hal ini terlihat dari hasil belajar ranah kognitif setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis pengalaman mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Berdasarkan penilaian siswa terhadap model pembelajaran berbasis pengalaman pada pembelajaran IPS dapat mendorong mereka untuk mempelajari IPS dari kejadian atau pengalaman sehari-hari.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh selama penelitian dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman berkontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional siswa dalam mata pelajaran IPS kelas IV. Secara lebih khusus, kesimpulan dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah kognitif pada mata pelajaran IPS yang mengikuti model pembelajaran berbasis pengalaman dengan belajar siswa yang mengikuti pembelajaran biasa. Hasil model pembelajaran berbasis pengalaman memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan pembelajaran konvensional. Sehingga model ini cukup efektif

110

untuk digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah afektif pada mata pelajaran IPS yang mengikuti model pembelajaran berbasis pengalaman dengan belajar siswa yang mengikuti pembelajaran biasa. Hasil model pembelajaran berbasis pengalaman mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa pada ranah afektif dengan pembelajaran konvensional. Sehingga model ini cukup efektif untuk digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah afektif.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah psikomotor pada mata pelajaran IPS yang mengikuti model pembelajaran berbasis pengalaman dengan belajar siswa yang mengikuti pembelajaran biasa. Hasil model pembelajaran berbasis pengalaman mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dengan pembelajaran konvensional. Sehingga model ini cukup efektif untuk digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah psikomotor.

4. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa laki- laki dengan perempuan pada mata pelajaran IPS yang mengikuti model pembelajaran berbasis pengalaman.

111

5. Jika ditinjau dari ketuntasan belajar siswa, model pembelajaran berbasis pengalaman membantu siswa dalam mencapai ketuntasannya. Sehingga model ini cukup efektif untuk digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk membantu siswa dalam mencapai ketuntasannya 6. Siswa merespon positif terhadap model pembelajaran berbasis pengalaman

sehingga dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar IPS. Sehingga model ini cukup efektif untuk meningkatkan motivasi mereka untuk belajar IPS.

7. Penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan menggunakan metode konvensional.

B. Saran

Berangkat dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal sebagai rekomendasi.

1. Bagi Program Studi Pengembangan Kurikulum SPS UPI

Penelitian ini memberikan sumbangan dalam pendidikan khususnya dalam pengembangan model pembelajaran

2. Bagi Pihak Sekolah dan Guru a. Bagi guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasannya mengenai model pembelajaran

112

berbasis pengalaman sebagai suatu pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian guna peningkatan profesionalismenya sebagai pendidik yang akan bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

3. Bagi penelitian Lebih Lanjut

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau setidaknya dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami model pembelajaran berbasis pengalaman

b. Menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih jauh lagi penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan melibatkan variable lain.

c. Mengkaji lebih jauh lagi penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman untuk kelas selain kelas IV dan fokus materi yang berbeda.

d. Mengkaji lebih jauh lagi penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan melalui pengambilan populasi dengan skala besar.

e. Lebih memperluas dan memperdalam kajian yang berkaitan dengan model pembelajaran berbasis pengalaman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi aksara.

Arikunto,Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Bumi aksara.

Budiningsih, C Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rhineka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta

Frankel, J.R. & Wallen, N.E. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Toronto: McGraw – Hill Inc.

Gage, Robert M & Briggs Leslie J (1979). Principles Of Instructional Design. New York : Holt Rinehart & Winston

Hamalik, O. (1999). Strategi Pelajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Heinich, et al. (1985). Instructional Media & New Technology of Instruction. New York: Macmillan Publishing Company.

Jarolimek, J. (1993). Social Study in Elementary Education. London: McMillan Co, Inc

Johnson, B Elaine. (2007). Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung : Mizan Media Utama

Juniarso, Triman. (2009). Teori Belajar Humanistik. Tersedia :http://www.Trimanjuniarso.Wordpress.com, accesed on [26 Agustus 2009] Kolb, D. (1984). Experiential Learning: Experience as the source of learning and

developmment Englewood Cliffs : Printice Hall

Lattery, Mark J. (2005). Student Understanding of the Primitive Spring Concept: Effects of Prior Classroom Instruction and Gender. Electronic Journal of Science Education, Vol. 9, No. 3. USA

Lie, Anita (2007). Cooperative Learning Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Panggabean, Luhut. (2000). Statistika Dasar. Diktat Kuliah. UPI: tidak diterbitkan.

McClough. (2004). Gender, Context, and Physics Assessment. Journal of International Women’s Studies Vol 4, USA

Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Nana, Sudjana (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Nasution, S. (1982). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Nasution, S. (2003). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

PP Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Pramesti, Getut. (2006). Panduan Lengkap SPSS 13,0 dalam Mengelola Data Statistik. Jakarta: PT Elek Media Kompotindo.

Ridwan, Sa’adah. (2000). Identifikasi dan Penanggulangan Kesulitan Belajar Siswa dalam Mempelajari Konsep Cahaya di kelas II-G SLTPN 12

Bandung. Tesis pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sanjaya, Wina (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : San Grafika Sanjaya, Wina (2008). KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Suciati, dkk.(2007). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sukmadinta, Nana Sy. (2004). Kurikulum & Pembelejaran Kompetensi. Bandung

: Yayasan Kesuma Karya

Stinggins, RJ. (1994). Student Centered Classroom Assesment. New York: Mcmillan College Publishing Company

Taba, Hilda (1962). Curriculum Development, Theory and Practice: Foundation process, Design and Strategy For Planning both Primary and Scondary. New York: Harcourt, Brace & World,Inc

110 113

Undang-Undang R.I. Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.Jakarta : PT Mini Jaya Abadi

Zainul, A dan Nasution, N. (1993) Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud Zeis, B.R (1976). Curriculum: principles and foundation. New York, Harper &

Dokumen terkait