• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Cirebon telah memperoleh kesimpulan dari analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yaitu melalui penerapan model PAIKEM GEMBROT dapat membantu siswa kelas XI.IPA5 dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran seni tari. Sebelum adanya penerapan model PAIKEM GEMBROT, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran kurangnya pengetahuan siswa pada seni tari karena latar belakang guru Seni budaya dan Keterampilan khususnya bidang seni tari yang tidak sesuai sehingga banyak siswa tidak mempunyai basic tentang tari. Oleh karena itu, dengan menggunakan model PAIKEM GEMBROT, siswa lebih aktif, inovatif, kreatif dalam pembelajaran seni tari dan siswa lebih menyukai pembelajaran seni tari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

Pembelajaran pada pertemuan pertama merupakan fase awal yang bertujuan untuk mengetahui seberapa siswa mengetahui tentang pembelajaran seni tari dan siswa diminta mengeksplorasi gerak tari sesuai dengan kreativitasnya dengan rangsang tari Nusantara berkelompok, tetapi dalam kenyataannya kebanyakan siswa tidak mengetahui dasar gerak-gerak tari dan pengertian tari saja banyak siswa yang tidak bisa menjawab karena yang mereka ketahui tari itu joged. Kurangnya siswa dalam mengefektifkan waktu pada saat berkelompok membuat beberapa bentuk tarian, sehingga tidak dapat menselaraskan gerak tari dengan tempo atau ketukan yang ada. Pada pertemuan selanjutnya, setelah guru memberikan penerapan model PAIKEM GEMBROT siswa menunjukan kemajuan yang baik secara bertahap dalam pembelajaran seni tari, yaitu hasil belajar siswa meningkat dalam pembelajaran seni tari karena siswa lebih menyukai, aktif, inovatif, dan kreatif dalam berkreativitas membentuk tarian secara berkelompok, kreatif

dalam membuat properti dan menyesuaikan kostum dengan tema tarianya. Siswa mampu menselaraskan musik pengiring dengan tariannya, segingga mampu mengekspresikan diri dengan menciptakan tari kreasi secara berkelompok. Siswa dapat mengefektifkan waktu dengan kelompoknya melatih tanggung jawab dalam proses pembelajaran seni tari.

Bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima terdapat pengaruh model Paikem Gembrot dalam meningkatkan hasil belajar siswa, setelah diketahui nilai dari uji-t yang signifikan ttab<ttes, yaitu 1,693<2,005. Hal ini menunjukan bahwa sebelum menggunakan model Paikem Gembrot hasil belajar siswa menurun, dan setelah melalui penerapan model PAIKEM GEMBROT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas XI.IPA5 di SMA Negeri 2 Cirebon.

B. IMPLIKASI 1. Bagi Lembaga

Dalam penelitian yang berjudul “Implementasi Model PAIKEM GEMBROT Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Cirebon”, diharapkan .dapat diikuti oleh peneliti peneliti berikutnya dengan ruang lingkup dan aspek yang berbeda. Ini bukan merupakan penelitian tertutup, artinya masih sangat luas dan terbuka kesempatan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Implementasi Model PAIKEM GEMBROT Pada Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

2. Bagi Sekolah

Sebagai pengelola pendidikan baik dalam dimensi proses maupun produk, Sekolah memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Untuk itu Sekolah memperhatikan kualitas Guru dengan diadakannya pelatihan pelatihan secara maksimal, agar memberikan layanan pendidikan kepada siswa semaksimal mungkin

sehingga menghasilkan siswa yang berpotensi tinggi dan dapat dipercaya masyarakat.

Diharapkan sekolah menambahkan sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran terutama fasilitas seni, baik seni musik, rupa, tari ataupun teater.

Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara pihak sekolah, orang tua siswa, dan pemerintah untuk sama-sama mencari upaya untuk meningkatkan mutu lulusan dengan memperkenalkan lebih lanjut tentang keseimbangan berpikir antara kognitif, afektif dan psikomotor, terutama di bidang Seni.

3. Bagi Guru

Guru harus kreatif memilih metode dan media disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah dan revelan dengan materi yang diberikan pada saat itu. Selain itu guru juga harus profesional dalam membentuk kompetensi sesuai dengan karakter peserta didik. Guru juga harus menciptakan sistem pembelajaran yang PAIKEM GEMBROR (pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot).

Perlu adanya pengembangan kerjasama antara guru dengan peserta didik dalam menghasilkan karya terutama seni tari dengan bentuk kelompok. Variasi metode dan media yang digunakan hendaknya menjadi prioritas utama dalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk itu perlu dilakukan analisis kebutuhan siswa terlebih dahulu sebelum memilih dan melaksanakan pembelajaran.

Menugaskan kepada siswa untuk mencari bahan perbandingan pembelajaran seni tari dengan memanfaatkan media audio maupun visual Selain menambah pengetahuan siswa, juga membiasakan siswa untuk menyukai Pembelajaran Seni Tari sebagai teman belajarnya.

Perlu adanya bimbingan yang komprehensif terkait dengan pembiasaan Seni Tari, terutama seni tari kelompok karena dengan

pembiasaan dapat meningkatkan karakteristik seorang seniman yang berkepribadian.

4. Bagi Siswa

Dengan Melakukan proses pembelajaran secara PAIKEM GEMBROT diharapkan siswa lebih menyenangi pembelajaran tersebut, dan dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, setelah dilakukan penerapan model PAIKEM GEMBROT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan hasilnya sangat memuaskan. Siswa dapat meningkatkan kreativitasnya dan mampu mengefektifkan waktu menciptakan tari kreasi secara berkelompok sesuai dengan tema masing-masing kelompok. Selain itu, siswa dapat melatih kerjasama dan rasa tanggung jawab dalam berkelompok, dan lebih mengenal dan melestarikan tari Nusantara.

Untuk lebih meningkatkan pembelajaran seni tari di SMA Negeri 2 Cirebon, diharapkan pihak-pihak yang terkait yaitu sekolah mau ikut berpartisipasi, apalagi dengan didorong fasilitas sekolah yang sudah baik dalam meningkatkan kualitas guru, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap guru seni budaya dan keterampilan (SBK), walaupun mereka latar belakang pendidikannya tidak sesuai harus siap dan bisa mengajarkan kepada siswa dalam pembelajaran seni tari baik secara teori maupun prakteknya. Guru yang bersangkutan harus mengusai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Selain model pembelajaran, guru yang bersangkutan juga harus bisa mengusai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Selain model pembelajaran, guru juga harus bisa memilih metode, strategi, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran seni tari agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif. dan Amri. (2011). PAIKEM GEMBROT Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira, dan Berbobot. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. dan Tasrial. (2012). Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Hernawan., dkk. (2009). Kurikulum & Pembelajaran Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan. (2010). Undang-Undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus Media.

Masunah, Juju. (2012). Tari Pendidkan. Bandung: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.

Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2011). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sitepu. Nursetiawati. (2009). Aplikasi Metode Pakem Dalam Mata Pelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 9 Kota Sukabumi. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Muhammad Joko. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen terkait